Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Sejuta
Cerita Rakyat
Sawahlunto
Sejuta
Cerita Rakyat
Kumpulan Cerita Terbaik
Sayembara Menulis Cerita Rakyat 2020
Penulis:
Komunitas Literasi Ombolin
Editor:
Muhammad Subhan, Armadison,
Fadilla Jusman, Anita Aisyah
Penyunting:
Tim Salmah Publishing
Desain sampul:
Nur Afandi
Penata letak:
Nur Afandi
Penerbit:
ISBN:
Industri Pariwisata
Dikemas Cerita Rakyat
BEGITU ide Sayembara Cerita Rakyat Sawahlunto
dibentangkan Komunitas Literasi Ombilin, kami
langsung tertarik dan memberikan dukungan serta
support. Bagi kami, cerita rakyat adalah kekayaan
daerah yang dapat dieksplorasi untuk menumbuhkan
dan mengembangkan pariwisata.
Bagi PT Bukit Asam Pertambangan Ombilin
sendiri, dengan adanya Sayembara Cerita Rakyat
Sawahlunto menghadirkan sebuah nuansa untuk
mengenang kembali sejarah keberadaan tambang
tertua di Indonesia, yang selalu siap memberikan
kontribusi dalam memajukan pariwisata tambang di
Kota Sawahlunto.
Industri pariwisata yang dikemas dengan cerita
rakyat tak pernah habis ditelan waktu dan masa. Beda
dengan industri pertambangan, seperti batubara yang
dibatasi waktu dan masa.
Komunitas Literasi Ombilin | xi
Yulfaizon
General Manager PTBA UPO
ANTARAN KATA
Losuang Manangih
Alee Kitonanma (Alexander)
(Terbaik 1 Kategori Umum) 1
Bujang Timbago
Budi Saputra 31
Lubuk Nago
Desi Kirana Aza 53
Si Ikan Kalang
Ummu Hasan 95
Biodata:
Alee Kitonanma sebagai nama pena. Memiliki
nama asli Alexander. Lahir pada 8 November 1985
di Payakumbuh, Kotobaru Simalanggang. Pernah
bergiat di Teater Imambonjol, dan pernah bergabung
di Harian Padang Ekspres. Saat ini berdomisili di
Pekanbaru, dan nguli di Harian Tribun Pekanbaru dari
tahun 2011 sampai sekarang.
Batang Lunto
Kuali Timbago
Maya Sandita
(Terbaik 2 Kategori Umum)
Catatan:
¹ Rajo: raja.
² Pongek Lapuak: ayam panggang, kulinerkhas Nagari
Lunto.
³ Kuali Timbago: kuali tembaga.
12 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Biodata:
Maya Sandita, sutradara, aktor, dan penulis.
Alumnus prodi seni teater ISI Padangpanjang (2019).
Berdomisili di Batam. Tergabung dalam FPL, KOPI
TANDA, PCRBM, Bagindo Rajo, dan Teater Ode
Batam. Beberapa cerpennya pernah diterbitkan
dalam antologi juga media cetak lokal dan nasional.
Peraih juara 1 dalam Lomba Menulis Cerita Rakyat
Berbahasa Minangkabau tingkat provinsi yang
diadakan oleh Disbud Sumatera Barat, dengan judul
cerita Batu Godang Putaran Toluak (2018). Maya bisa
dihubungi via Instagram @sanditaisme , Facebook
Maya Sandita, E-mail sanditacorp@gmail.com dan
ponsel/WA 0812-6861-9199.
Tukang Tenun dan
Orang Bunian
Yusrizal Karana
(Terbaik 3 Kategori Umum)
Biodata:
Dilahirkan di Tanjungkarang, pada 16 Januari 1968
sebagai Yusrizal. Namun, dalam perjalanan karirnya
menjadi reporter televisi nasional di Globaltv,
redaktur berita menambahkan nama di belakangnya
menjadi Yusrizal Karana karena lazimnya nama
reporter di dunia broadcast terdiri dari dua kata atau
lebih. Nama belakang itu adalah nama orang tuanya
yang telah meninggal sejak ia masih kecil. Nama itu
kemudian resmi menjadi nama pena penulis.
Wisudawan terbaik (summa cumlaude) Program
Pascasarjana Universitas Lampung 2012 ini,
memulai karirnya sebagai wartawan Lampung Post. Ia
pernah menjadi Pengawas Pemilu Bandar Lampung
pada 2014 dan Tenaga Ahli Komisi I DPR RI, periode
Komunitas Literasi Ombilin | 19
***
Catatan:
1
Piak, bangunlah.
2
Upiak, rebus air ibu lelah sekali habis mencari kayu.
3
Hah, tidak mau, Bu.Upiak sudah cantik sekarang nanti
kotor baju Upiak. Ada-ada saja Ibu ini. Kerjakan sajalah
sendiri.
4
Upiak mau pergi kemana.
5
Mengapabertanya-tanya? Tidak akan pindah kecantikan
Upiak ke kamu, fokus saja mencuci....Tunggu saatnya
pangeran kera datang melamar kalian semua.
6
Apakah tidak ada rasa sayangmu kepadaku, Nak. Dengan
bangganya kau bercerita bahwa aku adalah tukang asuh
kau, luka hatiku, Nak. Buka telingamu lebar-lebarUpiak
Payuang, Fitriani, anak kandung amak, lahir dari rahim
amak, bukan anak bangsawan Belanda.
7
Kalau aku bilang yang sebenarnya, pangeran tidak akan
mau bersamaku, Ibu, mengerti! Sekarang kasih aku uang
dan emas yang banyak, aku ingin menunjukkan bahwa
aku memang seorang anak raja.
8
Begini saja, Bu, juallah tanah Ibu yang luas itu untukku.
9
Istigfar, Nak.... Dengan apa kita hidup jika tanah satu
satunya itu kita jual.
10
Ibu hidup terserah dimana, dan aku akan pergi bersama
pangeran.
26 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Biodata:
Windia Naurah Auda, lahir 14 tahun lalu di Batam
pada 29 Juni 2006. Ia kini adalah siswi di SMP IT
An-Nahl Qita Boarding School, Payakumbuh, Sumatra
Barat. Tahun lalu sempat menjabat sebagai Wakil
Ketua Osis generasi pertama di sekolahnya. Orang
sekitar yang ia kenal banyak yang mengenalnya
dengan panggilan Rara. Si aneh yang periang ini
memiliki hobi membaca puisi, menulis cerpen,
membaca novel berbagai genre, dan menonton film.
Sejak kecil dunianya sudah digeluti dengan kegiatan-
kegiatan di sanggar budaya mulai dari menari, fashion
show, dance, dan lainnya. Kini baginya menulis adalah
salah satu hobi baru yang sangat menghiburnya.
Jejaknya bisa dilacak melalui akun Instagram
pribadinya @rarasngkr.
Kisah Orang Rantai
Noor Alifah
(Terbaik 2 Kategori Pelajar)
Biodata:
Noor Alifah, lahir pada 3 November 2006 di Talawi,
Kota Sawahlunto, tercatat sebagai Pelajar SMP
Negeri 3 Sawahlunto, bercita-cita ingin menjadi
seorang penulis. Noor Alifah sudah menerbitkan dua
buku karangan, Buku Antologi Puisi dan Antologi
pantun, jejak bisa ditemukan di akun instagram @
nooralifah_16, Never give up on your dreams for they are
always waiting for you forever.
Bujang Timbago
Budi Saputra
Biodata:
Budi Saputra. Lahir di Padang, 20 April 1990.
Alumnus STKIP PGRI Sumatra Barat. Sejak tahun
2008, aktif menulis cerpen, puisi, esai, feature, dan
resensi di berbagai media massa seperti Haluan,
Singgalang, Padang Ekspres, Haluan Riau, Majalah Sabili,
Jurnal Bogor, Lampung Post, Suara Pembaruan, Tabloid
Kampus Medika, Suara Merdeka, Radar Surabaya, Jurnal
Nasional, Indo Pos, Batam Pos, Lombok Post, Tanjung
Pinang Pos, Kompas. Diundang pada Ubud Writers
and Readers Festival 2012 di Bali, Pertemuan Penyair
Nusantara (PPN) 5 Palembang (2011), dan PPN 6 di
Jambi (2012). Buku puisi tunggalnya berjudul Dalam
Timbunan Matahari (2016). Puisinya pernah menjadi
pemenang dalam berbagai perlombaan.
Hantu Tambang
Ombilin
Agus Setiawan
***
***
Biodata:
Agus Setiawan. Lahir di Kota Sragen, 7 September
1984. Sehari-hari bekerja sebagai penjual batik.
Menulis dan membaca dikerjakannya di sela-sela
menunggu dan melayani pembeli. Ayah dua orang
anak ini kini tinggal di pinggiran Jakarta.
Timbago, Perempuan
Itu, dan Dendam yang
Tak Usai
Sepno Fahmi
***
***
***
Biodata:
Sepno Fahmi lahir di Bayang, Pesisir Selatan,
Sumatra Barat. Merupakan anggota Dapur Sastra
Jakarta (DSJ), Sastra Bumi Mandeh (SBM), dan
aktif mengelola Rumah Baca Pelopor 19. Beberapa
tulisan pernah dimuat di beberapa media massa dan
antologi bersama. Facebook: Sepno Fahmi. WhatsApp:
0812 6680 5090. e-Mail: sepnofahmi43@gmail.com.
Asal-Usul Nama
Nagari Kolok
Nofri Endrawita, S.Pd.SD.
Catatan:
¹ Seia sekata, satu pendapat atau kompak.
² Takolok: tertidur.
52 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Biodata:
Nofri Endrawita, S.Pd.SD. Penulis dilahirkan
di Kolok Sawahlunto tanggal 3 November 1976.
Mengenyam pendidikan mulai SD sampai SMA
di Kota Sawahlunto. Tahun 2002 menamatkan
pendidikan PGSD di UNP. Tahun 2009 menamatkan
S.1 PGSD di UT. Sekarang penulis bertugas di SDN
28 Santur sebagai Kepala Sekolah.
Lubuk Nago
Desi Kirana Aza
Biodata:
Desi Kirana Aza merupakan seorang manusia biasa
yang ingin meninggalkan jejak nama melalui tulisan.
Tinggal di kampung tidak membuatnya berdiam diri
dan menahan ide yang hinggap dalam kepala. Meski
memiliki banyak keterbatasan, wanita berkacamata
ini tidak pernah berhenti menulis, walau dalam satu
hari hanya dua paragraf. Instagram Desi Kirana Aza.
Facebook Desi Kirana Aza. Twitter Desi Kirana Aza.
Facebook Fanspage Kumpulan Cerita Desi Kirana Aza.
Lengkang Si
Anak Malang
(Asal Mula Nagari Silungkang)
Indrawati, S.Pd.
Biodata:
Meski telah mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) puluhan tahun menjadi guru, Indrawati,
kelahiran Tanjungkarang, 16 Januari 1961, juga
bangga menjalani peran sebagai ibu rumah tangga.
Ibu dari tiga anak ini juga tidak henti-hentinya
berkreasi di bidang seni. Istri dari Yose Rizal ini
pernah mengenyam pendidikan di Universitas Negeri
Padang (dulu IKIP) di bidang seni, dan menyandang
gelar sarjana Seni Drama Tari dan Musik
(Sendratasik). Baginya, dunia seni adalah bagian dari
kehidupannya yang tidak dapat dipisahkankarena
Komunitas Literasi Ombilin | 65
Artinya:
Hai-hai saya memang bersalah, telah membunuh
kambing (anak) orang.
Kalau digantung, gantunglah saya di tandan
pisang masak.
Kalau dibunuh saya, ceburkanlah saya di air kopi.
Kalau tembak, tembaklah saya, tembak dengan
peluru onde-onde (sejenis makanan).
Biodata:
Adrial. Bekerja pada kantor Dinas Kebudayaan,
Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota
Sawahlunto. Cerita ini ditulis berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak Zamran (lahir tahun 1935)
di Desa Talawi Mudiak. Kalau terjadi kesalahan atau
alur cerita yang kurang tepat, penulis mohon maaf.
Bagian cerita ini juga untuk memperkaya khazanah
cerita dalam kegiatan randai.
Wanita Berkebaya di
Lapangan Segitiga
Efji MR.
Biodata:
Efji MR. Warga Kecamatan Barangin, Kota
Sawahlunto, yang sedang belajar menulis. Mudah-
mudahan bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta
pariwisata
“Selamat Pagi
Oom Bill Hiejn”
(Cerita Asal Mula Nama
Tambang Batubara Ombilin)
Biodata:
Bungsu dari tujuh bersaudara ini dilahirkan sebagai
Rita Ariani, di Pringsewu, pada 27 Mei 1979. Anak
dari pasangan Musnimar Musa dan Amir Sutan
Sati ini, menghabiskan masa kecilnya di Lampung
sebagai perantau. Setelah tamat SMA, ia pulang
bersama orangtuanya ke kampung halaman di Nagari
Sungaitanang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Guru SD IT Insan Kamil Bukittinggi ini, pernah
mengenyam pendidikan Strata satu di Universitas
Negeri Padang, pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD), dan berhak menyandang
gelar Sarjana Pendidikan. Wanita mungil yang
hobi membaca cerita detektif ini, memiliki falsafah
hidup “Manjadda Wajadda”, siapa yang bersungguh-
sungguh, maka ia akan berhasil. Ia tak pernah
menyerah menaklukkan hati anak didiknya untuk
selalu belajar dan beribadah. Ia juga selalu membuka
diri untuk menerima kritik dan saran dari pihak
mana saja untuk memperbaiki kualitas anak
didiknya. Oleh karena itu, ia tidak segan-segan
membagi No. Handphone-nya 081363106767.
Inyiak Balang
Lubuak Simalukuik di
Kampung Teleng
Melia Rosalinda
***
***
Catatan:
¹ Inyiak balang: sebutan untuk seekor harimau.
² Orang yang memiliki kekuasaan di Desa.
³ Makhluk halus sebangsa jin.
4
Gadubang: parang.
Biodata:
Melia Rosalinda. Lebih dikenal dengan panggilan
selebritasnya Tek Saleha di dunia maya. Kelahiran
Sawahlunto. Berusia 54 tahun bersama seorang
suami didampingi oleh dua orang putra-putri yang
telah dewasa. Dapat dihubungi di 0813 6370 6506.
Si Ikan Kalang
Ummu Hasan
Sawahlunto, 1920
Lima tahun mendekam dalam penjara Sungai
Durian bukanlah hal mudah. Selama itu pula tubuhku
terpasung oleh belenggu berupa rantai besi yang
suaranya selalu gemerincing ketika dibawa bergerak.
Bukan kemauanku berada di tempat pembuangan ini.
Jika saja bukan demi harga diri keluarga, tak mungkin
kuhilangkan nyawa seorang morsase Belanda di
pinggir tegalan suatu petang di Purworejo. Darahnya
menggenangi tanah sementara kawanan gagak riuh
menari di atas kepala, menyoraki keberanianku.
Aku puas! Namun, setelah itu ketuk palu hakim
mengharuskanku membayar semuanya dengan
penderitaan sebagai orang rantai di Sawahlunto.
