Anda di halaman 1dari 2

01.02.

3-T3-6 Elaborasi Pemahaman

Nama :Siti Faricha Nursyifa’


NIM :2300103911746037

Setelah mempelajari topik ini lebih dalam dan memberikan pendapat secara mendetail mengenai
asesmen yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran di sebuah kelas, Anda diminta untuk
menjawab pertanyaan berikut.

1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?

Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan asesmen yang tepat.
Asesmen yang valid, objektif, dan reliabel dapat dijadikan acuan untuk menyusun perencanaan
penilaian. Cara yang dapat dilakukan oleh pendidik yakni membuat serangkaian kriteria atau
indikator supaya dapat menegaskan kompetensi yang ada pada tujuan pembelajaran. Lebih dari
sekedar angka atau nilai kriteria ini akan memberikan gambaran terkait dengan proses pemahaman
siswa. Untuk memudahkan pemetaan dalam sistem asesmen, kriteria kriteria tersebut dapat
dijadikan dalam satu pendekatan. Pendekatan yang dapat dilakukan yakni pendekatan deskripsi,
rubrik, atau interval nilai. Setelah dilakukan pendekatan maka pendidik dapat melakukan asesmen
sesuai dengan kemampuan peserta didik dengan terus memantau perkembangannya. Ketika
peserta didik mengalami perkembangan dan meningkat kompetensinya maka dapat dikatakan
tujuan pembelajaran telah tercapai, namun sebaliknya jika tidak terjadi perubahan pemahaman
maka tujuan pembelajaran dikatakan belum berhasil. Dari sini pendidik dapat menjadikan sebagai
evaluasi guna tindak lanjut perbaikan kedepannya.

2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan
umpan balik pada proses pembelajaran?

Pada dasarnya sebuah asesmen seharusnya dilaksanakan dengan melalui tiga pendekatan, yaitu
assessment of learning, assessment for learning, assessment as learning. Dari ketiga pendekatan
asesmen tersebut assessment for learning dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar
peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. Umpan balik
merupakan satu upaya untuk mengobservasi siswa. Hal ini berkaitan dengan bagaimana mereka
melakukan aktivitas pembelajaran. Pemberian umpan balik kepada peserta didik merupakan hal
yang penting karena digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta pemahaman
siswa. Wujud konkrit umpan balik yang dapat dilakukan oleh pendidik yakni dapat berupa tes
formatif, contohnya pemberian tugas, presentasi, proyek, dan kuis.

3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum dapat
memenuhi tujuan pembelajaran?

Pendidik dapat melakukan tindak lanjut dengan melakukan remedial. Bentuk remedial yang tepat
adalah dengan melakukan modifikasi pembelajaran. Misalnya guru bisa melakukan sesi
pendalaman materi atau pendampingan individual bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
mencapai kriteria tujuan pembelajaran. Sehingga kegiatan remedial dapat menghasilkan data yang
reliable mengenai perkembangan peserta didik. Kegiatan remedial tidak hanya untuk mengukur
keberhasilan capaian tujuan pembelajaran, namun lebih dari itu yakni sebagai refleksi apakah
kriteria ketercapaian sudah sesuai dengan kompetensi peserta didik atau belum.

Anda mungkin juga menyukai