Corresponding author:
Ali Fuadi
alifuadi.rswn@gmail.com
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.8332
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 2
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
et al., 2016). Luka yang diakibatkan oleh DM infeksi berat atau infeksi sistemik,
adalah luka kronis, luka kronis adalah pemberian antibiotik yang mencakup gram
segala jenis luka yang sembuh dalam jangka positif dan gram negatif, serta aerobik dan
panjang dari 4 - 6 minggu (Kartika, 2015). anaerobik dimaksutkan sebagai antibiotik
Menurut Kefani (2018) luka kronis adalah spectrum luas yang dapat mencegah
luka yang mengalami fase penyembuhan berkembangnya bakteri gram positif, gram
dengan sempurna atau mengalami luka negatif, maupun bakteri anaerob. Terapi ini
berulang selama lebih dari dua minggu. bersifat agresif sebab pada penderita kaki
Luka kronis merupakan luka yang bertahan diabetik terdapat vaskulopati dan
lama selama lebih dari 2 minggu tanpa hiperglikemi yang merupakan lingkungan
melewati fase penyembuhan dengan kondusif bagi bakteri untuk berkembang
sempurna yang disebabkan adanya biak dan memperlambat sembuhnya luka.
makroangiopati sehingga terjadi vaskuler Selain terapi farmakologis, pasien juga
insusifensi dan neuropati (Marazzi, 2019). memperlukan terapi non farmakologis
Penyebab luka pada pasien dengan DM yaitu edukasi supaya komplikasi-
adalah tingginya kadar gula dalam darah, komplikasi dari DM dapat dicegah, menjaga
gula darah yang tinggi menjadi tempat yang kebersihan kaki, memakai pelembab agar
strategis untuk pertumbuhan kuman kulit tidak kering, memakai alat pelindung
sehingga luka mudah berkembang menjadi kaki saat berjalan dan perawatan luka (Sari
infeksi karena kuman atau bakteri (Damsir et al., 2018). Perawatan luka menggunakan
et al., 2018). madu sebagai terapi non farmakologis
karena madu merupakan cairan kental yang
Pada penyembuhan luka kronis dengan mengandung gula jenuh berasal dari nectar
diabetes terdapat beberapa terapi, bunga yag dikumpulkan dan dimodifikasi
diantaranya penelitian Yulianti, dkk (2018) oleh lebah madu Apis mellifera. Madu
yang menunjukkan bahwa adanya memiliki kandungan utama kurang lebih
pengaruh perawatan luka menggunakan 30% glukosa, 40% fruktosa, 5% sukrosa
bubuk kopi robusta terhadap proses dan 20% air dan sejumlah senyawa asam
penyembuhan luka ulkus diabetes. amino, vitamin, mineral dan enzim
Perawatan luka kronis dengan prinsip (Gunawan, 2017).
kelembapan seimbang (moisture balance)
menggunakan modern dressing dapat Perawatan luka modern membutuhkan
memfasilitasi pertumbuhan sel dan biaya yang cukup mahal tetapi lebih baik
proliferasi kolagen (Kartika, 2015). karena memberikan kenyamanan terhadap
Pengelolaan luka kronis berpengaruh pasien dan dapat diaplikasikan selama tiga
dalam proses penyembuhan luka. Faktor – sampai lima hari, sehingga tidak sering
faktor yang mempengaruhi proses menimbulkan trauma dan nyeri pada saat
penyembuhan yaitu dengan manajemen penggantian balutan. Dalam perawatan luka
luka, debridement dan nekrotomi harus modern dengan menggunakan madu
dilakukan untuk menghilangkan faktor – sebagai salah satu perawatan luka bersifat
faktor yang menghambat dalam menguntungkan karena madu mampu
penyembuhan luka, nutrisi yang baik akan mempertahankan kelembapan,
mempengaruhi percepatan penyembuhan mengandung antiinflamasi, antibakterial,
luka (Kefani et al., 2018). antioksidan, serta mampu mengurangi bau
tidak sedap. Meskipun demikian, yang patut
Pada luka kronis dengan diabetes dapat jadi pertimbangan adalah perlunya
dilakukan proses penyembuhan penggantian balut madu setiap hari agar
menggunakan terapi secara farmakologis minimum inhibitory concentration tercapai
dan non farmakologis. Terapi farmakologis (Gunawan, 2017).
perlu diberikan ketika luka mengalami
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 3
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 4
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
HASIL
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 5
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
eksudat bloody, jumlah eksudat sedikit, dasar luka, tidak ada jaringan nekrosis, tipe
jaringan granulasi 100%, epitelisasi kurang eksudat bloody, jumlah eksudat moist, 50%
dari 25%. jaringan granulasi, epitelisasi kurang dari
25%. (B) kondisi luka pada pertemuan ke-7,
ukuran luka 4 sampai 16 cm, batas tepi luka
samar, tidak ada jaringan nekrosis, tipe
eksudat bloody, jumlah eksudat moist, 100%
jaringan granulasi, epitelalisasi 25%-50%.
(C) kondisi luka setelah 2 minggu
perawatan, ukuran luka 4 sampai 16 cm,
batas tepi luka samar, tidak ada jaringan
nekrosis, tidak ada eksudat, jumlah eksudat
moist, jaringan granulasi 100%, epitelisasi
25%-50%.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 6
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
Hasil studi menunjukkan bahwa data Diagnosa keperawatan utama yang dialami
demografi kedua subjek studi berjenis oleh pasien DM adalah gangguan integritas
kelamin laki – laki digolongan usia lansia kulit. Diagnosa keperawatan tersebut
dan dewasa. Hal ini didukung oleh hasil didukung oleh karakteristik mayor yaitu
studi lain yang menjelaskan bahwa kerusakan jaringan atau lapisan kulit.
komplikasi pada pasien diabetes Gangguan integritas kulit merupakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko kerusakan kulit pada dermis atau epidermis
diantaranya usia dan jenis kelamin. atau jaringan (membrane, kornea, fasia,
Seseorang mengalami komplikasi yaitu otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi
memasuki usia rawan yakni sesudah usia 40 dan ligament). (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
tahun. Usia lebih dari 40 tahun memiliki 2016). Salah satu komplikasi dari DM
resiko 6 kali lebih besar terkena penyakit adalah neuropati perifer yang
diabetes (Herrera-Rangel et al., 2014). menyebabkan hilangnya sensasi di daerah
Komplikasi diabetes dapat menyerang kaki yang mempunyai resiko tinggi untuk
berbagai usia karena faktor degenerative terjadinya ulkus pada kaki. Hilangnya
yaitu fungsi tubuh manusia yang semakin sensasi mengakibatkan hilangnya nyeri dan
menurun, khususnya kemampuan dari sel ß dapat disertai oleh kerusakan kulit baik
pankreas dalam menghasilkan insulin karena trauma maupun tekanan sehingga
(Yuhelma et al., 2013). dapat mengakibatkan lesi dan infeksi (Fitria
et al., 2017).
Hasil studi menunjukkan bahwa pasien
mengeluh adanya luka kronis diabetes pada Intervensi keperawatan yang dilakukan
untuk mengatasi masalah pasien adalah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 7
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 8
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
ukuran luka menjadi 6,5 cm x 3,6 cm x 2,1 Ucapan terimakasih kepada pasien dan
cm, tepi tidak beraturan, jaringan granulasi keluarga pasien serta dosen pembimbing
meninggi menutupi otot, epitelalisasi yang telah membantu dalam penyusunan
minimal pada tepi luka, edema, perdarahan Karya Ilmiah Akhir Ners dan penulis
aktif, nanah, dan bau gurih tidak ditemukan mengakui masih banyak kekurangan dalam
lagi, pada luka bagian medial kaki terdapat penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners
granulasi pada dasar luka, epitelisasi tersebut. Untuk itu kritik dan saran yang
berjarak 0,5 cm dari tepi luka, tidak membangun sangat penulis harapkan
ditemukan edema, perdarahan aktif, nanah, agarkan penulisan lebih baik lagi.
