Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTON 3

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh :

Salwa Nururrahmah

050397068

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
A. Pendahuluan
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan kebebasan
kepada rakyat untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan politik.
Demokrasi juga merupakan sistem yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, keadilan, dan persamaan hak. Agar demokrasi dapat berjalan
dengan baik, dibutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Salah satu elemen penting dalam masyarakat adalah keluarga. Keluarga
memiliki peran strategis dalam membangun demokrasi yang beradab karena
keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi pertumbuhan dan
perkembangan individu.
Peran keluarga dalam membentuk individu yang berpartisipasi aktif
dalam demokrasi berhubungan erat dengan nilai-nilai yang ditanamkan sejak
dini. Ketika keluarga mampu menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai ini,
mereka menciptakan fondasi yang kuat bagi demokrasi yang beradab. Peran
keluarga dalam konteks demokrasi seringkali tidak mendapat sorotan yang
cukup. Namun, keluarga memiliki pengaruh besar dalam membentuk
pandangan dan perilaku anggotanya terhadap demokrasi dan kehidupan
berpolitik.
Smart parenting merupakan segala tindakan cerdas yang dilakukan oleh
orang dewasa atau orang tua kepada anak-anak dalam rangka melindungi,
merawat, mengajari, mendisiplinkan dan memberi panduan. Dalam berinteraksi
dengan lingkungan, terkadang terdapat suatu kecenderungan yang
mempengaruhi anak, baik dalam hal tingkah laku, gaya bicara, pengetahuan,
maupun pola hidup. Smart parenting adalah pola strategi orang tua untuk
mendidik anak. Dimana orang tua guru pertama yang mengajari, mendidik,
membina, dan membimbing. Seperti halnya dalam Pendidikan keluarga, segala
usaha yang dilakukan oleh orang tua yang berupa pembiasaan dan improvisasi
untuk membantu perkembangan pribadi anak. Orang tualah yang harus
bertanggung jawab untuk memberikan dan menanamkan nilai- nilai, akhlak,
keteladanan, dan kefitrahan terhadap anaknya. Karena seorang anak sangat
memerlukan bimbingan orang tuanya dalam membentuk karakter kepribadian
anak yang baik.

B. Kajian Pustaka
Demokrasi adalah salah satu dari sekian banyak istilah di dalam bidang
politik yang banyak menjadi bahan kajian pada saat ini. Demokrasi menjadi
fenomena politik global, sehingga demokrasi pun pada akhirnya menjadi bahan
kajian dan pembahasan banyak tokoh. Istilah demokrasi secara singkat dapat
diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Menurut konsep demokrasi, kekuasaan yang dimaksudkan di
dalam pengertian tersebut menyiratkan arti politik dan pemerintahan.
Sedangkan rakyat beserta warga masyarakat di dalam pengertian tersebut
didefinisikan sebagai warga negara.
Pengertian warga negara yang dimaksudkan di dalam demokrasi tersebut,
namun demikian bukan lantas berarti bahwa yang setiap warga negara
memiliki hak untuk menentukan arah kebijakan negara. Kenyataannya, hak
politik itu tidak melekat dalam diri setiap warga negara, dan hanya melekat
pada golongan-golongan rakyat tertentu saja. Pada masa Yunani kuno misalnya,
hak politik warga negara tersebut hanya melekat pada laki-laki dewasa dan
yang merdeka, dalam arti bukan laki-laki yang menjadi budak. Sementara
wanita, anak-anak, dan budak tidak mendapatkan kesempatan yang sama. Kini,
ribuan tahun pasca-diperkenalkannya konsep politik demokrasi tersebut
pemberian hak politik kepada warga negara tersebut telah mengalami banyak
perkembangan.
Saat ini, bukan hanya laki-laki saja yang memiliki hak politik, tetapi
bahkan wanita pun juga memiliki hak yang sama, bukan hanya untuk memilih
orang-orang yang akan duduk di pemerintahan, tetapi bahkan memiliki hak
untuk duduk dan mencalonkan diri di dalam pemerintahan tersebut. Meskipun
demikian, bagaimana pun di dalam sistem politik demokrasi, pembatasan hak
warga negara tersebut tetaplah ada. Demos, yang dimaksudkan di dalam
demokrasi bukanlah rakyat dalam pengertian rakyat secara keseluruhan,
melainkan dalam arti populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi
atau kesepakatan formal memiliki akses untuk mengontrol sumber-sumber
kekuasaan dan bisa melakukan klaim atas hak-hak prerogatif dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau
pemerintahan.
Demokrasi adalah salah satu dari sekian banyak istilah di dalam bidang
politik yang banyak menjadi bahan kajian pada saat ini. Demokrasi menjadi
fenomena politik global, sehingga demokrasi pun pada akhirnya menjadi bahan
kajian dan pembahasan banyak tokoh. Istilah demokrasi secara singkat dapat
diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Menurut konsep demokrasi, kekuasaan yang dimaksudkan di
dalam pengertian tersebut menyiratkan arti politik dan pemerintahan.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan
sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan
masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi
saling mempengaruhi, menolong dan ketergantungan. Keluarga didefinisikan
sebagai suatu kelompok sosial yang terbentuk atas ikatan perkawinan,
kelahiran dan pengasuhan anak dengan dasar kasih sayang antar anggota
keluarga tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dalam struktur masyarakat
yang terbentuk berdasarkan ikatan pernikahan dan merupakan pelembagaan
dari hubungan seksual suami-istri untuk membesarkan anak.
Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, memegang peranan
krusial dalam membentuk karakter dan pandangan anggotanya terhadap
demokrasi. Melalui berbagai interaksi sehari-hari, keluarga memainkan peran
penting dalam membentuk landasan moral dan sikap individu terhadap proses
demokrasi. Di Indonesia, peran keluarga dalam membangun demokrasi yang
beradab sangatlah besar. Dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi sejak
dini, keluarga di Indonesia memiliki kesempatan untuk membentuk generasi
yang menghargai kebebasan, keadilan, dan keberagaman. Semua nilai-nilai ini
menjadi pondasi penting bagi demokrasi yang beradab di masa depan.
Keluarga bukan hanya tempat di mana individu pertama kali mengenal
nilai dan norma, tetapi juga laboratorium sosial pertama yang memberikan
pengalaman nyata dalam berdemokrasi. Pendidikan nilai-nilai demokrasi sejak
dini di lingkungan keluarga akan membentuk dasar yang kokoh bagi
pemahaman individu terhadap demokrasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap
keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pembentukan
karakter demokratis. Ini bukan hanya untuk kepentingan individu, tetapi juga
untuk keberlangsungan dan kemajuan demokrasi di Indonesia.

C. Pembahasan
Pendidikan demokrasi dalam keluarga sangat penting dilakukan, karena
keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
individu sehingga penanaman nilai demokrasi sejak dini di keluarga
membentuk generasi yang demokratis. Pendidikan demokrasi di keluarga
meliputi pendidikan politik, HAM, kebebasan berekspresi, menghormati hak
orang lain. Pengalaman demokrasi di keluarga akan mempengaruhi kepribadian
anak sebagai warga negara.
Pola asuh demokratis yang perlu dilakukan orang tua terhadap anak yaitu
dengan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga dengan
batasan yang jelas, sehingga anak belajar berpikir kritis dan bertanggung jawab
sebagai anggota keluarga serta belajar bagaimana demokrasi seharusnya
bekerja melalui praktik langsung di rumah dengan menjadikan anak terbuka,
toleran terhadap perbedaan pendapat dan suka rela berkorban.
Orang tua harus memberi contoh langsung mengenai sikap dan perilaku
demokratis. Seperti menghormati hak-hak orang lain, menaati aturan/hukum;
berpartisipasi aktif dalam organisasi sosial; rela berkorban untuk kepentingan
orang banyak bukan diri sendiri atau kelompok tertentu. Contoh keteladanan
orang tua akan menginternalisasi nilai-nilai demokrasi pada diri anak.

D. Kesimpulan dan Saran


Keluarga berperan penting sebagai basis pertama dan utama dalam
menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini kepada anak melalui pendidikan
politik, HAM, kebebasan berekspresi, dan penghargaan atas perbedaan.
Penerapan pola asuh demokratis yang melibatkan anak dalam pengambilan
keputusan penting bagi internalisasi nilai-nilai demokrasi seperti keadilan,
musyawarah, dan toleransi perbedaan. Keteladanan sikap dan perilaku
demokratis para orang tua sangat berpengaruh bagi pembentukan kepribadian
anak yang menghargai demokrasi dan hak-hak orang lain. Keluarga perlu
meningkatkan perannya dalam pendidikan demokrasi sejak dini kepada anak
dengan cara yang sesuai tahap perkembangannya. Pola asuh demokratis dengan
melibatkan anak secara aktif dalam pengambilan keputusan penting di rumah
perlu terus didorong dan dikembangkan orang tua demi internalisasi nilai dan
sikap demokratis semenjak dini. Orang tua dan anggota keluarga lainnya harus
memberikan teladan dan contoh konkret berupa sikap dan perilaku demokratis
sehari-hari agar proses pembelajaran nilai-nilai tersebut dapat maksimal
diserap oleh anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA

Beberapa referensi yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan artikel ini
yaitu:
1. Modul MKWU Tuton Ke 7 - Demokarasi
2. Jurnal "Peran Keluarga dalam Penanaman Nilai-Nilai Demokrasi" (Siti
Muslifah, 2018)
3. Buku "Pendidikan Karakter dalam Keluarga" (Suyanto, 2020)
4. Buku "Keluarga Demokratis" (Hariyanto & Machali, 2022)
5. Buku "Demokrasi dan Budaya Politik" (Miriam Budiardjo, 2008)

Anda mungkin juga menyukai