Penatalaksanaan
Gagasan bunuh diri pada pasien alkoholik biasanya akan membaik pada
beberapa hari abstinensi
Penanganan Di IRD
Intoksikasi Peptisida1
Intoksikasi Peptisida2
2. Eliminasi.
-Emesis, merangsang penderita supaya muntah, pada penderita yang sadar atau dengan pemberian sirup
ipecac 15 - 30 ml. Dapat diulang setelah 20 menit bila tidak berhasil. Dapat juga menggunakan susu.
-Katarsis ( intestinal lavage ), dengan pemberian laksan bila diduga racun telah sampai diusus halus dan
besar.
-Kumbah lambung atau gastric lavage, pada penderita yang kesadarannya menurun,atau pada penderita yang
tidak kooperatif.Hasil paling efektif bila kumbah lambung dikerjakan dalam 4 jam setelah keracunan.
Kontra indikasi untuk dekontaminasi lambung adalah:
-Keracunan bahan korosif atau senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll) karena mempunyai risiko
terjadi gejala keracunan yang lebih serius
-Penurunan kesadaran (bila jalan napas tidak terlindungi).
Intoksikasi Peptisida2
3.
Anti dotum
Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek
akumulasi Akh pada tempat penumpukan.
a. Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg
b. Dilanjutkan dengan 0,5 1 mg setiap 5 - 10 15 menitsamapi timbulk gejala-gejala
atropinisasi ( muka merah,mulut
kering,takikardi,midriasis,febris dan psikosis).
c. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 30
- 60 menit selanjutnya setiap 2 4 6 8 dan
12 jam.
d. Pemberian SA dihentikan minimal setelaj 2 x 24
jam. Penghentian yang mendadak dapat
menimbulkan rebound effect berupa edema paru
dan kegagalan pernafasan akut yang sering fatal.
Macam-macam
-Golongan barbiturat : fenobarbital ( Luminal ), amobarbital ( Amytal ),
pentotal ( Nembutal ), tiopental ( Pentotal ).
-Nonbarbiturat : meprobamat, methaqualon, gluthetimide ( Doriden ).
-Antiepilepsi : phenitoin ( Dilantin ), carbamazepin ( Tegretol ).
-Antihistamin : antazoline, diphenhydramine ( Benadryl ), dll.
-Phenothiazine dan derivat-derivatnya : chlorpromazine ( Largacti ),
chlordiazepoxide ( Librium ), diazepam ( Valium, Stezolid ), lorazepam
(Ativan), haloperidol ( Haldol ),dll.
-Bromidum : NaBr, KBr, NH4Br.
-Analgetika : asam salisilat ( Aspirin ), acetaminophen ( Paracetamol ),
metampiron ( Antalgin, Novalgin ).
-Analgetika narkotika : morphine, codeine, heroin, meperidine
( Pethidine ), opium ( Papaver somniferum ), loperamide ( Imodium ),
dll.
Gantung Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Senjata Api1
Prinisip dasar penanganan luka tembak :
1. Cari sumber perdarahan
2. Tekan langsung, gunakan pembalut
3. Jika pembalut dibasahi darah, tambahkan lagi di
atasnya
4. Jika lukanya hanya kecil dan perdarahannya sedikit,
bersihkan dengan alkohol 70% atau betadhin
5. Jika terjadi shock berikan infus NaCl 0,9%
6. Lakukan tindakan debridement :
a. Insisi kulit
b. Irigasi/pembilasan luka
c. Pembuluh darah. Lakukan ligasi pada sumber
perdarahan
d. Eksisi dari jaringan yang non vital
e. Sesudah terjadi luka baru, luka dibiarkan terbuka
f. Immobilisasi daerah luka
g. Tutup luka (ketika luka sudah tenang)
Senjata Api2
Infeksi dan pencegahannya :
-Jangan sekali-sekali menyentuh luka
dengan tangan atau alat yang kotor
-Jangan mencuci luka dengan air yang
tidak steril
-Bersihkan luka dengan bahan antiseptik
-Tutup luka dengan kasa steril