DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
12/MEDAN
1. Cobalah Anda membuat rencana pembelajaran (RP) atau persiapan mengajar dengan format
RPP yang saat ini Anda gunakan sebagai guru, untuk mengembangkan kemampuan belajar
menganalisis pada anak! Anda boleh mengembangkan dari contoh yang sudah ada.
Jawab :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK
Kelas/Semester : II / 1
A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Mendengarkan
Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan. Menulis
Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte. Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
IPS
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek .
IPS
Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
C. Indikator
Bahasa Indonesia
Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru.
Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
Menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri.
IPS
Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui
dokumen.
D. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Siswa dapat memahami isi bacaan, setelah mendengarkan teks pendek yang dibacakan
guru
Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
Siswa dapat menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri.
IPS
Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui
dokumen.
E. Materi Pokok
Menceritakan kembali isi teks
Dokumen dan Benda penting sebagai sumber cerita
F. Metode Pembelajaran
Informasi
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
Pendekatan Cooperative Learning
G. Langkah-Langkah
Pembelajaran Pertemuan : 2 x 35 menit ( B. Indonesia, IPS )
Konfirmas
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman
Mengerjakan evaluasi
2. Alat Peraga :
Teks bacaan
Contoh dokumen pribadi
I. Penilaian :
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis : kuis, tugas individu
Bentuk : isian singkat, menjodohkan
b. Penilaian Afektif
Bentuk : Lembar Pengamatan Sikap
c. Penilaian Psikomotorik:
Lembar Kerja Siswa
( ………………..………… ) ( ………………..………… )
NIP : …………………… NIP : ……………………
Penyusun,
Indah Lestari
2. Dalam memotivasi siswa ada bagiatan seperti prinsip menilai siswa dengan baik. Berkaitan
dengan kegiatan tersebut, berikan contoh prinsip-prinsip menilai siswa dengan baik.
Jawab :
Valid
Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
sesuai untuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi
yang akurat tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur
pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan
kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Misalnya apabila pembelajaran
menggunakan pendekatan eksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu
obyek yang di nilai.
Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton siswa,
penilaian dianggap valid jika menggunakan test praktek langsung, jika menggunakan tes
tertulis maka tes tersebut tidak valid.
Obyektif
Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang
peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan
atas dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi
oleh subyektivitas penilai.
Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volley pada si A yang merupakan tetangga
dari guru tersebut, namun si B, yang kemampuannya lebih baik, mendapatkan nilai hanya
80. Ini adalah penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan. Pemberian nilai
haruslah berdasarkan kemampuan siswa tersebut.
Adil
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.
Contoh : guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari murid
perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak
diperlakukan sama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai
dengan kenyataan hasil belajar siswa tersebut.
Terbuka
Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tau bagaimana pelaksanaan
penilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan keputusan,
dan bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat diterima.
Contoh : pada tahun ajaran baru, guru Kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian
nilai dengan bobot masing-masing aspek, misal, Partisipasi kehadiran diberi bobot 20%,
Tugas individu dan kelompok 20%, Ujian tengah semester 25%, ujian akhir semester 35%.
Sehingga disini terjadi keterbukaan penilaian antara murid dan guru
Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna, dan manfaat yang dapat
ditindaklanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua, dan masyarakat.
Contoh : bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar
keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk perbaikan
kedepan, serta memberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.
Mendidik
Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun pendidik
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar
mengajar.