Tugas 1 Abk
Tugas 1 Abk
PDGK4407
PENGANTAR PENDIDIKAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Kasus tersebut terjadi pada awal tahun bulan Januari 2024 lalu Ketika seorang Anak
Berkebutuhan Khusus meninggal dunia karena terjatuh di parit besar disekitaran
rumahnya hingga hanyut tenggelam. Anak tersebut Bernama Rahmat Nurhakim, siswa
kelas VI SDLB dengan jenis ketunaan Autis (kebetulan saya adalah walikelasnya).
Rahmat adalah anak autis dengan kemampuan belajar yang masih dibawah rata-rata,
kemampuan belajarnya hanya sebatas menebalkan dan menjodohkan dengan bantuan
dari bapak/ibu guru dikelasnya. Kemampuan berkomunikasi nya juga belum busa
berbicara dengan lancar.
Ketika itu Rahmat sudah LULUS SD dan seharusnya dia melanjutkan pendidikannya
di jenjang SMPLB. Namun Ketika pihak sekolah mencoba berkomunikasi dengan
orangtuanya agar supaya Rahmat bisa sekolah Kembali, namun orangtua nya
menolak, dan berpendapat bahwa Pendidikan rahmat cukup sampai tingkat SD saja
karena tidak banyak perubahan yang terjadi pada anaknya. Takdir berkata lain, pada
awal Tahun lalu, pada pukul 10.00 kami dari pihak sekolah menerima berita bahwa
Rahmat jatuh kedalam parit besar yang ada disekitar rumahnya dan hilang hingga 5
hari baru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kami sangat menyangkan dengan pendapat yang dikemukakan oleh orangtuanya yang
tidak ingin menyekolahkan anaknya Kembali, tapi kembali lagi semua sudah jalannya
dan takdir yang maha kuasa.
Namun apabila kita flashback kembali dengan kegiatan rutinitas rahmat yang biasanya
ia bersekolah berjumpa dengan teman-temannya, mungkin ia jenuh dirumah saja
(aktifitas baru) jadi ia mencari kesenangan sendiri dengan bermain diluar rumahnya,
melihat air yang mengalir dan sampaikan dia terjatuh kedalam parit tersebut tanpa
pengawasan dari orangtua (ornagtua bekerja) atau pengasuhnya.
Dari sini kita bisa simpulkan bahwa, pentingnya memiliki wawasan yang luas dalam
membangun Pendidikan anak tak terkecuali Anak bekebutuhan Khusus.
Para orangtua tidak bisa serta merta menuntut perubahan yang sangat signifikan
kepada guru/pihak sekolah, padahal dirumah nya orangtua tersebut tidak bisa
bekerjasama dengan baik dalam mendidik anaknya.
Bagi ABK dengan kemampuan belajar dibawah rata-rata sekolah bukanlah tempat
untuk ia menjadi pintar dna juara dalam belajar, namun bagi ABK sekolah adalah
tempat untuk bersosialisasi dengan teman, bapak/ibu guru, bermain motoric kasar dan
halus dan masih banyak lagi.
2. Saat ini hak memperoleh Pendidikan bagi ABK sudah diatur dalam Undang-
Undang. Silakan jabarkan peraturan di Indonesia yang mengatur hak tersebut
dan jelaskan dengan kalimat Saudara sendiri!
Jawab :
Hak pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia diatur oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
UU ini, di Pasal 15 ayat (3) disebutkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan yang bermutu, termasuk ABK.
Selain itu, ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2018 tentang Hak Asasi
Manusia Anak yang menyatakan bahwa setiap anak, termasuk ABK, berhak
mendapatkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan layak.
Dengan kedua peraturan ini, pemerintah telah mengakui dan menjamin hak
pendidikan bagi ABK di Indonesia. Ini bertujuan agar setiap ABK bisa mendapatkan
pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya, baik di sekolah reguler maupun di
sekolah khusus untuk ABK.
Sebagai tambahan, pendidikan inklusi juga sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi
manusia dan hak pendidikan untuk semua, tanpa diskriminasi berdasarkan kondisi
atau kebutuhan khusus. Oleh karena itu, pendidikan inklusi dianggap sebagai
pendekatan yang paling tepat dan menguntungkan bagi ABK untuk mendapatkan
pendidikan yang bermutu dan setara dengan anak-anak lainnya.
5. Model-model layanan untuk anak berbakat terdiri dari model layanan kognitif-
afektif, model layanan perkembangan moral, model perkembangan nilai dan
layanan berbagai bidang khusus. Dari seluruh model layanan tersebut, menurut
Saudara manakah model layanan yang paling efektif untuk diterapkan pada
anak berbakat dari aspek kognitif? Berikan alasannya!
Jawab :
Dari berbagai model layanan untuk anak berbakat yang berfokus pada aspek kognitif,
model layanan kognitif-afektif dianggap sebagai salah satu pendekatan yang paling
efektif. Berikut adalah alasan-alasannya: