Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cervical collar khusus perlu distandarisasi, agar dapat secara tepat dan efektif
berfungsi mengurangi nyeri pada beberapa orang atau anak yang beraktifitas pengunaan
leher berlebih yang ahkirnya berakibat suspect cervical syndrome. Cervical syndrome atau
sering dikenal sebagai nyeri leher (neck pain) dan nyeri tengkuk merupakan keluhan yang
sering dijumpai di praktik klinik. Kejadian cervical syndrome mempunyai persentase lebih
tinggi pada pekerja kantor yang sering berada di depan komputer, profesi guru, masyarakat
perkotaan serta pada kelompok ekonomi yang lebih tinggi. Persentase nyeri servikal pada
kelompok populasi ini sebesar 48,7% dan nyeri tulang belakang sebesar 45,6% (Silvia et al.,
2017; Hoy et al., 210; Yue et al., 2012). Insiden nyeri leher meningkat seiring bertambahnya
usia, yaitu antara umur 45-60 tahun dan lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki.
Cervical syndrome terjadi sebagai akibat adanya proses patologis pada jaringan lunak, akan
tetapi lebih sering terjadi karena kondisi yang berhubungan dengan vertebra servikal.
Sumber nyeri leher yang berhubungan dengan vertebra servikal antara lain spondilosis
servikal, radikulopati yang disebabkan kompresi pada radiks saraf, mielopati akibat
kompresi pada medula spinalis daerah servikal, cedera dan iritasi pada otot paraspinal,
trauma, tumor dan kelainan sistemik (Iheukwumere and Okoye, 2014; Lv et al., 2018).

Gejala klinis dan kelainan sistema tulang vertebra servikal, seperti muskuloskeletal,
persarafan dan vaskularisasi di daerah servikal yang berdampak cervical syndrome
disebabkan oleh beberapa hal dan diklasifikasikan berdasarkan derajatnya, yaitu: 1). kaku
leher (neck stiffness) atau rasa nyeri pada leher. 2). Nyeri neurogenik, terasa tajam dengan
intensitas tinggi atau terasa panas seperti terbakar yang dijalarkan sampai bahu dan lengan.
Pasien juga mengeluh nyeri kepala, vertigo, tinnitus atau drop attack. 3). Rasa nyeri tumpul
dan dalam atau ngilu yang menjalar ke bahu atas/belakang, bagian posterior lengan bawah,
siku, hingga pergelangan tangan. Rasa nyeri akan bertambah dengan fleksi servikal ke
depan. Keluhan ini kadang disertai rasa kebas (parestesis atau rasa tebal) dan persendian
tidak dapat digunakan untuk lurus atau menekuk; 4). Kompilasi gejala nomor 1-3
menyebabkan pasien mengalami gangguan aktifitas dan gerak bahkan hanya bisa
beraktifitas di atas kursi roda atau tempat tidur (Bowo, 2014; Peng et al., 2015).
1
Salah satu kondisi nyeri didaerah leher dimana terjadi kaku kuduk, sehingga kadang
kadang terjadi nyeri menjalar dibagian bahu sampai tangan gejala tersebut sering disebut
cervical syndrome(https://tirto.id). Kondisi ini terjadi serangkaian ganguan yang disebabkan
oleh perubahan tulang belakang daerah leher dan jaringan lunak yang mengelilinginya
gangguan tersebut menyebabkan nyeri, sakit kepala karena tulang radik vertebra tertekan
dala jangka lama dalam penggunaan aktifitas.Dalam jangka panjang bahkan nyeri dapat
menjalar dikedua bahu bahkan sampai dikeduatangan arkus (Mhicelson dkk, 2000)
keadaan ini akan mengakibatkan tidak normal dan cepat lelah. Menurut pengkajian yang
dilakukan oleh peneliti, keadaan ini mungkin akan dapat dicegah dengan cara memberikan
collar khusus pada siswaTafidz Ouran. Dalam penelitian ini akan diteliti seberapa efektif
peran collar model khusus dalam mengatasi permasalahan / pencegahan cerivical syndrome
siswa Tafidz Ouran di karanganyar.

Pemakaian cervical collar pada siswa pondok yang beraktifitas lama menggunkan
lehernya perlu dibuatkan model collar khusus yang terstandarisasi untuk mencegah
terjadinya nyeri. Sekolah atau pondok dapat mendata beberapa siswa nya yang mempunyai
keluhan nyeri leher dan segera dilakukan pencegahan dengan olah raga dan evaluasi
posisioning belajar serta bisa bekerjasama dengan tenaga kesehatan dokter fisioterapi dan
profesi ortotik prostetik. Untuk profesi OP akan mencarikan model collar yang cocok
sebagai penyangga atau support kepala dan leher untuk mencegah cidera dan kemunkinan
cervical syndrome.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, masalah penelitian yang dapat
dirumuskan adalah bagaimana standarisasi cervical collar khusus efektif untuk mengurangi
nyeri pada cervical syndrome?

C. Tujuan penelitian

Mencari Standarisasi Cervical collar Khusus untuk mengurangi nyeri pada cervical
Syndrome pada siswa pondok Tafidz Quran di wilayah Kabupaten Karanganyar.

2
D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menemukan standarisasi cervical collar yang


bermanfaat mencegah kondisi cervical syndrome siswa pondok serta dapat mengurangi
keluhan nyeri leher pada siswa yang telah mengalami kondisi cervical syndrome.

E. Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah naskah penelitian dapat dimuat
dalam jurnal nasional dan bisa dilanjut jurnal internasional yang terindeks, dan mendapatkan
HKI dari desain khusus cervical collar yang dibuat.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Standarisasi
Menurut Sulastri (2012), standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau
kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi
tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah
dinyatakan.
Standar yang berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai dasar pembanding
kuantitas, kualitas, nilai, hasil karya yang ada. Dalam arti yang lebih luas maka standar
meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun proses. Tidak boleh tidak, standar harus
atau sedapat mungkin diikuti agar supaya kegiatan maupun hasilnya boleh dikatakan dapat
diterima umum oleh penggunaan standar atau ukuran ini adalah hasil kerja sama pihak-pihak
yang berkepentingan dalam industri dimana perusahaan itu berada (Peni, 2013).
Sedangkan Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam
memproduksikan sesuatu, sedang pembuatan banyaknya macam ukuran barang yang akan
diproduksikan merupakan usaha simplifikasi. Standarisasi adalah proses pembentukan
standar teknis, yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji, standar definisi,
prosedur standar (atau praktik), dan lain-lain (Peni, 2013).

B. Cervical syndrome
1. Definisi
Nyeri leher adalah nyeri pada ujung saraf yang terletak di berbagai ligament dan
otot leher, serta discus intervertebral dan lapisan luar diskus (annulus fibrosus)
(Finkelstein, 2012). Menurut American College of Rheumatology (2012) nyeri leher
adalah rasa sakit di leher yang bisa dilokalisasi pada tulang belakang leher atau dapat
menyebar ke lengan bawah (radiculopati).
Sehingga daat disimpulkan nyeri leher (cervical syndrome) adalah nyeri yang
dihasilkan dari interaksi yang kompleks antara otot dan ligamen serta faktor yang
berhubungan dengan postur, kebiasaan tidur, posisi kerja, stress, kelelahan otot kronis,
adaptasi postural dari nyeri primer lain (Shoulder, sendi temporo mandibular,

4
craniocervikal), atau perubahan degeneratif dari discus cervikalis dan sendinya dan nyeri
leher ini mengganggu aktivitas seseorang.
2. Etiologi
Duduk statis saat bekerja dan tempat kerja yang tidak didesain secara ergonomis,
misalnya pembatik tulis dengan bidang tulis yg terlalu rendah, kursi tidak menopang
tubuh untuk duduk tegak dan sebagainya sering kita jumpai. Tanpa kita sadari kita pun
sering melakukan aktivitas seperti itu. Aktivitas yang terus menerus akan menimbulkan
masalah baru dan keluhan-keluhan pada tubuh kita, terutama pada sekitar leher dan
bahu. Keluhan yang sering ditimbulkan, antara lain: nyeri otot di sekitar leher dan bahu,
kaku, kesemutan pada lengan, sehingga gerak dan fungsinya menjadi terbatas. Keluhan
itu juga dapat menyebar ke punggung atas, punggung bawah dan ekstremitas
(Makmuriyah dan sugijanto, 2010).
Nyeri myofacial cervival terjadi karena terlalu sering menggunakan otot yang
menopang bahu dan leher. Penyebab cervical syndrome pada pasien adalah karena
terjadi kecelakaan kendaraan bermotor atau kinerja aktivitas ekstremitas berulang yang
berulang. Pada tulang belakang cervical, otot yang paling sering terlibat dalam nyeri
myofascial adalah trapezius, levator scapula, rhomboid, supraspinatus, dan infraspinatus.
Nyeri myofascial trapezius biasanya terjadi bila seseorang dengan pekerjaan di meja
kerja tidak memiliki sandaran tangan yang sesuai atau tidak ergonomis. Masalah lain
yang mungkin berperan dalam gambaran klinis nyeri myofascial serviks meliputi
disfungsi endokrin, infeksi kronis, kekurangan gizi, postur tubuh yang buruk, dan
tekanan psikologis (Phillips, 2016).
3. Epidemiologi Cervical Syndrome
Prevelensi nyeri leher atau biasa disebut dengan cervical sydrom meningkat setiap
6 bulan sekali berdasarkan dari diagnosis dokter. Dari penelitian 318 pasien diselidiki
ada 26% pasien mengalami gangguan facet joint yang bersifat simtomatik dan dari
sebanyak penelitian 126 pasien 65% pasien memiliki gangguan pada facet joint. Pasien
yang lain mengalami dislokasi cervical dan gangguan saraf pada cervical. Studi ini
menunjukkan bahwa prevalensi nyeri sendi servical pada facet joint mungkin serendah
26% atau setinggi 65%, tergantung pada seberapa agresifnya (Windsor, 2014).
Tampaknya terlihat bahwa facet joint merupakan sumber nyeri leher yang umum.
Namun, ada penyebab rasa sakit lainnya di tulang belakang cervical, seperti discus
intervertebralis, yang memungkinkan terlibat juga. Nyeri myofascial diperkirakan terjadi

5
pada umumnya pada populasi umum. Sebanyak 21% pasien yang didapatkan di klinik
ortopedi memiliki keluhan myofascial. Dari pasien tersebut, 85-93% memiliki
komponen rasa sakit myofascial pada kondisi berbagai kondisi cidera. Nyeri myofascial
serviks terjadi pada laki-laki dan perempuan, namun dengan dominasi di kalangan
wanita. Nyeri myofascial lebih sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia sampai
dengan lansia (Phillips, C., 2016).
C. Cervical Collar
Cervical collar adalah sebuah alat penyangga leher yang berfungsi untuk menahan
gaya fisika otot leher dan tulang leher serta kepala agar pada titik beban yang paling
ringan sehingga dapat dihasilkan kenyamanan. Pemakaian cervical collar pada siswa
pondok yang beraktifitas lama menggunkan lehernya perlu dibuatkan model collar
khusus.untuk mencegah terjadinya nyeri . Sekolah atau pondok dapat mendata beberapa
siswa nya yang mempunyai keluhan nyeri leher dansegera dilakukan pencegahan dengan
olah raga dan evaluasi posisioning belajar serta bisa bekerjasama dengan tenaga
kesehatan dokter fisioterapi dan profesi ortotik prostetik bersama tim rehablainnya. Untuk
profesi OP akan mencarikan model collar yang cocok sebagai penyangga atau support
kepala dan leher untuk mencegah cidera dan kemunkinan cervical syndrome.
Berdasarkan kajian tersebut diatas, perlu digaris bawahi bahwa perubahan
deformitas cervical syndrome terjadi mulai usia sekolah ,maka betapa besar dan penting
peran guru di Sekolah atau pondok dalam mewaspadai dan mencegah terjadinya masalah
ini. Peran guru akan dapat mengawali pencegahanatau suspect deteksi dini cervical
syndrome sebelum peran orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian pencegahan dan
perlu melibatkan peran serta guru, mengingat banyak penelitian terdahulu yang belum
melibatkan guru Sekolah atau pondok. Penelitian ini direncanakan dengan asumsi bahwa
ternyata betapa pentingnya peran guru dalam membantu penanganan cervical syndrome.
Pada penelitian ini pada bapak ibu guru Sekolah atau pondok diberikan edukasi berupa
penyuluhan dalam bentuk booklet tentang cervical syndrome, dimana menurut peneliti
perlu dikaji peran guru dalam ikut membantu pencegahan cervical syndrome
disekolah/pondok dengan memberi kegiatan kegiatan yang dapat meningkatkan kekutan
otot leher serta pemeliharaan sendi leher dengan olahraga ringan tercapai kekutan otot
yang bagus untuk support atau penyangga leher dan kepala.

6
D. Kerangka Teori

nyeri otot di sekitar leher dan


Alat Cervical bahu, kaku, kesemutan pada
Collar desain lengan, sehingga gerak dan
khusus fungsinya menjadi terbatas

cervical collar
desain khusus
3 Jenis
Mengganggu aktivitas
santri dalam
menghafal dan tilawah
Ditemukan
qur’an
satu Standart
_ collar
Khusus
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

E. Kerangka Konsep

Cervical Collar Cervical collar


Cervical Collar
Khusus 3 Jenis yang
Khusus
terstandarisasi

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

F. Hipotesis
Ada pengaruh efektifitas Model cervical khusus terstandart untuk mengurangi nyeri
cervical syndrome.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini Randomized Control Trialquasi t- Tes test design, dimana didalam
penelitian ini hanya terdapat 2 kelompok perlakuan yang akan mencari standarisasi tentang
keefektifan model cervical collar untuk mengurangi nyeri pada cervical syndrome.

B. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di sekolah atau pondok tafidz Quran didaerah Kabupaten
Karanganyar pada bulan Maret sampai Agustus 2022

C. Variabel Penelitian
1. Variabel independent
Pada penelitian ini variable independen adalah standarisasi model cervical khusus
2. Variabel dependen
Pada penelitian ini variable dependen adalah nyeri pada cervical syndrome.

D. Definisi Operasional
1. Standarisasi Cervical collar model khusus
Adalah menetapkan standarisasi sebuah alat yang dipasang pada leher dengan
penambahan alat atur sesuai dengan kenyamanan masing-masing santri untuk
mengurangi nyeri terhadap cervical syndrome
2. Nyeri
Adalah suatu kondisi atau rasa tidak nyaman samai sakit yang dialami santri karena
kegiatan yang dilakukan secara monoton yang menimbulkan cervical syndrome. Alat
ukur nyeri dengan menggunakan VAS (Visual Analog Scale) sehingga diperoleh skala
pengukuran nyeri adalah interval.

E. Populasi dan Sampel


Populasi adalah semua kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. Pada
penelitian ini populasinya yaitu semua santri Pondok di wilayah Kabupaten Karanganyar
yang mengalami cervical syndrome sejumlah 100 santri.

8
Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin sebagai
berikut :
N
n= 2
1+ N (d)

Keterangan :

N : Jumlah populasi

n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan = 0,05

Dari rumus diatas jika total populasi santri yang mengalami cervical syndrome ada 100
santri maka total sampelnya adalah sebanyak 80 santri. Sehingga teknik pengambilan
sampelnya adalah simple random sampling

F. Instrumen / Alat Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa standarisasi pedoman
alkes Kememkes republik Indonesia booklet .

G. Jalannya Penelitian
1. Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dan tahap kedua.
Pada tahap pertama,peneliti mencatat identitas guru dan siswa yang telah ditetapkan
subyek penelitian,meliputi nama,jenis kelamin,usia, alamat ,serta melakukan pendataan
dan pemeriksaan untuk menetapkan jenis peserta penelitian yang memenuhi criteria
inklusi.Setelah itu dilakukan pemeriksaan pada siswa dengan mengunakan skala VAS
dan dicatat hasilnya,setelah itu kita dapatkan siswa yang nyeri leher/cervical syndrome
sgr dilakukan educasi oleh guru yg sudah dilatih serta diberikan cervical collar khusus.
2. Pada pengumpulan data tahap kedua,dilakukan pengukuran pada subyek penelitian dan
mencatat hasil terhadap subyek penelitian dalam hal ini keluhan nyerinya dan VAS test.
H. Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan analisis bivariate untuk mengetahui
keterikatan dari dua variable lalu diolah dan diuji normalitas data Kolmogorov smirnov,
normalitas jika sampel besar ( 50 ). Data yang telah dikumpulkan dilakukan rekapitulasi,
kemudian dilakukan pengolahan data yang meliputi editing, koding dan tabulating,

9
sedangkan program yang dipakai dalam pengolahan dan analisis data adalah software SPSS
for Win13.00 for windows.
1. Uji normalitas data
Uji ini bertujuan untuk melihat distribusi data yang akan dianalisis,yaitu keluhan nyeri
cervical syndrome saat awal dan saat akhir penelitian,dengan menggunakan uji
normalitas Kolmogorov Smirnov. Apabila diperoleh nilai p.> 0.05 pada output uji
tersebut maka dikatakan sebagai data yang berdistribusi normal.
2. Uji hipotesis
Uji hipotesis menggunakan paired sample t –test, jika data terdistribusi normal (p> 0,05),
jika data terdistribusi tidak normal, maka menggunakan wilcoxon.

10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Biaya Penelitian
Tabel 1. Anggaran Biaya Penelitian Pelaksanaan penelitian efektifitas prototype model colllar khusus dalam
pencegahan cervical syndrome bln Maret sampai Agustus 2021

No Jenis Penelitian Biaya Yang Diusulkan


Peralatan pendukung
penelitian cervical collar 80
1 biji @ 400.000 32.000.000.-

2 ATK,Fotocopy,Jilid 1.000.000,-

3 Biaya Perjalanan 1000.000,-


Biaya perijinan,olahdata,studi
4 lapangan) 6000.000,-

Total 40.000.000,-
Tabel
Mare 2 Anggaran Biaya Penelitian pelaksanaan penelitian standarisasi model cervical collar khusus untuk mengura
t sampai Agustus 2022

No Jenis Penelitian
Peralatan Pendukung
Penelitia Cervical collar 100
1 biji @Rp 400.000 40.000.000.-

2 ATK,Fotocopy,Jilid 1000.000,-

3 Biaya Perjalanan 2000.000,-


Biaya
4 perijinan,olahdata,konsumsi 7000.000,-

Total 50.000.000,-

Tabel 3 Anggaran biaya penelitian pelaksanaan penelitian Modifikasi model cerivical collar untuk pekerja dengan
- maksimal Maret sampai Agustus 2023

No Jenis Penelitian
Peralatan Pendukung
Penelitia Cervical collar 80
biji @Rp 400.000(modifikasi
1 barui) 40.000.000.-

2 ATK,Fotocopy,Jilid .500.000,-

11
3 Biaya Perjalanan 2000.000,-
Biaya
4 perijinan,olahdata,konsumsi 7.500.000,-

Total 50.000.000,-

dari 3 penelitian ini =140.000.00


Total sejumlah 0
Catatan untuk periode ke
2 kita pakai anggaran tabel
2

Jadwal Kegiatan

Waktu ( Bulan ) 2021


No Kegiatan Agustu
Maret April Mei Juni Juli s

1 Persiapan

Penyusunan Kerangka Acuan


Melakukan Studi
pendahuluan

Presentasi Proposal
Mengajukan Ethical
Clearence
Menyiapkan surat ijin
penelitian

2 Pelaksanaan

Pengumpulan Data

Analisis Data

3 Pelaporan

Penyusunan laporan

Seminar hasil penelitian

12
Perbaikan

Pengumpulan laporan

Waktu ( Bulan ) 2022


No
Kegiatan Agustu
.
Maret April Mei Juni Juli s
1 Persiapan

Penyusunan Kerangka Acuan

Melakukan Studi pendahuluan

Presentasi Proposal

Mengajukan Ethical Clearence


Menyiapkan surat ijin
penelitian
2 Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Analisis Data
3 Pelaporan
Penyusunan laporan
Seminar hasil penelitian
Perbaikan
Pengumpulan laporan

Waktu ( Bulan ) 2023


No
Kegiatan Agustu
.
Maret April Mei Juni Juli s
1 Persiapan

Penyusunan Kerangka Acuan

Melakukan Studi pendahuluan

Presentasi Proposal

Mengajukan Ethical Clearence


Menyiapkan surat ijin
penelitian
2 Pelaksanaan

13
Pengumpulan Data
Analisis Data
3 Pelaporan
Penyusunan laporan
Seminar hasil penelitian
Perbaikan
Pengumpulan laporan

DAFTAR PUSTAKA

Alison and fuller, (2001). Balance and vestibular Disorder dalam Neurological Rehabilitation,
edisi empat, Mosby, inc, St Lois, hal 616 – 655
Aston, J.N, (2003), Traumatologik dan ortopedik, EGC, Jakarta, hal196 – 199
Bougie, (2001), Physical Avtivity and Exercise for The older adult, McGraw-Hill, New York,
hal 293 – 322
Bowo, E.T and Faisal, A. 2014. Validitas Kelengkungan Vertebra Hasil Foto Polos Proyeksi
Lateral Pada Spasme Muskulus Paraspinal. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Dorlan, 2006, Kamus Kedokteran, Penerbit Buku kedokteran EGC : Jakarta
Hoy, D. G., Protani, M., De, R. & Buchbinder, R. 2010. The Epidemiology of Neck Pain.
Clinical Rheumatology 24(6): 783-792.
Hyland (2006) Genre paedagogy, Universsity of London, United kingdom
Iheukwumere, N., Okoye, E. 2014. Prevalence of Symptomatic Cervical Spondylosis in A
Nigerian Tertiary Health Institution. Tropical Journal of Medical Research 17, 25.
Lv, Y., Tian, W., Chen, D., Liu, Y., Wang, L., Duan, F. 2018. The prevalence and Associated

14
Factors of Symptomatic Cervical Spondylosis in Chinese Adults: A Community-
Based Cross-Sectional Study. BMC Musculoskeletal Disorders 19(325): 1-12.
Michelson dkk, (2002), Investigation into the fat pads of the sole of the foot ankle, 13; 227
Mulyasa H E (2011), Mamanjemen pendidikan karakter, Bumi Aksara , Jakarta
Parkey Forred w (2008), Menjadi guru, Indexs, Jakarta
Peng, B., Pang, X., Li, D., Yang, H. 2015. Cervical Spondylosis and Hypertension: A Clinical
Study of 2 Cases. Medicine 94(10): 1-5.
Peni. W. 2013. Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Silvia, N., Widyahening, I.S., Soemarko, D.S. 2017. Efektivitas Latihan Leher dan Bahu dalam
Mengurangi Nyeri Leher dan Bahu pada Pekerja Kantor dengan Komputer: Laporan
Kasus Berbasis Bukti 7.
Sulastri,dkk. (2012). Gambaran Pola Makan Penderita Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kampar Kiri Hulu Kecamatan Kampar Kiri Hulu http://repository.unimus.ac.id
Kabupaten Kampar Riau, USU, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Sumatera Utara,
(Skripsi) https://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/view/1051
US National Library of medicine National Institute of healt , cerviacal syndrome the effetness of
physial terapy interention,diakses 2019
Wall et al, (2000), The Time Up and Go test Revisite, Meusurement of the component task,
From WWW, Rehabresearch.com.
Werner dkk (2001), Locomotor system, Penerbit Hipocrates, Jakarta
Yue, P., Liu, F., Li, L. 2012. Neck/Shoulder Pain and Low Back Pain among Schoolteachers in
China, Prevalence and Risk Factors. BMC Public Health 12.

15
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta
Website : www.poltekkes-solo.ac.id email : poltekkes_solo@yahoo.co.id polkessolo@gmail.com
Telp. 0271-856929 Fax. 0271-85538 Kode Pos: 57127

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Drs. Alfan Zubaidi, M.Kes.
NIDN : 4026086403
Pangkat/Golongan : Pembina I/IVa
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan dengan judul “Mencari
Standarisasi Cervical Collar Kusus untuk mengurangi nyeri Cervical syndrome di pondok tahfidz
Quran Kabupaten Karanganyar” yang di usulkan dalam skema Penelitian Unggulan perguruan

16
Tinggi untuk tahun anggaran 2022 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudan diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui Surakarta, April 2021


Ketua Lembaga, Ketua

Satino, SKK.,M.ScN Drs. Alfan Zubaidi, M.Kes


NIP. 1961010211989031001 NIP. 196408261989031001

Lampiran 1
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PENELITI
BIODATA KETUA PENELITI

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Drs. Alfan Zubaidi, M.Kes.
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional
4 NIP 196408261989031001
5 NIDN 4026086403
6 TTL Nganjuk, 26 Agustus 1964
7 E-mail Drsalfanzubaidi@gmail.com
8 Nomor telepon/HP 085647320779
9 Website Personal
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
10 Institusi
Surakarta
11 Program Studi Ortotik Prostetik

17
12 Jenjang Pendidikan Terakhir Strata – II
13 Alamat Jl. Palem 10 JPI Jaten

B. SINTA
1. Sinta ID 6716493
2. Sinta Skor
3. Rank In National
4. Rank In Affiliation
5. Scorpus ID
6. H-Index
7. Articles 5
8. Citation
9. Google Scholar ID
10. h-Index
11. Articles

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (Rp)
1 2013 Koreksi collar dan cervical risbinakes 15.000.000
sindrome
2 2017 Lumbal corset untuk ribinakes 28.000.000
mengurangi nyeri lowbackpain
3 2018 Kneedecker untuk mengurangi ribinakes 38.000.000
nyeri OA
4 2020 Model cervical khusus untuk
mengurangi nyeri cervical
syndrome

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir


Judul Artikel Nama
No. Volume/Nomor/Tahun URL
Ilmiah Jurnal
1

18
2
3
4

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No. Nama Pertemuan Ilmiah/seminar Tahun Waktu dan tempat

F. Karya Buku Dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

G. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun Terakhir


Nomor
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis
P/ID

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam penelitaian dosen pemula.

Surakarta, APRIL 2021


Ketua Peneliti

Drs. Alfan Zubaidi, M.Kes


NIP. 196408261989031001

19
BIODATA ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Arif Fadli,M Adm.Kes

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP -198306292006041003

5 NIDN 4029068301

6 TTL Brebes, 29 Juni 1983

7 E-mail Fadliarif31@gmail.com

8 Nomot telepon/HP 081355377050

9 Website Personal -

1 Institusi Politeknik Kesehatan Kementrian


0 Kesehatan Surakarta

1 Program Studi Ortotik Prostetik


1

20
1 Jenjang Pendidikan Terakhir Strata-II
2

1 Alamat Bayan Krajan, RT 05/RW 14, Kadipiro,


3 Banjarsari, Surakarta

B. SINTA

1 Sinta ID 6661989

2 Sinta Skor -

3 Rank In National 174878

4 Rank In Affiliation 157

5 Scopus ID -

6 H-Index -

7 Articles 3

8 Citation -

9 Google Scholar ID erMswSIAAAAJ

1 h-Index -
0

1 Articles -
1

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Taun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (Rp)

1 - - - -

D. Publikasi Artikel Ilmia Dalam 5 Taun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Volume/Nomor/Tahun URL


Jurnal

1 - - - -

21
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Tahun Waktu dan Temat


Ilmiah/Seminar

1 - - -

F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

1 - - - -

G. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor


P/ID

1 - - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungaabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenui salah satu persyaratan
dalam penelitian dosen pemula.

22
Surakarta, APRIL 2021
Anggota

Arif Fadli, M Adm.Kes


NIP. 198306292006041002

Lampiran 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENGUSUL DAN PEMBAGIAN TUGAS

Instansi Asal Bidang Alokasi Uraian


No. Nama/NIDN Ilmu waktu tugas
(jam/minggu)

1 Drs. Alfan Zubaidi MKes Poltekkes Fisioterapi Ketua


NIP. 196408261989031001 Kemenkes
Surakarta

2 Arif Fadli M AdmKes Poltekkes Fisioterapi Anggota


NIP. 198306292006041002 Kemenkes 1
Surakarta

23
24

Anda mungkin juga menyukai