Anda di halaman 1dari 2

1. a.

Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga dapat dilakukan seleksi dan revisi butir
soal.
b. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap, sehingga akan lebih
memudahkan bagi pembuat soal dalam menyusun perangkat soal yang akan memenuhi kebutuhan ujian
dalam bidang dan tingkat tertentu.
c. Untuk segera dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal, seperti: kemenduaan butir
soal, kesalahan meletakkan kunci jawaban, soal yang terlalu sukar dan terlalu mudah, atau soal yang
mempunyai daya beda rendah. Masalah ini bila diketahui dengan segera akan memungkinkan bagi
pembuat soal untuk mengambil keputusan apakah butir soal yang bermasalah itu akan digugurkan atau
direvisi guna menentukan nilai peserta didik.
d. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam kumpulan soal.
e. Untuk memperoleh informasi tentang butir soal sehingga memungkinkan untuk menyusun beberapa
perangkat soal yang paralel. Penyusunan perangkat seperti ini sangat bermanfaat bila akan melakukan
ujian ulang atau mengukur kemampuan beberapa kelompok peserta tes dalam waktu yang berbeda.
2. a.

Kelompok Atas Kelompok Bawah


Skor (S)
Frekwensi (F) F.S Frekwensi (F) F.S
9 15 135 0 0

8 10 80 0 0

7 8 56 0 0

6 7 42 0 0

5 6 30 10 50

4 4 16 15 30

3 0 0 5 15

2 0 0 5 10

1 0 0 15 15
∑ 50 359 50 120

Maaf, Langkah penyelesaiannya ada di buku Coret.


b. Tingkat kesukaran butir soal tersebut adalah : P = 0,53
c. Daya beda butir soal tersebut adalah : D = 0,26

3. Ketentuan Pasal 66 ayat (1) dan ayat (3) diubah, sehingga Pasal 66 berbunyi sebagai berikut: Pasal 6
1. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) huruf c bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan dilakukan dalam bentuk
Ujian nasional.
2. Ujian nasional dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel.
3. Ujian nasional diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pelajaran.

4. a. Pretest dan post test merupakan bentuk evaluasi formatif yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan atau
perkembangan belajar peserta didik. Pretest adalah tes yang dilakukan diawal pembelajaran sedangkan post
test adalah tes yang dilakukan diakhir pembelajaran
b. Manfaat fre-Tes dan post-tes
  - Manfaat pree test adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang
disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara
penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti.
- Manfaat dari diadakannya post test ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang
dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran. Hasil post test ini dibandingkan dengan hasil pree
test yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran
yang telah dilakukan, disamping sekaligus dapat diketahui bagian bagian mana dari bahan pengajaran
yang masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa.

5. a. Tes Diaknotik
tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu: mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang dialami
siswa dan merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau kesalahan
yang telah teridentifikasi.

b. Penilaian Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi juga
merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untu mengetahuan perkembangan
kompetensi siswa.

Anda mungkin juga menyukai