Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR JAWABAN TUGAS 2

(PENGANTAR EKONOMI MIKRO)

Nama : I Kadek Krisna Saputra


NIM : 048166612
Prodi : Manajemen
Semester :2
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro
UPBJJ : 77/Denpasar

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Pondok Cabe Raya, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Ciputat
Kota Tangerang Selatan, Banten, 15418
1. Tabel dibawah ini menunjukkan produksi marginal (MP) dari input A dan input B yang
digunakan dalam satu proses produksi
Input A 𝑀𝑃𝐴 Input B 𝑀𝑃𝐵
4 9 7 6
5 8 8 5
6 7 9 4
7 6 10 3
8 5 11 2

Apabila diketahui harga input A (𝑃𝑎 ) $. 2 per unit dan harga input B (𝑃𝑏 ) $. 1 per
unit. Sedangkan anggaran yang tersedia $. 19

a) Tentukan besarnya input A dan input B yang harus digunakan agar perusahaan
tersebut berproduksi pada tingkat biaya terendah ( leas cost combination) !

Leas cost combination merupakan konsep kombinasi dari penggunaan input


dalam proses produksi dimana biaya yang digunakan pada tingkat minimum
singkatnya LCC adalah kombinasi dua atau lebih input dengan biaya minimum

Diketahui :

Harga input A (Pa) = Rp 2,-

Harga Input B (Pb) = Rp. 1,-

Anggaran (I) = Rp. 19,-

Syarat terpenuhinya kondisi LCC yaitu

Syarat LCC :

MPA MPn
= dan A . Pa + B . Pb =1
Pa Pb
MPA = 8 dengan penggunaan input A sebanyak 5
MPB = 4 dengan penggunaan input B sebanyak 9

Maka jika dimasukan kedalam rumus hasilnya sebagai berikut


8 4
= 1 dan 5 x 2 + 9 x 1 = 19
2
10 + 9 = 19
19 = 19
Sehingga kombinasi input dengan biaya produksi minimum tercapai pada
penggunaan input A sebanyakl 5 dan input B sebanyak 9 unit.
b). Tentukan tingkat harga output agar produsen memperoleh keuntungan maksimum!

Jawab :

Untuk mendapatkan keuntugan maksimum ada syarat yang harus dipenuhi sebagai
berikut :

𝑀𝑃𝐴 𝑀𝑃𝐵 1
= =𝑃
𝑃𝑎 𝑃𝑏 𝑞

Diketahui :

Pq = harga output

Maka masukan nimai MPA dan MPB pada kombinasi input yang telah didapatkan
dari jawaban pada soal a

8 4 1
Jadi, = =
2 1

1
4=
1
Maka Pq =
4

Sehingga tingkat harga output agar produsen dapat keuntungan maksimum adalah
1
4
2. Dalam biaya produksi jangka panjang dikenal istilah “kurva amplop”
a) Gambarkan kurva amlop tersebut !

AC1 ACN
Rp
p A AC2 LRAC

ACx
A2

Q
qa qx

b) Jelaskan karakteristik terbetuknya kurva amplop!


Jawab:
Kurva LRAC atau kurva amplop ini dibentuk dari kumpulan kurva AC yang banyak karena
kurva AC ini menunjukan biaya rata-rata paling minimum untuk tingkat produksi tertentu dan
bentuk U seperti diatas, terdapat banyak kurva AC,

Kurva LRAC ini adalah kurva yang menyinggung kurva AC yang banyak diatas dikatakan
kurva amplop karena sifatnya seperti amplop untuk biaya AC dari beberapa tingkat biaya
rata-rata produksi,

Titik singgung yang dikenai oleh kurva LRAC adalah titik biaya produksi minimal untuk
berbagai tingkat produksi yang dapat dicapai perusahaan dalam jangka panjang,

Dan gambar diatas kurva LRAC / amplop tidak nenyingung titik paling rendahdari semua
kurva AC, namun hanya menyentuh titik terendah kurva AC yang ditunjukan dengan huruf B.
hal ini terjadi karena dalam jangka panjang titik terendah dari suatu kurva AC tidak
menggambarkan biaya produksi paling minimal untuk menghasilkan sejumlah output tertentu
karena ada kurva AC atau pilihan kapasitas produksi lain yang biaya produksi dapat
diminimalkan.

Kurva AC bias berbentuk seperti huruf U karena dalam proses produksi terdapat pengaruh
hukum pertabahan hasil yang menurun atau law of diminishing return, sehingga kurva LRAC
/ amplop bentuknya seperti huruf U tapi lebih lebar karena pembentukannya dipengaruhi oleh
factor-faktor skala ekonomis dan sekala tidak ekonomis.
3. Sebuah pabrik lampu beroperasi dalam jangka pendek dengan ongkos tetap total ( TFC) sebesar $
120 sedangkan ongkos variable total (TVC) nya ditunjukkan oleh persamaan
Pertanyaan:
a) Susunlah persamaan biaaya total !
Jawab :
Biaya tetap total (TFC): TFC = 120
Biaya variable total (TCV) : TVC = Q2 – 4Q

Biaya total (TC) : TC = TFC + TVC = 120 + Q 2 – 4Q


Jadi fungsi biaya total TC = Q2 – 4Q + 120
b) Apabila bola dijual $ 10 perbuah tentukan berapa jumlah bola yang harus diproduksi agar
mendapatkaan keuntungan maksimal !
Jawab:
p = TR – TC
TR = Tq . Q Pq = 10
TR = 10Q TC = Q2 – 4Q + 120
𝜋 = 10Q – (Q2 – 4Q + 120 )

𝜋 = 10Q – Q2 + 4Q – 120
π = -Q2 + 14Q – 120
keuntungan ( π ) maksimum tercapi apabila :
d(TR−TC)
πmax = =0
dQ

(−2 +14−120)
=0
−2Q−14

𝜋=7
Sehingga keuntungan maksimum akan tercapai apabila peusahaan memproduksi bola
sejumlah 7 buah,
c) Tentukan berapa besar keuntungan maksimum yang diperoleh !
Jawab:
Keuntungan maksimal didapatkan dengan memasukan nilai Q yang didapat dari jawaban
sebelumnya kepersamaan
π = -Q2 + 14Q – 120 Type equation here.
π = -(7)2 + 14 (7) – 120
𝜋 = 49 + 94 -120

𝜋 = 27
Jadi keuntungan maksimal yang dapat diperoleh itu 27.
d) Tentukan berapa bola yang diproduksi pada tingkat peluang pokok ( break – even )!
Jawab :
Break-even akan terjadi apabila memenuhi syarat kondisi dimana nilai TR = TC
10Q = Q2 – 4Q + 120
0 = Q2 – 14Q + 120 / Q2 – 14Q + 120 = 0
Lalu untuk mengetahui nilai Q maka dimasukan ke rumus ABC

B2 −4 . A . C
Q12 = B ± √
2. A

142 −4 . 1 . 120
Q12 = -14 ± √
2, 1

196−480
= -14 ± √ 2

284
= -14 ± √ 2

−14+16 . B
X12 =
2
Sehingga ditemukan
Q1 = -1,4
Q2 = 15,4
Sehingga (break-even) terjadi apabila produksi sebanyak 1,4 dan 15,4.

4). Persaingan bukan harga atau persaingan non harga adalah demensi
persaingan yang didasarkan pada factor selain pemotongan harga atau
diskon dalam hal ini perusahaan mendeferensiasi penawaran mereka dan
membuatnya unik perusahaan menggunakan faktor-faktor selama harga
seperti desain promosi, kualitas, dll. Untuk membedakan produk atau
layanan dengan yang ditawarkan pesain. Contohnya pada waktu itu gerai
coffe shop melihat promosi buy 1 get 1 produk ini menawarkan
keuntungan membeli satu caramel macchiato iced maka akan bonus satu
matcha iced. Strategi persaingan ini termasuk non price competition.

Anda mungkin juga menyukai