Anda di halaman 1dari 5

TUGAS.

1
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
KELAS 38 TUTORIAL ONLINE SEMESTER 6

Oleh:
Putri Nur Khairiyah, S.Hum., M.Pd.
(859521703)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
UPBJJ Pondok Ranji
Universitas Terbuka
Jakarta, 2023
TUGAS TUTORIAL ONLINE KE-❶/2/3

PDGK4407/PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS/3 SKS

PROGRAM STUDI S1 PGSD

1. Jelaskan pengertian istilah anak berkebutuhan khusus ! (15)

Terlebih dahulu kita memahami kebutuhan khusus sebagai kebutuhan khas masing-
masing anak oleh karena kondisi fisik, emosional, mental, dan/atau kecerdasan atau bakat
istimewa yang mereka miliki. Kebutuhan khusus ini ditujukan untuk mengembangkan potensi
mereka secara optimal. Adapun anak berkebutuhan khusus menurut UU No. 20/2003 tentang
Sisdiknas, adalah anak yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki
kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran. Dengan kata
lain, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan kelainan tertentu yang memerlukan
pelayanan khusus dalam kegiatan pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara optimal.

2. Jelaskan isi PP No. 17/2010 pasal 129 ayat 3! (20)

PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan


menyebutkan anak luar biasa sebagai peserta didik berkelainan. Pada Pasal 129 ayat (3)
ditetapkan bahwa “Peserta didik berkelainan terdiri atas peserta didik yang: a. tunanetra; b.
tunarungu; c. tunawicara; d. tunagrahita; e. tunadaksa; f. tunalaras; g. berkesulitan belajar; h.
lamban belajar; i. autis; j. memiliki gangguan motorik; k. menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain; dan l. memiliki kelainan lain.

3. Jelaskan penyebab munculnya kebutuhan khusus bedasarkan waktu terjadinya! (20)

Berdasarkan waktu terjadinya, kebutuhan khusus (kelainan) dapat terjadi oleh sebab 3
faktor:

a. Faktor Prenatal adalah penyebab munculnya kelainan yang terjadi sebelum


masa kelahiran. Hal ini dapat terjadi karena janin dalam kandungan ibu terserang
virus, ibu mengalami trauma, atau salah minum obat.
b. Faktor Perinatal adalah penyebab munculnya kelainan yang terjadi pada saat
proses kelahiran. Seperti proses kelahiran dengan penyedotan (vacuum), terjadi
infeksi ketika melahirkan, kelebihan atau keterlambatan pemberian oksigen
kepada bayi premature, dan kecerobohan menggunakan alat medis.
c. Faktor Postnatal adalah penyebab munculnya kelainan yang terjadi setelah anak
lahir. Seperti mengalami kecelakaan, terserang penyakit tertentu, jatuh, dan lain
sebagainya.
4. Jelaskan jenis pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan! (25)

Jenis pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Layanan pendidikan bidang kesehatan dan fisik yang melibatkan ahli terapi fisik.
Jenis kebutuhan ini berkaitan dengan koordinasi gerak anggota tubuh dan
berbagai jenis gangguan kesehatan.
b. Layanan pendidikan untuk kebutuhan emosional sosial yang melibatkan psikolog
dan pekerja sosial. Jenis kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan bersosialisasi,
menghadapi peristiwa penting, konsep diri, dan penyesuaian diri dengan
masyarakat.
c. Layanan pendidikan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan dan
melibatkan psikolog serta ahli pendidikan dari berbagai bidang. Layanan ini
menjadi kebutuhan terbesar bagi anak berkebutuhan khusus.

5. Jelaskan perbedaan pendidikan segregasi, intergrasi dan inklusi! (20)


a. Layanan pendidikan segresi adalah bentuk layanan pendidikan yang melakukan
pemisahan lokasi belajar anak berkebutuhan khusus dari anak normal. Sehingga
anak berkebutuhan khusus mempunyai sekolah sendiri yang terpisah dari sekolah
anak normal. Keunggulan dari layanan ini adalah perhatian dan perlakuan yang
lebih intensif terhadap ABK, adanya kesamaan rasa antar ABK sehingga mereka
dapat bergaul dengan mudah, serta munculnya rasa bersaing yang tinggi karena
tidak ada perbedaan antar ABK. Adapun kekurangnnya ABK terkesan
mempunyai dunia sendiri yang terisolasi dari dunia luar, ABK tidak pernah
mendapat tantangan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, dan masyarakat luas
tidak dapat mengenal ABK dengan benar sehingga hal ini memicu pemikiran
bahkan perlakuan negatif terhadap ABK.

b. Layanan pendidikan integrasi merupakan kebalikan dari segresi, layanan


pendidikan ini justru menyatukan atau menggabungkan lokasi belajar anak
berkebutuhan khusus dengan anak normal. Sehingga ABK dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran dan menerima kesempatan yang sama dengan anak normal
di satu sekolah yang sama. Anak normal juga dapat menghayati keanekaragaman
dalam kehidupan mereka, serta tidak ada jurang pemisah antara ABK dengan
anak normal lainnya. Di sisi lain, layanan pendidikan integrasi dipandang dapat
memberikan dampak buruk bagi ABK. Hal itu karena ABK tidak mendapatkan
layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Penggabungan ABK
dengan anak normal dapat memicu tindakan perundungan, sehingga
mengakibatkan hambatan perkembangan ABK. Selain itu ABK dapat terpengaruh
perilaku negatif oleh anak normal.

c. Layanan pendidikan inklusi menyediakan kesempatan kepada anak


berkebutuhan khusus untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah terekat
dengan tempat tinggal mereka. Layanan ini berlaku untuk ABK tanpa melihat
tingkat kelainan yang dialami. Namun kebijakan layanan inklusi ditentang oleh
pakar pendidikan khusus seperti Kauffman dan Margaret Wang. Sebab mustahil
membiarkan ABK dengan tingkat kelainan tinggi belajar di sekolah biasa yang
terdekat dengan domisilinya. Karena yang menjadi standar layanan pendidikan
khusus bukanlah jarak tempuh melainkan kesesuaian bentuk layanan dengan
kebutuhan anak berkelainan.

Anda mungkin juga menyukai