Anda di halaman 1dari 16

ISOLASI

Isolation Precaution merupakan


bagian integral dari program
pengendalian infeksi nosokomial.
Tujuan
Isolation Precaution bertujuan untuk
mencegah transmisi
mikroorganisme patogen dari satu
pasien ke pasien lain dan dari
pasien ke petugas kesehatan
ataupun sebaliknya.

Evolution of Isolation
Practices

Early Isolation Practices


Isolation Precaution pertama kali dipublikasikan di US
pada tahun 1877, dimana pada waktu itu buku
pegangan rumah sakit merekomendasikan penempatan
pasien infeksi di fasilitas terpisah.
Penemuan tehnik aseptik pada prosedur tindakan pada
tahun 1890- 1900.
Pada tahun 1910 Petugas rumah sakit memakai gaun
terpisah dan mencuci tangan dengan larutan antiseptik
setelah kontak dengan pasien dan melakukan desinfeksi
peralatan yang terkontaminasi dengan pasienbarrier
nursing.
Sepanjang tahun 1950 isolasi penyakit infeksi
tuberkulosis khusus
Pada pertengahan 1960 pasien penyakit infeksi di
tempatkan di rumah sakit umum dengan menempatkan
di ruang isolasi satu kamar atau multiple-patient room

CDC Isolation Manual

Pada tahun 1970 Centers for Disease Control (CDC)


mempublikasikan secara detail manual isolasi Isolation
Tehniques for Use in Hospital untuk membantu rumah sakit umum
dalam isolation precaution. Direvisi pada tahun 1975. Manual ini
dapat diaplikasikan pada rumah sakit kecil dengan sumbersumber yang terbatas.
Manual isolation precaution tujuh kategori isolasi adalah: Stric
Isolation, Respiratory Isolation, Protective Isolation, Enteric
Precaution, Wound and Skin Precautions, Discharge Precaution
and Blood Precaution.
Pada tahun 1980 rumah sakit mengalami endemik dan epidemik
masalah infeksi nosokomial, beberapa disebabkan oleh multidrug- resistant mikroorganisme, adanya patogen yang baru
dikenal, yang memerlukan isolation precaution yang berbeda dari
kategori isolasi yang ada. Adanya peningkatan kebutuhan isolasi
precaution ditujukan lebih spesifik pada transmisi nosokomial di
unit perawatan khusus/intensif.
Pada tahun 1981- 1983 CDC Hospital Infection Program bersama
spesialis penyakit infeksi, pediatrik bedah, epidemiologi rumah
sakit, petugas pengendalian infeksi melakukan revisi Isolation
Manual.

CDC Isolation Guideline

Pada tahun 1983 CDC Guideline for Isolation


Practices in Hospital di publikasikan.
Pada Isolation Guideline, ada beberapa kategori
yang dimodifikasi. Kategori Blood Precaution
yang awalnya hanya ditujukan kepada pasien
dengan kronik Hepatitis B virus diubah menjadi
Blood and Body Fluid Precautions dan diperluas
dengan memasukkan AIDS dan cairan tubuh.
Protective Isolation dihapus , sehingga Isolation
Guideline terdiri dari Strict Isolation, Contact
Isolation, Respiratory Isolation, Tuberculosis
Isolation, Enteric Isolation, Drainage/Secretion
Precaution, and Blood and Body Fluid
Precautions

Universal Precautions

Pada tahun 1985 terjadi epidemik HIV, praktek isolasi di US


diubah secara dramatikal dengan memperkenalkan strategi
baru untuk isolation precaution yang dikenal dengan
Universal Precaution (UP).
Pada tahun 1988 sangat ditekankan dua hal penting yaitu
pertama darah merupakan sumber penting pada transmisi
HIV dan HBV, kedua pengendalian infeksi berupaya untuk
mencegah transmisi darah yang terinfeksi di petugas
kesehatan.
Universal Precaution (UP) diaplikasikan kepada darah,
cairan tubuh (cairan semen dan vagina) cairan tubuh yang
transmisi tidak diketahui (cairan amniotic, cerebrospinal,
pericardial, peritoneal, pleural, dan synovial) dan cairan
tubuh yang kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
tetapi feces, sekret hidung, sputum, keringat, air mata,
urine, muntah tidak, kecuali terkontaminasi dengan darah.
Walaupun HIV dan HBV antigen ( HBs Ag) ada ditemukan
di cairan , sekresi atau ekskresi tapi pada Universal
Precaution tidak diaplikasikan .

Body Substance Isolation


( BSI)

Pada tahun 1987 sistem manual isolasi baru yang


disebut Body Substance Isolation (BSI) di Seatle,
Washington, San Diego, California. Body Substance
Isolation difokuskan pada darah, feces, urine, sputum ,
saliva, wound drainage, cairan tubuh lain dari semua
pasien tanpa melihat status infeksinya. Pencegahannya
dengan menggunakan sarung tangan. Petugas
diharuskan memakai sarung tangan bersih sebelum
kontak dengan membrane mukosa dan kulit luka, dan
menggunakan sarung tangan pada permukaaan tubuh
yang lembab/basah. Keuntungan menerapkan BSI
adalah sederhana, sementara kerugiannya biaya untuk
membeli sarung tangan tinggi.

Pada BSI sarung tangan direkomendasikan untuk


antisipasi kontak dengan permukaan tubuh yang
basah/lembab tetapi cuci tangan setelah melepas sarung
tangan tidak dianjurkan kecuali tangan tekontaminasi.

A New Isolation Guideline

Guideline for isolation Precaution


in Hospital telah direvisi pada
tahun 1990. Revisi Isolation
guideline terdiri dari dua baris
precaution yaitu Standard
Precaution dan TransmisionBased Precaution.

Standard Precaution

Standard Precaution adalah gabungan


dari Universal Precaution dan Body
Substance Isolation.
Standard Precaution diaplikasikan kepada
darah, semua cairan tubuh, sekresi dan
ekskresi kecuali keringat, tanpa
mengetahui apakah mengandung darah
atau tidak, kulit luka, membrane mukosa.
Standard Precaution untuk menurunkan
resiko transmisi mikroorganisme dari
sumber terinfeksi atau tidak diketahui terinfeksi.

Transmisi-based
Precaution

Transmisi-based Precaution
ditujukan untuk pasien-pasien yang
sudah diketahui infeksi atau diduga
terinfeksi.
Ada tiga tipe Transmisi-basedPrecaution yaitu : Airborne
Precaution, Droplet Precaution,
dan Contact Precaution.

MENGAPA INFEKSI
BISA TERJADI?
Menurut Gordon & Le Rich (1950)
AGENT

CROSS INFECTION
ENVIRONMENT
INFECTION
SELF INFECTION

HOST

ENVIRONMENT

Transmisi mikroorganisme

Transmisi mickroorganisme di
rumah sakit dapat terjadi dengan
berbagai cara, bisa lebih dari satu
cara. Ada lima cara terjadinya
transmisi mikroorganisme yaitu:
contact, droplet, airborne, common
vihecle dan vectorborne

Contact Transmission

Contact Transmisi adalah yang paling sering pada


infeksi nosokomial, dibagi dalam dua group: direct
contactr dan indirect contact
Direct contact ( kontak langsung): transmisi
mikroorganisme langsung permukaaan tubuh ke
permukaaan tubuh seperti saat memandikan,
membalikkan pasien kegiatan asuhan keperawatan
pasien yang langsung menyentuh permukaaan tubuh
pasien. Dapat juga terjadi diantara dua pasien
Indirect contact ( kontak tak langsung) kontak dengan
kondisi orang yang lemah melalui peralatan yang
terkontaminasi seperti peralatan instrumen yang
terkontaminasi, jarum, alat dressing, tangan yang
terkontaminasi tidak dicuci dan sarung tangan tidak
diganti diantara pasien

Droplet Transmission
( Percikan)
Secara teoritikal merupakan bentuk kontak

transmisi., namun mekanisme transfer


mikroorganisme patogen ke penjamu agak ada
jarak dari transmisi kontak. Mempunyai partikel
sama atau lebih besar dari 5 mikron. Droplet
transmisi dapat terjadi ketika batuk, bersin,
berbicara dan saat melakukan tindakan khusus
seperti saat melakukan pengisapan lendir dan
tindakan broschoskopi. Transmisi terjadi ketika
droplet berisi mikroorganisme yang berasal dari
orang terinfeksi dalam jarak dekat melalui udara
menetap /tinggal pada conjuctiva, mukosa
hidung dan mulut orang yang terkena. Karena
droplet tidak meninggalkan sisa di udara maka
penanganan khusus udara dan ventilasi tidak
diperlukan untuk mencegah droplet transmisi

Airborne Transmisi ( melalui


udara)
Transmisi melalui udara yang

terkontaminasi dengan mikroorganisme


patogen, memiliki partikel kurang atau
sama dengan 5 mikron. Tranmisi terjadi
ketika menghirup udara yang mengandung
mikroorganisme patogen. Mikroorganisme
dapat tinggal di udara beberapa waktu
sehingga penanganan khusus udara dan
ventilasi perlu dilakukan.
Mikroorganisme yang transmisi melalui
udara adalah mycobacterium tubercolusis,
rubeola dan varicella virus.

Vectorborne Transmision

Tranmisi mikroorganisme melalui


verntor seperti nyamuk, lalat, tikus
serangga lainnya..

Standard
Precautions
Cuci tangan
a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

j.

Sarung tangan
Masker, Pelindung mata dan wajah
Gaun/apron
Peralatan perawatan pasien
Pengendalian lingkungan routinly
Linen
Penangnan limbah
Kesehatan karyawan dan darah yang
terinfeksi patogen
Penempatan pasien

Anda mungkin juga menyukai