maupun bau, ukuran luka 3 cm x 2 cm
dengan sedikit nyeri tekan. Hasil studi kasus REFERENSI
perawatan luka dengan madu selama 14
hari dan dilakukan perawatan luka setiap Ayu Diah, K., Sundoro, A., & Sudjatmiko, G. (2012).
hari menggunakan madu dari kedua kasus Antibacterial Activity of Indonesian Local
Honey Against Strains of P. Aeruginosa, S.
studi didapatkan adanya penurunan nilai Aureus and MRSA. Jurnal Plastik Rekonstruksi,
Bates-Jensen Wound Assessment Tools pada 1(2), 177–181.
point tepi luka, tipe eksudat, jaringan
Damsir, Mattalatta, Muzakkir, & Irnayanti, R. (2018).
granulasi dan epitelisasi. Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada
Kasus Luka Diabetik di Instalasi Gawat Darurat
Kemampuan madu dalam merangsang (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten
granulasi dan epitelisasi pada pengobatan Sidrap. Window of Health : Jurnal Kesehatan,
Vol. 1 No.
luka kronis disebabkan oleh komposisi
nutrisi seperti karbohidrat, asam amino, Fauziah, M., & Soniya, F. (2020). Potensi Tanaman
vitamin dan mineral yang mudah Zigzag sebagai Penyembuh Luka. Jurnal
Penelitian Perawat Profesional, 2(1), 39–44.
dimetabolisme. Pada proses epitelisasi, sel
membutuhkan karbohidrat untuk berpindah Fitria, E., Nur, A., Marissa, N., & Ramadhan, N. (2017).
Karakteristik Ulkus Diabetikum pada
kepermukaan luka, sehingga dapat
Penderita Diabetes Mellitus di RSUD dr. Zainal
melakukan penutupan luka (Kefani et al., Abidin dan RSUD Meuraxa Banda Aceh. Buletin
2018). Madu dapat membantu Penelitian Kesehatan, 45(3), 153–160.
mempercepat penyembuhan karena madu https://doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6818.15
memiliki sifat asam dan memiliki pH 3,2 – 3-160
4,5 sehingga bakteri tidak akan dapat Forlee, M. (2010). What is the diabetic foot.
mempertahankan hidupnya dan di nilai Continuing Medical Education, 28(4), 152–156.
bermanfaat dalam mempercepat Gunawan, N. A. (2017). Madu : Efektivitasnya untuk
penyembuhan luka (Molan & Rhodes, Perawatan Luka. Iai, 44(2), 138–142.
2015). Hal ini menunjukkan bahwa terapi Herrera-Rangel, A., Aranda-Moreno, C., Mantilla-
luka menggunakan madu dapat membantu Ochoa, T., Zainos-Saucedo, L., & Jáuregui-
penyembuhan luka dan menurunkan nilai Renaud, K. (2014). The influence of peripheral
Bates-Jensen Wound Assessment Tool. neuropathy, gender, and obesity on the
postural stability of patients with type 2
diabetes mellitus. Journal of Diabetes Research,
SIMPULAN 2014. https://doi.org/10.1155/2014/787202
IDF Diabetes Atlas, 8th edition. (2017). Eighth
Perawatan luka menggunakan madu pada edition 2017. In IDF Diabetes Atlas, 8th edition.
penderita diabetes mellitus type 2 dengan
Kartika, R. W. (2015). Perawatan Luka Kronis
luka kronis mampu membantu dalam
dengan Modern Dressing. Perawatan Luka
proses penyembuhan luka. Kronis Dengan Modern Dressing, 42(7), 546–
550.
UCAPAN TERIMAKASIH Kefani, P. E. P., Putra, I. B. A. D., & Roosseno, R. R. N.
(2018). Honey clinically stimulates granulation
and epithelialization in chronic wounds: A
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 1-9 9
Ali Fuadi - Penggunaan madu dalam perawatan luka kronis diabetes mellitus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.