Anda di halaman 1dari 3

Analisis keterkaitan/ketergantungan antar tahap pengerjaan praktikum perancangan organisasi perusahaan dan perancangan organisasi lantai pabrik Pada

praktikum PTI 2 modul 1 mengenai perancangan organisasi, output yang dihasilkan harus berurutan karena satu dengan yang lainnya memiliki hubungan dan keterkaitan. Berikut merupakan output praktikum beserta urutannya,

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Visi dan Misi Perusahaan Value dan Belief Perusahaan Tujuan dan Strategi Bersaing Struktur Organisasi Perusahaan

Proses Bisnis Perusahaan


IFAS, EFAS, TOWS Matrix IMR Job Description Struktur Organisasi Lantai Produksi ARC

a. Visi dan Misi Perusahaan Visi dan Misi perusahaan sangat penting untuk dirumuskan pada awal pembentukan sebuah perusahaan, karena visi merupakan WHY? dari suatu organisasi, yang artinya suatu dasar utama mengapa suatu perusahaan dibuat. Tanpa visi yang jelas suatu perusahaan akan kehilangan arah geraknya, karena visi merupakan kompas bagi perusahaan. Misi juga penting karena merupakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai visi perusahaan. b. Value dan Belief Perusahaan Setelah penentuan visi dan misi perusahaan, langkah selanjutnya adalah penentuan value dan belief perusahaan, yang merupakan nilai-nilai yang dipercaya oleh perusahaan dan harus dipegang teguh oleh setiap entitas di dalam perusahaan dalam rangka mencapai visi dan misi yang merupakan cita-cita perusahaan. c. Tujuan dan Strategi Bersaing Setelah memiliki value dan belief, perusahaan menentukan tujuan dan strategi bersaingnya yang memberikan gambaran jelas mengenai kondisi yang ingin dicapai perusahaanserta bagaimana cara mencapainya. Tujuan dan strategi ini yang kemudian akan dijadikan referensi penentuan struktur organisasi.

d. IFAS,EFAS, dan Matriks TOWS IFAS,EFAS, dan Matriks TOWS dibuat berbarengan untuk mengetahui kelebihan, kelemahan serta kondisi serta keadaan riil perusahaan, dimana saat kita telah mengetahui keadaan riil perusahaan, kita dapat menentukan dan menyusun strategi yang tepat. e. Proses Bisnis Setelah penentuan strategi, dirinci setiap aktivitas yang berlangsung di dalam perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Pemetaan proses bisnis dilakukan dengan metode IDEF 0. f. Struktur Organisasi Perusahaan Tujuan dan proses bisnis digunakan untuk penjabaran struktur organisasi yang kemudian akan dijabarkan pada job description.

g. IMR Selanjutnya akan dipetakan hubungan antara proses bisnis dan jabatan yang ada pada struktur organisasi. Pemetaan ini menjelaskan jabatan yang memiliki tanggung jawab (R), menyetujui (A), menjalankan (O), mendukung (S), ataupun memberi informasi (I) tentang sebuah proses bisnis. h. Job Description Setelah pengerjaan struktur organisasi, akan dilakukan penguraian tugas setiap entitas pada struktur organisasi yang berisi tanggung jawab setiap jabatan pada struktur organisasi. i. Struktur Unit Organisasi Lantai Produksi Pada perancangan organisasi ini, dilakukan juga perancangan organisasi lantai produksi, dimana perancangan ini menentukan posisi mesin serta peningkatan produktivitas. ARC Merupakan metode untuk mengelompokkan kegiatan yang saling berhubungan dalam organisasi.

j.

Analisis karakteristik kondisi perusahaan seperti apa yang sesuai terhadap penggunaan struktur organisasi matriks. Bagaimana jika diterapkan di Indonesia? Penggunaan struktur fungsional dan produk secara bersamaan dinamakan struktur organisasi matriks. Dalam struktur organisasi matrik dibutuhkan sinergi yang sangat baik antar tiap entitas serta dibutuhkan pembagian job description yang jelas dan tidak saling beririsan satu dengan yang lain. Konflik kepentingan dapat terjadi baik antar produk (horisontal) maupun antar bagian fungsional (vertikal).

Struktur organisasi matriks cocok untuk digunakan pada perusahaan besar, dimana struktur organisasi fungsional dinilai tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan terhadap organisasi. Perusahaan kemudian diharapkan dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dapat bersaing di pasar. Namun, dengan penggunaan struktur matriks ini dimana struktur organisasi menjadi gemuk, kerjasama tim yang baik sangat diperlukan agar dapat saling memenuhi kebutuhan satu dengan yang lain dan tidak terjadi keadaan berat sebelah pada salah satu sisi matriks. Apabila struktur organisasi matriks ingin diterapkan di Indonesia, setiap entitas perusahaan harus benar-benar memperhatikan masalah sinergi baik secara horisontal dan vertikal, serta harus tegas dalam penentuan pembagian tugas, sehingga kebiasaan rancu atau ambigu orang Indonesia harus dihilangkan. Untuk menunjang keberhasilan penerapan struktur organisasi matrik dibutuhkan pelatihan dan training untuk meningkatkan kerja sama tim antar setiap entitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai