Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
MENDESAIN DAN MEMBUAT POSTER DI BPBD TANGSEL

PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

TANGERANG SELATAN – BANTEN

Disusun oleh:

Nama : Nikaila Putri Nazla


No.Induk : 1.22.0564
Kelas : XI OTKP 2

YAYASAN PENGEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK PUSTEK SERPONG
2023\2024

Jl. Raya Serpong No. 17 Kelurahan Pondok Jagung Serpong Utara


Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten
Telp/Fax. (021) 5388243
E-Mail : Pustek@pustekserpong.com
LEMBAR PERSETUJUAN

Penulisan laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Berbasis Komputer (USBNBK). Laporan ini telah diteliti, dipelajari dan disetujui
pada tanggal : …………………………………….

Disetujui oleh :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Prakerin


SMK PUSTEK Serpong Badan Penangulang Bencana Daerah

Nahrowi, S.Pd. Salsabila.S,Sos

2
LEMBAR PENGESAHAN

Penulisan laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Berbasis Komputer (USBNBK). Laporan ini telah diteliti, dipelajari dan disahkan
pada tanggal : …………………………………….

Disahkan oleh :

Kepala Sekolah Pimpinan


SMK PUSTEK Serpong Badan Penagulangan Bencana Daerah

H. Masri, S.E

3
LEMBAR PENGUJIAN

Penulisan laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Berbasis Komputer (USBNBK). Laporan ini telah diteliti, dipelajari dan disahkan
pada tanggal : …………………………………….

Penguji:

………………………………………………

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
berkat rahmat dan petunjuknya-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
Pada dasarnya penyusunan laporan PRAKERIN ini bertujuan untuk
memenuhi syarat Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional Berbasis Komputer (USBNBK) dan juga sebagai bukti bahwa penyusun
telah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN). Semoga
uraian dalam bentuk laporan Prakerin ini dapat memberikan pengetahuan,
penjelasan dan motivasi bagi penyusun dan pembaca sebagai mana mestinya.
Selama melaksanakan PRAKERIN maupun dalam penyusunan laporan
penyusun banyak mendapat bantuan dan bimbingan yang tidak ternilai harganya,
dari itu penyusun mengucapkan banyak-banyak teriman kasih kepada :
1. Bapak H. Masri, S.E. selaku Kepala Sekolah SMK PUSTEK Serpong.
2. Ibu Dra Titik Asmiati selaku Kepala Program Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran SMK PUSTEK SERPONG
3. Bapak Nahrowi, S.Pd. selaku pembimbing PRAKERIN di SMK PUSTEK
Serpong.
4. Ibu Endah Novitasari, S.P., M,Pd. selaku PKS HUMAS/HUBIN di SMK
PUSTEK Serpong.
5. Ibu Rifatindhini fadhillah S.Pd selaku PKS HUMAS/HUBIN di SMK PUSTEK
Serpong.
6. Nurul Aini S.Pd., M.M selaku PKS HUMAS/HUBIN di SMK PUSTEK
Serpong.
7. Ibu Ayrin Rizky Amalia S.pd selaku walikelas XI OTKP 2 SMK PUSTEK
SERPONG
8. Kedua Orang Tua yang telah memberikan Do’a dan Motivasi sehingga
penyusun dapat melaksanakan PRAKERIN dengan baik.

Semoga Allah SWT Melimpahkan balasan yang berlipat ganda kepada yang
telah membantu penyusun dalam melaksanakan maupun dalam penyusunan laporan
ini, semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca
yang telah membaca laporan ini.

5
Tangerang Selatan, Desember 2023

Penulis

DAFTAR ISI

6
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PENGUJIAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul 1
B. Tujuan PRAKERIN 1
C. Tujuan Penulisan Laporan 1
D. Metode Pengumpulan Data 2
E. Sistematika Penulisan Laporan 2
BAB II. TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan 4
B. Struktur Organisasi Perusahaan 5
C. Tata Tertib Perusahaan 6
BAB III. TINJAUAN KHUSUS
A. Program Pelaksanaan PRAKERIN 8
B. Persiapan Kerja 8
C. Proses Kerja 8
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran – saran 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul


Alasan pemilihan judul “Mendesains Dan Membuat Poster” dikarenakan
selama melakukan kegiatan PRAKERIN di Badan Penanggulangan Bencana
daerah penulis laporan kejadian bencana.

B. Tujuan Prakerin
Tujuan dari penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini
adalah:
1. Memberikan bekal yang nyata bagi siswa/i menengah kejuruan pada bidang
program Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran untuk lebih mengembangkan
ilmu pengetahuan.
2. Meningkatkan dalam penyerapan sesuatu hal yang baru dalam globalisasi
3. Menambah mental dan keterampilan serta kemampuan yang dimiliki untuk
berusaha atau bekerja sehingga dapat menjadikan siswa/i menjadi calon
tenaga yang handal di tengah dunia usaha.
4. Melatih disiplin dan tanggung jawab pada pekerjaan yang dilakukan.
5. Dapat membandingkan apa yang dipelajari disekolah dan di dunia usaha.

C. Tujuan Penulisan Laporan


Tujuan dari penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini
adalah:
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Kompetensi
Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis
Komputer (USBNBK)
2. Sebagai Pertanggung jawaban secara tertulis setelah melakukan prakerin.
3. Untuk memberikan gambaran atau uraian kegiatan selama Prakerin di
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penulisan laporan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah :
Observasi

1
1. Yaitu dengan mengadakan tinjauan langsung dengan mengikuti atau
mengamati proses kerja yang dilakukan di BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH.
2. Wawancara
Yaitu penulis mengadakan wawancara dengan pembimbing baik dari
perusahaan maupun pembimbing dari sekolah untuk menyempurnakan
laporan.
3. Dokumentasi
Yaitu penulis mengumpulkan data-data atau bukti otentik sebagai bahan
untuk menyusun laporan seperti sejarah, tata tertib, visi dan misi dan
struktur organisasi.

E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


Untuk memberikan informasi serta gambaran lebih lanjut tentang penulisan
laporan ini terlebih dahulu diuraikan secara singkat mengenai sistematik
penulisan yang terdiri dari:

BAB I. PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul


B. Tujuan PRAKERIN
C. Tujuan Penulisan Laporan
D. Metode Pengumpulan Data
E. Sistematika Penulisan Laporan

BAB II. TINJAUAN UMUM

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan


B. Struktur Organisasi Perusahaan
C. Tata Tertib Perusahaan

BAB III. TINJAUAN KHUSUS

A. Program Pelaksanaan PRAKERIN


B. Persiapan Kerja
C. Proses Kerja

2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran – saran
C. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN UMUM

A. Sejarah Singkat Berdirinya BPBD


Awal mula berdirinya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) diawali
dengan berdirinya BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sebagai
induk dari BPBD.
Sejarah Lembaga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbentuk
tidak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana pada masa
kemerdekaan hingga bencana alam berupa gempa bumi dahsyat di Samudera
Hindia pada abad 20. Sementara itu, perkembangan tersebut sangat dipengaruhi
pada konteks situasi, cakupan dan paradigma penanggulangan bencana.

Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang dilatarbelakangi kondisi


geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia untuk
membangun visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi
bencana.
Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang
juga terletak di antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik ini
memiliki 17.508 pulau. Meskipun tersimpan kekayaan alam dan keindahan pulau-
pulau yang luar biasa, bangsa Indonesia perlu menyadari bahwa wilayah nusantara
ini memiliki 129 gunung api aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serta terletak
berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia?Lempeng Indo-Australia,
Eurasia, dan Pasifik.
Ring of fire dan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara
kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam. Di sisi lain, posisi
Indonesia yang berada di wilayah tropis serta kondisi hidrologis memicu terjadinya
bencana alam lainnya, seperti angin puting beliung, hujan ekstrim, banjir, tanah
longsor, dan kekeringan. Tidak hanya bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga

3
bencana non alam sering melanda tanah air seperti kebakaran hutan dan
lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi.
Menghadapi ancaman bencana tersebut, Pemerintah Indonesia berperan penting
dalam membangun sistem penanggulangan bencana di tanah air. Pembentukan
lembaga merupakan salah satu bagian dari sistem yang telah berproses dari waktu
ke waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan dideklarasikan pada tahun
1945 dan perkembangan lembaga penyelenggara penanggulangan bencana dapat
terbagi berdasarkan periode waktu sebagai berikut.

1966
Pemerintah Indonesia membentuk Badan Penolong Keluarga Korban Perang
(BPKKP). Badan yang didirikan pada 20 Agustus 1945 ini berfokus pada kondisi
situasi perang pasca kemerdekaan Indonesia. Badan ini bertugas untuk menolong
para korban perang dan keluarga korban semasa perang kemerdekaan.

1967
Pemerintah membentuk Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam
Pusat (BP2BAP) melalui Keputusan Presiden Nomor 256 Tahun 1966. Penanggung
jawab untuk lembaga ini adalah Menteri Sosial. Aktivitas BP2BAP berperan pada
penanggulangan tanggap darurat dan bantuan korban bencana. Melalui keputusan
ini, paradigma penanggulangan bencana berkembang tidak hanya berfokus pada
bencana yang disebabkan manusia tetapi juga bencana alam.

1967 1979
Frekuensi kejadian bencana alam terus meningkat. Penanganan bencana secara
serius dan terkoordinasi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pada tahun 1967
Presidium Kabinet mengeluarkan Keputusan Nomor 14/U/KEP/I/1967 yang
bertujuan untuk membentuk Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana
Alam (TKP2BA).

1979 - 1990
Pada periode ini Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam
(TKP2BA) ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan
Bencana Alam (Bakornas PBA) yang diketuai oleh Menkokesra dan dibentuk
dengan Keputusan Presiden Nomor 28 tahun 1979. Aktivitas manajemen bencana
mencakup pada tahap pencegahan, penanganan darurat, dan rehabilitasi. Sebagai

4
penjabaran operasional dari Keputusan Presiden tersebut, Menteri Dalam Negeri
dengan instruksi Nomor 27 tahun 1979 membentuk Satuan Koordinasi Pelaksanaan
Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) untuk setiap provinsi.

1990 - 2000
Bencana tidak hanya disebabkan karena alam tetapi juga non alam serta sosial.
Bencana non alam seperti kecelakaan transportasi, kegagalan teknologi, dan konflik
sosial mewarnai pemikiran penanggulangan bencana pada periode ini. Hal tersebut
yang melatarbelakangi penyempurnaan Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana Alam menjadi Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana (Bakornas PB). Melalui Keputusan Presiden Nomor 43
Tahun 1990, lingkup tugas dari Bakornas PB diperluas dan tidak hanya berfokus
pada bencana alam tetapi juga non alam dan sosial. Hal ini ditegaskan kembali
dengan Keputusan Presiden Nomor 106 Tahun 1999. Penanggulangan bencana
memerlukan penanganan lintas sektor, lintas pelaku, dan lintas disiplin yang
terkoordinasi.

2001 - 2005
Indonesia mengalami krisis multidimensi sebelum periode ini. Bencana sosial yang
terjadi di beberapa tempat kemudian memunculkan permasalahan baru.
Permasalahan tersebut membutuhkan penanganan khusus karena terkait dengan
pengungsian. Oleh karena itu, Bakornas PB kemudian dikembangkan menjadi
Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
(Bakornas PBP). Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 3
Tahun 2001 yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 111
Tahun 2001.

2005 - 2008
Tragedi gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya pada tahun
2004 telah mendorong perhatian serius Pemerintah Indonesia dan dunia
internasional dalam manajemen penanggulangan bencana. Menindaklanjuti situasi
saat iu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
2005 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Bakornas PB).
Badan ini memiliki fungsi koordinasi yang didukung oleh pelaksana harian sebagai
unsur pelaksana penanggulanagn bencana. Sejalan dengan itu, pendekatan
paradigma pengurangan resiko bencana menjadi perhatian utama.

5
2008
[cover UU 24 dan perpres 8] Dalam merespon sistem penanggulangan bencana saat
itu, Pemerintah Indonesia sangat serius membangun legalisasi, lembaga, maupun
budgeting. Setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana, pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). BNPB terdiri atas kepala, unsur pengarah penanggulangan bencana, dan
unsur pelaksana penanggulangan bencana. BNPB memiliki fungsi
pengkoordinasian pelaksanaan kegiataan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, dan menyeluruh.
2011
Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik
koordinat 106'38'–106'47’ BT dan 06'13'30'–06'22'30' LS. Wilayah Kota
Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali
Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah
barat.
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan
memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0–3%
sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl.
Iklim di wilayah Kota Tangerang Selatan adalah iklim tropis dengan tipe (Af)
yang memiliki intensitas curah hujan yang tinggi, yakni berkisar antara 1.800–
2.200 mm per tahun
Sementara ancaman bencana di Kota Tangerang Selatan adalah : Banjir, Tanah
Longsor, Angin Puting Beliung, Gempa Bumi, Pohon Tumbang dan Gagal
Teknologi.
Memperhatikan kondisi wilayah, ancaman bencana , serta UU Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, maka dibentuklah BPBD Kota Tangerang
Selatan melalui Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana.
Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saling serta memberikan
nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.

6
Visi :
Tewujudnya Tangsel Unggul Menuju Kota Leatari,Saling Terkoneksi,Efektif dan
Efesien

Misi :
o Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul;
o Pembangunan Infrastruktur yang Saling Terkoneksi;
o Membangun Kota yang Lestari;
o Meningkatkan Ekonomi Berbasis Nilai Tambah Tinggi di Sektor Ekonomi
Kreatif; dan
o Membangun Birokrasi yang Efektif dan Efisien.

7
B. Struktur BPBD

C. Tata Tertib
Adapun tata tertib yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daeraah
adalah sebagai berikut:
1. Membuat dan mengisi Absen setiap hari.
2. Memberitahukan kepada Pembimbing PKL apabila tidak bisa hadir atau
berhalangan.
3. Jika tidak masuk selama 3 (Tiga) hari berturut-turut tanpa ada
pemberitahuan kepada Pembimbing PKL bersedia dikenakan sangsi.
4. Berpakian Rapi dan Sopan.
5. Membantu melaksanakan Pekerjaan sesuai arahan dari Pembimbing PKL.
6. Tidak boleh membuka Situs-Situs yang dilarang atau tidak ada hubungan
dengan Pekerjaan PKL serta Pelajaran Sekolah.
7. Tidak diperkenankan mengambil / memperbanyak / menyebarkan Data
Penting tanpa seizin Unit Kerja Terkait.
8. Tidak boleh membawa teman kedalam ruangan tanpa seizin atau
sepengetahuan Pembimbing PKL.
9. Memanfaatkan waktu luang dengan Efektif.
10. Membuat Laporan dan melaporkan kegiatan PKL.
11. Bersedia dikenakan sangsi atau tidak diperkenankan melanjutkan PKL Di
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tbk, Witel Tangerang apabila
dikemudian hari tidak mematuhi Tata Tertib.

8
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

A. Program Pelaksanaan PRAKERIN


Program pelaksanaan PRAKERIN memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Menganalisa tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional serta
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.
2. Memperoleh link dan matchkesepaduan antara sekolah sebagai pencetak
sumber daya manusia yang professional.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualita dan professional.
4. Memberi pengakuan dan penghargan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses belajar.

B. Persiapan Kerja
Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai PRAKERIN
adalah sebagai berikut:
1. Berdo’a sebelum memulai kerja.
2. Menyiapkan alat – alat dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan.
3. Mengikuti pengarahan instruktur.
4. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan intruksi pembimbing.
5. Memberanikan diri untuk bertanya jika ada pekerjaan yang
membingungkan.

C. Proses Kerja
1) Melakukan pembuatan absensi kegiatan Bidang Kesiapsiagaan dengan
langkah-langkah berikut :

⚫ Membuka Software Ms. Excell

⚫ Membuat kolom nomor, nama, asal instansi, dan tanda tangan

⚫ Membuat keterangan nama kegiatan, lokasi kegiatan, dan tanggal kegiatan

⚫ Melakukan print out

9
Membuat poster BPBD tentang bencana Banjir dan Gempa

Langkah langkah untuk membuat Poster adalah sebagai berikut

⚫ Buka aplikasi Canva


⚫ Cari desain tentang banjir dan Gempa
⚫ Apabila sudah cocok dengan gambar dan judul tentang banjir dan
gempa
⚫ Mengajukan persetujuan poster kepda staff bidang bahwa poster sudah
selesai

10
Menyiapkan rapat koordinasi wilayah BPBD

⚫ Menyiapakan makanan jika sudah ada


⚫ Lalu di tata rapih di meja rapat
⚫ Mebersihkan meja satu persatu jika kotor
⚫ Kemudian menata kursi agar tidak terlalu dekat

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelaksanaan PRAKERIN
adalah sebagai berikut :
1. Pada saat melaksanakan PRAKERIN banyak sekali pengalaman yang
penulis dapat dari awal pengenalan barang – barang yang akan dilakukan
pengetesan hingga semua tata cara kerja yang baik.
2. Peserta PRAKERIN dituntut untuk menyesuaikan diri dengan dunia usaha
agar kelak dapat terbiasa dan siap memasuki dunia usaha bila tiba saatnya.
3. Pada saat PRAKERIN peserta dituntut untuk dapat terbiasa dengan
peraturan yang diterapkan perusahaan dan siap menerima konsekuensi
apabila melanggar peraturan tersebut.
4. Pada saat PRAKERIN peserta diajarkan untuk hidup lebih mandiri dan
diajarkan cara kedisiplinan yang lebih baik.
5. PRAKERIN merupakan salah satu persyaratan mengikuti ujian.

A. Saran – saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah sebagai
berikut :
1. Saran untuk industri.
a. Kegiatan PRAKERIN diharapkan terus berlanjut serta berkembang agar
tercipta siswa/i yang kreatif lebih banyak.
b. Terus menjalin kerjasama yang lebih erat agar kerjasama ini makin
berlanjut.
2. Saran untuk sekolah.
a. Sekolah diharapkan bisa menjaga hubungan baik ini dengan pihak industri
terkait agar siswa/i lainnya dapat merasakan kegiatan PRAKERIN di PT.
Telkom Indonesia.
b. Melakukan pemilihan tempat PRAKERIN bagi murid yang sesuai dengan
akhlak yang dimiliki murid tersebut.
c. Siswa diharapkan bisa untuk ingin tahu dalam semua ilmu serta meminta
bimbingan terhadap guru atau pembimbing PRAKERIN.

12
DAFTAR PUSTAKA

Siswantoro. 2020 . Menginput Data di PT SML Indonesia Private. SMK PUSTEK


Serpong : Tangerang Selatan

https://id.wikipedia.org/wiki/pelatihan_kerja_lapangan

http://www.slideshare.net/charifitriyanto/contoh-laporan-prakerin-tkj
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Siswa : Nikaila Putri Nazla


Tempat Tanggal Lahir : Bandung,15,Februari,2007
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kelas : XI OTKP 2
NIS/NISN : 1.22.0564
Alamat : Delatinos Virgin Island Blok N.A,No 19
Kel.Rawa Buntu Kec.Serpong Kab.Tangerang Selatan Prov.Banten
Nama Orang Tua/Wali
Ayah : Saefudin Turohman
Ibu : Ai Siti Nuraminah
Pekerjaan Orang Tua/Wali
Ayah : Kwirausahaan
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat OrangTua : Delatinos Virgin Island Blok N.A,No 19
Kel.Rawa Buntu Kec.Serpong Kab.Tangerng Selatan Prov.Banten
Riwayat Pendidikan :- PAUD Ibu 05
- TK Kenanga
- SDN Sukamah
- MTS Nurul Falah Ciater
- SMK Pustek Serpong

Anda mungkin juga menyukai