Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara
memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi yang beradab ialah sistem pemerintahan yang
melibatkan partisipasi dari seluruh warga negara dalam pengambilan
keputusan politik. Demokrasi berkeadaban dapat diartikan sebagai sebuah
sistem pemerintahan berlandaskan nilai-nilai keadaban dan kesopanan
dengan mengutamakan persamaan hak dan kewajiban warga negaranya.
Bangsa Indonesia kini tengah memasuki era reformasi dalam upaya
membangun demokrasi yang berkeadaban. Dalam membangun demokrasi
yang beradab, peran keluarga memiliki pengaruh yang signifikan.
Keluarga memainkan peran sentral dalam pembentukan demokrasi yang
beradab.
Keluarga memiliki peran krusial dalam membangun demokrasi
yang beradab. Sebagai lembaga pertama tempat individu mengembangkan
nilai dan sikap, keluarga membentuk landasan karakter warga negara.
Pengajaran nilai-nilai seperti partisipasi aktif, menghormati perbedaan,
dan tanggung jawab sosial di dalam keluarga dapat membentuk individu
yang memiliki kesadaran demokratis. Oleh karena itu, peran positif
keluarga tidak hanya menciptakan warga negara yang terlibat dalam proses
demokratis, tetapi juga memperkuat fondasi moral bagi masyarakat yang
beradab.
B. KAJIAN PUSTAKA
Demokrasi secara umum memiliki arti sebagai suatu bentuk politik
pemerintahan yang ditentukan oleh rakyat. Rakyatlah yang menentukan
siapa saja mereka yang memiliki kekuasaan dan berhak untuk memerintah.
Sehingga akan saya katakan, bahwa rakya menjadi agent penentu
kebijakan demi kemaslahatan.
Demokrasi adalah cerminan sikap untuk mewujudkan rasa empatis,
dinamis, progresif dan peningkatan kualitas. Demokrasi tidak hanya
mengacu pada konteks dan persoalan politik, tetapi lebih pada prinsip
meningkatkan kebudidayaan masyarakat. Masyarakat yang merdeka
adalah penentu dari takdir demokrasi. Untuk memajukan demokrasi,
diperlukan kedewasaan masyarakat. Demokrasi adalah cerminan dari
kedewasaan. Untuk mewujudkan demokrasi yang komplit dan utuh,
diperlukan kerjasama masyarakat dan pemerintah. Mereka harus solid.
Harus maju, dan kolektif untuk sama-sama membangun negara.
Demokrasi tidak datang dengan tiba-tiba dari langit. Ia merupakan
proses panjang melalui pembiasaan, pembelajaran, dan pengamalan.
Untuk tujuan ini dukungan sosial dan lingkungan demokratis adalah
mutlak dibutuhkan. Keber-hasilan demokrasi ditunjukkan oleh sejauh
mana demokrasi sebagai prinsip dan acuan hidup bersama antar-warga
negara dan antara warga negara dengan negara dijalankan dan dipatuhi
oleh kedua belah pihak. Dengan kata lain, menjadi de- mokratis
membutuhkan norma dan rujukan praktis serta teoretis dari masyarakat
yang telah maju dalam berdemokrasi.
Lingkungan hidup (keluarga) merupakan salah satu faktor yang
berperan penting dalam membangun sikap demokratis. Keluarga
merupakan tempat awal di mana individu dapat belajar tentang nilai-nilai
demokrasi, hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta tanggung
jawab terhadap masyarakat. Dengan memberikan contoh kepemimpinan
yang adil dan bertanggung jawab, keluarga dapat membantu membentuk
karakter anggota keluarga yang nantinya dapat berkontribusi secara positif
dalam masyarakat demokratis.
Suatu pemerintahan dikatakan demokratis bila dalam mekanisme
penyeleng- garaannya melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-
prinsip dasar demok- rasi itu adalah persamaan, kebebasan, dan
pluralisme. Dalam pandangan Robert A. Dahl, terdapat tujuh prinsip yang
harus ada dalam sistem demokrasi, yaitu (1) kon- trol atas keputusan
pemerintah, (2) pemilihan umum yang jujur, (3) hak memilih, (4) hak
dipilih, (5) kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, (6) kebebasan
mengakses informasi, dan (7) kebebasan berserikat.
Parameter demokrasi juga bisa diketahui melalui adanya unsur-
unsur sebagai berikut: (a) hak dan kewajiban politik dapat dinikmati dan
dilaksanakan oleh warga negara berdasarkan prinsip-prinsip dasar HAM
yang menjamin adanya kebebasan, kemerdekaan, dan rasa merdeka; (b)
penegakan hukum yang berasaskan pada prin- sip supremasi hukum
(supremacy of law), kesamaan di depan hukum (equality be- fore the law),
dan jaminan terhadap HAM; (c) kesamaan hak dan kewajiban anggota
masyarakat; (d) kebebasan pers dan pers yang bertanggung jawab; (e)
pengakuan terhadap hak minoritas; (f) pembuatan kebijakan negara yang
berlandaskan pada asas pelayanan, pemberdayaan, dan pencerdasan; (g)
sistem kerja yang kooperatif dan kolaboratif; (h) keseimbangan dan
keharmonisan; (i) tentara yang profesional sebagai kekuatan pertahanan;
dan (j) lembaga peradilan yang independen.
C. PEMBAHASAN
1. Fungsi keluarga dalam membangun demokrasi
Keluarga memiliki fungsi penting dalam membangun demokrasi.
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk belajar
tentang nilai-nilai demokrasi. Melalui keluarga, anak akan belajar tentang
pentingnya menghormati perbedaan pendapat, menghargai hak asasi
manusia, dan menyelesaikan konflik secara damai.
Berikut adalah beberapa fungsi keluarga dalam membangun demokrasi:
Mengembangkan nilai-nilai demokrasi
Keluarga merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan nilai-nilai
demokrasi. Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada
anak sejak dini. Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam
keluarga antara lain:
 Menghargai perbedaan pendapat
 Menghormati hak asasi manusia
 Menjaga persatuan dan kesatuan
 Menyelesaikan konflik secara damai

Mengembangkan keterampilan demokrasi


Selain mengembangkan nilai-nilai demokrasi, keluarga juga dapat
mengembangkan keterampilan demokrasi. Keterampilan demokrasi yang
dapat dikembangkan dalam keluarga antara lain:
 Berpartisipasi dalam kegiatan politik
 Mengawasi kinerja pemerintah
 Mengkritik kebijakan pemerintah secara konstruktif.

2. Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga


Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga antara lain:
Menghargai perbedaan pendapat
Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa perbedaan pendapat
adalah hal yang wajar. Setiap orang berhak memiliki pendapatnya masing-
masing. Perbedaan pendapat tidak boleh menjadi alasan untuk saling
membenci atau saling merendahkan.

Menghormati hak asasi manusia


Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa setiap orang memiliki
hak asasi manusia yang harus dihormati. Hak asasi manusia merupakan
hak dasar yang melekat pada setiap manusia sejak lahir. Hak asasi manusia
tidak boleh dilanggar oleh siapapun, termasuk oleh orang tua.
D. PENUTUP
Simpulan & Saran
DAFTAR PUSTAKA

Jack. 2021. Demokrasi, Cinta Dan Kontemplasi Sepi. Guepedia The First On-
Publisher in Indonesia.

A Ubaedillah. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila,


Demokrasi, Dan Pencegahan Korupsi Edisi Pertama. Jakarta : Pt
Fajar Interpratama Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai