Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI PENGOLAHAN DATA (ANALISIS DATA SKRIPSI

NAMA : RIZKY DWIYANTI BR PANGGABEAN


NIM : 4173121046
KELAS : FISIKA DIK D 2017
MATKUL : LOKAKARYA PENGOLAHAN DATA
DOSEN PENGAMPU : MUKTI HARAHAP, S.SI., M.SI.
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin
Dalam Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran Fisika Kelas Viii
Materi Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa
Data Angket
Tabel 3. Data Kuantitatif dari Ahli Bahasa Indonesia

Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ahli materi terhadap media yang dikembangkan, didapatkan
prosentase sebesar 94,29% yang berarti sangat baik.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ahli materi terhadap media yang dikembangkan, didapatkan hasil
prosentase sebesar 80% yang memenuhi kriteria baik.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ahli bahasa terhadap media yang dikembangkan, didapatkan
prosentase sebesar 85,33% yang berarti sangat baik.
Data Uji Coba Perorangan

Dalam uji coba perorangan didapatkan peningkatan


minat baca siswa sebesar 14%. Selain itu juga
dilakukan perhitungan menggunakan uji-t
berpasangan dan didapatkan hasil thitung = 6,957 >
ttabel = 1,943 dan nilai Sig. = 0,001 < 0,05 yang
berarti sangat signifikan.

Tabel 4. Rangkuman Data Aspek dan Indikator Uji Coba Perorangan


Data Uji Coba Kelompok Kecil

Dalam uji coba kelompok kecil didapatkan


peningkatan minat baca siswa sebesar 9,23%. Selain
itu juga dilakukan perhitungan menggunakan uji-t
berpasangan dan didapatkan hasil thitung = 8,595 >
ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 yang
berarti sangat signifikan.

Tabel 5. Rangkuman Data Aspek dan Indikator Kelompok Kecil


Data Uji Coba Kelompok Besar

Dalam uji coba kelompok besar didapatkan


peningkatan minat baca siswa sebesar 10,17%.
Selain itu juga dilakukan perhitungan menggunakan
uji-t berpasangan dan didapatkan hasil thitung =
20,214 > ttabel = 1,645 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05
yang berarti sangat signifikan.

Tabel 6. Rangkuman Data Aspek dan Indikator Kelompok Besar


Data Hasil Test

Dapat dilihat frekuensi pre-test kelas eksperimen


mayoritas terletak pada interval 15,00- 16,16
sebanyak 7 siswa (21%) dan 18,51 - 19,67 sebanyak
7 siswa (21%). Dan frekuensi pre-test kelas
eksperimen mayoritas terletak pada interval 21,72-
22,39 sebanyak 9 siswa (27 %).
Data Hasil Belajar

Pada siklus I hasil belajar siswa belum bisa dikatakan berhasil dan belum memenuhi kriteria ketuntasan. Hal
tersebut dikarenakan Pembagian kelompok yang baru disampaikan pada pertemuan pertama dan siswa disuruh
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Dari kekurangan pada siklus I maka disusunlah rencana
tindakan pada siklus II dengan melakukan perbaikan, yaitu pengajar mengarahkan siswa pada pertemuan
selanjutnya sebelum pembelajaran dimulai sudah harus duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Maka
hasil belajar kognitif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan.
Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 72,41 % dan meningkat pada siklus II sebesar 89,66%.
Data Hasil Belajar

Pada siklus I hasil belajar sudah dikatakan memenuhi kriteria ketuntasan. Akan tetapi walau begitu tetap memiliki
kekurangan, ketika proses pembelajaran berlangung ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dan membuat
gaduh. Selain itu ada siswa yang berpangku tangan kepada siswa yang lain. Oleh karena itu pada siklus II
diperbaiki dengan memberi teguran dan motivasi berupa penghargaan berupa tambahan nilai bagi kelompok yang
kompak dan hasil kerjanya bagus dengan menyampaikan bahwa berhasil/tidaknya kelompok tergantung dari
anggotanya. Maka hasil belajar afektif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan sudah memenuhi
kriteria ketuntasan. Ketuntasan klasikal ranah Afektif pada siklus I sebesar 86,21% meningkat sebesar 100% pada
siklus II.
Data Hasil Belajar

Pada siklus I hasil belajar belum bisa dikatakan berhasil karena belum memenuhi kriteria ketuntasan. Hal tersebut
dikarenakan pada saat pelaksanaan pembelajaran ada beberapa siswa yang pasif, karena siswa merasa tidak bisa
dan berpangku tangan pada siswa lain dalam satu kelompok. Pada siklus II pengajar memberi arahan bahwa siswa
yang akan presentasi dan yang akan diberi pertanyaan oleh pengajar akan dipilih secara acak. Bagi siswa yang
tidak aktif dalam diskusi dan tidak serius dalam menguasai materi, tidak akan mampu presentasi dan menjawab
pertanyaan ketika ditunjuk pengajar karena tidak menguasai materi. Maka hasil belajar psikomotorik mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan. Sedangkan ketuntasan klasikal
ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 68,97% dan pada siklus II meningkat sebesar 93,10%.
THANK YOU ^-^

Anda mungkin juga menyukai