Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4505

Nama : INDAH LESTARI


NIM : 85583 8583
UPPBJ : 12/Medan

1. Pembaharuan dalam pembelajaran memiliki implementasi antara lain pembelajaran


terpadu dan pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan terpenting dalam
implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap di kehidupan
sehari-hari?
Jawaban : “Pembelajaran Terpadu adalah metode pembelajaran membuat siswa
mendapatkan pengalaman untuk pembelajaran terkait, sedangkan pembelajaran kelas
rangkap adalalah pengabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia,
kemampuan, minat, dan tingkatan kelas dimana dikelola oleh seorang guru dan
beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual
para siswa. Tujuan dari kedua metode ini adalah memberi pandangan yang lebih luas
kepada siswa terkait apa yang mereka pelajari agar siswa memahami pengetahuan
yang diberikan lebih dalam dan dapat menerapkan kedalam kehidupan sehari-hari”.

2. Pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang


mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana dikelola
oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada
kemajuan individual para siswa. Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi
dengan teori belajar yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Teori belajar apa saja
yang terkait? Tulis dengan bahasa anda sendiri!
Jawaban : Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi dengan teori belajar yang
dikemukakan oleh beberapa tokoh yaitu :
a) Teori tetang perkembangan kognitif oleh Jean Piaget memberikan sumbangan
dasar tentang latar belakang dari Developmentally Appropriate Practices. Teori
ini menunjukkan kebutuhan siswa untuk membangun pengetahuan melalui proses
belajar dan juga menunjukkan kebutuhan siswa untuk meraih kesempatan
berinteraksi secara fisik dengan sesana teman. Hal ini bisa didapat melalui
penggunaan pembelajaran kelas rangkap.
b) Teori perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, dimana ditekankan pada
perkembangan bahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan kemampuan kognitif
para siswa. Konsep teori ini merupakan dasar pijakan utama dari pelaksanaan
pembelajaran kelas.
c) Teori Atribut dari Bernard Weiner, dimana memberikan sumbangan dasar
pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara
internal kepada siswa dan juga bagi guru yang membantu siswanya belajar karena
memang siswa tersebut mempunyai keinginan untuk belajar siswa.
d) Teori belajar sosial kognitif dari Albert Bandura. Teori ini menunjukkan bahwa
proses belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model observasi.

3. Sesuai dengan tumbuh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus memberikan
pengalaman pada aktivitas fisiknya. Jabarkan masing-masing 5 contoh aktivitas
bermain yang cocok buat anak sekolah dasar kelas rendah dan kelas tinggi!

Jawaban : “5 Contoh aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah dasar kelas
rendah dan kelas tinggi, yaitu : Permainan ganjil genap, permainan mencari
kelompok, permainan kucing anjing, permainan tupai melawan ular, permainan
kucing tikus”.

4. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan
jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia
yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan
macam kecerdasan dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan dasar
tersebut dengan singkat dan jelas! (1 macam kecerdasan, dijelaskan maksimal 2-3
kalimat)! Jawaban : “Sembilan macam kecerdasan Menurut penelitian Howard
Gardner, yaitu :
a) Kecerdasan bahasa, meliputi kemampuan mengolah kata, tata bahasa, serta
menungkan informasi dan ide menggunakan tulisan. Cara mengembangkan
adalah dengan bernyanyi, sering mengajak anak mengobrol dan sering bermain
kata.
b) Kecerdasan Logika Matematika, kecerdasan ini meliputi kemampuan berfikir
logis, memahami sebab akibat, suka teka-teki, serta ketertarikan yterhadap angka.
Cara mengembangkannya dengan mengenalkan konsep angka dan berhitung
sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan
percobaan ilmiah sederhana.
c) Kecerdasan Visual dan spasial, meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk,
pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, dan mampu berfikir secara kreatif.
Cara mengembangkannya dengan mengajak menggambar, membuat karya,
membangun dari balok permianan, mengajarkan arah dan mengajarkan mengenali
berbagai bentuk motif.
d) Kecerdasan Kinestetik (Gerakan), meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh
yang baik dan sangat menikmati kegiatan fisik. Cara mengembangkannya adalah
dengan mengajak anak melakukan berbagai kegiatan fisik. Cara
mengembangkannya adalah dengan mengajak anak melakukan berbagai aktifitas
fisik seperti berlari, menari, bermain berlatih keseimbang tubuh dan menirukan
berbagai gerakan tubuh seperti pantomim.
e) Kecerdasan musikal, meliputi kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal
irama dan lagu dan senag bernyanyi. Cara mengambangkannya dengan beramain
alat musik dan mengajak bernyanyi.
f) Kecerdasan interpersonal, meliputi kemampuan berhubungan baik dengan orang
lain, memahami perasaan orang lain dan menikmati keberadaan di tengah-tengah
kelompok. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak beraktivitas
bersama orang-orang baru, mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain,
serta mengikutsertakan anak dalam bakti sosial dan pemberian bantuan untuk
orang lain.
g) Kecerdanan intrapersonal, kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan
perasaan, percaya diri, dan mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak
disukai. Cara mengembangkannya dengan melatih anak tekun dan bertanggung
jawab atas tugasnya, serta mempercayakan anak terhadap tugas-tugas tertentu.
h) Kecerdasan naturalis, meliputi ketertarikan mempelajari dan kepekaan terhadap
alam, lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. Cara mengembangkannya
dengan mengajak anak memelihara tumbuhan atau hewan, mengajak berwisata di
alam dan memaparkan pada ilmu seputar alam.
i) Kecerdasan moral, meliputi kemampuan memahami tuntunan beradab dan
berperilaku di masyarakat, serta norma sosial. Cara mengembangkannya dengan
mengajak anak berdiskusi atas norma masyarakat serta membacakan cerita
dengan pesan moral.

Anda mungkin juga menyukai