Anda di halaman 1dari 3

Nama : Debi Kurnia Dewi

NIM : 260211105388
Kelas : PGSD 05 ( PPG Prajabatan Gel. 1 2024 )
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Topik :3
Tugas : 01.02.3-T3-6 Elaborasi Pemahaman

C
Setelah mempelajari topik ini lebih dalam dan memberikan pendapat secara mendetail
mengenai asesmen yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran di sebuah kelas, Anda
diminta untuk menjawab pertanyaan berikut.
1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?
Jawab :
Asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran secara spesifik mulai dari
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran, apabila asesmen tersebut di rancang secara valid, reabilitas, dan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Penting memastikan bahwa asesmen yang dirancang
dengan baik dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Asesmen harus
mencakup indikator kinerja yang jelas dan dapat diukur, sehingga dapat memberikan
gambaran yang akurat tentang sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran. Beberapa teknik asesmen yang sering digunakan adalah observasi, kinerja,
projek, tes tulis, penugasan, dan portofolio. Sedangkan instrument asesmen yang sering
digunakan adalah rubrik, ceklis, catatan anekdot dan grafik perkembangan. Maka dari itu,
pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen formatif dan asesmen sumatif. Dimana
asesmen formatif adalah asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen formatif
biasanya dilakukan di tengah kegiatan pembelajaran dan dapat juga di akhir kegiatan
pembelajaran. Sedangkan asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan untuk
memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen sumatif menjadi
bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran dan akhir jenjang
2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan
umpan balik pada proses pembelajaran?
Jawab :
Asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik
pada proses pembelajaran yakni asesmen formatif. Dimana asesmen formatif adalah
asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan
peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Tujuan dari umpan balik ini adalah untuk
mendorong peningkatan upaya, motivasi atau keterlibatan untuk mengurangi perbedaan
antara capaian saat ini dan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik. Mengkonfirmasi
peserta didik bahwa mereka benar atau salah, atau mengetahui seberapa jauh peserta didik
telah memahami pelajaran yang diajarkan. Serta memberikan informasi efektifitas strategi
pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Salah satu contoh penerapan asesmen dapat
memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik pada proses
pembelajaran yakni dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses evaluasi.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan kinerja mereka
sendiri dan memberikan umpan balik tentang kekuatan dan kelemaham mereka
3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum dapat
memenuhi tujuan pembelajaran?
Jawab :
Jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran tidak dapat memenuhi
tujuan pembelajaran, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
 Evaluasi Asesmen: Pertama-tama, penting untuk mengevaluasi asesmen yang digunakan.
Apakah jenis asesmen tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran? Apakah instrumen
penilaian yang digunakan relevan dan dapat diandalkan? Jika tidak, perlu
dipertimbangkan untuk memodifikasi atau mengganti asesmen dengan yang lebih sesuai.
 Perbaikan Asesmen: Jika ada kekurangan dalam asesmen yang digunakan, langkah
selanjutnya adalah memperbaikinya. Ini bisa berarti menyesuaikan instrumen penilaian,
mengubah jenis asesmen, atau menambahkan elemen baru untuk memastikan bahwa
asesmen dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
 Refleksi dan Revisi: Guru atau fasilitator pembelajaran perlu merefleksikan kembali
metode pengajaran dan penggunaan asesmen. Apakah ada aspek-aspek tertentu dari
pengajaran yang tidak mendukung pencapaian tujuan pembelajaran? Apakah perlu
mengubah pendekatan pengajaran untuk lebih sesuai dengan kebutuhan siswa? Refleksi
ini dapat membantu dalam merancang kembali proses pembelajaran secara keseluruhan.
 Kolaborasi: Kolaborasi dengan rekan kerja atau ahli pendidikan lainnya dapat
memberikan wawasan tambahan tentang cara-cara untuk meningkatkan asesmen dan
mencapai tujuan pembelajaran. Diskusi dengan sesama profesional pendidikan dapat
membuka pintu untuk ide-ide baru dan strategi yang efektif.
 Pembelajaran Berkelanjutan: Proses pembelajaran adalah sebuah perjalanan yang terus
berlangsung. Penting untuk menganggap kegagalan dalam mencapai tujuan
pembelajaran sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Guru dan fasilitator
pembelajaran harus terbuka terhadap perubahan dan terus meningkatkan praktik mereka
sesuai dengan kebutuhan siswa.
 Konsultasi dengan Siswa: Melibatkan siswa dalam proses evaluasi juga penting. Mereka
dapat memberikan wawasan berharga tentang efektivitas asesmen dan pengajaran, serta
memberikan masukan tentang bagaimana meningkatkannya agar lebih sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan proses pembelajaran dapat
disesuaikan sehingga asesmen dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai