Anda di halaman 1dari 59

Tanggung Jawab

Hukum Rumah Sakit

Dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya RSSA Malang

DEFINISI RS
WHO
badan usaha yg menyediakan pemondokan yg
memberikan jasa pelayanan medik jangka
pendek dan jangka panjang yg terdiri atas
tindakan observasi, diagnostik, terapetik, dan
rehabilitatif untuk orang-2 yg menderita
sakit, terluka, dan untuk mereka yg mau
melahirkan, disamping itu menyediakan
pelayanan atas dasar berobat jalan kepada
pasien-2 yg bisa langsung pulang

PERMENKES TAHUN 1988

Sarana upaya kesehatan yg menyelenggarakan


kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian

Sejarah Perkembangan RS

Periode I (-1960):
murni amal, tdk ada tuntutan hukum
RS bersifat sosial
Periode II (> 1965)
RS bersifat sosial ekonomis
Periode III (> 1990)
Permenkes 84/1990
peluang mendirikan RS oleh PT RS non
profit & profit

Manajemen lama disiplin kedokteran


Manajemen saat ini :
organisasi, dibentuk oleh suatu badan hukum
(Pemerintah, Perjan, Yayasan, PT, Perkumpulan)
Disiplin hukum
Disiplin ekonomi
Disiplin sosial
Disiplin manajemen
Prinsip organisasi: authority
pandangan manajemen hrs ada pucuk pimpinan yg
memikul tanggung jawab & wewenang tertinggi

MACAM RS
Jenis
pelayanan kesehatan
Umum

Khusus

Kepemilikan RS

Pemerintah

Swasta

5 kategori 3 kategori

Klasifikasi RS Pemerintah

Kelas A: fasilitas & kemampuan pelayanan medik


spesialistik + sub spesialistik yg luas
Kelas B II : fasilitas & kemampuan pelayanan
medik spesialistik luas + sub spesialistik terbatas
Kelas B I : fasilitas & kemampuan pelayanan medik
spesialistik sekurang-2nya 11 spesialistik
Kelas C : fasilitas & kemampuan pelayanan medik
spesialistik sekurang-2nya 4 spesialistik dasar
lengkap
Kelas D : fasilitas & kemampuan pelayanan medik
dasar

Klasifikasi RS Swasta

RSU Swasta Pratama


pelayanan medik bersifat umum
RSU Swasta Madya
pelayanan medik bersifat umum +
spesialistik 4 cabang
RSU Swasta Utama
pelayanan medik bersifat umum,
spesialistik & subspesialistik

Fungsi Rumah Sakit

Menyediakan & menyelenggarakan:


Pelayanan medik,
Pelayanan penunjang medik,
Pelayanan perawatan
Pelayanan rehabilitasi
Pelayanan pencegahan & peningkatan kesehatan
Tempat pendidikan & latihan tenaga medik &
paramedik
Tempat penelitian & pengembangan ilmu & teknologi
bidang kesehatan

Hak Rumah Sakit

membuat peraturan yg berlaku di RS tsb.


mensyaratkan pasien harus mentaati semua
peraturan RS
mensyaratkan pasien mentaati instruksi
dokter
menuntut pihak-2 yg melakukan wanprestasi
(pasien, pihak ketiga, dll)
mendapat perlindungan hukum

Kewajiban Rumah Sakit

mematuhi peraturan perundangan yg dikeluarkan


oleh Pemerintah
memberikan pelayanan tanpa membedakan suku,
ras agama, sex, & status sosial pasien
merawat pasien sebaik-baiknya tanpa
membedakan kelas
menjaga mutu perawatan dg tidak membedakan
kelas
memberikan pertolongan di UGD/IRD tanpa
meminta imbalan terlebih dahulu

menyediakan sarana & peralatan umum yg dibutuhkan


menjaga peralatan dalam keadaan siap pakai
merujuk pasien apabila sarana kurang
mengusahakan sarana + prasarana mengatasi
kecelakaan & bencana
melindungi dokter & memberi bantuan administratif &
hukum apabila ada gugatan
membuat perjanjian tertulis dgn dokter
membuat standar profesi medik utk pelayanan medik,
non medik

PELAYANAN KESEHATAN

Setiap upaya baik yg diselenggarakan sendiri


atau bersama-sama dlm suatu organisasi utk
meningkatkan & memelihara kesehatan,
mencegah penyakit, mengobati penyakit, dan
memulihkan kesehatan yg ditujukan terhadap
perseorangan, kelompok atau masyarakat.

Peranan Hukum dalam Yankes

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan


pelayanan kesehatan
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan haknya
utk memperoleh yankes
Meningkatnya perkembangan IPTEK kedokteran
Meningkatnya perkembangan spesialisasi di dunia
kedokteran
Meningkatnya pembentukan lembaga yankes di
masyarakat

Upaya Kesehatan :
(UU No.23/1992 psl 1 ayat 2)
Upaya kesehatan adalah
setiap kegiatan untuk memelihara & meningkatkan
kesehatan yg dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat
Pasal 10
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yg optimal bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dgn
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), & pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yg dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu), dan berkesinambungan

Menurut Lumenta:

Pelayanan Medik
kegiatan mikrososial yg berlaku antar
perorangan
Pelayanan Kesehatan
kegiatan makrososial yg berlaku antar
lembaga dg suatu populasi tertentu,
masyarakat atau komunitas

Yandik bagian dari Yan Kes

Pelayanan Rawat Jalan (Ambulatory Services)


Pelayanan Rawat Inap (Hospitalization)

Sifat Pelayanan Yankes

Pelayanan dasar
Pelayanan preventif + kuratif utk sendiri dan lingk.
Sekitar
Pelayanan ambulatoar/extramural
Pelayanan spesialistis + non spesialistis di luar RS
Pelayanan intramural
Pelayanan Medik umum + spesialistis dlm RS

Tujuan pemberian bantuan Yankes

Memberikan bantuan kepada individu utk


meningkatkan kemampuan menolong dirinya
sendiri dalam menghadapi masalah
kesehatannya

Peran RS dipengaruhi oleh:


1.

2.

Struktur organisasi pelayanan medik


dilakukan oleh tenaga kerja kesehatan
Perilaku sosial & budaya
antara tenaga kesehatan dgn masyarakat
pengguna jasa pelayanan kesehatan

Tenaga Kesehatan (PP 32/1996)

Tenaga medis : dokter, dokter gigi


Tenaga keperawatan : perawat, bidan
Tenaga kefarmasian : apoteker, analis farmasi, asisten
apoteker
Tenaga kesehatan masyarakat : epidemiolog kes.,
mikrobiolog kes., penyuluh kes., administrator kes.,
sanitarian
Tenaga gizi : nutrisionis, dietisian
Tenaga ketrampilan fisik : fisioterapis, terapi wicara
Tenaga keteknisian medis : radiografer, radioterapis,
teknisi gigi, analis kes., teknisi elektromedik, teknisi
transfusi, perekam medis

melakukan tugasnya wajib memiliki pengetahuan &


ketrampilan di bidang kesehatan yg dinyatakan dg
ijazah dari lembaga pendidikannya
Tenaga kesehatan tersebut hanya melakukan upaya
kesehatan setelah yg bersangkutan memiliki ijin dari
Menteri Kesehatan

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)


upaya kesehatan melibatkan sumber daya kesehatan
terdiri: perangkat keras dan lunak
hardware: sarana, prasarana, peralatan
software: manajemen, pembiayaan, dan SDM

Penyebab Diaturnya Masalah Kesehatan


dlm Hukum

2.

>>> jumlah permintaan upaya yankes taraf


kesejahteraan masyarakat & kesadaran
hidup sehat
Berubahnya pola penyakit

3.

Kemajuan iptekdok

1.

Aspek Yuridis Pelayanan Kesehatan

pengobat - si sakit aspek hukum :


perdata, administrasi maupun pidana
Tanggung gugat perdata karena:
1. Perbuatan melanggar hukum (onrechmatige
daad)
2. Wanprestasi
3. Mengakibatkan mati/cacat tubuh krn
kurang hati-2 & kurang cermat dlm
mengupayakan kesembuhan

Perbuatan melawan hukum


(onrechmatige daad)
pasal 1365 KUH Perdata, syarat:
1. Harus ada perbuatan/tidak berbuat
2. Perbuatan itu harus melanggar hukum
3. Ada kerugian
4. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan
hukum dgn kerugian yg diderita
5. Adanya kesalahan

TANGGUNG JAWAB RS

Personalia (dokter, perawat dll)


Mutu pelayanan standard profesi TK
Peralatan, sarana alat kedokteran,
peralatan dan sarana terkait pemberian
pelayanan kesehatan

HUBUNGAN HUKUM TK

PASIEN

pelayanan medik
dititik beratkan: pemberian pertolongan
berdasarkan kewajiban memberikan perawatan
& pertolongan

1. RS Pasien
a. Perjanjian perawatan
- Kesepakatan antara RS pasien
- RS menyediakan kamar perawatan & tenaga
perawat utk tindakan perawatan
b.

Perjanjian pelayanan medis


- Kesepakatan antara RS pasien
- RS menyediakan tenaga medis yg berupaya
maksimal menyembuhkan pasien melalui
tindakan medis.

2. RS Dokter

DOKTER

IN
Bekerja penuh pada RS
gaji dari RS
tanggung jawab ada pada RS
Doktrin Vicarious Liability
(Respondeat Superior)
OUT
Dokter tamu / paruh waktu
tanggung jawab pada ybs

3. RS Tenaga Kesehatan lain

Doktrin Vicarious Liability (Respondeat Superior)


Hub majikan buruh
Kecuali dokter tamu
hak Regres
menuntut TK yg bersalah utk mengembalikan ganti
rugi yg telah dibayar RS
TK melakukan pekerjaan, menjalankan tugas sesuai
keahlian, terikat etik profesinya ybs

4. Dokter Tenaga Kes. Lain

Tenaga kesehatan (PP 32/1996)


Hubungan Hukum Dokter Perawat
Tindakan perawat
mandiri asuhan keperawatan
delegasi

Syarat pendelegasian tindakan medis


1.
2.
3.
4.
5.

Diagnosa, terapi, oleh dokter tdk dpt


didelegasikan.
Dokter yakin perawat mampu melaksana kan
dgn baik.
Tertulis.
Bimbingan dan pengawasan medis pada
pelaksanaan tindakan.
Berhak menolak bila perawat tdk mampu.

5. Hubungan Dokter - Pasien


kontrak terapeutik
Dokter
Health Provider

KOMUNIKASI

transaksi terapeutik

Pasien
Health Receiver

INSPANNING VERBINTENIS
Upaya maksimal untuk menyembuhkan
ps. 1320 KUH Perdata

Pola Hubungan Dokter Pasien


Berdasar Sosial, Budaya dan Penyakit Pasien
1.

2.

3.

Activity Possivity Relation


- interaksi dokter pasien (-)
- pasien tdk dpt memberikan kontribusi aktif
Guidance Cooperation Relation
- Pasien perlu pertolongan , siap serta mau kerjasama
dgn dokter
Mutual Participation Relation
- Pasien merasa kedudukan sama di depan hukum
dlm hubungannya dgn dokter

6. Pasien-Tenaga Kesehatan lain

berupa kontrak kerja


berupaya memberi pelayanan sesuai kemampuan
dan ilmu yg dimiliki
berupa Inspanning Verbintenis & Resultaats
Verbintenis (kontrak bedasar hasil kerja)
pasien - tenaga kesehatan lain
Ps. 53, 54, 55, UU No. 23/th. 1992

MALPRAKTIK MEDIK
(Medical Malpractice)

Dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya RSSA Malang

KEMAJUAN IPTEK KEDOKTERAN


Memberi kebahagian
Memberi persoalan di bidang etika

MALPRAKTEK ( Medis )

Kegagalan Dokter mematuhi Standar Pelayanan Medik


atau kekurangcakapan atau kelalaian dalam memberikan
pelayanan kepada pasien yg merupakan penyebab
langsung dari cidera pd pasien
(World Medical Assembly, Marbella, Spain, September
1992)
Bedakan dengan Untoward Results

UNTOWARD RESULTS

Suatu cidera yg terjadi dalam suatu tindakan medis yg tidak


dapat dibayangkan/diperkirakan sebelumnya dan bukan
akibat dari kekurangcakapan dokter
suatu kemalangan dan dokter tidak bertanggung jawab
secara hukum.

TIMBUL MASALAH DLM HUKUM


KEDOKTERAN
DOKTER

Hubungan

PASIEN

Health Provider

Hukum

Health Receiver

Ketidakpuasan
Ketidaksesuaian paham
Antagonisme emosional

KONFLIK

Tindakan Pasien Yang Kecewa atau Tidak Puas


Tidak mengambil tindakan
Mengambil tindakan
1. Pribadi
- stop berhubungan dgn dokter
- memperingatkan keluarga
2. Langsung
- marah dan minta ganti rugi
3. Publik
- surat pembaca, lapor atasan

Jalur Mediasi
Jalur Hukum

PERMASALAHAN MALPRAKTEK MEDIK


Kesadaran Hukum Masyarakat
Kebebasan mengemukakan pendapat
Berkembangnya peraturan hukum di indonesia

Tindakan medik dokter merupakan Malpraktek yg


harus diproses di pengadilan, padahal belum tentu
dokter bersalah secara yuridik
Keuntungan pihak ketiga

Contoh Kekecewaan Pasien


Pasien merasa tidak menerima informasi yang dapat dimengerti
atau diterima
2.
Pasien yakin tindakan medik tidak sesuai standar (dengan atau
tanpa fakta yang sebenarnya)
3.
Pasien merasa tidak ditangani dengan sempurna, rasa simpati atau
rasa hormat
4.
Pasien memperoleh informasi, tetapi merasa tidak lengkap atau
tidak sebagaimana yang diharapkan
5.
Pasien merasa dipulangkan sebelum benar-benar sembuh tanpa
penjelasan atau tanpa follow up
6.
Pasien tergolong sebagai chronic complainers
(Dickens, 2000)
1.

FAKTOR TERJADINYA TUNTUTAN MALPRAKTEK

Kurang baiknya hubungan dokter dan pasien


Hasil pengobatan/perawatan yang tidak memuaskan
Biaya yang terlalu tinggi

Kejadian malpraktek
Dalam RS
Luar RS

dugaan malpraktek
makin banyak

INGAT!! DALAM ASPEK HUKUM KEDOKTERAN


Hubungan perikatan dokter dan dokter gigi pasien bersifat Inspanning verbintenis bukan
resultaat verbintenis

Permasalahan:
apakah peradilan umum dapat menilai upaya yang
dilakukan dokter/dokter gigi tsb?

Masyarakat harus mengadu kemana?

IDI setempat (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran / MKEK)


Ke lembaga Peradilan Umum (baik perdata atau pidana)
Perlu lembaga independen
yang terpisah dari MKEK dan
Lembaga Peradilan Umum

masalah etika, disiplin dan hukum

PEMBAGIAN
MALPRAKTEK

MALPRACTICE

MEDICAL MALPRACTICE

ETHICAL MALPRACTICE

PROFESI LAIN

YURIDICAL MALPRACTICE

CRIMINAL MALPRACTICE

CIVIL MALPRACTICE

ADMINISTRATIVE
MALPRACTICE

MALPRAKTEK PIDANA (CRIMINAL MALPRACTICE)

Karena kesengajaan (intensional)


Karena kecerobohan (recklesness)
Karena kealpaan (negligence)

Tanggung gugat ????

