Lembaga Yudikatif
Lembaga Yudikatif
Disusun oleh:
Rajulan NIM : 187315
ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERITAS KRISTEN INDONESIA
Badan Yudikatif Indonesia berfungsi menyelenggarakan kekuasaan
kehakiman. Di Indonesia, kini dikenal adanya 3 badang yang berkaitan
dengan penyelenggaraan kekuasaan tersebut. Badan-badan itu adalah
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial.
Mahkamah Agung, sesuai Pasal 24 A UUD 1945, memiliki kewenangan
mengadili kasus hukum pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
undang, dan mempunyai wewenang lain yang diberikan oleh undang-
undang.
Mahkamah Konstitusi, sesuai Pasal 24C UUD 1945, berwenang
mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-undang Dasar,
memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum.
Komisi Yudisial, sesuai pasal 24B UUD 1945, bersifat mandiri dan
berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluruhan martabat, serta perilaku hakim.
1. Mahkamah Agung
1. Fungsi Peradilan
2. Membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui
putusan kasasi dan peninjauan kembali
3. Memeriksa dan memutuskan perkara tingkat pertama dan
terakhir semua sengketa tentang kewenangan mengadili,
permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, sengketa akibat perampasan
kapal asing dan muatannya oleh kapal perang RI
4. Hak uji materiil, yaitu menguji/menilai peraturan
perundangan di bawah undang-undang apakah
bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih
tinggi.
2. Fungsi Pengawasan
3. Pengawas tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua
lingkungan peradilan.
4. Pengawas pekerjaan pengadilan dan tingkah laku para
hakim dan perbuatan pejabat pengadilan dalam
menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas pokok kekuasaan kehakiman, yaitu menerima,
memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara
yang diajukan.
5. Pengawas Penasehat Hukum (Advokat) dan Notaris
sepanjang yang menyangkut peradilan, sesuai Pasal 36
Undang-undang Mahkamah Agung nomor 14 tahun 1985).
6. Fungsi Mengatur
7. Mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi
kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-
hal yang belum diatur dalam Undang-undang tentang
Mahkamah Agung.
8. Fungsi Nasehat
9. Memberikan nasehat/pertimbangan dalam bidang hukum
kepada Lembaga Tinggi Negara lain.
10. Memberi nasehat kepada Presiden selaku Kepala
Negara dalam rangka pemberian/penolakan Grasi dan
Rehabilitasi.
11. Fungsi Administratif
12. Mengatur badan-badan Peradilan (Peradilan Umum,
Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata
Usaha Negara) sesuai pasal 11 ayat 1 Undang-undang
nomor 35 tahun 1999.
13. Mengatur tugas dan tanggung jawab, susunan
organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan.
Saat ini, Mahkamah Agung memiliki sebuah sekretariat yang
membawahi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum,
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Tata Usaha Negara, Badan Pengawasan,
Badan Penelitian dan Pelatihan dan Pendidikan, serta Badan
Urusan Administrasi. Badan Peradilan Militer kini berada di
bawah pengaturan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Tata
Usaha Negara.
1. Ketua
2. wakil ketua bidang yudisial
3. wakil ketua bidang non yudisial
4. ketua muda urusan lingkungan peradilan militer/TNI
5. ketua muda urusan lingkungan peradilan tata usaha negara
6. ketua muda pidana mahkamah agung RI
7. ketua muda pembinaan mahkamah agung RI
8. ketua muda perdata niaga mahkamah agung RI
9. ketua muda pidana khusus mahkamah agung RI
10. ketua muda perdata mahkamah agung RI
Selain para pimpinan, kini Mahkamah Agung memiliki 37
orang Hakim Agung. Ketua MA dipilih oleh para hakim
agung dan hakim agung ini diusulkan oleh KY kepada DPR
untuk disetujui dan disahkan presiden. Ketuanya sejak 15
Januari 2009 adalah Harifin A. Tumpa. Hakim Agung dipilih
dari hakim karier dan Non karier, profesional atau akademisi.
1. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir atas pengujian undang-undang terhadap UUD 1945,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umum.
1. Komisi Yudisial
1. Presiden
2. Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
5. Mahkamah Agung (MA)
Berdasarkan kedudukan lembaga tersebut, maka Mahkamah
Agung sebagai satu – satunya lembaga tinggi yudikatif, termasuk
dalam lembaga tinggi negara.
Sebagai lembaga tinggi negara, tugas dan kewenangan
Mahkamah Agung sebagai lembaga yudikatif sebelum
amandemen UUD 1945 diatur dalam Pasal 24 UUD 1945.
Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara yang
merupakan lembaga peradilan tertinggi di Indonesia.
1. Peradilan umum
2. Peradilan Agama
3. Peradilan Militer
4. Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)