Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TT.

Perspektif Pendidikan SD/ PDGK4104

DISUSUN OLEH :

NAMA : INDAH LESTARI

NIM : 85583 8583

UNIVERSITAS TERBUKA

POKJAR LABUHANBATU SELATAN

12/MEDAN
1. Cobalah Anda membuat rencana pembelajaran (RP) atau persiapan mengajar dengan format
RPP yang saat ini Anda gunakan sebagai guru, untuk mengembangkan kemampuan belajar
menganalisis pada anak! Anda boleh mengembangkan dari contoh yang sudah ada.

Jawab :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

Nama Sekolah : UPTD. SD Negeri 16 Sisumut

Tema : Diri Sendiri

Kelas/Semester : II / 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia
Mendengarkan
 Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan. Menulis
 Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte. Membaca
 Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.

IPS
 Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis.

B. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia
 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek .

IPS
 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya

C. Indikator

Bahasa Indonesia
 Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru.
 Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
 Menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri.

IPS
 Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui
dokumen.
D. Tujuan Pembelajaran

Bahasa Indonesia
 Siswa dapat memahami isi bacaan, setelah mendengarkan teks pendek yang dibacakan
guru
 Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
 Siswa dapat menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri.

IPS
 Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui
dokumen.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Kreatif, Demokratif , Gemar membaca, Peduli sosial, Tanggung jawab.

E. Materi Pokok
 Menceritakan kembali isi teks
 Dokumen dan Benda penting sebagai sumber cerita

F. Metode Pembelajaran
 Informasi
 Diskusi
 Tanya jawab
 Demonstrasi
 Pemberian tugas
 Pendekatan Cooperative Learning

G. Langkah-Langkah
Pembelajaran Pertemuan : 2 x 35 menit ( B. Indonesia, IPS )

a. Kegiatan Awal (5 Menit)


 Guru menyapa siswa dengan salam
 Mengajak siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan
dipimpin oleh salah satu siswa
 Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi.
 Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung
 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan hari
ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami.

b. Kegiatan Inti (60 Menit)


 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru mengulas sedikit materi tentang cerita pendek
 Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 4 siswa
 Guru menjelaskan tentang petunjuk pengisian lembar kerja siswa 2.

 Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi :


 Guru membaca nyaring teks bacaan cerita pendek yang sudah disiapkan.
 Siswa mendengarkan cerita pendek dengan cermat dan teliti
 Melakukan tanya jawab tentang isi teks pendek yang dibacakan guru.
 Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
 Siswa diminta menceritakan kembali isi teks pendek dengan bahasa sendiri.
 Siswa diminta mengerjakan tugas tersebut secara berkelompok
 Ada juga tugas yang dikerjakan secara individu
 Beberapa kelompok diminta maju untuk membacakan hasil diskusinya
 Hasil Lembar Kerja Siswa dikumpulkan
 Guru mengaitkan materi cerita dengan materi dokumen dan benda penting sebagai
sumber cerita
 Guru bercerita tentang benda penting sebagai sumber cerita tentang pengalaman.
 Siswa mendengarkan cerita dengan seksama
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang pengalaman dengan benda penting.
 Guru akan memberikan reward bagi kelompok yang aktif

 Konfirmas
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman
 Mengerjakan evaluasi

 Kegiatan Penutup (5 Menit).


 Siswa bersama guru menyimpulkan mengenai materi yang telah dibahas bersama-
sama
 Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya.

H. Alat dan Sumber Belajar


1. Buku Sumber :
 Buku BSE IPS SD kelas 2, Karangan Arif Julianto SN,dkk.
 Buku BSE Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan SD Kelas 2, Karangan
Ismail Kusmayadi dkk

2. Alat Peraga :
 Teks bacaan
 Contoh dokumen pribadi

I. Penilaian :

1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
 Jenis : kuis, tugas individu
 Bentuk : isian singkat, menjodohkan

b. Penilaian Afektif
 Bentuk : Lembar Pengamatan Sikap

c. Penilaian Psikomotorik:
 Lembar Kerja Siswa

2. Instrumen Penilaian : Terlampir


Menyetujui . Sisumut, 2024
Kepala Sekolah SDN 16 Sisumut Wali Kelas II

( ………………..………… ) ( ………………..………… )
NIP : …………………… NIP : ……………………

Penyusun,

Indah Lestari
2. Dalam memotivasi siswa ada bagiatan seperti prinsip menilai siswa dengan baik. Berkaitan
dengan kegiatan tersebut, berikan contoh prinsip-prinsip menilai siswa dengan baik.

Jawab :
 Valid
Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
sesuai untuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi
yang akurat tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur
pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan
kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Misalnya apabila pembelajaran
menggunakan pendekatan eksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu
obyek yang di nilai.

Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton siswa,
penilaian dianggap valid jika menggunakan test praktek langsung, jika menggunakan tes
tertulis maka tes tersebut tidak valid.

 Obyektif
Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang
peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan
atas dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi
oleh subyektivitas penilai.

Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volley pada si A yang merupakan tetangga
dari guru tersebut, namun si B, yang kemampuannya lebih baik, mendapatkan nilai hanya
80. Ini adalah penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan. Pemberian nilai
haruslah berdasarkan kemampuan siswa tersebut.

 Adil
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.

Contoh : guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari murid
perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak
diperlakukan sama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai
dengan kenyataan hasil belajar siswa tersebut.
 Terbuka
Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tau bagaimana pelaksanaan
penilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan keputusan,
dan bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat diterima.

Contoh : pada tahun ajaran baru, guru Kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian
nilai dengan bobot masing-masing aspek, misal, Partisipasi kehadiran diberi bobot 20%,
Tugas individu dan kelompok 20%, Ujian tengah semester 25%, ujian akhir semester 35%.
Sehingga disini terjadi keterbukaan penilaian antara murid dan guru

 Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna, dan manfaat yang dapat
ditindaklanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua, dan masyarakat.

Contoh : bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar
keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk perbaikan
kedepan, serta memberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.

 Mendidik
Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun pendidik
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar
mengajar.

Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran matematika, 50 untuk bahasa


Indonesia, dan 65 untuk Fisika, namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, ia meraih
prestasi yang membanggakan. Budi sadar bahwa ia harus menyeimbangkan prestasi
akademik dan non akademiknya, Kemudian budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya
dan memperbaiki kualitas belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga
memperoleh prestasi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai