Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN

DEMOKRASI YANG BERADAB

NAMA : NURLISA

NIM : 859815222

PRODI : PGSD
Pendahuluan:

Demokrasi yang beradab adalah suatu sistem pemerintahan yang melibatkan partisipasi aktif dari
seluruh warga negara dalam pengambilan keputusan politik.

Dalam membangun demokrasi yang beradab, peran keluarga memiliki pengaruh yang signifikan.
Keluarga memainkan peran sentral dalam pembentukan demokrasi yang beradab.

Sebagai selentingan pertama nilai-nilai kemanusiaan, keluarga menjadi tempat di mana individu
memahami arti toleransi, partisipasi, dan penghargaan terhadap perbedaan.

Melalui pendidikan informal, keluarga membentuk karakter warganegara yang bertanggung


jawab dan kritis.

Kesadaran akan hak dan kewajiban mulai tumbuh di lingkungan keluarga, menciptakan fondasi
untuk partisipasi aktif dalam proses demokratis
Kajian Pustaka

Dalam upaya membangun demokrasi yang beradab, keluarga memiliki peran yang signifikan.

Berdasarkan modul MKWU 4109, jurnal ilmiah, dan buku-buku lainnya, beberapa aspek perlu
diperhatikan dalam peran keluarga ini.

Aspek aspek tersebut antara lain

- Fungsi keluarga dalam membangun demokrasi


- Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga
- Cara menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam keluarga

-
PEMBAHASAN

1. Fungsi keluarga dalam membangun demokrasi

Keluarga memiliki fungsi penting dalam membangun demokrasi. Keluarga merupakan


tempat pertama dan utama bagi anak untuk belajar tentang nilai-nilai demokrasi. Melalui
keluarga, anak akan belajar tentang pentingnya menghormati perbedaan pendapat, menghargai
hak asasi manusia, dan menyelesaikan konflik secara damai.

Berikut adalah beberapa fungsi keluarga dalam membangun demokrasi:

a. Mengembangkan nilai-nilai demokrasi

Keluarga merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan nilai-nilai demokrasi.


Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada anak sejak dini. Nilai-nilai
demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga antara lain:

 Menghargai perbedaan pendapat


 Menghormati hak asasi manusia
 Menjaga persatuan dan kesatuan
 Menyelesaikan konflik secara damai

b. Mengembangkan keterampilan demokrasi

Selain mengembangkan nilai-nilai demokrasi, keluarga juga dapat mengembangkan


keterampilan demokrasi. Keterampilan demokrasi yang dapat dikembangkan dalam
keluarga antara lain:

 Berpartisipasi dalam kegiatan politik


 Mengawasi kinerja pemerintah
 Mengkritik kebijakan pemerintah secara konstruktif
2. Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga

Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga antara lain:

a. Menghargai perbedaan pendapat


Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang
wajar. Setiap orang berhak memiliki pendapatnya masing-masing. Perbedaan pendapat
tidak boleh menjadi alasan untuk saling membenci atau saling merendahkan.

b. Menghormati hak asasi manusia


Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa setiap orang memiliki hak asasi
manusia yang harus dihormati. Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat
pada setiap manusia sejak lahir. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar oleh siapapun,
termasuk oleh orang tua.

c. Menjaga persatuan dan kesatuan


Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa persatuan dan kesatuan merupakan hal
yang penting dalam membangun demokrasi. Setiap orang harus saling menghormati dan
menghargai perbedaan, sehingga tercipta persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

d. Menyelesaikan konflik secara damai


Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa konflik dapat diselesaikan secara damai.
Konflik tidak harus diselesaikan dengan kekerasan. Setiap orang harus berusaha untuk
menyelesaikan konflik secara damai dan saling menguntungkan.

3. Cara menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam keluarga

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam
keluarga, antara lain:

a. Memberikan contoh
Orang tua adalah panutan bagi anak. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh
yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Jika orang tua ingin anak-anaknya
menghormati perbedaan pendapat, maka orang tua juga harus menghormati perbedaan
pendapat orang lain.

b. Melakukan diskusi
Orang tua dapat melakukan diskusi dengan anak tentang berbagai hal, termasuk tentang
nilai-nilai demokrasi. Diskusi dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai
demokrasi dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis


Orang tua dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis anak dengan mengajak
anak untuk berpikir secara rasional dan logis. Keterampilan berpikir kritis penting untuk
mengembangkan nilai-nilai demokrasi, karena nilai-nilai demokrasi harus didasarkan
pada pemikiran yang rasional dan logis.
PENUTUP

Kesimpulan

Keluarga memiliki peran penting dalam membangun demokrasi yang beradab. Keluarga dapat
menanamkan nilai-nilai demokrasi dan mengembangkan keterampilan demokrasi kepada anak
sejak dini. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi warga negara yang demokratis dan
beradab.

Peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab tak terbantahkan. Nilai-nilai yang
ditanamkan di dalam lingkungan keluarga membentuk individu yang menjadi tulang punggung
dari masyarakat yang demokratis.

Dalam memastikan keberlanjutan demokrasi yang sehat, pendidikan politik dan nilai-nilai yang
diwariskan oleh keluarga memiliki peran yang tidak dapat digantikan.

Saran

Untuk meningkatkan peran keluarga dalam membangun demokrasi, pemerintah perlu


memberikan dukungan, misalnya dengan mengadakan program-program pendidikan dan
pelatihan bagi orang tua tentang nilai-nilai demokrasi. Selain itu, pemerintah juga perlu
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan nilai-nilai demokrasi, misalnya
dengan memperkuat penegakan hukum dan hak asasi manusia.

Berikut adalah beberapa saran yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan peran
keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab:

 Pemerintah perlu mengadakan program-program pendidikan dan pelatihan bagi orang tua
tentang nilai-nilai demokrasi. Program-program ini dapat memberikan pemahaman
kepada orang tua tentang pentingnya nilai-nilai demokrasi dan cara menanamkannya
dalam keluarga.
 Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum dan hak asasi manusia. Penegakan
hukum yang tegas akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan
nilai-nilai demokrasi.
 Pemerintah perlu memberikan contoh yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai
demokrasi. Jika pemerintah ingin masyarakat menerapkan nilai-nilai demokrasi, maka
pemerintah juga harus menerapkannya.
 Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan demokrasi.
Masyarakat dapat berperan dalam membangun demokrasi dengan berpartisipasi dalam
kegiatan politik, mengawasi kinerja pemerintah, dan mengkritik kebijakan pemerintah
secara konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai