Anda di halaman 1dari 16

Kutu Loncat

atjahjanto@gmail.com
Cepat pindah kantor

January February March April May June July

Siapa yang tidak pernah mendengar istilah Kutu Loncat? Baik


dikalangan Human Capital maupun para pemimpin di suatu
perusahaan. Kutu Loncat disematkan pada karyawan yang sering
sekali berpindah perusahaan dalam waktu singkat
atjahjanto@gmail.com
Ingin segera promosi

Bisa jadi ini karena proses promosi yang tidak jelas dalam
perusahaannya dan keinginan untuk mencapai jenjang karir yang
singkat, sang Kutu Loncat berpindah perusahaan karena
mendapatkan tawaran promosi di tempat lainnya
atjahjanto@gmail.com
Gaji tinggi & green

Atau karena ada tawaran gaji yang lebih tinggi dan kantornya juga
lebih Green Office, sehingga sang Kutu Loncat mau berpindah
perusahaan. Kutu Loncat biasanya adalah kaum muda, Gen Y dan
Z (walaupun tidak bisa digeneralisasi). Mereka juga concern
mengenai Green Office, mengingat Climate Change yang terjadi atjahjanto@gmail.com
Cek company & leader

Sang Kutu Loncat, sebelum bergabung kepada satu perusahaan,


mereka juga memantau dan mereview perusahaan dan juga
leadernya yang akan mereka ikuti, dari social media atau media
networking mereka
atjahjanto@gmail.com
Rentan stress

Ada yang mengatakan bahwa sang Kutu Loncat sangat rentan


stress, sehingga begitu mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan passion atau keahlian atau mendapatkan suasana kerja
yang tidak sesuai, maka mereka bersiap untuk loncat ke
perusahaan lainnya atjahjanto@gmail.com
Ingin nyaman kerja

Tentu semua karyawan ingin nyaman dalam bekerja. Nah sang


Kutu Loncat, mereka lebih perhatian terhadap Work Life Balance,
Health Mental dan Well-Being. Mereka juga ingin kantor yang
keren dan instagramable
atjahjanto@gmail.com
Senang pujian instan

Sebagai Kutu Loncat, apalagi ke perusahaan yang keren, mereka


akan mendapat pujian instant (paling tidak ucapan selamat
dipekerjaan baru dan kantor keren), selain mendapatkan network
baru, pengalaman baru dan ilmu baru
atjahjanto@gmail.com
Perspective HR on CV

Dari sisi Talent Acquisition / Recruiter, akan lebih waspada untuk


meng-hire sang Kutu Loncat. Hal ini karena kekuatiran bahwa
mereka akan pindah lagi dalam tempo yang tidak lama. Tentu ini
juga menambah beban pekerjaan bagi recruiter
atjahjanto@gmail.com
User interview

Juga bagi pemimpin yang akan bekerja sama dengan sang Kutu
Loncat. Mereka takut setelah melatih, sang Kutu Loncat juga
pindah pekerjaan. Ini membuat pekerjaan yang sedang berjalan
akan terganggu, dimana sang Kutu Loncat tidak menambah value
atjahjanto@gmail.com
Cost & revenue loss

Jadi jelas Kutu Loncat dapat mengakibatkan beban kerja


bertambah bagi recruiter dan pemimpin, juga meningkatkan
beban biaya. Belum lagi kemungkinan ”Go-to-market” menjadi
lambat sehingga menimbulkan potential revenue loss
atjahjanto@gmail.com
Beban kutu loncat

Boss tidak Company


support tutup

Perlu uang Toxic culture


Tapi jangan digeneralisir mengenai Kutu Loncat yah. Mungkin
karena banyak factor, kenapa suka berpindah kerja. Misalnya
karena pemimpin tempat sebelumnya tidak support, perusahaan
tutup atau kena lay-off, tekanan keluarga untuk penghasilan lebih
baik, atau juga karena toxic culture ditempat sebelumnya atjahjanto@gmail.com
Make them happy

Salah satu cara agar sang Kutu Loncat atau team kita tidak menjadi
Kutu Loncat, maka perusahaan perlu membuat mereka Bahagia.
Buatkan Employee Experience, baik secara culture, process dan
juga technology. Karena generasi muda sudah sangat go digital,
mereka bisa bekerja dari mana saja dari device nya atjahjanto@gmail.com
Leader mentor-coach

Sebagai pemimpin, perlu melakukan pelatihan yang sesuai dengan


passion dari team nya, juga melakukan mentoring dan coaching.
HR harus membuat training para leader, dan juga future leader
untuk career path yang jelas agar dapat meminimasi kutu loncat
atjahjanto@gmail.com
Leaving legacy

Pun kalau harus terpaksa meninggalkan perusahaan, maka sang


Kutu Loncat harus bisa meninggalkan legacy yang baik bagi
perusahaan yang akan ditinggalkannya. Jangan asal tinggalkan
perusahaan dan disaat terakhir masa bekerja, malah tidak
mengerjakan tugasnya dengan baik atjahjanto@gmail.com
Pilih yang mana?

Jadi kalian memilih sebagai Kutu Loncat atau Loyalist? Semua ada
sisi baik dan juga sisi buruknya. Pilihan ada di kalian yaaa
atjahjanto@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai