Anda di halaman 1dari 7

A.

Dampak positif perubahan kerja


Sebuah kebijakan mustahil dibuat jika tidak mengandung manfaat di
dalamnya, khususnya kebijakan rotasi atau perubahan pekerjaan. Berikut
adalah keuntungan dari perubahan pekerjaan yang dilakukan oleh
perusahaan:
1. Mengasah Keterampilan Karyawan
Keterampilan dapat diasah dan ditingkatkan melalui hal-hal yang ada
di luar pekerjaan anda. Tentunya ini menjadi salah satu keuntungan
dari rotasi pekerjaan yang dapat anda rasakan sebagai karyawan,
terutama bagi perkembangan karir karyawan yang akan datang.
2. Terhindar dari Rasa Bosan
Bosan bukanlah kata yang ingin kita gunakan ketika menggambarkan
pekerjaan kita. Namun sadar atau tidak, kita seringkali merasa bosan
dengan apa yang sudah kita lakukan.
Menurut sebuah penelitian yang dilansir dari Psychology Today,
sebesar 30 hingga 90 persen orang dewasa di Amerika Serikat
mengalami kebosanan di beberapa titik dalam kehidupan mereka
sehari-hari, termasuk pekerjaan mereka. Peubahan Pekerjaan
berpotensi menghilangkan rasa bosan kepada karyawan, karena
karyawan diberikan tanggung jawab dan pengalaman yang baru.
3. Pengetahuan Karyawan terhadap perusahaan semakin bertambah
Perubahan pekerjaan berpotensi menambah pengetahuan karyawan akan
perusahaan. Dengan begitu, ia dapat memahami bagaimana pekerjaan yang
ada di divisi tertentu di dalam perusahaan. Tentunya, pengetahuan ini akan
bermanfaat bagi karyawan apabila suatu saat ia menerima tanggung jawab
yang lebih besar atau ketika mendapatkan promosi jabatan.
4. Dapat Mengidentifikasi Posisi Terbaik bagi Karyawan
Program rotasi pekerjaan juga dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, sehingga
perusahaan dapat menempatkan karyawan di posisi dan divisi yang
tepat sesuai potensi yang dimiliki masing-masing karyawan.
5. Plan B untuk Karyawan yang Resign
Apabila suatu saat ada karyawan yang resign, manajemen bisa
meminta karyawan lain yang pernah mengerjakan tugas yang sama
kepada karyawan yang mengikuti program rotasi pekerjaan.Dengan
begitu, anda tak perlu terburu-buru untuk merekrut karyawan yang
baru untuk mengisi kekosongan posisi akibat karyawan yang resign.
B. Dampak Negatif dari Perubahan Pekerjaan
Disamping dampak positif seperti yang telah dijabarkan diatas, rotasi
pekerjaan juga memiliki dampak negatif terhadap karyawan maupun
perusahaan. Dampak negatifnya adalah sebagai berikut:

1. Membutuhkan Biaya dan Waktu

Tidak ada yang instan dalam proses perubahan pekerjaan karyawan.


Dibutuhkan proses yang panjang seperti proses pelatihan, pembelajaran
hingga penyesuaian ritme kerja. Hal tersebut membutuhkan waktu dan
biaya yang tidak sedikit.

2. Berpotensi Mengecewakan Karyawan

Tidak semua karyawan suka dengan pekerjaan dan posisi yang baru
ditawarkan oleh manajemen dalam program rotasi pekerjaan. Mereka
dapat beranggapan bahwa kebijakan tersebut malah akan mengacaukan
pekerjaan mereka sendiri.

3. Menurunnya Produktivitas Kerja

Dengan memindahkan karyawan dari posisi dan tanggung jawab yang


berbeda dari yang biasanya mereka lakukan, maka potensi menurunnya
produktivitas kerja dapat terjadi. Karena karyawan tidak mampu
beradaptasi dengan posisi barunya dengan cepat.

Hal ini tentunya tidak akan lama berlangsung hingga manajemen


memberikan pelatihan atau program orientasi yang cukup.
4. Bukan Solusi yang Tepat

Walaupun secara teori, rotasi pekerjaan memiliki dampak positif terhadap


peningkatan engagement karyawan, namun bisa jadi kebijakan tersebut
bukanlah solusi yang tepat untuk dilakukan. Pikirkan kembali solusi dari
penyelesaian masalah yang ada dihadapi oleh perusahaan dan carilah
alternatif lain untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Seperti halnya kebijakan lainnya, perubahan pekerjaan memiliki dampak


positif dan negatif bagi karyawan sebagai individu maupun perusahaan pada
umumnya. Dengan memahami dan menganalisa dengan baik, anda dapat
memutuskan untuk memilih mana yang terbaik untuk diterapkan.1

Dampak Positif Promosi


1) Iklan memberikan alternatif produk dan usaha bagi konsumen.
2) Iklan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau usaha
tertentu.
3) Iklan berfungsi sebagai media perkenalan antara produk atau usaha terhadap
konsumennya.
4) Iklan dapat memberikan penjelasan serta manfaat produk atau usaha tertentu

Dampak Negatif Promosi


1) Iklan secara tidak langsung dapat membuat orang membeli sesuatu yang
sebetulnya tidak dinginkan atau butuhkan, sehingga mendorong perilaku hidup
konsumtif atau boros.
2) Iklan mengakibatkan barang-barang menjadi lebih mahal karena adanya biaya
promosi.
3) Adanya kesan yang diciptakan, bahwa semua produk yang diiklankan
2
berkualitas baik dan sesuai dengan iklannya.

