Anda di halaman 1dari 22

‫َالَّس اَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك ا ُتُه‬

BIODATA
Nama : Fitri Anggraeni, S.Pd
TTl : Ngestirahayu, 02 Juni 1987
Alamat : Ds.V Purwodadi, Trimurjo Lamp. Teng
T. Tugas : MI Bahjatul Ulum GUPPI Buyut Udik
Pendidikan: S1 Pendidikan MTK UM Metro
Jabatan : Guru Madrasah
Fasda Numerasi Lampung Tengah.
Tujuan :
Peserta dapat:
Mampu menuntun guru dalam menyusun soal
tes sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Mengetahui bahwa tes evaluasi yang dibuat benar-
benar mampu mengukur kecakapan siswa
Mempermudah dalam proses evaluasi
Apa itu Kisi-Kisi?
Kisi-kisi adalah suatu format
atau matriks yang memuat
informasi yang dapat dijadikan
pedoman untuk menulis tes
atau merakit tes
Mengapa kisi-kisi soal perlu
dibuat sebelum menyusun
perangkat soal???
Dengan menggunakan kisi-kisi, penulis soal
akan dapat menghasilkan soal-soal yang
sesuai dengan tujuan tes dan perakit tes akan
mudah menyusun perangkat tes. Kisi-kisi akan
mampu menuntun guru dalam menyusun soal
tes sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Pentingnya penyusunan
Kisi-kisi Soal
Untuk mengetahui bahwa tes evaluasi yang dibuat benar-
benar mampu mengukur kecakapan siswa, maka dalam
pembuatan tes harus dibuat dulu desain tes evaluasi yaitu
pembuatan kisi-kisi soal yang telah terencana. Kisi-kisi soal
dibuat bukan untuk mempersulit guru dalam pembuatan soal
itu sendiri, tapi dengan membuat kisi-kisi soal yang sudah
terencana yang sesuai dengan SK, KD, Materi, dan Indikator
pencapaian maka dalam pembuatan soal akan sangat mudah,
dan tentujuga akan sangat membantu dalam penyebaran soal
dan bahkan semua aspek dapat diukur dengan baik dan
dengan akurat.
Fungsi penyusunan kisi-kisi
1. Panduan/pedoman dalam penulisan soal yang
hendak disusun.
2. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang
sesuai dengan tujuan tes.
3. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan
perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat
kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
4. Menyelaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga
akan mempermudah dalam proses evaluasi.
Syarat kisi-kisi yang baik
Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum
atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan
proporsional.
Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan
mudah dipahami.
 Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan
soalnya.
Apa itu KI dan KD?
Kompetensi inti = penjabaran
antara muatan pembelajaran, mata
pelajaran, dan program studi
sebagai upaya untuk mencapai
standar kompetensi lulusan (SKL).

 Kompetensi dasar = kemampuan


peserta didik untuk bisa mencapai
kompetensi inti.
Dalam membuat soal tes, harus
diketahui struktur dalam KD, yaitu
1. Kata kerja
2. Objek (materi)

 Contoh KD;
Apa itu IPK ?

Indikator pencapaian kompetensi


(IPK) merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Selanjutnya KD diturunkan dalam bentuk IPK menggunakan
KKO Taksonomi Bloom. IPK memiliki ciri sebagai berikut;
1. IPK menggunakan 1 KKO
2. KKO diturunkan dari kata kerja KD
3. Menggunakan KKO yang lebih rendah atau sama dengan
KKO pada KD
4. Jumlah IPK minimal sama dengan jumlah amanat yang
terdapat pada KD
5. Menggunakan KKO yang dapat diukur
6. Simple,jelas dan mudah dipahami
7. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Indikator Soal (IS)
Setelah menyusun IPK, maka akan dengan
mudah membuat indikator soal. Indikator soal
mengandung komponen ABCD, yaitu;
• Audience adalah peserta didik;
• Behaviour merupakan perubahan perilaku peserta
didik yang diharapkan dicapai setelah mengikuti
pembelajaran;
• Condition adalah prasyarat dan kondisi yang harus
disediakan agar tujuan pembelajaran tercapai, dan
• Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan
yang harus dicapai peserta didik.
Contoh IPK dan IS
Perbandingan Jumlah Soal
Berikut ini perbandingan jumlah soal tiap jenjang,
contoh untuk tiap jenjang di SD/ MI, untuk jenjang
SMP/MTs dan SMA/MA pun bisa dogunakan
persentase yang sama.
Misal;
Kelas 4 : Kelas 5 : Kelas 6 = 20% : 30% : 50% jika
untuk Ujian akhir
Perbandingan jumlah soal per level kognitif di MI;
L1 : L2 : L3 = 30% : 50% : 20%
Merandom Kunci Jawaban
 Dalam membuat kunci jawaban, kita harus menyebar setiap optiom jawaban,
agar merata tidak option tertentu saja sebagai kunci jawaban. Berikut ini
rumis merandom kinci jawaban;
 Rumus (∑ SOAL : ∑ OPTION) ± 3
 Misalnya kita membuat soal PG sebanyak 40 item dengan 4 option. Maka
proporsi kunci jawaban adalah :
 = (40 : 4) ± 3
 = 10 ± 3
 Artinya dalam setiap pilihan jawaban maksimal 13 item ( 10 + 3) dan minimal
7 (10 – 3). Selanjutnya kita proporsikan (misalnya) sebagai berikut :
A = 7
 B = 13
C = 9
 D = 11
Catatan
Banyaknya jumlah item diusahakan
ganjil, tentu dengan
mempertimbangkan keseluruhan
jumlah
Banyaknya proporsi jawaban dari A
sampai pilihan terakhir tidak perlu
gradasi atau boleh diacak.
Berikut tabel komposisi penyebaran L1,
L2, dan L3 pada kisi-kisi soal
BLANKO KISI2 SOAL

Anda mungkin juga menyukai