Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Randi Fahlevi

Nim : 042428644

Mata Kuliah : Teori Perundang-Undangan/HKUM4404

TUGAS 1

1. Kedudukan Mahkamah Agung dalam organisasi yudisial adalah sebagai Pengadilan


Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas
membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan
kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI
diterapkan secara adil, tepat dan benar, mengadili perkara-perkara yang diajukan dalam
tingkat banding dan memberikan interpretasi terhadap undang-undang dan konstitusi.
Adapun lembaga yudikatif yang berada dibawah MA yaitu :

Pengadilan Tinggi, memeriksa perkara-perkara dalam tingkat banding atau kasus yang
lebih kompleks. Biasanya, Pengadilan Tinggi terdiri dari beberapa pengadilan yang
mengkhususkan diri dalam bidang-bidang tertentu, seperti pidana, perdata, atau
administratif.

Pengadilan Negeri atau Pengadilan Umum adalah lembaga yudikatif tingkat pertama
yang memeriksa perkara-perkara dalam tingkat pertama atau perkara-perkara yang lebih
sederhana. Mereka menangani berbagai jenis perkara, termasuk pidana, perdata, dan
administratif.

Pengadilan Khusus, didedikasikan untuk menangani jenis perkara tertentu. Contohnya


adalah Pengadilan Militer, Pengadilan Perburuhan, atau Pengadilan Pajak. Pengadilan-
pengadilan ini memiliki yurisdiksi khusus sesuai dengan bidang hukum yang mereka
tangani.

2. Pada Era Reformasi dilakukan penataan ulang sistem ketatanegaraan termasuk sistem
peradilan. Hal ini tercermin dalam Ketetapan MPR Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-
Pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi
Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara. Menurut TAP MPR ini Pembinaan lembaga
peradilan oleh eksekutif merupakan peluang bagi penguasa melakukan intervensi ke
dalam proses peradilan serta berkembangnya kolusi dan praktek-praktek negatif pada
proses peradilan. Oleh karena itu harus dilakukan pemisahan yang tegas antar fungsi-
fungsi yudikatif dan eksekutif.
Reformasi hukum dalam TAP MPR X/MPR/1998 tersebut ditindaklanjuti dengan UU No
35 Tahun 1999. Menurut UU tersebut, urusan organisasi, finansial, dan administratif dari
pengadilan harus berada di bawah Mahkamah Agung.Proses pengalihan tersebut
dilakukan secara bertahap dalam tempo paling lama 5 tahun. Proses satu atap menjadi
sempurna dengan lahirnya UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Anda mungkin juga menyukai