Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL TENTANG GIZI

(ZETERO)

Disusun untuk Memenuhi Tugas ICT

Disusun oleh :
Waidha amri Sahila (06040523091
Tania Maharani (09040323069)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL


SURABAYA

2024
ABSTRAK
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Lingkungan
adalah segala hal yang ada disekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan hidup
manusia.Gizi merupakan salah satu faktor yang mutlak diperlukan dalam proses tumbuh
kembang fisik, sistem saraf dan otak, serta tingkat intelektualitas dan kecerdasan
manusia. Gizi juga merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Oleh karena itu dalam pemenuhan gizi dapat dilakukan
dengan beberapa pemilihan mana makanan yang berkualitas serta memenuhi standar
gizi yang dibutuhkan oleh anak. Jika nutrisi atau gizi tidak memenuhi standar gizi
yang terpenuhi maka akan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
anak, bisa juga dapat menyebabkan stunting, wasting, dan underweight.(Wulandari et al.,
2022)
PEMBAHASAN
1. Pentingnya gizi pada pertumbuhan
Kondisi gizi dan kesehatan masyarakat tidak dapat terpisahkan. Kecukupan gizi
menjadi salah satu poin penting penentu derajat kesehatan masyarakat. Gizi dalam kesehatan
masyarakat mengacu pada kegiatan pemantauan diet, status gizi, program pangan dan gizi
serta beberapa prinsip kesehatan yang mengarah pada promosi kesehatan. Fokus promosi
kesehatan adalah individu, keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan
berkualitas dan program-program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan
yang unik dari komunitas yang berbeda dan populasi. Gizi masyarakat meliputi program
promosi kesehatan, inisiatif kebijakan dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan
kesehatan di seluruh rentang hidup. Secara harfiah, gizi berasal dari bahasa arab "Ghidza"
yang berarti makanan, sehingga dapat didefinisikan bahwa ilmu gizi merupakan ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam kaitannya dengan kesehatan yang
optimal. Sedangkan zat gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya Dalam UU No 18 Th 2012 tentang Pangan, istilah gızi pangan diartikan sebagai zat
senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
(Imron et al., 2022)
Gizi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam perkembangan tubuh
dalam proses tumbuh kembang fisik, sistem saraf dan otak serta tingkat
intelektualitas dan kecerdasan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana dampak gizi dan kesehatan mempengaruhi perkembangan anak.
Kecerdasan anak tergantung pada kesehatan dan gizinya, antara gizi dengan kesehatan dan
kescerdasan saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jika pola makan tidak bergizi
makan akan terganggu kesehatan serta kecerdasannya. Sebaliknya pola makan yang
bergizi akan meningkatkan kinerja otak yang baik sedangkan kesehatan membuat anak
dapat berorientasi untuk mengingat sesuatu dengan bergerak aktif sehingga menghasilkan
anak yang cerdas.manfaatnya adalah dapat mengetahui tentang kesehatan gizi terlebih lagi
terhadap dampak dan perkembangan anak terutama yang ada di Indonesia.
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa
pertumbuhan.Dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air.Apabila kebutuhan nutrisi seseorang tidak atau kurang terpenuhi maka
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.Keadaan gizi merupakan
gambaran apa yang dikonsumsi oleh seseorang dalam jangka waktu yang lama. Karena
itu, ketersediaan zat gizi di dalam tubuh seseorang termasuk bayi dan balita menentukan
keadaan gizi bayi dan balita apakah kurang, optimum atau lebih. (Hidayah et al., 2023)
Gizi seimbang dapat dikelompokkan berdasarkan tiga fungsi utama yang sering
kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:a.Sumber energi dapat kita jumpai
pada tanaman padi-padian atau sereal seperti beras, jagung, gandum, dan umbi-
umbian,b.Sumber protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani dan protein nabati.
Protein hewaniterdapat dalam daging ayam, telur, dan susu. Sumber protein nabati terdapat
di dalam kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang
merah,c.Sumber zat pengatur terdapat dalam sayuran dan buah, sayuran diutamakan
yang berwarna hijau dan jingga, seperti bayam, daun singkong,kangkung, wortel, serta
sayur kacang kacangan seperti kacang panjang, dan buncis. sementara buah-buahan
yang diutamakan ialah yang berwarna jingga dan kaya akan serat dan barasa asam,
seperti pepaya, mangga, nanas, jambu biji, apel, sirsat dan jeruk. (Vyanti et al., 2022)
Gizi yang baik akan sejalan dengan kesehatan yang baik. Pada gejala klinis dari
kekurangan nutrisi adalah pertumbuhan dan perkembangan tubuh tidak normal. Staus gizi
merupakan hasil akhir dari berbagai faktor yang dapat saling terkait satu sama lain. Oleh
karena itu memahami bagaimana terjadinya masalah gizi seharusnya menjadi dasar dalam
menetapkan strategi pencegahan dan penanggulangannya. Status gizi secara langsung
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu kecukupan asupan gizi dalam memenuhi kebutuhan tubuh dan
status infeksi seseorang, yang saling berpengaruh sehingga memperbaiki salahsatunya tidak
akan memperbaiki keadaan yang lainnya.(Laswati, 2017)
Tingkat pengetahuan gizi yang tinggi dapat membentuk sikap yang positif terhadap
masalah gizi. Pada akhirnya pengetahuan akan mendorong seseorang untuk menyediakan
makanan sehari-hari dalam jumlah dan kualitas gizi yang sesuai dengan kebutuhan. Kadar
gizi anak dipengaruhi olehpengasuhnya dalam hal ini adalah ibu. Kurangnya pengetahuan
dan salah konsepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum dijumpai setiap
negara di dunia. Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan
faktor penting dalam masalah kurang gizi. Lain sebab yang penting dari gangguan gizi adalah
kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.(Mattiro, 2022)
Kecerdasan anak bergantung pada kesehatan dan gizinya, antara gizi dengan
kesehatan dan kecerdasan saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jika pola makan
tidak bergizi maka akan menganggu kesehatan serta kecerdasannya. Sebaliknya pola
makan yang bergizi akan meningkatkan kinerja otak yang baik, sedangan kesehatan
membuat anak dapat beronsentrasi mengingat sesuatu dengan bergerak aktif sehingga
menghasilkan anak yang cerdas.(Alyya et al., 2023)
Asupan makanan merupakan segala jenis makanan serta minuman yang dikonsumsi
seseorang per hari atau merupakan informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang
dimakan atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Zat
gizi esensial yang berasal dari asupan, dibutuhkan tubuh manusia untuk memelihara
pertumbuhan dan kesehatan yang optimal. Perilaku gizi yang kurang tepat, yaitu terjadi
akibat ketidakseimbangan asupan makanan dan kebutuhan gizi pada tubuh dapat
menyebabkan malnutrisi. Untuk mencegah kejadian tersebut Kementerian Kesehatan
mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
tentang Pedoman Gizi Seimbang.(Dali et al., 2023)
Apabila konsumsi gizi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan
terjadi kesalahan akibat gizi. Penyebab masalah gizi sekarang ini sangat beragam, yaitu
kurangnya asupan makanan, penyakit yang sedang diderita, pola makan dan kehidupan
manusia. Kematangan perkembangan yang dialami oleh anak-anak akan meningkatkan
kemampuannya pada lingkup perkembangan tersebut. Penting untuk mengetahui
perkembangan anak usia dini, karena perkembangan anak saat ini akan mempengaruhi
perkembangan selama rentang kehidupannya. Pengatahuan tentang perkembangan anak usia
dini dapat membantu orang tua dan guru untuk menyiapkan upaya mengoptimalkan
perkembangan tersebut.(PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DAN PERKEMBANGAN
ANAK | Juliana | Sadeli: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, n.d.)
Mencegah dan mengobati masalah kekurangan gizi pada anak-anak sebenarnya
cukup mudah, yaitu dengan memberikan makanan bergizi secara cukup, atau cobalah
untuk memberinya lebih banyak / sering makan. (Ramlah, 2021)
2. Faktor Penyebab Masalah Gizi
UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep makro (Gambar 9.2) sebagai salah
satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi Dalam kerangka tersebut ditunjukkan
bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh:

1. Penyebab langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan


gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupari makanan yang kurang,
tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada
akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pulapenyaki pada anak yang tidak
memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah
terserang penyakit

2. Penyebab tidak langsung, Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi
kurang yaitu:

a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan


mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang
cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat
diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat
tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.

c Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistem pelayanan kesehatan


yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan
dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan

Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan


ketrampilan keluarga Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin
baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makan baik pola pengasuhan maka akan makin
banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.

3. Metode Pengukuran Status Gizi


Status gizi merupakan kondisi keseimbangan antara jumlah asupan ("intake") zat gizi
dengan jumlah yang dibutuhkan (requirements) oleh tubuh untuk berbagi fungsi biologis
(pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya).
Penentuan status gizi paling mudah menggunakan pengukuran antropometri. Beberapa
metode pengukuran antropometri yang dapat dilakukan diantaranya:

1. Berat Badan

Berat badan merupakan komposit pengukuran ukuran total tubuh yang


menggambarkan jurnlah protein, lemak, air, dan mineral yang terdapat di dalam tubuh. Berat
badan digunakan sebagai parameter antropometri dengan alasan perubahan berat badan
mudah terlihat dalam waktu singkat dan menggambarkan status gizi saat ini. Beberapa jenis
alat timbang yang biasa digunakan untuk mengukur berat badan adalah dacin untuk
menimbang berat badan balita, timbangan detecto, bathroom scale (timbangan kamar mandi),
timbangan injak digital.

2. Tinggi Badan atau Panjang Badan

Tinggi badan atau panjang badan menggambarkan ukuran pertumbuhan massa tularig
yang terjadi akibat dari asupan gizi. Oleh karena itu tinggi badan digunakan sebagai
parameter antropometri untuk menggambarkan pertumbuhan linier. Pertambahan tinggi
badan atau panjang terjadi dalam waktu yang lama sehingga sering disebut akibat masalah
gizi kronis. Istilah tinggi badan digunakan untuk anak yang diukur dengan cara berdiri,
sedangkan panjang badan jika anak diukur dengan berbaring (belum bisa berdiri). Anak
berumur 0-2 tahun diukur dengan ukuran panjang badan (infantometer), sedangkan anak
berumur lebih dari 2 tahun dengan menggunakan microtoise.

3. Lingkar Lengan Atas (LILA)

Lingkar lengan atas (LILA] merupakan gambaran keadaan jaringan otot dan lapisan
lemak bawah kulit LILA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh oleh cairan tubuh. Ukuran LILA digunakan untuk skrining kekurangan energi
kronis yang digunakan untuk mendeteksi ibu hamil dengan risiko melahirkan BBLR
Pengukuran LILA ditujukan untuk mengetahui apakah ibu hamil atau wanita usia subur
(WUS) menderita kurang energi kronis (KEK). Ambang batas LILA WUS dengan risiko
KEK adalah 23.5 cm. Apabila ukuran kurang dari 23.5 cm, artinya wanita tersebut
mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR).

4. Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul (Waist to Hip Ratio)

KESIMPULAN
Tujuan anjuran gizi seimbang adalah untuk memberikan pedoman pola makan
sehari-hari dan perilaku sehat berdasarkan prinsip pola makan bervariasi, hidup
bersih, aktivitas fisik dan pengendalian berat badan secara teratur untuk
mempertahankan berat badan normal. Diet seimbang terdiri dari empat pilar utama, yang
pada dasarnya merupakan upaya untuk menyeimbangkan energi yang dikeluarkan dan zat
gizi yang masuk melalui pengaturan berat badan secara teratur. Aneka makanan
dikonsumsi dengan seimbang, jumlahnya cukup sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, dan
pola makan teratur.

Anda mungkin juga menyukai