BIDANG
PSIKIATRI
Disusun Oleh:
Fikri Alam, Grace Rahmawati, Novita Apramadha,
Enggar Fitri
Pembimbing:
dr. H. Roekani Hadisepoetro, Sp.KJ
(K)
Tujuan
Terapi
Menghilangkan penderitaan
pasien/masyarakat bila
memungkinkan mengembalikan
ke keadaan semula
Dasar
Terapi
Faktor
sugesti & persuasi
empati
Suasan
a
Terapi
Spiritu
al
Bada
n
Manu
sia
Spiritual tx.
Agama
Value
Sosio tx.
dan manipulasi
lingkungan
Jiwa
Psiko tx.
Suportif
Genetikdinamik
Lingkung
an (sosiokultural)
1. SOMATO
TX.
1. Somatoterapi ?
Farmakoterapi (= terapi dengan obat )
Psikofarmaka
(= Psikotropika)
efek terapeutik
langsung pada proses mental penderita
Obat yang mempunyai
Anti
Psikotik/
Neurolep
tik
Obat
Psikiatrik
Anti
Insomnia
Anti
Depresi
Anti Cemas/
Tranquilizer Anti Panik
Minor
A. Anti Psikotik
(Neuroleptika, Major Tranquillizers, Ataractics)
Golongan
Pengaturan
Dosis
Hipotesis
Pemilihan
Obat
Mekanisme
Kerja Obat
Efek
Samping
Efek
Dosis
Efektif
A. Anti Psikotik
(Neuroleptika, Major Tranquillizers, Ataractics)
GOLONGAN
Antipsikotik Tipikal:
HIPOTESIS
Sindrom psikosis
Phenothiazine
1.Alifatik *Chlor
2.Piperazine *Trifluo
3.Piperidine
Aktivitas
neurotransmitter
dopamin
Thioxanthenes
Butrophenones *Halo
Obat Baru:
Hambat Reseptor Dopamin D2
Diphenylbutylpiperidine
Hiperaktivitas sistem & reseptor serotonin 5HT2
(antagonis reseptor dopamin-serotonin)
dopaminergik
efek samping neurologis lebih sedikit
Antipsikotik Atipikal: sentral
Antagonis Reseptor Dopamineserotonin
Contoh: Risperidone *
Ket.:
* : Obat dipakai di
RSSA
A. Anti Psikotik
(Neuroleptika, Major Tranquillizers, Ataractics)
EFEK
Efek Primer:
Memperbaiki sindrom
psikosis
(Target Syndrome)
DOSIS EFEKTIF
Dosis Efektif Tinggi
(DET)
Efek Sekunder:
Mengatasi gejala yang
menyertainya efek
samping
Contoh : Psikosis
EFEK SAMPING
Efek sekunder/samping Neuroleptika:
Sedasi
Gangguan otonomik
Gangguan ektrapiramidal
PEMILIHAN OBAT
NAMA OBAT
SEDIAAN
DOSIS
(mg/hari)
SEDASI
OTONOMIK
EPS
Chlorpromazine
25
100
100-1600
+++
+++
++
Thioridazine
100
100-900
+++
+++
Perphenazine
8-84
+++
Trifluoperazine
5-60
+++
Fluphenazine
5-60
++
+++
2
50 im.*
2-100
++++
Pimozide
2-6
++
Clozapine
25
25-75
++++
Levome
25
50-300
++++
++
Sulpiride
200
200-1600
2-9
Haloperidol
Respirodone
DOSIS
AWAL
dinaikkan
setiap 2-3
hari
STO
P
DOSIS
EFEKTIF
(Sind. Psikosis
) evaluasi
tiap 2
minggu, bila
perlu kan
dosis
DOSIS
OPTIMAL
pertahankan
8-12 minggu
(Ssabilisasi)
Turunkan
setiap 2
minggu
B. Anti Depresi
(Thymoleptics, Psychic Energizers)
Golonga
n
Step
Care
Hipotesi
s
Pemiliha
n Obat
Efek
Samping
Mekanis
me
Kerja
Obat
GOLONGAN
1. Trisiklik
2. Tetrasiklik
3. MAOI
4. SSRI
5. SNRI
6. Atypical
antidepressant
HIPOTESIS
MEKANISME KERJA
Sindrom depresi
1. Hambat
Re-uptake AminergicNeurotansmitter
Defisiensi relatif
satu / beberapa
Aminergic
Neurotransmitter
EFEK SAMPING
Efek Samping :
Sedasi
Anti Kolinergik
2. Hambat
Efek anti adrenergik
Penghancuran oleh
enzim Monoamine- alfa
oxidase
Efek neurotoksis
AminergicNeurotransmitter
Aktivitas
reseptor serotonin
PEMILIHAN
OBAT
Golongan
Nama
Dosis
Sedas
Anti
Hipotensi
(mg/hari)
kolinergik
Ortostati
Ket
k
Tricyclic
Amitryptiline
75-150
+++
+++
++
+3 =berat
Tricyclic
Imipramine
75-150
+++
++
++
+2 =
Tricyclic
Clomipramin
75-150
++
++
sedang
+1 =
Tetracyclic
Maprolitine
75-150
++
Tetracyclic
Amoxapine
200-300
++
Tetracyclic
Mianserine
30-60
++
MAOI
Moclobemide
300-600
SSRI
Sertraline
50-100
SSRI
Paroxetine
20-40
Atypical
Trazodone
100-200
+++
+++
ringan
(minimal)
5. Tapering
dosage
(Tapering dose)
Selama 1 bulan,
kebalikan proses
intiating dosage.
4. Maintenance
dosage
(Maintenance
dose)
Selama 3-6 bulan
(Biasanya dosis
optimal)
Amitriptyline 50
mg/hr : 3-6 bulan
3. Stabilizing
dosage
(stabilitzation
dose).
Dosis optimal
dipertahankan 2-3
bulan.
Amitriptyline 300
mg/hr : 2-3 bulan
diturunkan ke
Pengatura
n Dosis
Hipotesis
Pemilihan
Obat
Mekanisme
Kerja Obat
Sediaan
Obat
Efek
Efek
Samping
HIPOTESIS
Sindrom cemas
Disebabkan
hiperaktivitas sistem
limbik :
Dopaminergic,
Noradrenergic, &
Serotoninergic
Neurons
Dikendalikan
GABA-Ergic Inhibitory
Neurotransmitter
Mendukung The
Inhibitory Action of GABAErgic Neuron
Hiperaktivitas
C. Anti Anxietas /
Anxiolytic
EFEK PRIMER
Anti cemas
EFEK SAMPING
Sedasi
Anti tegang
Relaksasi otot
Anti agitasi
Anti Konvulsi
Efek ketergantungan
(Psikotropika gol. III-IV)
Lama pemberian maksimal 3
bulan
(100 hari)
Nonbenzodiazepin
Beta-blocker
Propanolol
Buspiron
Gepirone
Hydroxyzine
Antidepresan
(SSRI dan SNRI)
Generik
1.
Diazepam
2.
Chlordiazepoxid
e
3.
Lorazepam
4.
Nama
Dagang
Valium
Validex
Stesolid
Sediaan
Dosis
Anjuran /hari
Oral 10-30 mg
Inj.2-10
mg/kali tiap 34jam
Drg.2-10 mg
15-30 mg
Ativan
0,5;1;2 mg
2-3 X 1 mg
Clobazan
Frisium
Tab. 10 mg
2-3 X 10 mg
5.
Oxazolam
Serenal-10
Drg. 10 mg
2-3 X 10
6.
Clorazepate
Tranxene
Cap. 5,10
2-3 X 5 mg
7.
Alprazolam
Xanax
8.
Prazepam
Equipax
Tab.5 mg
2-3 X 5 mg
9.
Brodazepam
Lexotan
0,5;3;6 mg
3 X 1,5 mg
Cetabrium
Tab.0,25;0,5;1mg
0,25/0,5mg
PENGATURAN DOSIS
STEADY STATE
(masuk = keluar)
dicapai 5-7 hari dengan
dosis 2-3 X/hari onset
of action cepat &
langsung beri efek.
Pemberian maksimal :
1-3 bulan (100 hari)
DOSIS AWAL:
(Anjuran) 3-5 hari
dosis optimal
dipertahankan 2-3
minggu 2-4 minggu
1/8 X dosis minimal
MAINTENANCE
DOSE Bila kambuh
naikkan ke dosis
efektif (4-8 minggu)
tapering of
D. ANTI
MANIA
GOLONGA
N
PENGATUR
AN DOSIS
EFEK
SAMPING
EFEK
MEKANISM
E KERJA
OBAT
D. Anti Mania
GOLONGAN
1. Mania Akut
2.Profilaksis
Mania
EFEK
Mempengaruhi proses
hiperaktivitas atau
gangguan maniakal
tanpa menyebabkan
proses depresi .
