Anda di halaman 1dari 8

Merancang JSA dan Tindakan Tanggap Darurat

Tugas
Merancang Job Safety Analysis (JSA) dan rencana tindakan tanggap darurat berdasarkan studi
kasus.

Tujuan
Peserta mampu merancang Job Safety Analysis (JSA) dan rencana tindakan tanggap darurat untuk
mengelola keselamatan kerja di gudang.

Peralatan
1. Perangkat komputer seperti PC atau laptop.
2. Aplikasi pengolahan kata seperti Word, WPS, atau Docs yang dapat digunakan untuk
mengerjakan tugas.

Petunjuk
1. Bacalah studi kasus dengan cermat. Identifikasilah potensi bahaya kerja yang
memungkinkan terjadi dengan menuliskan minimal 3 komponen dari kategori potensi
bahaya berikut ini:
a. Pekerja
b. Peralatan kerja
c. Lingkungan kerja
d. Perusahaan
e. Organisasi
2. Buatlah rancangan Job Safety Analysis (JSA) berdasarkan studi kasus dengan
menerapkan tahapan berikut ini:
a. Mengisi informasi umum
b. Menentukan langkah kerja
c. Mengidentifikasi potensi bahaya kerja di gudang
d. Menentukan tindakan perbaikan
3. Setelah merancang Job Safety Analysis (JSA), buatlah rencana tindakan tanggap
darurat berdasarkan studi kasus. Tugas dikerjakan pada lembar kerja di halaman 4-7.
4. Jika telah selesai melakukan tugas diatas, simpanlah file lembar kerja dalam format
PDF dengan ukuran maksimal 10 MB. Beri nama file dengan format: Job Safety
Analysis_[Nama Lengkap]. Contoh: Job Safety Analysis_[Reno Danikha].
5. Tugas dikumpulkan paling lambat 7 x 24 jam setelah peserta mengakses instruksi
Unjuk Keterampilan di LMS.

1
Cara Mengumpulkan Tugas
Tugas Unjuk Keterampilan dapat dikumpulkan melalui aplikasi atau Learning Management
System (LMS). Yuk, ikuti langkah-langkah pengumpulan Tugas Unjuk Keterampilan berikut!
1. Siapkan file hasil Unjuk Keterampilan yang akan dikumpulkan.
2. Masuklah ke bagian Unjuk Keterampilan, lalu temukan tombol “Pilih File Tugas”.

Pilih File Tugas

3. Klik tombol tersebut, lalu cari dan pilih file hasil Unjuk Keterampilan untuk diunggah.
4. Setelah file diunggah, klik tombol “UPLOAD FILE”.

UPLOAD FILE

5. JIka ingin mengganti file yang sudah diunggah, Anda dapat menekan tombol berikut.
Kemudian, unggah ulang file yang diinginkan.

6. Setelah “Tugas Berhasil Diupload”, klik tombol “KIRIM”.

KIRIM

7. Pada pop up yang muncul, klik tombol “KIRIM”.

8. Selamat, Tugas Unjuk Keterampilan sudah berhasil dikumpulkan!

2
Soal/Kasus

PT. Mega Logistik Sejahtera adalah perusahaan logistik yang berbasis di Surabaya dan
memiliki gudang penyimpanan besar untuk menangani distribusi produk-produk konsumen.
Gudang PT. Mega Logistik Sejahtera menjadi pusat penting dalam rantai pasokannya, namun
juga menimbulkan berbagai risiko kecelakaan kerja. Aktivitas harian di gudang melibatkan
penggunaan peralatan berat seperti forklift, tumpukan barang yang tinggi, dan interaksi
antar pekerja maupun kontraktor eksternal.
Implementasi JSA sangat krusial bagi PT. Mega Logistik Sejahtera guna mengurangi
risiko kecelakaan kerja. Melalui JSA, setiap tugas dalam perusahaan akan dinilai secara
menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko. Langkah-langkah pencegahan
yang sesuai akan ditentukan berdasarkan evaluasi ini.
Disamping itu, sebuah rencana tanggap darurat yang komprehensif juga perlu disusun
oleh perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan respons yang tepat dalam berbagai
keadaan darurat. Dengan penggunaan JSA yang efektif dan rencana tanggap darurat yang
matang, PT. Mega Logistik Sejahtera mampu menurunkan risiko kecelakaan serta menjaga
kesejahteraan para pekerjanya.

3
Lembar Kerja

Nama Lengkap : Elis Anggraini

Nomor Kartu Prakerja : 1866202414010866

Komponen
Kategori Potensi Bahaya Kerja
Bahaya
 Cedera fisik akibat kurangnya pelatihan dalam penggunaan peralatan
Pekerja
berat seperti forklift.
 Kecelakaan akibat kurangnya komunikasi atau koordinasi antar pekerja
atau kontraktor eksternal.
 Peningkatan risiko kelelahan atau cedera karena interaksi yang
berulang dengan peralatan berat atau tumpukan barang yang tinggi.

 Kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan atau kerusakan peralatan


Peralatan kerja
berat seperti forklift.
 Kecelakaan karena penggunaan peralatan yang tidak tepat atau tidak
sesuai prosedur.
 Kebakaran atau kecelakaan lainnya yang disebabkan oleh gangguan
listrik atau peralatan lainnya.

 Kecelakaan karena kondisi lingkungan yang tidak aman, misalnya lantai


Lingkungankerja
yang licin atau terlalu penuh dengan barang.
 Risiko kecelakaan karena tumpukan barang yang tinggi atau tidak
stabil.
 Paparan polusi udara atau bahaya lainnya yang mungkin berasal dari
barang yang disimpan di gudang.

 Kecelakaan atau cedera akibat kebijakan perusahaan yang kurang jelas


Perusahaan atau tidak memadai dalam hal keselamatan kerja.
 Kecelakaan karena kurangnya pelatihan atau pengawasan atas
kontraktor eksternal yang bekerja di gudang.
 Kecelakaan akibat tekanan produktivitas yang tinggi dari perusahaan
untuk memenuhi target distribusi.

 Kecelakaan atau cedera akibat keputusan atau kebijakan organisasi


Organisasi yang tidak memprioritaskan keselamatan kerja.
 Kecelakaan atau ketegangan di antara pekerja akibat kurangnya
komunikasi atau dukungan dari manajemen.
 Risiko kecelakaan meningkat karena ketidakstabilan atau perubahan
dalam struktur organisasi.

4
Job Safety Analysis (JSA)

Jenis pekerjaan: Pemindahan Barang Dengan Tanggal: 30 April 2024


Forklift
Pelaksana: Operator Forklift Diperiksa oleh: Supervisor Keselamatan Kerja

Departemen: Operasional Disetujui oleh: Manager Operasional

APD yang dianjurkan dipakai:


 Sarung Tangan
 Rompi Keselamatan
 Kacamata Pelindung
 Helm Pelindung
 Sepatu Pelindung

Uraian Langkah-Langkah Potensi Rekomendasi Prosedur


No.
Kerja Kecelakaan/Bahaya Keselamatan
1.  Persiapan gudang untuk  Kecelakaan tabrakan  Memberikan pelatihan yang
menerima dan mengirimkan dengan pekerja atau komprehensif kepada operator
barang kendaraan lain di area forklift tentang penggunaan yang
 Memeriksa Kondisi forklift gudang aman dan prosedur keselamatan.
sebelum digunakan  Terjepit atau terlindas oleh  Memastikan inspeksi rutin dan
1. forklift. perawatan forklift secara teratur.
2.  Melakukan pelatihan regular
untuk operator forklift tentang
tata cara penggunaan forklift.

2.  Mengamankan area Gudang  Cedera saat mengangkat  Memberikan alat bantu seperti tali
sebelum melaksanakan atau menurunkan barang pengikat untuk menahan
pemindahan barang dengan dari tumpukan yang tinggi. tumpukan barang yang tinggi.
menggunakan forklift.  Barang jatuh dan membuat  Membuat tanda peringatan dan
 Memindahkan barang dari area cedera pekerja saat rambu rambu keselamatan diarea
penerimaan ke area melakukan pemindahan dan gudang
penyimpanan menggunakan menyusunan.
forklift.
 Menyusun barang di rak
penyimpanan dengan aman dan
stabil.

5
Lembar Kerja

Uraian Langkah-Langkah Potensi Rekomendasi Prosedur


No.
Kerja Kecelakaan/Bahaya Keselamatan
3.1. Memeriksa kestabilan dan  Tumpukan barang yang tidak  Mengatur pelatihan untuk pekerja
keseimbangan barang yang akan stabil yang dapat runtuh dan tentang teknik penumpukan
dipindahkan dan telah dipindahkan. membuat cedera. barang yang aman dan stabil.
  Kecelakaan karena tumpukan  Menetapkan batas maksimum
barang yang terlalu tinggi ketinggian tumpukan barang dan
yang menghalangi visibilitas. memastikan tumpukan disusun
 Terjepit dan tertimpa barang dengan rapi dan aman.
yang tidak stabil pada saat  Memberikan dan membuat rambu
dilakukan pemindahan. rambu lalu lintas agar tidak terjadi
 Tertabrak forklift tabrakan saat pengoprasian
forklift.

4.1. Membunyikan klakson saat  Terjatuh dari forklift saat  Menyediakan perlengkapan
mendekati area pemindahan barang operasi. keselamatan pribadi, seperti helm
2.  Kebakaran atau ledakan dan sabuk pengaman, kepada
akibat bahan bakar forklift operator forklift.
yang bocor.  Membuat jadwal pengecekan dan
 Tergulingnya forklift karena perawatan forklift untuk
kelibahan beban bawaan memaksimalkan kinerja forklift.

5.1. Memperlambat Gerakan saat  Kecelakaan tabrakan saat  Memperkuat budaya keselamatan
melewati jalur yang sulit dilalui atau melalui jalur yang tidak rata kerja dan komunikasi terbuka di
terdapat rintangan yang  Tergulingnya forklift karena antara semua pekerja dan
memungkinkan bahaya pengemudi tidak kontraktor.
2. memperhatikan jalur yang  Menetapkan protokol komunikasi
dilalui. yang jelas dan mengadakan
pertemuan rutin untuk
memastikan semua pihak terlibat
dalam proses keselamatan.
 Membuat prosedur evakuasi
darurat dan memberikan pelatihan
bagi semua pekerja yang terlibat
tentang tata cara evakuasi situasi
darurat.

6
Lembar Kerja

Rencana Tindakan Tanggap Darurat

● Organisasi tanggap darurat


Penunjukan tim taanggap darurat yang terlatih dan bertanggung jawab terhadap tugas pokok fungsinya.

● Rencana latihan dan kesigapan


Latihan Reguler: Menyelenggarakan latihan tanggap darurat secara berkala untuk semua karyawan,
termasuk latihan evakuasi dan penggunaan peralatan pemadam kebakaran.
Simulasi Kecelakaan: Mengadakan simulasi kecelakaan atau insiden untuk meningkatkan kesiapan dalam
menghadapi situasi darurat yang sebenarnya.

● Prosedur komunikasi
Komunikasi Internal: Menetapkan sistem komunikasi internal yang jelas dan efisien, termasuk penggunaan
interkom atau walkie-talkie.
Komunikasi Eksternal: Menetapkan prosedur untuk berkomunikasi dengan pihak eksternal seperti
pemadam kebakaran, layanan medis darurat, atau pihak berwenang setempat.

7
Lembar Kerja

Rencana Tindakan Tanggap Darurat

● Flowchart
Penyusunan Diagram Aliran kerja tanggap darurat untuk memandu respons

● Peta lokasi area kerja


Menampilkan peta lokasi gudang beserta titik-titik penting seperti pintu keluar, peralatan pemadam
kebakaran, dan jalur evakuasi.

● Informasi kontak tim tanggap darurat atau pihak eksternal


Penyediaan kontak darurat yang mudah diakses oleh seluruh pekerja.

Anda mungkin juga menyukai