Setelah bebas dari penjara, aku pun memutuskan
untuk menetap di kota tambang ini dengan berbagai
pertimbangan. Selanjutnya, aku mulai bekerja sebagai
masinis lori batu bara dan bertemu jodoh dengan
96 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Biodata:
Perempuan kelahiran Surabaya, 39 tahun lalu ini
kerap disapa Ummu Hasan di media sosial. Karyanya
antara lain novel Romansa Senja dan beberapa
antologi. Tulisannya selain dimuat di Komunitas
Bisa Menulis, juga menghiasi wall Facebook. Tinggal
lama di Sawahlunto membuat kota ini seperti tanah
air kedua baginya dan selalu jadi inspirasi tulisan,
di antaranya adalah Mata Rantai (versi cerpen,
Kementerian Pendidikan Dinas Cagar Budaya dan
Permuseuman, Jakarta 2019), Mata Rantai versi
cerbung KBM, Novel Jebakan Mertua (duet dengan
Desi Kirana Aza, Biru Magenta 2019), cerpen
Bayangan di Gudang Ransum, Alek Baburu dan Dai Si
Mar (Aksara di Ranah Bundo, Karos Publ, 2019).
Penikmat prosa dan puisi juga ibu dari empat anak
ini kini menetap di Thailand. Dapat dihubungi
melalui WA +62 87865916089 dan Fb/ Messenger
UmmuHasan Anita.
Inyiak Puncak
Polan
Tuti Yuliana, S.Pd.I., S.Pd.
Biodata:
Memiliki nama Lengkap Tuti Yuliana, S.Pd.I., S.Pd.
Seorang Guru dan juga seorang istri sekaligus ibu
106 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
***
Biodata:
Arif P. Putra, berasal dari Surantih, Kabupaten
Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Buku tunggalnya
yang telah terbit yakni “Suara Limbubu” (JBS,
Yogyakarta 2018) dan sebuah novel “Binga” (Purata
Publishing, 2019). Pernah tergabung dalam antologi
dan nominasi 20 Cerpen terbaik lomba PCINU-
Maroko, nominasi II pada LCPA 2 ASEAN 2018
DEMA FTIK-IAIN serta antologi lainnya. Karyanya
pernah dimuat di beberapa media, seperti Suara
Merdeka, Haluan, Solopos, Rakyat Sultra, Minggu Pagi
dan lainnya.
Alkisah
Sitimbago Raya
Mahareta Iqbal Jamal
***
***
Biodata:
Mahareta Iqbal Jamal. Lahir di Padang, 11 Maret
1995. Sedang menamatkan studi di Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Bergiat di UKMF Metasinema FIB Unand dan Lab.
Pauh 9. Tulisan-tulisannya berupa cerpen dan esai
pernah dimuat di media cetak lokal, seperti Haluan
dan Padang Ekspres, serta media online lokal dan
nasional, seperti sumbarsatu.com, garak.id, geotimes.
co.id, infoscreening.co, mariviu.com, dan lain-lain. Saat
ini menetap dan berproses di Padang.
Pena Emas
Sang Demang
Maiyulastri,S.Pd.SD
Biodata:
Maiyulastri, S.Pd.SD. Lahir di Desa Kolok Mudik
Keacamatan Barangin Kota Sawahlunto, Tanggal 17
Mei 1983. Saat ini ia bekerja sebagai Guru PNS di
SDN 03 Lubang Panjang Kecamatan Barangin Kota
Sawahlunto. Ada dua buku yang sudah ber ISBN dan
dua artikel karyanya yang terbit di koran Singgalang.
Buku pertamanya berjudul Ayo Membaca dan Menulis
Puisi (2018). Buku ini ia khususkan untuk anak-
anak SD kelas 1 dan 2. Buku kedua sebuah memoir
dengan judul dari Harau ke Sawahlunto (2019)
Lubang Hitam
Mbah Soero
Dila Ayu Arioksa
Biodata:
Dila Ayu Arioksa, lahir di Mungka, Kecamatan
Mungka 18 Oktober tahun 1996. Menempuh kuliah
di ISI Padangpanjang dengan jurusan teater minat
Dramaturgi. Berawal kuliah di teater saya mencintai
empat hal seperti, panggung, penulisan, filsafat dan
penonton. Teruntuk dosen teater, senior, kawan
angkatan dan junior mereka sangat berperan aktif
dalam hidup saya. Teater mengajarkan saya untuk
bertanggung jawab dan ikhlas atas pilihan sendiri.
Teater juga yang memberi kesempatan kepada saya
untuk membaca hasil karya para pengarang dan
penyair hebat dari Yunani hingga negri ini. Hingga
akhirnya sebelum saya meninggalkan kota dingin
Padangpanjang, saya pun ikut bergabung dengan
Kelas Tanda Baca di Padangpanjang binaan Pak
Muhamad Subhan.
Sikalang
Tempo Doeloe
Suharti, S.Pd.
Catatan:
Sibanta: sebentar (Minang)
Rimbo: hutan (Minang)
Malang: melintang (Jawa)
Kresek: suara bunyi yang ditimbulkan jika dinding diusap
tangan (Jawa)
Biodata:
Suharti, S.Pd. Lahir di Sijantang, 9 Nopember 1976.
Mengajar di SMKN 1 Sawahlunto sejak 1999. Buku
pertama yang ditulis adalah Semua Berawal dari SMK.
Selama Pandemi Covid-19 telah menyumbangkan
karya bersama dalam 6 buku antologi yaitu Tasbih
Senandung Rindu, Pentigraf, Semilir Angin Persahabatan,
Bangga Menjadi Guru, Guru Petualang, dan Cerita
Keajaiban Takdir. E-mail suharti70@ymail.com WA
081363125576.
Bayang-Bayang Roh Leluhur
dalam Pertunjukan Kuda Kepang
Etnik Jawa di Kota Sawahlunto
Lismomon Nata
Biodata:
Lismomon Nata, lahir di Kota Sawahlunto 30
Agustus 1984. Alumnus Sosiologi Antropologi
Universitas Negeri Padang (UNP) dan Pasca Sarjana
Jurusan Sosiologi Univesitas Andalas (UNAND).
Awal Bergiat dalam dunia sosial tahun 2004
dengan bergabung dengan LSM Jembatan (Jaringan
144 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Catatan:
Nankamanjadi batulah kalian: semoga kalian akan menjadi
batu.
150 | Sawahlunto Sejuta Cerita Rakyat
Biodata:
Nova Hendra. Lahir di Kubang, 11 November 1974.
Bekerja sebagai wartawan. Berdomisili di Dusun
Luak Mani Desa Kubang Tangah Kecamatan Lembah
Segar, Sawahlunto.
Kisah Ikan dan
Pemuda yang Malang
Dina Ramadhanti
Biodata:
Dina Ramadhanti lahir di Alahan Panjang
pada 5 Mei 1989. Merupakan anak kedua dari
empat bersaudara dari pasangan Amel Edi dan Emil
Yenti. Menulis dijadikan sebagai hobi di sela-sela
menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri
Malang. Karya prosa yang pernah ditulis, yaitu:
Si Bujang Lenguang (2017), Kisah Kucing Pencuri
Makanan (2019), Kepergian Cik Aisyah (2020), Ulah
Atuk Rembang (2020). Nomor HP/WA yang dapat
dihubungi 082389985443. Alamat surel: dina_
ramadhanti89@yahoo.com.
Tentang Tim Kurator
MUHAMMAD SUBHAN. Menulis
puisi, cerpen, esai dan novel. Esainya
satu di antara tiga karya terbaik pilihan
kurator Festival Sastra Bengkulu
(Bengkulu Writers Festival) 2019. Puisinya
terpilih tiga besar Banjarbaru’s Rainy Day
Literary Festival 2019. Ia Penulis Emerging Indonesia
Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2017. Buku
puisi terbarunya “Kesaksian Sepasang Sandal”
(2020). Pos-el: rinaikabutsinggalang@gmail.com.
HP/WA: 0821-6987-7399. Tinggal di pinggir Kota
Padangpanjang, Sumatra Barat.