Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD

NAMA : RAFIKA JUNIARTI


NIM : 859807723

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Soal-Soal!

1. Pembelajaran berbasis budaya menjadikan budaya sebagai metode bagi siswa untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk dan prinsip yang kreatif
tentang alam. Pembelajaran berbasis budaya dibedakan menjadi tigas macam, yaitu
belajar tentang budaya, belajar dengan budaya, dan belajar melalui budaya. Jabarkan
perbedaan ketiganya dan berilah masing-masing contoh!
2. Salah satu contoh pembelajaran berbasis budaya di Indonesia yakni Pembelajaran
SETS (Science, Environment, Technology, and Society). Jabarkan karakteristik
Pembelajaran SETS dan berikan pendapat anda, apa dampak Pembelajar SETS
apabila diterapkan di Sekolah Dasar?
3. Pendekatan pembelajaran untuk Pendidikan demokrasi dan HAM harus berorientasi
pada proses berpikir kritis dan pemecahan masalah. Salah satu model pembelajaran
yang secara internasional diterapkan secara adaptif yakni model “A portofolio-based
civic education project”. Menurut CCE (1998) sebuah model tersebut yang dirancang
untuk mempraktikkan salah satu hak warga negara. Jelaskan secara singkat
bagaimana prosedur penerapan model tersebut!
4. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan. Salah satu model yang digunakan adalah PKKBI
(Praktik-belajar Kewarganegaraan … Kami Bangsa Indonesia). Model PKKBI
membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial dan memahami permasalahan yang
terjadi dilingkungan secara cerdas. Jelaskan apa saja yang menjadi fokus perhatian
dari model PKKBI dan bagaimana langkah strategi instruksionalnya?

JAWABAN

Nomor 1

1. Belajar dengan budaya berarti kita melakukan kegiatan pembelajaran bersama dengan
kebudayaan.
2. Belajar tentang budaya berarti kita mempelajari mengenai kebudayaan.
3. Belajar melalui budaya berarti kita menggunakan kebudayaan sebagai objek
pembelajaran.

Pembahasan :
Budaya merupakan suatu hasil pemikiran akal manusia yang menghasilkan suatu cara hidup
yang akan diteruskan kepada generasi berikutnya. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
kata buddhayah dan memiliki bentuk jamak buddhi. Contoh kebudayaan yang ada dalam
masyarakat, antara lain:

• Alat musik tradisional


• Pakaian adat
• Lagu daerah
• Tarian tradisional daerah
• Senjata tradisional
• Kerajinan seperti ukiran, batik, atau kain tenun
• Upacara tradisional
• Bahasa daerah
• Makanan tradisional

Penggunaan kata dengan, tentang, dan kata melalui menunjukkan perbedaan dalam
penggunaannya. Kata dengan digunakan untuk menjelaskan bahwa kita melakukan hal
tersebut secara bersama, kata dengan juga menjelaskan tentang cara melakukan tindakan.
Sedangkan kata tentang memberikan kita keterangan mengenai sesuatu hal. Kata melalui juga
menjelaskan tetang cara melakukan tindakan.

Nomor 2

SETS singkatan dari Science, Environment Technology, Society. Sains, Lingkungan,


Teknologi dan Masyarakat atau Salingtemas. SETS merupakan suatu pembelajaran untuk
siswa guna memusatkan suatu permsalah dunia dengan pengetahuan Teknologi dan Sains
dari pandangan siswa untuk diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dampak pembelajaran SETS terhadap siswa sekolah dasar:

1. Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu dengan unsur SETS tersebut


2. Siswa memiliki pengetahuan teknologi dan sains dengan baik
3. Membutuhkan waktu belajar yang lama untuk mempelajari SETS bagi siswa sekolah
dasar
4. Guru dan Siswa harus memiliki wawasan yang luas guna mempelajari SETS

Pembahasan
Penjelasan dampak pembelajaran SETS terhadap siswa sekolah dasar:

• Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu dengan unsur SETS tersebut


Dampak baiknya seperti itu, siswa memiliki kemampuan SETS untuk menghadapi
kehidupanbiasa atau kehidupan perkembangan zaman yang ada.

• Siswa memiliki pengetahuan teknologi dan sains dengan baik


Tentu saja siswa sekolah dasar yang mampu mempelajari dengan baik SETS, maka
memilikipengetahuan teknologi dan sains dengan baik

• Membutuhkan waktu belajar yang lama untuk mempelajari SETS bagi siswa sekolah
dasar
Sekolah dasar merupakan pemikiran siswa yang masih kecil dan polos, serta belum
memiliki pengetahuan SETS dengan banyak dan baik. Maka perlu waktu yang lama
mempelajari SETS

• Guru dan Siswa harus memiliki wawasan yang luas guna mempelajari SETS
Nomor 3
Center For Civic Educatioan (CCE) dan Konferensi Nasional Badan Pembuat Undang-
Undang Negara pada tahun 1995. Menurut Budimansyah (2009 : 1) Project Citizen adalah satu
intructioanal treatment yang berbasis masalah untuk mengembangkan pengetahuan,
kecakapan dan watak kewarganegaraan demokratis yang memungkinkan dan mendorong
keikutsertaan dalam pemerintahan dan masyarakat sipil (civil society).

Program tersebut mendorong para siswa untuk terlibat secara aktif denganorganisasi-organisai
pemerintah dan masyarakat sipil untuk memecahkan satu persoalan di sekolah atau di
masyarakat dan untuk mengasah kecerdasan sosial dan intelektual yang penting bagi
kewarganegaraan demokratis yang bertanggung jawab. Jadi tujuan Project Citizen adalah
memotifasi dan memberdayakan para siswa dalam menggunakan hak dan tanggung jawab
kewarganegaraan yang demokratis melalui penelitian yang intensif mengenai masalah
kebijakan publik di sekolah atau di masyarakat tempat mereka berinteraksi.

Dasar pemikiran Project Citizen terletak pada satu kerangka yang terdiri atas lima bagian
tentang gagasan pendidikan dan politik.

1. Demokrasi memerlukan pemerintahan sendiri dan karenanya memerlukan keterlibatan


aktif dan berpengetahuan warga negara dalam kehidupan berwarga negara
(Branson,1999:2-3).
2. Para siswa harus belajar bagaimana menjadi terlibat dalam kehidupan berwarga negara
dengan terlibat di dalamnya, yaitu dengan menyandang kewarganegaraan yang
bertanggung jawab dan efektif (Branson,1999:8-11).
3. Karena para siswa tersebut menggali masalah-masalah yang ada di komunitas mereka
sendiri, maka mereka banyak mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan tentang
hal-hal yang mendasar dalam inti demokrasi, seperti hal-hal yang meliputi hak individu
dan kepentingan bersama, peraturan yang disepakati kelompok mayoritas dan hak kaum
minoritas, dan kebebasan serta persamaan (Branson,1999:6).
4. Project Citizen dimaksudkan untuk diterapkan terutama oleh para siswa sekolah
menengah atau usia-usia remaja pradini (berusia sekitar 10-15 tahun), tetapi tersebut
juga digunakan oleh older adolescents (anak remaja yang menginjak dewasa) di beberapa
sekolah.
5. Project Citizen mengganggap kaum muda sebagai sumber kewarganegaraan, sebagai
anggota yang berharga dari komunitasnya yang bernilai yang gagasan dan tenaganya
dapat secara nyata dicurahkan pada masalah-masalah kebijakan publik (Branson:5-6)

Nomor 4

Model dari PKKBI yang menjadi fokus dan juga perhatian adalah untuk mengembangkan
civic skill (keterampilan kewarganegaraan), civic knowledge (pengetahuan
kewarganegaraan), civic commitment (komitmen kewarganegaraan), civic dispossotions
(kebijakan kewarganegaraan), civic competence (kompetensi kewarganegaraan), civic
confidence (kepercayaan diri kewarganegaraan), yang memiliki visi pada berkembangnya
reasoned, well-informed, and responsible decision making (kemampuan mengambil
keputusan, bernalar, berwawasan, dan bertanggung jawab).
Langkah-langkah strategi instruksional dalam model PKKBI yaitu:

1. Mengidentifikasi isu-isu kebijakan publik di masyarakat


2. Memilih masalah yang akan diselidiki kelas
3. Mengumpulkan informasi tentang masalah
4. Mengembangkan portofolio kelas
5. Mempresentasikan portofolio
6. Melakukan kembali pengalaman belajar

Pembahasan

Model pembelajaran Praktik Kewarganegaraan Kami Barga Indonesia” (PKKBI) dan


diturunkan dari model “We the people Project Citizen”. PKKBI ini adalah model
pembelajaran demokrasi umum atau dasar yang dikembangkan oleh Center for Civic
Education (CCE) dan telah diadopsi di sekitar 50 negara di seluruh dunia, termasuk
Indonesia, selama 15 tahun terakhir. Model ini bersifat umum atau umum dan dasar dan
mungkin berisi materi yang relevan dari masing-masing negara. Untuk model tersebut, dipilih
tema umum ketertiban dan moral masyarakat yang diterapkan di setiap negara. Tujuan dari
model ini adalah mendidik siswa untuk menganalisis berbagai aspek kebijakan publik dan
berkontribusi pada kebijakan publik lokal sebagai warga muda. Hasil yang diharapkan adalah
warga negara yang cerdas, kreatif, partisipatif, dan bertanggung jawab.

Model pembelajaran PKKBI memiliki muatan dan ciri psikoedukasi sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu koridor demokrasi telah mengalami transisi kebijakan publik yang
substantif dan sosial budaya serta menjadi sarana bagi warga negara dan bangsa untuk
melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai warga negara
Indonesia yang intelektual, partisipatif, dan bertanggung jawab. aspek pendidikan
adalah misi utama warga negara.
2. Menerapkan model “pembelajaran berbasis portofolio”, atau model pembelajaran
berdasarkan pengalaman lengkap siswa, dan evaluasi yang didukung oleh hasil belajar
lengkap yang menggabungkan “evaluasi berbasis portofolio”, atau model pemecahan
masalah sosial (Pemecahan masalah) secara sinergis.
3. Kerangka operasional terhadap strategi pemecahan masalah digunakan sebagai
kerangka pendidikan dasar. Upaya Showcase, di sisi lain, dirancang sebagai
penyelidikan simulasi.

Anda mungkin juga menyukai