Anda di halaman 1dari 57

Manajemen

Upaya
Kesehatan
Masyarakat
WS Manajemen Puskesmas
Kerjasama Adinkes-KAKP
Materi oleh drg. Tini Suryanti,
Diperkaya dan dIsampaikan kembali oleh : dr. H. Sakkar, MMR
Platform Zoom Meeting: 31 Maret 2023
dr. H. Sakkar, MMR (Askar)
Email: askar_sah@yahoo.com, Phone: 081387999139
RIWAYAT & PENGALAMAN KERJA :
1. Surveior FKTP dan Purnabakti.
2. Fasilitator Mutu, Akreditasi, AI, KP, RTM dan PPI untuk FKTP.
3. Konsultan pada beberapa Lembaga/INGO:
▪ Technical Expert Percepatan Penurunan Stunting di wilayah kerja Cargill Gresik – PENALA (2022)

▪ Technical expert Assessment Impact PELVI, PENALA – Kementan – FAO, (2021-2022)

▪ STTA Accreditation – Momentum Project USAID, Jakarta 2021

▪ Design Network of Care – Republic of Kenya – (2021)

▪ Project Director UHC Demonstration Project – Jhpiego Global – (2017)

▪ Provincial Team Leader Banten, Expanding Maternal and Neonatal (USAID - Jhpiego), 2016

▪ Senior Technical Advisor Maternal Child Health Integrated Program (USAID Global), 2012

▪ Maternal and Neonatal Emergency Care Technical Advisor (USAID – JSI), 2011

▪ Technical Advisor Health Service Program (USAID - John Snow Institute), 2010

▪ Provincial Health Sector - Aceh Earthquake Program Rehabilitation (Save the Children) – Aceh (2004)

▪ Project Partner Healthy Mother Healthy Babies (AusAID) – Kendari (2002)

4. Lembaga/Organisasi :
▪ Komisi Akreditasi FKTP, Periode 2016-2020

▪ Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM KPRS) 2022 - sekarang

▪ Komite Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP), 2022 – sekarang.


SUMBER RUJUKAN
2
1
PMK 44 TAHUN 2016, ACUAN PUSKEMAS
UNTUK:  PMK 75 Tahun 2014 Ttg PKM
1. Menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam
rencana tahunan;
2. Menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan
efektif;
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
Puskesmas;
4. Mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; dan
5. Menerapkan pola kepemimpinan yang tepat dalam Menggerakkan,
memotivasi, dan
6. Membangun budaya kerja yang baik serta bertanggung jawab untuk
meningkatkan mutu dan kinerjanya.
Pasal 6 PMK 43 Tahun 2019
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas
berwewenang untuk:

1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan


masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama
dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan Puskesmas
dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
Pasal 6 PMK 43 Tahun 2019, Lanjutan ----
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
biologis, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan
sistem kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
11. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
12. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya,
PELAYANAN UKM PUSKESMAS

Pasal 26 Pasal 27
Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan
perkotaan: perdesaan : terpencil dan sangat
a. Memprioritaskan
 Pelayanan UKM terpencil:
dilaksanakan • Memberikan pelayanan UKM
pelayanan UKM;
dengan melibatkan dan UKP dengan
b. Pelayanan UKM partisipasi penambahan kompetensi
dilaksanakan dengan Tenaga Kesehatan;
masyarakat; • Pelayanan UKM
melibatkan partisipasi
diselenggarakan dengan
masyarakat;
memperhatikan kearifan
lokal;
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu :
Melakukan manajemen
upaya kesehatan
masyarakat di Puskesmas
INDIKATOR HASIL
BELAJAR
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :
1. Menjelaskan Pendekatan Upaya
kesehatan di Puskesmas
2. Melakukan Manajemen Upaya
Kesehatan di Puskesmas
3. Melakukan Penyelenggaraan
Surveilens Epidemiologi di
Puskesmas
MATERI POKOK :

Materi pokok, peserta mampu :

1. Pendekatan Upaya kesehatan


di Puskesmas
2. Manajemen Upaya Kesehatan
di Puskesmas
3. Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi di Puskesmas
1
PENDEKATAN
UPAYA KESEHATAN
DI PUSKESMAS
Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas):
fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan :
• Upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan
• Upaya kesehatan
perseorangan (UKP) tingkat
pertama,
PUSKESMAS • → mengutamakan upaya
Permenkes No 43. Th. 2019 promotif dan preventif
di wilayah kerjanya.
Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Perseorangan (UKP)
adalah setiap kegiatan untuk : adalah suatu kegiatan untuk :
• Memelihara dan - Peningkatan, pencegahan,
meningkatkan kesehatan penyembuhan penyakit,
serta mencegah dan pengurangan penderitaan
menanggulangi timbulnya akibat penyakit dan
masalah kesehatan memulihkan kesehatan
dengan sasaran keluarga, perseorangan.
kelompok, dan masyarakat.
PERENCANAAN PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN (P1)
15

UKM UKP
UKM Esensial UKM Pengembangan
1.Pelayanan Promosi inovatif dan/atau 1. Rawat jalan, baik
Kesehatan disesuaikan dengan prioritas kunjungan sehat maupun
masalah kesehatan, kekhususan kunjungan sakit;
2.Pelayanan Kesehatan
wilayah kerja, dan potensi sumber
Lingkungan 2. Pelayanan gawat darurat;
daya yang tersedia di Puskesmas,
3.Pelayanan Kesehatan Antara lain:
3. Pelayanan persalinan
1. Pelayanan gigi masyarakat normal;
Keluarga
2. Pelayanan kesehatan tradisional 4. Perawatan di rumah (home
4.Pelayanan Gizi
dan komplementer care); dan/atau
5.Pelayanan Pencegahan & 3. Pelayanan kesehatan olahraga 5. Rawat inap berdasarkan
Pengendalian Penyakit 4. Pelayanan kesehatan kerja pertimbangan kebutuhan
5. Pelayanan kesehatan lainnya pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan
UPAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS
DISELENGGARAKAN DENGAN PRINSIP :

1 . Kesinambungan pelayanan bagi tiap tahap dalam siklus


hidup (Continuum of care across life cycle)

2.Pendekatan Keluarga Sehat

3. Integrasi UKM-UKP
1. KESINAMBUNGAN PELAYANAN BAGI TIAP TAHAP DALAM SIKLUS HIDUP

Program Kesehatan Berdasarkan Siklus Hidup


2. PENDEKATAN KELUARGA
PROSES
1 2 3
PELATIHAN KUNJUNGAN KELUARGA ANALISIS DATA KELUARGA &
- Kunjungan keluarga INTERVENSI
untuk mendekatkan
Materi Pelatihan, a.I Manajemen Puskesmas
akses pelayanan ke
keluarga
- Integrasi pelayanan
Analisis Masalah Prioritas
PIS-PK MANAGEMEN kesehatan UKM & UKP
PUSKESMAS Pemecahan
iiin
Formulir Profil Masalah
Kesehatan Keluarga Perencanaan:
(Prokesga) RUK→RKA→RPK Lokmin Bulanan,
Triwulan
APLIKASI KELUARGA
Pelaksanaan
SEHAT (AKS)
Intervensi
Tenaga Pembina Keluarga,
Tenaga Teknis, Wasdal dan Penilaian
Tenaga pengolah Data, Kinerja
12 INDIKATOR
Tenaga Managemen PKM ANALISIS IKS
KELUARGA SEHAT (IKS)
Ket:
RUK : Rencana Usulan Kegiatan
RKA : Rencana Kerja dan Anggaran
RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan 18
3. INTEGRASI UKM & UKP
Integrasi mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan hingga Monevnya
Kasus penyakit yang ditemukan UKM yang memerlukan
tatalaksana perorangan dirujuk ke UKP

Contoh pada kegiatan:


1 • Klinik Sanitasi
• Klinik/konseling Gizi (Stunting,
KEK, dll)
• Homecare (Perkesmas)
• Posyandu
UKM UKP • Posbindu
• UKS/UKGS
• Penemuan dan pengobatan TB,
• Dst……
2
Kasus penyakit ditindaklanjuti oleh UKM ditingkat
keluarga untuk mencari dan mengatasi penyebab,
mencegah penyebaran lebih lanjut
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT
(PRINSIP PERTANGGUNG JAWABAN WILAYAH)

ajemen Pembangunan wilayah ber- IMS


P
esmas wawasan kesehatan
U ITS
S Pemberdayaan Desa
K UKBM Keca
m Medik masyarakat /Kelu
E matan
rahan IKS
S Pemberdayaan Sehat
Sehat
m Penca-
M keluarga
n & Pela-
A
n Puskes-
S Pelayanan kesehatan
IIS
perorangan tk pertama
IMS = INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT
CATATAN:
ITS = INDIKATOR TATANAN SEHAT
IIS = INDIKATOR INDIVIDU SEHAT KECAMATAN SEHAT TDK DPT DICAPAI HANYA DG
IKS = INDEKS KELUARGA SEHAT PENDEKATAN/PEMBERDAYAAN KELUARGA
2
MANAJEMEN
UPAYA KESEHATAN
DI PUSKESMAS
Manajemen Upaya Pelayanan Kesehatan, terdiri
dari 3 Tahapan/langkah : → bagian dari sistem
manajemen puskesmas

1.Perencanaan Upaya Kesehatan (P1)


2.Penggerakan dan Pelaksanaan Upaya
Kesehatan (P2)
3.Pengawasan, pengendalian dan penilaian
keberhasilan upaya kesehatan (P3)
1. PERENCANAAN UPAYA KESEHATAN (P1)

2. ANALISA 3. PERUMUSAN 4. PENYUSUNAN


1. PERSIAPAN
SITUASI MASALAH PERENCANAAN
1. Pengumpula 1. Identifikasi • RUK –RKA --RPK
1. Pembentukan Tim
n data masalah
2. Pemahaman
pedoman MP dan 2. Analisa data 2. Penetapan
peraturan terkait 3. Analisa urutan prioritas
3. Pelajari rencana 5 masalah dari masalah
tahunan dinkes sisi pandang 3. Mencari akar
kab/kota, SPM masyarakat penyebab Bergantung pada
kab/kota, target masalah kondisi “bio-psiko-sosio-
melalui Survei kultural” menghasilkan
dan indikator Mawas Diri 4. Menetapkan pemecahan masalah
Puskesmas, NSPK cara local specific
lain yg terkait penyelesaian
SLIDE 23
masalah
2. PENGGERAKAN & PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN (P2)

1.Penggerakan upaya kesehatan:


• Analisis hasil surveilans dan PWS
• Sosialisasi informasi terkini dalam forum Lokmin bulanan &
lokmin tribulanan

2. Pelaksanaan upaya kesehatan : ----sesuai RPK


• UKM esensial,
• UKM pengembangan,
• UKP tingkat pertama.
3. PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS (P3)

PENGAWASAN PENGENDALIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

INTERNAL ----kesesuaian Dilaksanakan oleh Puskesmas.


Oleh Puskesmas sendiri, pelaksanaan kegiatan Hasil penilaian diverifikasi oleh
(baik oleh Kapus, dengan rencana dan Dinkes kabupaten/kota.
penanggungjawab dilakukan secara terus
danpengelola atau menerus. Pencapaian
pelaksana program Cakupan
misalnya melalui: Jika terdapat
supervisi, audit internal, ketidaksesuaian Pelayanan Kesehatan
dll dilakukan upaya
perbaikan. Pelaksanaan
EKSTERNAL Manajemen
Puskesmas
Lokakarya
SLIDE 25

Mini
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS
SUMBER DANA
CONTOH : APBD, BOK,KAPITASI,
ADD, SWADAYA MASY

ANAL

LANJU
ALAH

LANJUT

TINDA

TINDA

RENC
MAS

UKM
KAP
ANA
ISIS

K
T

KERANGKA ACUAN
TIAP PROGRAM
PDCA….. RUK

PDCA….. RPK
FISH BONE
LOKMIN

USG
MG. 2

KEGIATAN
REKAMAN
TIAP
• MONEV KAK
• MONEV KINERJA
3
Penyelenggaraan
Surveilans
Kesehatan dan
Epidemiologi
di Puskesmas
Permenkes No 45 Th 2014 Ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan

Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan merupakan prasyarat
program kesehatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI),
Arti kata prasyarat adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum
melakukan, mengikuti, atau memasuki sesuatu kegiatan.
Pengertian
Surveilans Epidemiologi adalah :
Pengamatan yang dilakukan secara terus menerus tentang penyakit
beserta determinan/faktor risiko dan sebarannya dalam kelompok
masyarakat tertentu untuk upaya pencegahan dan pengendalian
Surveilans Kesehatan adalah :
- Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap
data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah kesehatan
SURVEILANS KESEHATAN
Tujuan Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
(Pasal 2 Permenkes No 45 Th 2014 Ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan)

• Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan


faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan
• Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan
terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya
• Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah
• Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang
berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan
32

Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan berdasarkan
SASARAN :
1. Surveilans Penyakit Menular :
2. Surveilans Penyakit Tidak Menular
3. Surveilans Kesehatan Lingkungan
4. Surveilans Kesehatan Matra
5. Surveilans Masalah Kesehatan Lain
Surveilans penyakit menular
meliputi:
1. surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi;
2. surveilans penyakit demam berdarah;
3. surveilans malaria;
4. surveilans penyakit zoonosis;
5. surveilans penyakit filariasis;
6. surveilans penyakit tuberkulosis;
7. surveilans penyakit diare;
8. surveilans penyakit tifoid;
9. surveilans penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya;
10.surveilans penyakit kusta;
11.surveilans penyakit frambusia;
12.surveilans penyakit HIV/AIDS;
13.surveilans hepatitis;
14.surveilans penyakit menular seksual;dan
15.surveilans penyakit pneumonia, termasuk penyakit infek
Surveilans penyakit tidak menular :
1. surveilans penyakit jantung dan pembuluh darah;
2. surveilans diabetes melitus dan penyakit metabolik;
3. surveilans penyakit kanker;
4. surveilans penyakit kronis dan degeneratif;
5. surveilans gangguan mental; dan
6. surveilans gangguan akibat kecelakaan dan
tindak kekerasan.
Surveilans kesehatan lingkungan

a. surveilans sarana air bersih;


b. surveilans tempat-tempat umum;
c. surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan;
d. surveilans limbah industri, rumah sakit dan kegiatan lainnya;
e. surveilans vektor dan binatang pembawa penyakit;
f. surveilans kesehatan dan keselamatan kerja; dan
g. surveilans infeksi yang berhubungan dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Surveilans kesehatan matra

1. surveilans kesehatan haji;


2. surveilans bencana dan masalah sosial; dan
3. surveilans kesehatan matra laut dan udara.
Surveilans masalah kesehatan,
berdasarkan Program:
1. surveilans kesehatan dalam rangka kekarantinaan;
2. surveilans gizi dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);
3. surveilans gizi mikro kurang yodium, anemia gizi besi, kekurangan vitamin
A;
4. surveilans gizi lebih;
5. surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi;
6. surveilans kesehatan lanjut usia;
7. surveilans penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan
bahan berbahaya;
8. surveilans penggunaan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan,
serta perbekalan kesehatan rumah tangga; dan
9. surveilans kualitas makanan dan bahan tambahan makanan.
SKEMA PELAKSANAAN
SURVEILANS

MASALAH PELAPORAN DATA


KESEHATAN Penyakit,
Masalah Kes,
FAKTOR RISIKO Faktor Risiko

Pengolahan
Analisa
Interpretasi

INTERVENSI KEPUTUSAN
BERBASIS
INFORMASI
TINDAKAN
EVIDENCE
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan dilakukan
melalui
1. pengumpulan data,
2. pengolahan data,
3. analisis data, dan
4. diseminasi
- sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk
menghasilkan informasi yang objektif, terukur, dapat
diperbandingkan antar waktu, antar wilayah, dan antar
kelompok masyarakat sebagai bahan pengambilan
keputusan.
- harus mampu memberikan gambaran epidemiologi yang tepat
berdasarkan dimensi waktu, tempat dan orang
40

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan


berdasarkan Bentuk :

1. Surveilans Berbasis Indikator


2. Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based)
Surveilans Berbasis Indikator
Dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan
dan/atau masalah yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator
program dengan menggunakan sumber data yang terstruktur.
Contoh data terstruktur antara lain:
a. Kunjungan Ibu hamil
b. Kunjungan neonatus
c. Cakupan imunisasi
d. Laporan bulanan data kesakitan puskesmas (LB1)
e. Laporan bulanan kasus TB
f. Laporan mingguan kasus AFP
g. Laporan bulanan kasus campak
h. Laporan bulanan kematian rumah sakit
i. Laporan berkala STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
j. Registri penyakit tidak menular
k. Dll
Surveilans Berbasis Kejadian
• dilakukan untuk menangkap dan memberikan informasi secara
cepat tentang suatu penyakit, faktor risiko, dan masalah
kesehatan, dengan menggunakan sumber data selain data
yang terstruktur.

• Surveilans berbasis kejadian dilakukan untuk menangkap


masalah kesehatan yang tidak tertangkap melalui surveilans
berbasis indikator. Sebagai contoh, beberapa KLB campak
diketahui dari media massa, tidak tertangkap melalui surveilans
PD3I terintegrasi (Penyakit yang dapat Dicegah Dengan
Imunisasi).
SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
44 Kegiatan Surveilans Epidemiologi
dalam Upaya Kesmas dalam gedung

1. Monitoring kegiatan surveilans (PWS) →


analisis data (STP, W1, W2, SIP, laporan upaya/program :
Kesga,Kesling, Gizi, P2P, TB, Lansia, PTM dll)

2. Pembinaan, Pengawasan & Pelaporan


evaluasi kegiatan, bimtek, peningkatan kompetensi dll

3. Diseminasi Informasi Epidemiologi


buletin, jurnal, koran, buku profil, dll
45 Kegiatan Surveilans Epidemiologi
dalam Upaya Kesmas luar gedung

Monitoring
• Kunjungan rutin wilker (pengendalian vector, posyandu, dll)
• Surveilans aktif (RS, yankes swasta,dll) dalam rangka pencarian/penambahan kasus
penyakit tertentu untuk menguatkan dugaan adanya peningkatan kasus maupun factor
risiko
• PE KLB & Profilaksis
• Komunikasi risiko

Pembinaan, Pengawasan dan Pelaporan


• Peningkatan jejaring kerja lintas sektor;
• Melibatkan unsur keluarga sebagai fungsi deteksi dini terhadap suatu penyakit/masalah
kesehatan
• Meningkatkan kompetensi tenaga surveilans di bidang penguatan PE
Contoh :

HASIL SURVEILANS
PENYAKIT DBD
DI PUSKESMAS
Distribusi Penyakit DBD Berdasarkan Kelompok
Umur di Puskesmas Sentul tahun 2017 sd 2019
50

40

30 1-4 thn
5-14 thn
20
>15 thn
10

0
2017 2018 2019

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kasus DBD di tahun 2018 mengalami
sedikit peningkatan dari tahun 2017. Dan hampir semua kelompok umur bisa terkena
penyakit DBD yang artinya semua kelompok umur mempunyai resiko terkena DBD Sehingga
kewaspadaan tidak hanya untuk kelompok umur tertentu tapi semua kelompok umur.
Distribusi Penyakit DBD menurut Jenis Kelamin
Di Puskesmas Sentul Tahun 2019

Perempuan Laki Laki

46%

54%

Dari Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa Laki laki lebih banyak terkena DBD dari
pada perempuan, hal ini terjadi diduga karena laki laki kurang aware terhadap resiko
terkena penyakit DBD sehingga kurang adanya kesadaran dalam melakukan upaya
pencegahan gigitan nyamuk yang merupakan vector penyakit DBD.
Distribusi Penyakit DBD Menurut Desa di
Puskesmas Sentul Tahun 2017 - 2019
20
15
10
5 2017
0 2018
2019

Dari Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa Laki laki lebih banyak terkena DBD dari pada
perempuan, hal ini terjadi diduga karena laki laki kurang aware terhadap resiko terkena
penyakit DBD sehingga kurang adanya kesadaran dalam melakukan upaya pencegahan
gigitan nyamuk yang merupakan vector penyakit DBD.
Distribusi Penyakit DBD Menurut Bulan
di Puskesmas Sentul Tahun 2017-2019
14
12
10
8
2017
6
2018
4 2019
2
0

Dari grafik distribusi penyakit menurut waktu di atas, dapat disimpulkan bahwa pola atau kecenderungan kejadian
penyakit DBD mulai timbul pada awal musim penghujan dan akhir bulan kemarau. Hal tersebut disebabkan karena Pada
musim hujan tempat perkembang biakan Aedes aegypti yang pada musim kemarau tidak terisi air, mulai terisi air. Telur-
telur yang tadinya belum sempat menetas akan menetas. Selain itu pada musim hujan semakin banyak tempat
penampungan air alamiah yang terisi air hujan dan dapat digunakan sebagai tempat berkembangbiaknya
nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu pada musim hujan populasi nyamuk Aedes aegypti terus meningkat.
Bertambahnya populasi nyamuk ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit
dengue.
Distribusi Angka Bebas Jentik di
Puskesmas sentul Tahun 2017-2019
90%
88%
86%
84%
82%
80% 2017
78%
76% 2018
74%
2019

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ABJ setiap tahun masih dibawah target yaitu >95%
meskipun tren setiap tahun mengalami peningkatan disetiap desanya. Akan tetapi ini tetap
menjadi factor resiko yang membuat tren penyakit DBD meningkat dari tahun ke tahun,hal ini
menjadi masukan untruk program P2DBD agar melakukan peningkatan pengendalian vector.
Desa Sasakpanjang dan Desa Tajurhalang merupakan desa Endemis dimana
penyumbang kasus DBD terbanyak terdapat di desa tersebut. Selain itu Desa
Sasakpanjang dan Tajurhalang merupakan desa yang penduduknya terbanyak
diantara desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tajurhalang.
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008

Anda mungkin juga menyukai