1
https://media.neliti.com/media/publications/165833-ID-dampak-implementasi-change-
management-pa.pdf
2
http://iklandanpromosionline.blogspot.com/2015/08/dampak-positif-dan-negatif-sebuah-
iklan.html
Dampak Positif Mutasi Kerja

Mutasi kerja memberikan keuntungan, baik bagi karyawan ataupun perusahaan.


Bagi karyawan, keuntungannya antara lain sebagai berikut.

1. Menimbulkan semangat baru

Perubahan suasana diketahui mampu memberikan pengaruh terhadap semangat


manusia. Orang yang berada di suasana yang sama terus-terusan, lama-lama akan
merasakan kejenuhan dan kebosanan. Ini, tentu saja, akan menurunkan semangat
kerja dan produktivitas.

2. Menambah pengalaman, memperluas pengetahuan

Seringkali ilmu didapati tidak hanya di bangku sekolah dan kuliah, tapi juga
dalam proses kehidupan. Termasuk di dunia kerja ini, yakni dengan cara mutasi.

3. Membuka kesempatan ke jenjang karir yang lebih tinggi.

Tempat baru selain memberikan tantangan baru, juga membuka kesempatan untuk
naik jabatan. Karena, bisa jadi di tempat baru tesebut membutuhkan keahlian dan
keterampilan yang karyawan tersebut miliki.

Bagi perusahaan, keuntungan mutasi kerja antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatnya semangat karyawan, meningkatkan produktivitas, yang akhirnya


menaikkan output dan income.

2. Terdapat lebih banyak karyawan yang menguasai bidang yang berbeda. Ini
membuat perusahaan lebih mudah melakukan substitusi jika ada kebutuhan. Tak
perlu lagi membuka lowongan kerja baru yang akan memperlambat laju
perusahaan.

3. Pemerataan antarcabang semakin nyata. Yang sebelumnya mungkin kurang, dapat


menjadi surplus dengan kehadiran karyawan baru yang membawa perubahan.
Transfer ilmu antarcabang atau departemen juga memberikan hasil yang
memuaskan.

Dengan alasan tersebut, tak jarang perusahaan dengan sengaja mengadakan


mutasi secara periodik tanpa alasan apapun.

Dampak Negatif Mutasi Kerja

Selain berdampak positif, mutasi juga dapat memberikan dampak negatif. Bagi
karyawan, dampak negatif tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Semangat kerja menurun, bahkan dapat hilang. Ini jika ternyata tempat baru tidak
sesuai dengan ekspektasinya. Apalagi jika karyawan tersebut sulit menyesuaikan
diri dengan lingkungan kerja baru. Belum lagi jika mutasi tersebut membuatnya
jauh dari keluarga.

2. Produktivitas menurun. Ini terjadi jika di tempat baru karyawan tersebut dituntut
mempelajari keterampilan baru. Bagi pembelajar yang lambat, mungkin akan
membutuhkan waktu beberapa lama. Hal ini tentunya akan memperlambat
produktivias kerja.

3. Karir mandek. Hasil kontraproduktif ini terjadi ketika setelah jangka waktu
tertentu, karyawan semakin merasa terbebani. Tekanan beban pekerjaan ini dapat
menghambat karir.

Bagi perusahaan, dampak negatif mutasi kerja antara lain sebagai berikut.

1. Turunnya income akibat menurunnya semangat kerja karyawan.

2. Perusahaan jadi kesulitan mencari tenaga pengganti ketika ada karyawan yang
berhalangan. Karena karyawan yang baru dimutasi tersebut tak juga menguasai
keterampilan yang dibutuhkan di departemen itu.
3. Cabang atau departemen yang sudah baik bisa jadi memburuk jika mutasi tak
berhasil dengan baik. Karyawan bisa saja memilih untuk resign, membuat
perusahaan kehilangan salah satu tenaga kerja terbaiknya.3

Relokasi pegawai

Relokasi adalah peristiwa perpindahan lokasi suatu perusahaan ke tempat lain


karena pertimbangan tertentu. Secara umum, relokasi dilakukan untuk efisiensi.
Dalam melakukan relokasi, perusahaan harus benar-benar mencermati ketentuan
UU No 7/1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan dan UU No 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan.

UU No 7/1981 mengatur bahwa perusahaan yang akan pindah, membuka atau


menutup usahanya wajib lapor ke Dinas Ketenagakerjaan atau Kementerian
Ketenagakerjaan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Perusahaan juga
harus menjelaskan alasan pindah, menutup atau membuka usahanya. Untuk
relokasi, perusahaan juga harus menjelaskan alasannya perpindahan domisili itu
kepada pekerja. Perusahaan wajib melapor ke instansi ketenagakerjaan 30 hari
sebelum pindah (relokasi), menutup atau membuka usahanya.

Perusahaan yang melakukan relokasi atau menutup usahanya, tidak boleh


meninggalkan persoalan khususnya di bidang ketenagakerjaan. Jika memberi
dampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerja/buruh,
maka pesangon dan penghargaan harus diberikan sesuai ketentuan.

Relokasi menimbulkan dampak bagi pekerja. Misalnya, lokasi perusahaan setelah


pindah jaraknya lebih jauh dari rumah pekerja. Sehingga pekerja harus berangkat
kerja lebih awal dan pulang ke rumah lebih lama daripada biasanya. UU No
13/2003 Tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur kewajiban pengusaha untuk
memberi insentif kepada buruh sebagai dampak dari relokasi, tetapi bukan berarti
pemberian insentif itu tidak mungkin dilakukan. Kedua pihak dapat mengaturnya

3
https://jojonomic.com/blog/untung-rugi-mutasi-kerja/
dalam Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama atau kesepakatan
bersama.4

4
https://spn.or.id/relokasi-perusahaan-boleh-asal-taat-ketentuan/

Anda mungkin juga menyukai