MALPRAKTEK PERDATA (CIVIL MALPRACTICE)

Wanprestasi
tanggung gugat ???

Onrechmatige daad
litigasi
Penanganan kasus
non litigasi
Ps. 55 UU No.23/1992, ganti rugi sesuai KUH Perdata
(ps.1243, ps.1365)

MALPRAKTEK ADMINISTRASI
(ADMINISTRAVE MALPRACTICE)

Dokter atau nakes lain melakukan pelanggaran hukum


administrasi negara yg berlaku

TIGA DIMENSI MENILAI KELALAIAN TINDAKAN


DOKTER
1. Dimensi Etika

Tindakan melanggar etika, baik terhadap pasien, teman


sejawat, maupun diri sendiri
Pelanggaran terhadap KODEKI sanksi oleh organisasi
profesi MKEK
Menurut KODEKI, dokter harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi
yang tertinggi
Wewenang KKI: melakukan pembinaan bersama terhadap
dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi
yang ditetapkan oleh organisasi profesi

2. Dimensi Disiplin Profesi

Salah menurut kaidah ilmu kedokteran dalam melakukan


praktik kedokteran
Kepastian hukum, jaminan bahwa sejak awal dokter tersebut
sudah terseleksi dan terpantau tindakannya melalui
ketentuan kewajiban untuk memiliki surat tanda registrasi
dokter /drg oleh KKI
Technical misconduct, sanksi
memperbaiki kompetensi
dokter tersebut, antara lain dengan re-schooling

3. Dimensi Hukum

Praktek didasarkan pada kesepakatan dokter / drg - pasien


(kesepakatan terapeutik)
mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran
gigi (standar profesi medis)
harus mendapat persetujuan (Pertindik/ Informed Consent)
wajib membuat rekam medis.
Wajib simpan rahasia kedokteran
Perhatikan hak dan kewajiban dr/drg dan pasien

SANKSI TERHADAP MALPRAKTEK

Belum jelas diatur dalam UU


AD & ART KODEKI tidak menyebutkan malpraktek
Pengadilan umum sering menggunakan berbagai pasal
dalam KUHP, misal pasal 359 dan 360 KUHP
Aspek hukum pidana : ps. 360 dan 359 KUH Pidana
Aspek hukum perdata : ps. 1365, 1366, 1367 KUH Perdata
Pemerintah berperan penting dalam penerapan sanksi

UU Pradok, masyarakat dapat melapor


1. tertulis kepada MKDKI (KKI)
2. ke pihak berwajib untuk masalah pidana atau perdata
Peringatan tertulis
Sanksi MKDKI Pencabutan ijin praktek
Melakukan reschooling
Pelanggaran etika (+), MKDKI ke organisasi profesi
Pelanggaran hukum (+) masuk peradilan umum

UPAYA MENGHINDARI MALPRAKTEK

Bekerja sesuai dengan Standard Profesi Medis (SPM)


Senantiasa mendapatkan Persetujuan Tindakan Medik
(Informed Consent) dari pasien

Membuat Rekam Medis yang lengkap serta akurat


Menjaga kerahasiaan pasien
Membayar sesuai kewajaran
Menjaga hub. baik dokter - pasien

KESIMPULAN

Perlu dibentuk lembaga independen yang terpisah dari


lembaga peradilan umum
Ada hal spesifik dalam praktek kedokteran yang sangat
harus dipahami oleh masyarakat yaitu masalah etika,
disiplin profesi, dan hukum

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai