Anda di halaman 1dari 4

SOAL TUGAS TUTORIAL 1

Kode/Nama Mata Kuliah : PGGK4301/ Evaluasi Pembelajaran Di SD


Kelas/Semester : 119/1
Prodi : PGSD
Pokjar : Lima Kaum
Tutor : Rilci Kurnia Illahi, S.Pd., M.Pd.

Ketentuan Ujian:
1) Baca dan pahamilah soal ujian ini
2) Jawablah ujian dengan tulisan tangan sendiri pada kertas doble folio
3) Jawaban di-scan dan di-PDF-kan
4) Jawaban di submit pada LMS paling lama pada Jumat, 22 April 2022 Pukul 23.59 WIB
5) Hindari plagiat

Soal:
No Soal Keterangan Penskoran
1 Jelaskanlah Perbedaan antara Tes, Pengukuran, Asesment, dan Modul 1 20
Evaluasi? Jawaban disertai dengan gambar dari kedudukan KB 1
istilah tersebut, kemudian berikanlah contohnya masing-
masing
2 Jelaskanlah kedudukan antara tujuan pembelajaran, proses Modul 1 20
pembelajaran, dan alat penilaian? kemudian berikanlah KB 2
masing-masing contoh kegiatannya?
3 Jelaskanlah kenapa tes objektif tidak dapat mengukur hasil Modul 2 20
belajar peserta didik dengan baik? Berikanlah contohnya? KB 1
Kemudian apa sulusinya yang bisa dilakukan untuk
menanggulanginya?
4 Jika anda ingin mengetahui kemampuan siswa dalam Modul 2 20
mendesain sebuah eksperimen, tes mana yang akan anda KB 2
gunakan? Jelaskanlah alasannya!
5 Jelaskanlah apa saja yang dilakukan oleh guru dalam Modul 2 20
perencanaan tes? Kenapa sebelum pelaksanaan tes perlu KB 3
adanya perencanaan tes? Jawaban disertai dengan contohnya!

Selamat Ujian Semoga Sukses


1. tes adalah : seperangkat soal atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
mengenai kemampuan kognitif siswa. Dengan kata lain tes adalah seperangkat pertanyaan
yang memerlukan jawaban benar atau salah. Yang termasuk ke dalam kelompok tes adalah
tes objektif atau biasa kita kenal tes pilihan ganda, dan tes uraian. Sedangkan yang termasuk
kelompok bukan tes (non tes) antara lain adalah pedoman pengamatan, skala rating, skala
sikap, dan pedoman wawancara.
pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur. Sebagai
ilustrasi, seorang guru yang memberikan tes kepada siswanya, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengukuran dengan cara memberi skor pada hasil tes para siswanya.
Namun angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu belum mempunyai makna,
asesmen lah nanti yang akan memberikan makna pada angka-angka tersebut.
Asesmen adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh
dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar
siswa dan perkembangan belajar siswa. Dengan kata lain asesmen adalah kegiatan lanjutan
dari pengukuran. Agar memudahkan pemahaman kita, mari kita cermati ilustrasi berikut ini.
Pak Tono adalah seorang guru SD, pada suatu hari pak Tono memberikan tes kepada para
siswanya. Setelah selesai tes, Pak Tono pun memeriksa hasil tes nya. Skornya bervariasi, ada
yang mendapat 100, 90, 75, bahkan ada yang mendapatkan 30. Nah angka-angka tersebut
adalah skor hasil tes siswa Pak Tono, tapi baru berupa angka belum memberikan makna
apapun. Untuk dapat makna dari hasil tes tersebut Pak Tono harus melakukan asesmen.
Setelah melakukan asesmen Pak Tono mengetahui bahwa siswa yang berada di atas KKM
baru separuh dari jumlah seluruh siswanya.
evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai dari perencanaan suatu
program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta
pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru manajemen pendidikan,
dan sebagainya. Evaluasi juga bisa dilakukan untuk menilai keberhasilan sebuah metode
atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada suatu waktu.
Gambar kedudukan

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan target yang ingin dicapai melalui proses


pembelajaran.

2. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran meliputi serangkaikan proses belajar mengajar yang umumnya


dilakukan di dalam kelas dimana pengajar (guru/dosen) membagikan ilmu dalam
bentuk materi sesuai dengan bidang yang dikuasai kepada siswa.

3. Alat Penilaian

Alat penilaian adalah alat-alat yang digunakan untuk menilai atau mengevaluasi
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan guru dalam proses belajar
mengajar. Contoh alat penilaian yang biasa digunakan adalah praktikum, tugas, dan
ujian.
Setelah mengetahui definisi ketiganya, hubungan antara tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran, dan alat penilaian dapat digambarkan sebagai sebuah segitiga yang saling
terhubung.

Tujuan penilaian mencakup hal-hal yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran, maka
dari itu materi atau metode mengajar yang dilakukan dalam proses pembelajaran
menggunakan tujuan pembelajaran sebagai dasarnya. Lalu, alat penilaian digunakan untuk
mengecek apakah metode pengajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran telah sudah
tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Karena kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun
tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau
pemahaman. Hal ini semata-mata bukan karena tes objektif tidak dapat digunakan untuk
mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman Tetapi
lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum dapat menulis tes objektif yang mengukur
proses berpikir tinggi.

Berbagai upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes objektif
antara lain sebagai berikut.

1. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses
berpikir rendah caranya adalah membuat soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi
soal. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
2. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal adalah dengan cara
menguasai materi yang baik dan latihan membuat soal yang terus-menerus maka
Masalah ini tidak akan menjadi hambatan lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan
diujikan sebaiknya tidak dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan
butir soal.
3. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan
membaca dan menerka, caranya adalah dengan menulis butir soal yang baik sesuai
dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan. Sedangkan untuk
mengatasi masalah tebakan dapat diatasi dengan memperbanyak jumlah alternatif
jawaban menjadi 4 atau 5. Dengan bertambahnya jumlah alternatif jawaban maka
kemungkinan menebak akan semakin kecil.
4. Dengan tes objektif siswa tidak dapat mengemukakan ide yang sendiri tetapi harus
mengikuti ide orang lain dalam hal ini ide penulisan. Caranya adalah dengan
menggunakan tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil
belajar.

Jawaban nomor 5

5. menyepakati langkah-langkah sebagai berikut:


1. Menentukan atau merumuskan tujuan tes.
2. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur dengan tes itu.
3. Menentukan atau menandai hasil-hasil belajar yang spesifik
4. Merinci mata pelajaran atau bahan pelajaran yang akan diukur dengan tes itu.
5. Menyiapkan tabel spesifikasi (semacam blueprint).
6. Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes.

Anda mungkin juga menyukai