Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Motivasi Belajar terhadap prestasi Belajar siswa kelas VII SMP Nusantara

Bekasi.
Devi Mayangsari
Universitas terbuka/FKIP
email: devimayangsari16@gmail.com

Abstrak.
Dalam membantu anak meningkatkan prestasi belajar, pendidik terutama guru harus
menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan ketrampilan kreatif anak di sekolah.
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah faktor yang berasal dari siswa
atau disebut dengan faktor internal, dan faktor yang berasal dari luar dalam diri siswa
yang disebut faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh untuk
mengetahui apakah ada pengaruh motivasi diri terhadap prestasi belajar siswa.
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa seluruh siswa kelas VII SMP Nusantara
Bekasi (550 siswa.Rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, dengan tipe penelitian ex-post-facto. Pengambilan data diambil dengan
penyebaran angket, studi dokumentasimenggunakan angket dengan skala likert,
sedangkan data variabel terikat dikumpulkan dari data dokumen sekolah. Data tersebut
kemudian akan diuji prasyarat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis
regresi sederhana melalui program statistik SPSS 23.0. Hasil Penelitian menunjukan
bahwa motivasi belajar berpengaruh atau mempunyai hubungan dengan prestasi
belajar siswa dan kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 56,1%

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Prestasi belajar ialah hal yang mendasar dari serangkaian proses belajar. Faktor yang
sangat berpengaruh prestasi belajar ialah motivasi, keadaan fisik, kecerdasan,
lingkungan sekolah, guru, masyarakat, keluarga (orang tua), sarana dan prasarana,
kurikulum, dan lain-lain. Hal yang terpenting dalam prestasi belajar adalah motivasi.
Motivasi sangat penting untuk melakukan dan mencapai sesuatu yang dapat
dipengaruhi dari luar maupun dari dalam diri individu. Motivasi sangat penting dalam
proses belajar dan mengajar di dalam dunia pendidikan atau akademik (Gunawan,
2014).

B.Faktor-faktor yang Meningkatkan Motivasi dalam Prestasi Belajar.

Menurut Ahmadi (2004) fakor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:


1. Faktor internal, yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri, sifatnya:
a. Psikologi, seperti : kecerdasan, kemauan, bakat, minat, sikap dan perhatian.
b. Faktor eksternal, seperti : kondisi yang lelah, cacat badan, kurang pendengaran,
gangguan penglihatan, dan lain-lain.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa, diantaranya:
a.Lingkungan sekolah, yang meliputi : interaksi guru dan murid, cara penyajian bahan
pelajaran, kurikulum, kondisi gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin metode
mengajar dan tugas pokok.
b.Lingkungan keluarga, yang meliputi : cara mendidik anak, suasana keluarga,
pengertian keluarga, kondisi sosial ekonomi, latar belakang kebudayaan dan lain-lain.
c.Lingkungan masyarakat, yang meliputi : media massa, teman bergaul, kegiatan lain,
cara hidup dilingkungan dan lain-lain (Rafiqah, 2013).Prestasi belajar yang telah diraih
oleh siswa dalam pembelajaran akan terlihat dalam bentuk nilai ketika diperoleh melalui
tes ujian yang berkaitan dengan materi pelajaran yang telah dicapai atau dipelajarinya.
Dalam proses pendidikan, prestasi belajar penting untuk memberikan kesempatan pada
siswa untuk mencapai suatu yang ingin dicapainya. Apalagi zaman sudah semakin
modern dan alat teknologi pun semakin canggih, sehingga dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar siswa(Gunawan, 2014).

Dari uraian di atas kesimpulannya bahwa motivasi berpengaruh pada prestasi belajar
siswa. Ini menunjukkan bahwa peran motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar
menjadi penting terutama pada siswa karenaarena hasil belajar akan menjadi lebih
maksimal jika individu memiliki motivasi yang baik.Jadi kesimpulannya bahwa motivasi
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik dari luar maupun dalam diri individu.
Motivasi berperan dalam dunia pendidikan terutama dalam proses belajar dan
mengajar, sebab dengan adanya motivasi, minat belajar siswa akan semakin meningkat
untuk mencapai sesuatu yang diharapkan.

C.METODE PENELITIAN
adalah deskriptif kuantitatif Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015, di SMP Nusantara Bekasi Kelas VII. Penelitian yang akan
dilaksanakan ini termasuk penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang akan menuntut
menggunakan angka, mulai dari pengupulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex-post-facto.
Penelitian ex post facto adalah pengamatan dilakukan setelah kejadian lewat.

POPULASI DAN SAMPEL

seluruh siswa kelas VII SMP Nusantara Bekasi (550 siswa), sampel menggunakan
metoode slovin didapat 84 siswa. 84 siswa diambil secara random dari 10 kelas (kelas
VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H, VII I, VII J) Terdapat dua variabel
penelitian yaitu: Variabel bebas/ independent variabel (X), yaitu: Motivasi Belajar dan
Variabel terikat/ dependent variabel (Y), yaitu:
Prestasi Belajar SiswaInstrumen yang digunakan yakni angket/kuesioner dan nilai
raport. Angketdigunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2012: 199).

MASALAH
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan para guru, diketahui bahwa
masih banyak yang mengalami kesulitan belajar, tampak dari adanya siswa yang
enggan belajar dan tidak bersemangat dalam menerima pelajaran di kelas. Hasil belajar
siswa menjadi kurang memuaskan karena masih banyak nilai dibawah standar
kelulusan yakni dibawah 75 (daftar nilai rapor semester 2 tahun ajaran 2013/2014).

TEKNIK PENYAMBILAN DATA:


•penyebaran angket, studi dokumentasi
(buku raport)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji normalitas data menggunakan One-Sample Kolmogrof Smirnov,
Ditampilkan pada Tabel 1.Uji Normalitas Data

Understanding Residual

N 40

Normal parameter Mean 00000000

Std.Deviation 1,57214459

Most Extreme Differences Absolute 156

Positive 156

Test statistic Negative 112

156

Asymp.sig (2 trailed ) 0,206

Berdasarkan data pada tabel 1, menunjukan data berdistribusi normal dimana nilai sig
lebih besar dari α (0,206 > 0,05). Sehingga Data Residual bisa dianalisis lanjut
menggunakan regresi sederhana. Kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar
ditampilkanpada 2 Tabel Kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi
Model R R square Adhusted R Std.error of
square the estimate

1 749 561 549 1,593

Berdasarkan Tabel 2. Menunjukan bahwa motivasi belajar memiliki kekuatan hubungan


yang sedang dengan hasil belajar biologi siswa, hal ini ditunjukan dengan nilai R
sebesar 0,749. Sementara itu nilai R Square sebesar 0, 749 yang berarti motivasi
belajar memiliki kontribusi atau pengaruh sebesar 56,1 % terhadap hasil belajar biologi
siswa,
sedangkan 43,9 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar motivasi belajar.Analisis
regresi sederhana menggunakan ANOVA dengan ketentuan jika nilai signifikansi lebih
kecil dari α = 0,05. Hasil uji ANOVA ditampilkan pada Tabel 3.

Model df Mean F Sig.


Square
Sum
of squares

123,1 1 123,106 48,530 000 b


06

96,394 38 2,537

219,500 39
Berdasarkan data pada Tabel 3 menunjukan bahwa nilai sig adalah 0,000 yang
menandakan bahwa model regresi dapat memprediksi hasil belajar siswa. Langkah
selanjutnya adalah uji koofisien regresi yang ditampilkan pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Koofisien Regresi

Model Unstandardi Standarized 1 Sih.


zed Coefficients
coefficients

1 Constan B Std. Error Beta 8,744 000

Motivasi -46,080 -5,270 6,966 000


belajar -349 -050 -749

Berdasarkan data pada Tabel 4 menunjukan bahwa nilai sig 0,000 lebih kecil dari α
0,05 yang menandakan koefisien regresi adalah signifikan. Persamaan regresinya
adalah Y = 46,080 + 0,349X. Model Regresi menunjukan bahwa setiap kenaikan satu
unit motivasi belajar maka akan meningkat pula hasil belajar siswa pada ujian semester
sebesar 0,349 unit pada konstanta 46,080. Artinya semakin baik motivasi belajar siswa
maka hasil belajarnya juga akan semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah motivasi
belajar siswa maka hasil belajarnya juga menurun.Motivasi memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar. Prestasi belajar siswa akan baik jika tertanam motivasi yang kuat
dalam diri mereka. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Inayah dkk (2013)
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi dan prestasi belajar
pada mata pelajaran ekonomi. Motivasi belajar siswa tidaklah sama, ada siswa yang
mememiliki motivasi yang tinggi dan ada mahasiswa yang memiliki motivasi yang
rendah. Hal ini ditunjukan dengan skor angket motivasi yang berbeda dimana skor
minimum 94 dan skor maksimum 119. Menurut Daskalovska et.al (2012) menyatakan
bahwa semua pembelajar didalam kelas tidak memiliki level dan jenis motivasi yang
sama. Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri dan dari luar diri seorang siswa
yang membuat siswa terdorong untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan siswa dalam belajar adalah meperoleh hasil belajar yang baik.
Menurut Hamdu dan Agustina (2011) peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah motivasi untuk belajar.Pada penelitian ini
motivasi memiliki kontribusi atau pengaruh terhadap prestasi belajar dari hasil penelitian
menunjukan bahwa motivasi belajar mempunyai kontribusi sebesar 56,1 %. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Firmansyah (2011),
Lee (2010) dan Insar dkk (2017) yang menyimpulkan bahwa Motivasi memiliki
pengaruh atau kontribusi terhadap hasil belajar atau prestasi belajar siswa

KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan motivasi belajar dengan
prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa adalah :
1. Motivasi belajar sangat berkaitan erat dengan prestasi belajar siswa di sekolah.
Sehingga memunculkan anggapan bahwa prestasi belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan adanya motivasi belajar baik motivasi intrinsik maupun
ekstrinsik.
2.kesimpulan hasil penelitian ini, maka implikasi dalam hasil penelitian ini bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa menunjukkan adanya peran penting bimbingan konseling dalam meningkatkan
motivasi belajar
sehingga tercapai prestasi belajar yang lebih baik. Minat belajar yang tinggi akan
mendorong siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga semangat siswa dalam
belajar akan terus meningkat dan tercapai prestasi belajar yang lebih baik. Peran
penting motivasi belajar yang tinggi dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Hal tersebut mendorong pihak sekolah khususnya guru bimbingan dan
konseling agar memberikan perhatian lebih dalam mengembangkan program kegiatan
yang berhubungan dengan peningkatan
motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa aspek yang sekiranya dapat
diangkat sebagai saran yang baik bagi orang tua dan anak. Adapun saran-saran yang
ingin penulis sampaikan yaitu:
1. Bagi sekolah
Hendaknya sekolah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
prosespembelajaran di sekolah agar dapat berjalan dengan lancar melalui
pengembangan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
dan peningkatan motivasi belajar siswa.
2. Bagi guru BK
Hendaknya senantiasa memberikan bimbingan dan konseling dengan lebih efektif dan
efisien dalam upaya menumbuhkan semangat dan motivasi belajar sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.Motivasi memiliki kontribusi atau pengaruh
terhadap prestasi belajar. Semakin tinggi Motivasi belajar maka prestasi belajar akan
semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

-Setyowati. 2007. “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMPN 13 Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Semarang.
Ratna. 2015.

-Pengaruh Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap


Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Tarakan”. Skripsi. Tarakan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo.

-Daskalovska, N, Gudeva, L. K, & Ivanovska, B (2012). Leaner Motivation and Interest


Procedia- Sosial and Behavional Science,46, 1187-1191Firmansyah, H. (2011).

-Learning on Study Achievement : Empirical Analysis from Vocational Universities


of Colleges student in Taiwan. The Journal Of Human Resourse and Adult Learning,
6(Desember), 56-73Sugiyono. (2012).

Anda mungkin juga menyukai