Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Safira Dyah P

NIM : 2005230025

Kelas : PGSD 1 (PPG Prajabatan Gelombang I)

Mata Kuliah : Prinsip pengajaran dan Asesmen 1

T2.3-Eksplorasi Konsep

1. Mengapa asesmen disebut sebagai bukti pembelajaran?

Jawab: Asesmen sering disebut sebagai “bukti pembelajaran” karena asesmen dapat
memberikan informasi konkret dan terukur tentang sejauh mana seorang peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. Sesuai dengan prinsip asesmen
sebagai bukti pembelajaran yaitu:

 Asesmen adalah bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran.


 Asesmen sebagai alat umpan balik bagi guru, peserta didik, dan orangtua sebagai
panduan dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
 Asesmen dapat mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dan
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan sejauh mana mereka
telah memahami konsep dan informasi yang telah diajarkan.
 Asesmen juga dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi praktis, menciptakan
bukti bahwa peserta didik tidak hanya mengetahui teori, tetapi juga dapat
menggunakannya dalam konteks nyata.
 Asesmen dilakukan secara berkala, sehingga dapat digunakan untuk melacak kemajuan
dan pertumbuhan peserta didik seiring waktu.
 Asesmen dirancang secara adil, proposional, valid, dan dapat dipercata atau reliabel.
Dalam pengertian yang lebih luas, asesmen berperan sebagai bukti pembelajaran karena
mencatat pencapaian peserta didik, memberikan umpan balik tentang kemajuan mereka, dan
memberikan dasar untuk pengambilan keputusan pendidikan.

2. Apa tujuan dilakukannya asesmen bagi guru dan bagi peserta didik?

Jawab : Tujuan dilakukannya asesmen bagi guru dan peserta didik adalah untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, menilai efektivitas metode pengajaran, dan
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Bagi peserta didik, tujuan
asesmen adalah memberikan umpan balik tentang kemajuan belajar mereka, mengidentifikasi
kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, serta merencanakan upaya perbaikan untuk
meningkatkan pencapaian akademik mereka. Dengan demikian, asesmen membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan bahwa setiap siswa memiliki
kesempatan untuk mencapai potensinya yang maksimal.

3. Bagaimana peran asesmen dalam kegiatan pembelajaran?

Jawab: Peran utama asesmen dalam proses pembelajaran adalah :

 Mengukur Pemahaman Siswa: Asesmen dilakukan untuk mengevaluasi pemahaman


siswa tentang pelajaran. Ini membantu guru menilai apakah siswa telah mencapai
tujuan pembelajaran.
 Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar: Hasil penilaian menunjukkan kebutuhan belajar
siswa. Guru dapat menyesuaikan pelajaran untuk memenuhi kebutuhan unik siswa.
 Memberi Umpan Balik: Asesmen memberikan umpan balik kepada siswa tentang apa
yang mereka capai dan membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan
mereka, yang dapat membantu mereka berkembang.
 Menilai Efektivitas Pengajaran: Asesmen membantu guru mengevaluasi metode
pengajaran mereka. Hasil tes dapat menunjukkan bahwa instruksi telah berhasil.
 Membangun Bukti Pembelajaran: Hasil asesmen berfungsi sebagai bukti konkret
tentang apa yang telah dipelajari siswa. Ini sangat penting untuk menilai kemajuan dan
prestasi siswa.
 Mengarahkan Keputusan: Asesmen membantu guru dan pembuat kebijakan membuat
keputusan tentang pendidikan. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis
intervensi yang diperlukan, perbaikan program, atau peningkatan kurikulum.
 Mendorong Tanggung Jawab Siswa: Asesmen mengajarkan siswa untuk bertanggung
jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Ini memungkinkan mereka untuk mengukur
tingkat kemajuan mereka sendiri dan menemukan area-area di mana mereka perlu
meningkatkan.
 Merencanakan Pembelajaran Selanjutnya: Hasil evaluasi membantu guru
merencanakan pembelajaran selanjutnya dengan mengubah materi dan metode
pembelajaran.
 Mengukur Proses Pembelajaran: Asesmen dapat digunakan untuk mengukur proses
pembelajaran selain hasil akhir. Ini menunjukkan bagaimana siswa mengatasi materi
pelajaran seiring waktu. Dengan demikian, asesmen bukan hanya alat evaluasi, tetapi
juga merupakan elemen integral dalam proses pembelajaran yang mendukung
pemahaman, perkembangan, dan peningkatan belajar siswa.

4. Bagaimana hubungan antara pemberian asesmen dengan peningkatan hasil belajar peserta
didik?

Jawab : Asesmen memiliki hubungan yang erat dengan peningkatan hasil belajar peserta
didik. Asesmen dapat digunakan sebagai alat untuk memantau dan memperbaiki kualitas
pembelajaran. Asesmen juga dapat membantu guru untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi pelajaran dan menentukan metode pembelajaran yang
sesuai. Selain itu, asesmen memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan
kemampuan mereka dalam memahami konsep dan informasi yang telah diajarkan. Melalui
asesmen, guru dapat mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran
dan memahami tingkat pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.
Dengan melakukan asesmen secara teratur, guru dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan peserta didik dalam pembelajaran. Informasi ini dapat digunakan untuk merancang
strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik. Pemberian asesmen
yang efektif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Asesmen yang baik dapat
membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam,
meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan memperbaiki keterampilan belajar mereka.
Asesmen juga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik. Dengan mengetahui
bahwa mereka akan dinilai, peserta didik cenderung lebih focus dan berusaha untuk mencapai
hasil yang baik.

Anda mungkin juga menyukai