Anda di halaman 1dari 5

Cover

PENDAHULUAN

Indonesia dengan jumlah total populasi sekitar 265 juta jiwa tahun 2018 angka kejadian
DM meningkat Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS : 2018), diabetes mellitus salah satu
penyakit yang memiliki angka prevalensi yang cukup tinggi. Gangguan metabolisme ditandai
dengan tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemi yang ada kaitannya dengan
abnormalitas metabolisme terhadap kerbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan kerena
tubuh tidak bisa mengsekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin. Diabetes mellitus
merupakan penyakit kronis yang sering ditemukan pada lanjut usia namun zaman sekarang
Diabetes sendiri dapat ditemukan pada usia ≥ 15 tahun(Rizaldi, 2019).

Diabetes merupakan penyakit kronis yang progresif dimana ditandai dengan ketidak
mampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang akan
mengarah ke hiperglikemi/kadar gula dalam darah tinggi (Black & Hawk,2014).

Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronis yang sering terjadi
pada penderita diabetes melitus tipe 2. UKD ditandai dengan adanya kerusakan saraf sensorik,
motorik, otonom dan/atau gangguan pada pembuluh darah di tungkai kaki penderita diabetes.
Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama penderita diabetes harus dirawat di rumah sakit.
UKD dapat memicu komplikasi serius seperti ulkus (luka terbuka), infeksi, gangren, amputasi,
bahkan kematian yang membutuhkan biaya perawatan tinggi dan waktu perawatan lebih lama
(Decroli dalam Yanuar, 2021).

Luka diabetes yang tidak tertangani dengan baik berpotensi menyebabkan infeksi dan
menjadi alasan utama dilakukannya amputasi bahkan dapat mengakibatkan kematian. Meski
demikian, para ahli di bidang diabetes memperkirakan bahwa separuh hingga tiga perempat
kasus amputasi sebenarnya dapat dicegah jika penderita diabetes melakukan perawatan kaki
dengan benar dan rutin (Lissa dalam Yanuar, 2021). Perkembangan teknologi yang sangat cepat
telah mendorong kemajuan dalam bidang perawatan luka. Hal ini didukung dengan semakin
banyaknya inovasi-inovasi terbaru dalam metode perawatan luka. Selain itu, isu terkini dalam
manajemen perawatan luka terkait erat dengan perubahan profil pasien yang kian sering disertai
penyakit degeneratif dan kelainan metabolik, sehingga dibutuhkan perawatan yang tepat agar
proses penyembuhan bisa optimal. Dalam memilih metode perawatan luka yang tepat, pada
dasarnya harus mempertimbangkan tiga faktor utama, yaitu biaya (cost), kenyamanan (comfort),
dan keamanan (safety).

Meskipun telah banyak studi dan penelitian yang membahas mengenai berbagai metode
perawatan luka, namun masih sedikit studi literatur yang secara eksplisit membandingkan
metode-metode perawatan luka tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari tinjauan literatur ini adalah
untuk mengevaluasi metode perawatan luka mana yang saat ini lebih efektif dalam
menyembuhkan ulkus diabetes.
METODE

Literatur review ini disusun dengan melakukan penelusuran terhadap artikel-artikel


penelitian asli (original research) yang telah terpublikasi. Pengumpulan artikel dilakukan melalui
database PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci diabetic ulcer, modern dressing, dan
Wound Healing. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel yang diterbitkan dalam rentang
tahun 2021 hingga 2024 dan dapat diakses secara fulltext.

HASIL DAN PEMBAHASAN

No Judul (Penulis) Metode Hasil


1 Aplikasi perawatan
luka dengan
menggunakan minyak
zaitun pada ulkus
Diabetes Mellitus

(Azizah et al., 2021)


2 EFEKTIFITAS D : quasiexperimental dengan rancangan Kelompok intervensi dilakukan
RENDAM AIR two group pretest- postest control group perawatan dengan menggunakan
REBUS DAUN design rendam air rebus daun sirih
SIRIH DAN MOIST S : accidental sampling selama 15 menit kemudian
WOUND HEALING V : Efek rendaman air tebusan daun sirih dilanjutkan dengan dressing
TERHADAP dan moist wound healing terhadap wound healing, sedangkan
PENYEMBUHAN penyembuhan luka pada pasien diabetes kelompok kontrol mencuci luka
LUKA PADA mellitus tipe 2 menggunakan Nacl kemudian
PASIEN DIABETES I : untuk mengetahui efektifitas rendam Air dilanjutkan dengan dressing
MELLITUS TIPE 2 Rebus Daun Sirih dan Moist Wound Healing wound healing selama 15 hari
terhadap penyembuhan Luka Ulkus pada perawatan.
(Hariani Mustari & pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Hasil dari dilakukannya penelitian
Ardi, 2021) A : Teknik analisis data dalam penelitian ini pada kelompok intervensi dan
adalah setiap kali perawatan dilakukan kontrol menunjukkan bahwa
pengukuran luka dengan BJWAT. Hasil melakukan perendaman air
penelitian ini di uji T independen. rebusan daun sirih sebelum
dressing wound healing efektif
menurunkan skor penyembuhan
luka setelah hari ke-8 perawatan
dan terus berlanjut hingga hari ke-
15 perawatan, sehingga dapat
ditarik kesimpulan Perendaman
air rebusan daun sirih dan
dressing wound healing lebih
efektif terhadap penyembuhan
luka diabetes melitus
dibandingkan dengan hanya
menggunakan dressing
wound healing saja.

3 EFFECT OF THE D : Desain penelitian yang digunakan dalam Studi ini menunjukkan bahwa
COMBINATION OF studi ini adalah quasi-experiment dengan kombinasi lidah buaya dan gula
ALOE VERA AND desain pre-test dan post-test satu kelompok aren memiliki dampak signifikan
PALM SUGAR ON S : Consecutive sampling terhadap penilaian klinis dan
THE V : Efek kombinasi lidah buaya dan gula penilaian pasien terhadap luka
IMPROVEMENT OF aren terhadap peningkatan penyembuhan diabetik pada pasien dengan
DIABETIC ULCERS luka diabetik pada pasien dengan diabetes diabetes tipe 2. Kombinasi
IN PATIENTS WITH tipe 2 tersebut memiliki sifat untuk
TYPE 2 DIABETES I : Bertujuan untuk mengetahui pengaruh mempercepat penyembuhan luka
MELLITUS kombinasi lidah buaya dan gula aren dan mencegah infeksi pada luka
terhadap perbaikan ulkus diabetikum pada diabetik, serta meningkatkan
(Ratnasari et al., 2022) pasien diabetes melitus tipe 2 penyerapan eksudat dan
A : Uji paired sample t-test mendukung regenerasi jaringan .
Penelitian ini menegaskan bahwa
aloe vera dan gula aren dapat
digunakan sebagai terapi
komplementer yang efektif untuk
meningkatkan penyembuhan luka
diabetik pada pasien dengan
diabetes tipe 2
4 Effect of Hydrogel as D: Desain penelitian yang di gunakan dalam Berdasarkan penelitian ini,
Autolysis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental ditemukan bahwa terdapat
Debridement Media dengan menggunakan pre-test dan post-test pengaruh yang signifikan dari
on Wound Healing in pemberian Hydrogell sebagai
Diabetic Ulcer S: Total sampling media debridemen Autolisis
Patients in Holistic V: Hiydrogell sebagai media debridement terhadap penyembuhan luka pada
Homecare autolisis dan penyembuhan luka pada pasien penderita ulkus diabetik. Hasil uji
ulkus dibetikum t menunjukkan adanya perbedaan
(Muchammad Ubaidi, yang signikan antara kondisi
Sumedi, 2023) I: Untuk mengetahui gambaran penyembuhan luka sebelum dan
penyembuhan luka pada penderita ulkus sesudah pemberian hydrogell,
diabetik sebelum dan sesudah pemberian dengan nilai t-hasil sebesar 22.477
hydrogell.
A: Uji t berpasangan dan p-value= 0,000 (p-value <
0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa hydrogell efektif dalam
mempercepat proses
penyembuhan luka pada penderita
ulkus diabetik.
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai