Tugas 2. Putri
Tugas 2. Putri
oleh:
(859521703)
Universitas Terbuka
Jakarta, 2023
1. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu
bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Hakikat pembelajaran
konstruktivistik menurut Brooks & Brooks (1993) adalah pengetahuan bersifat non-
objektif, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu. Di dalam konstruktivisme
terdapa beberapa bagian lagi, di antaranya adalah empat prinsip konstruktivistik sosial.
Uraikan keempat prinsip tersebut!
2. Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk proses enkulturasi (enculturation) dan proses
akulturasi (acculturation). Jelaskan perbedaan proses enkulturasi dan akulturasi
budaya dalam pendidikan anak! Berikanlah contohnya masing-masing!
1
Ermis Suryani, Marni Prasyur Aprina, Kasinyo Harto, Teori Konstruktivistik dan Implikasinya dalam Pembelajaran,
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (JIIP), Vol. 5 No. 7 tahun
2022, hal. 2075, DOI: https://doi.org/10.54371/jiip.v5i7.666
Enkulturasi adalah proses pembudayaan yang terjadi dalam bentuk pewarisan budaya
antar generasi. Biasanya pewarisan budaya dilakukan oleh orang lebih tua (senior) kepada yang
lebih muda (junior). Misalnya seperti orangtua mengajakarkan (mewarisi) tata krama dan adat
istiadat kepada anaknya. Maka proses pembudayaan terjadi secara informal.
3. Pembelajaran SETS tidak hanya memperhatikan isu masyarakat dan lingkungan yang
telah ada dan mengaitkannya dengan unsur lain, tetapi juga pada cara melakukan sesuatu
untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan itu yang memungkinkan kehidupan
masyarakat serta kelestarian lingkungan terjaga sementara kepentingan lain terpenuhi.
Uraikan karakteristik pembelajaran SETS!
a. Siswa dibawa ke dalam situasi untuk pemanfaatan konsep sains yang berbentuk
teknologi untuk kepentingan masyarakat.
b. Siswa diminta untuk memikirkan kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses
pengalihan (transfer) sains ke dalam bentuk teknologi.
c. Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungan antara unsur sains yang dipelajari
dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan
antarunsur tersebut.
d. Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari pengunaan
konsep sains tersebut apabila diubah dalam bentuk teknologi.
e. Siswa diajak mendiskusikan SETS dari berbagai macam arah dan berbagai macam
titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
4. Secara konstitusional sesungguhnya pendidikan demokrasi dan HAM sudah ada sejak
tahun 1945 yang ditujukan unuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Menurut Gandal
dan Finn (1992) terutama di Negara berkembang, Pendidikan demokrasi sering dianggap
taken for granted and ignored yaitu dianggap sebagai hal yang akan terjadi dengan
sendirinya atau malah dilupakan. Apabila dalam program pendidikan, terdapat beberapa
tuntutan terhadap paradigma baru terkait dengan demokrasi dan HAM. Uraikan tuntutan
paradigma baru dalam program pendidikan tersebut!
5. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
individu menjadi warga negara yang cerdas dan baik. Salah satu model yang digunakan
adalah PKKBI. PKKBI membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial dan memahami
permasalahan yang terjadi dilingkungan secara cerdas. Uraikan karakteristik
substansif dan psikopedagogis PKKBI!
Sumber:
Suryani, Ermis. Aprina, Marni Prasyur. Harto, Kasinyo. 2022. Teori Konstruktivistik
dan Implikasinya dalam Pembelajaran. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Fatah Palembang: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (JIIP). Vol. 5 No. 7. DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v5i7.666
Winataputra, Udin S. dkk. 2023. Pembaharuan dalam Pembelajaran SD. Tangerang
Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.