Tugas 2
Tugas 2
PDGK4505
PEMBAHARUAN DALAM
PEMBELAJARAN DI SD
1.
1. Pembelajaran berbasis budaya menjadikan budaya sebagai metode bagi
siswa untuk mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk
dan prinsip yang kreatif tentang alam. Pembelajaran berbasis budaya
dibedakan menjadi tigas macam, yaitu belajar tentang budaya, belajar
dengan budaya, dan belajar melalui budaya. Jabarkan perbedaan ketiganya
dan berilah masing-masing contoh!
Jawab :
Pembelajaran berbasis budaya merupakan pendekatan pendidikan yang
memanfaatkan budaya sebagai sumber daya utama untuk proses pembelajaran.
Dalam konteks ini, terdapat tiga jenis pendekatan pembelajaran berbasis
budaya: belajar tentang budaya, belajar dengan budaya, dan belajar melalui
budaya. Mari kita jabarkan perbedaan dan memberikan contoh untuk setiap
jenisnya:
1. Belajar Tentang Budaya: Pendekatan ini fokus pada pemahaman dan
pengetahuan siswa tentang budaya, termasuk tradisi, nilai, norma, dan
praktik budaya dari kelompok atau masyarakat tertentu. Siswa belajar
tentang budaya secara langsung melalui studi, observasi, dan analisis. Guru
berperan sebagai fasilitator yang menyediakan informasi dan bahan
pembelajaran tentang budaya.
Contoh: Sebuah pelajaran tentang budaya Jepang di mana siswa
mempelajari tentang tradisi, seperti festival Matsuri, adat istiadat, seperti
etiket makan, dan simbol-simbol budaya, seperti bendera nasional dan
lambang negara.
2. Belajar Dengan Budaya: Pendekatan ini melibatkan penggunaan budaya
sebagai konteks atau medium untuk pembelajaran lintas mata pelajaran.
Siswa tidak hanya mempelajari tentang budaya, tetapi juga menggunakan
budaya sebagai alat untuk memahami konsep-konsep dan keterampilan
dalam mata pelajaran tertentu.
Contoh: Sebuah proyek seni di mana siswa menggunakan motif dan teknik
seni tradisional dari budaya Inuit untuk membuat karya seni mereka sendiri.
Dalam proses ini, siswa tidak hanya belajar tentang seni Inuit, tetapi juga
mengembangkan keterampilan seni dan kreativitas mereka.
3. Belajar Melalui Budaya: Pendekatan ini menekankan pada integrasi budaya
ke dalam semua aspek pembelajaran dan kehidupan siswa. Budaya
dianggap sebagai bagian integral dari pengalaman pembelajaran siswa, dan
pembelajaran terjadi melalui interaksi dan pengalaman budaya yang aktif.
Contoh: Sebuah proyek pembelajaran yang menggabungkan elemen-
elemen budaya, ilmu pengetahuan, dan keterampilan praktis, seperti proyek
pembangunan taman komunitas yang memperhatikan nilai-nilai dan tradisi
budaya setempat. Siswa belajar tentang botani, desain taman, dan
keterampilan kerja tim sambil memahami dan menghormati budaya mereka
sendiri.
Dengan demikian, ketiga jenis pembelajaran berbasis budaya ini memberikan
pendekatan yang berbeda dalam memanfaatkan budaya sebagai sumber daya
pendidikan, memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang budaya mereka sendiri serta budaya lainnya, dan mendorong
kreativitas dan aplikasi konsep budaya dalam berbagai konteks pembelajaran.
2. Pemilihan Topik atau Isu: Siswa memilih topik atau isu tertentu yang
relevan dengan hak warga negara atau isu-isu demokrasi dan HAM yang
mereka minati atau ingin teliti lebih lanjut.
4. Pemberdayaan Siswa untuk Bertindak: Salah satu tujuan utama dari PKKBI
adalah memberdayakan siswa untuk bertindak dan berpartisipasi dalam
upaya penyelesaian masalah-masalah sosial. Siswa didorong untuk
menjadi agen perubahan positif di masyarakat melalui tindakan nyata yang
mempromosikan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi.
2. Diskusi dan Debat: Diskusi dan debat digunakan sebagai sarana untuk
mendorong siswa berpikir kritis tentang masalah sosial yang kompleks dan
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
3. Simulasi dan Peran: Siswa terlibat dalam simulasi atau peran berbagai
situasi sosial yang memungkinkan mereka untuk memahami sudut
pandang orang lain dan mengembangkan empati.