Anda di halaman 1dari 5

TUGAS III

Kompetensi Khusus Mahasiswa mampu :


1. Menuliskan hal-hal yang diperoleh pada kegiatan analisis butir soal
2. Melengkapi tabel data hasil tes, menghitung tingkat kesukaran, dan
menghitung daya beda pada satu butir soal uraian
3. Menjelaskan dan menuliskan contoh atas kewenangan Pelaksanaan
penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah
berdasarkan SNP
4. Menjelaskan tentang pre-test dan post test dan menyebutkan manfaat pre-
test dan post-test bagi guru dan siswa
5. Menyebutkan fungsi dari Tes Diagnostik dan Penilaian Portofolio

Pokok Bahasan 1. Validitas dan reliabilitas hasil pengukuran


2. Analisis dan Perbaikan
3. Prinsip-prinsip pemberian nilai
4. Penilaian di berbagai jenjang pendidikan
5. Pemanfaatan tes untuk meningkatkan proses pembelajaran

Uraian Tugas :
1. Untuk mengetahui butir soal–butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh penyusun soal, maka di sinilah perlunya melakukan analisis butir soal. Apa saja
yang kita peroleh pada kegiatan analisis butir soal ini?
JAWAB :
Dengan melakukan analisis butir soal sebetulnya kita dapat memperoleh banyak informasi yang
bermanfaat baik bagi kita sebagai guru, siswa, dan proses pembelajaran yang telah kita lakukan.
Melakukan analisis butir soal karena analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana. Dengan menganalisis butir soal kita akan dapat meningkatkan kualitas butir soal
tersebut. Dengan kualitas butir soal yang baik, kita akan dapat mengukur hasil belajar siswa
dengan tepat.
2. Perhatikan tabel data hasil tes pada satu butir soal uraian yang diikuti oleh 200 siswa, di bawah
ini!
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Skor
Frekwensi
(S) F.S Frekwensi (F) F.S
(F)
9 15 135 0 0
8 10 80 0 0
7 8 56 0 0
6 7 42 0 0
5 6 30 10 50
4 4 16 15 60
3 0 0 5 15
2 0 0 5 10
1 0 0 15 15
∑ 50 359 50 150
a. Lengkapilah tabel di atas!
b. Hitunglah tingkat kesukaran butir soal tersebut!
JAWAB :
∑ A+∑ B – (2 N skor min )
p=
(2 N skor maks −skor min )
359+ 150−(2× 50× 1)
¿
2 ×50(9−1)
509−( 100 )
=
100(8)
409
= 800

= 0,51125
c. Hitunglah daya beda butir soal tersebut!
JAWAB :
∑ A−∑ B
D=
N (skor maks −skor min )
35 9−150
¿
50( 9−1)
209
¿ = 0,5225
400
3. Berdasarkan PP no. 19 th 2005 yang diubah dua kali dengan perubahan terakhir menjadi PP. no.
13 th 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa kewenangan Pelaksanaan penilaian hasil
belajar pada jenjang pendidikan Dasar dan menengah dilakukan oleh siapa saja? Jelaskan dan
tuliskan contohnya!
JAWAB :
Pedoman-pedoman penilaian yang mengatur pelaksanaan penillaian secara operasional adalah
pedoman khusus pola induk sistem penilaian hasil pembelajaran berbasis kompetensi dasar,
panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang ditetapkan oleh badan nasional
standar pendidikan (BNSP), dan sistem penilaian kelas yang dikembangkan oleh pusat penilaian
pendidikan dittendik depdiknas. Selain itu sejalan dengan otonomi daerah, pemerintah daerah
dapat membuat kebijakan yang mengatur secara khusus pelaksanaan penilaian pendidikan di
wilayahnya dengan tetap berlandaskan kepada kebijakan umum yang bersifat nasional. Misalnya
pedoman pelaksanaan ujian sekolah SD/MI/SDLB dan SLB tingkat dasar 2004/2005 yang
ditetapkan oleh dinas pendidikan dasar provinsi DKI.
4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pre-test dan post test?
JAWAB :
Pre test dan post test adalah bentuk evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru kepada peserta
didik. Kedua bentuk evaluasi ini sering digunakan untuk mengukur kompetensi awal dan
kompetensi akhir mereka. Kompetensi awal merupakan tingkat pemahaman peserta didik
sebelum menerima pembelajaran, sedangkan kompetensi akhir merupakan tingkat penguasaan
materi peserta didik setelah menerima pembelajaran. Tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang dipersyaratkan dan tujuan pembelajaran tertentu perlu untuk dievaluasi
menggunakan pre-test dan post test. Secara sederhana, pengertian pre-test adalah tes yang
dilakukan sebelum guru memulai pembelajaran. Tujuan pre test untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan. Dengan mengetahui
kemampuan awal tersebut, maka guru lebih mudah untuk menentukan model dan metode
yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Pengertian post test adalah tes yang dilaksanakan
setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Post test merupakan bentuk evaluasi akhir
dari sebuah pembelajaran. Dengan demikian, post test dilakukan pada tahap penutup kegiatan
pembelajaran.
b. Sebutkan manfaat pre-test dan post-test bagi guru dan siswa!
JAWAB :
Adapun manfaat dari diadakannya pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan awal
peserta mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal peserta
ini, fasilitator akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya
nanti. Manfaat dari diadakannya post test ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran. Hasil post test ini
dibandingkan dengan hasil pre test yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa
jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus dapat
diketahui bagian bagian mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh
sebagian besar peserta.

5. Sebutkan fungsi dari :


a. Tes Diagnostik
JAWAB :
Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu: mengidentifikasi masalah atau kesalahan
yang dialami siswa dan merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai
masalah atau kesalahan yang telah teridentifikasi. Fungsi Tes Diagnostik Penilaian diagnostik
(diagnostic assessment) atau ada yang menyebut evaluasi diagnostik (diagnostic evaluation)
bermula dari sebuah persoalan dalam pembelajaran, yakni ketidaktercapaian target belajar.
Maka, sasaran penilaian atau evaluasi diagnostik hanyalah siswa-siswa yang belum mencapai
target belajar, belum menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Penilaian diagnostik,
menurut Nitko (2001: 293) mempunyai dua fungsi, yaitu mengetahui target-target belajar
yang belum dicapai oleh siswa dan mengidentifikasi kemungkinan sebab-sebab mengapa
siswa itu tidak mencapai target-target tersebut. Gronlund (1985: 12) menambahkan bahwa
evaluasi diagnostik utamanya bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar
yang menetap atau berulang dan untuk merumuskan rencana pengajaran remedial. Salah satu
alat untuk melakukan penilaian atau evaluasi diagnostik adalah tes diagnostik.
b. Penilaian Portofolio
JAWAB :
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi
juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk
mengetahui perkembangan kompetensi siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut
dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa, sehingga guru dan peserta didik
berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio kerja mempunyai fungsi
formatif dan diagnostik. Untuk peserta didik, portofolio kerja sebagai bahan refleksi.
Sedangkan untuk guru, portofolio berfungsi sebagai masukan guru dalam membantu
mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang strategi mencapai kompetensi
peserta didik yang diharapkan. Keberhasilan dalam penilaian portofolio bergantung pada
kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses
pembelajaran, baik dari sudut pandang peserta didik maupun sudut pandang guru. Guru
harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan peserta didik harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan peserta didik dapat dipantau
dari waktu ke waktu. Hal yang paling penting adalah untuk menemukan sesuatu yang
seimbang antara penilaian dan guru untuk mengontrol isi portofolio.

Anda mungkin juga menyukai