Uraian Tugas :
1. Untuk mengetahui butir soal–butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh penyusun soal, maka di sinilah perlunya melakukan analisis butir soal. Apa saja
yang kita peroleh pada kegiatan analisis butir soal ini?
JAWAB :
Dengan melakukan analisis butir soal sebetulnya kita dapat memperoleh banyak informasi yang
bermanfaat baik bagi kita sebagai guru, siswa, dan proses pembelajaran yang telah kita lakukan.
Melakukan analisis butir soal karena analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana. Dengan menganalisis butir soal kita akan dapat meningkatkan kualitas butir soal
tersebut. Dengan kualitas butir soal yang baik, kita akan dapat mengukur hasil belajar siswa
dengan tepat.
2. Perhatikan tabel data hasil tes pada satu butir soal uraian yang diikuti oleh 200 siswa, di bawah
ini!
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Skor
Frekwensi
(S) F.S Frekwensi (F) F.S
(F)
9 15 135 0 0
8 10 80 0 0
7 8 56 0 0
6 7 42 0 0
5 6 30 10 50
4 4 16 15 60
3 0 0 5 15
2 0 0 5 10
1 0 0 15 15
∑ 50 359 50 150
a. Lengkapilah tabel di atas!
b. Hitunglah tingkat kesukaran butir soal tersebut!
JAWAB :
∑ A+∑ B – (2 N skor min )
p=
(2 N skor maks −skor min )
359+ 150−(2× 50× 1)
¿
2 ×50(9−1)
509−( 100 )
=
100(8)
409
= 800
= 0,51125
c. Hitunglah daya beda butir soal tersebut!
JAWAB :
∑ A−∑ B
D=
N (skor maks −skor min )
35 9−150
¿
50( 9−1)
209
¿ = 0,5225
400
3. Berdasarkan PP no. 19 th 2005 yang diubah dua kali dengan perubahan terakhir menjadi PP. no.
13 th 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa kewenangan Pelaksanaan penilaian hasil
belajar pada jenjang pendidikan Dasar dan menengah dilakukan oleh siapa saja? Jelaskan dan
tuliskan contohnya!
JAWAB :
Pedoman-pedoman penilaian yang mengatur pelaksanaan penillaian secara operasional adalah
pedoman khusus pola induk sistem penilaian hasil pembelajaran berbasis kompetensi dasar,
panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang ditetapkan oleh badan nasional
standar pendidikan (BNSP), dan sistem penilaian kelas yang dikembangkan oleh pusat penilaian
pendidikan dittendik depdiknas. Selain itu sejalan dengan otonomi daerah, pemerintah daerah
dapat membuat kebijakan yang mengatur secara khusus pelaksanaan penilaian pendidikan di
wilayahnya dengan tetap berlandaskan kepada kebijakan umum yang bersifat nasional. Misalnya
pedoman pelaksanaan ujian sekolah SD/MI/SDLB dan SLB tingkat dasar 2004/2005 yang
ditetapkan oleh dinas pendidikan dasar provinsi DKI.
4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pre-test dan post test?
JAWAB :
Pre test dan post test adalah bentuk evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru kepada peserta
didik. Kedua bentuk evaluasi ini sering digunakan untuk mengukur kompetensi awal dan
kompetensi akhir mereka. Kompetensi awal merupakan tingkat pemahaman peserta didik
sebelum menerima pembelajaran, sedangkan kompetensi akhir merupakan tingkat penguasaan
materi peserta didik setelah menerima pembelajaran. Tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang dipersyaratkan dan tujuan pembelajaran tertentu perlu untuk dievaluasi
menggunakan pre-test dan post test. Secara sederhana, pengertian pre-test adalah tes yang
dilakukan sebelum guru memulai pembelajaran. Tujuan pre test untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan. Dengan mengetahui
kemampuan awal tersebut, maka guru lebih mudah untuk menentukan model dan metode
yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Pengertian post test adalah tes yang dilaksanakan
setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Post test merupakan bentuk evaluasi akhir
dari sebuah pembelajaran. Dengan demikian, post test dilakukan pada tahap penutup kegiatan
pembelajaran.
b. Sebutkan manfaat pre-test dan post-test bagi guru dan siswa!
JAWAB :
Adapun manfaat dari diadakannya pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan awal
peserta mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal peserta
ini, fasilitator akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya
nanti. Manfaat dari diadakannya post test ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran. Hasil post test ini
dibandingkan dengan hasil pre test yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa
jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus dapat
diketahui bagian bagian mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh
sebagian besar peserta.