Keadaan maniakal yg
berlebihan dan akut:
Antipsikotik untuk
supresi gejala secara
cepat
Setelah fase akut
diatasi:
Antimaniakal profilaksis
supaya tidak timbul
eksaserbasi
MEKANISME KERJA
Efek anti-mania dari
Lithium
Kemampuannya
mengurangi
dopamine receptor
supersensitivity
Meningkatkan
cholinergicmuscarinic activity
EFEK SAMPING
Efek samping lithium
berhubungan erat
dengan dosis dan
kondisi fisik pasien.
Pengaturan dosis :
Onset efek primer
(efek klinis) : 7-10
hari (1-2 minggu)
Rentang kadar
serum terapeutik
= 0,8-1,2 mEq/L
Kadar serum
toksik = diatas
1,5mEq/L
Contoh merk
Rentang dosis
harian (mg)
Lithium
carbonate
Eskalith,
lithionate
600-2400
Olanzapine/fluoxeti
ne
Symbyax
6/25-12/50
Carbamazepine
Tegretol, Equetro
600-1600
Divalproex
Depakote
750-1500
Lamotrigine
Lamictal
50-500
Oxcarbazepine
Trileptal
1200-2400
Pengaturan dosis
Lithium
Onset efek
Rentang
primer
kadar
(efek
serum
klinis) : 7terapeutik
10 hari (1= 0,8-1,2
Kadar
2 minggu)
mEq/L
serum
toksik =
diatas
1,5mEq/L
E. ANTI INSOMNIA
Ada dua terapi farmakologi yang diberikan :
Agent anti-insomnia
suplemen
BENZODIAZEPINES
Digunakan pada usia lebih dari 45 tahun dan merupakan
potent hypnotics and anxolytics
Meningkatkan waktu tidur, tapi sering terjadi sleep latency dan
mengganggu siklus tidur normal
Cenderung menyebabkan efek hangover yang buruk
Mengantuk sepanjang hari
Gangguan kognisi occasional
BENZODIAZEPINE
RECEPTOR AGONISTS
Efek hangover yang lebih sedikit daripada benzodiazepines
Menimbulkan tidur yang lebih nyenyak
Tidak terlalu membuat ketergantungan
Tidak menunjukkan gangguan pada siklus tidur
Mempunyai paruh waktu yang lebih lama membantu
mainthenance tidur
Dapat digunakan untuk pemakaian jangka panjang: Eszopiclone
Obat yang termasuk kelas ini:
MELATONIN RECEPTOR
AGONISTS
Merupakan kelas obat yang baru dan sedikit kurang
berpotensi untuk penyalahgunaan dan ketergantungan
Dapat digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan
lebih siap digunakan daripada obat lainnya
Terdapat beberapa keluhan seperti mengantuk, pusing
dan kelelahan sepanjang hari setelah menggunakan
Nama obat : Ramelteon
Mekanisme Bekerja secara selektif mengikat Melatonin Receptors (MT)1
and MT2, yang meregulasi rasa ngantuk dan menyesuaikan kembali ritme
jantung. Tidak menunjukkan efek adiktif dan ketergantungan pada pasien
Paling cepat dimetabolisme, Paruh waktu sekitar 1-3 jam
ANTIDEPRESSANTS/ANTIPSYCHOTICS
Beberapa dokter memberikan terapi ini dari pada
benzodiazepin karena jauh dari potensi ketergantungan
Dapat menimbulkan efek anticholinergic jika digunakan
terlalu lama:
konstipasi
Penambahan berat badan
SUPLEMENT
Ada beberapa suplemen yang berbeda yang digunakan untuk
menghasilkan hasil yang efektif
Termasuk :
Antihistamines
Digunakan karena beberapa orang akan terinduksi efek sedative dari obat
ini
Secara tipikal pada pasien dengan akut insomnia membutuhkan terapi
cepat untuk tidur yang nyenyak
Melatonin
Secara natural merupakan hormone yang diproduksi pada kalenjar pineal
Valerian
Obat herbal yang berinteraksi dengan reseptor GABAA karena property
sedatifnya yang mirip dengan obat lain yang bekerja pada reseptor itu
Dapat menyebabkan nausea, upset stomach, dizziness, kelelahan pada
jangka waktu yang lama
F. ANTI OBSESIFKOMPULSIF
GOLONGA
N
PENGATUR
AN DOSIS
EFEK
SAMPING
HIPOTESIS
MEKANISM
E KERJA
OBAT
F. Anti ObsesifKompulsif
GOLONGAN
1. Trisiklik
2. SSRI
HIPOTESIS
Sindrom
Obsesif
Kompulsif
MEKANISME
KERJA
Efek anti-obsesif
kompulsif
Hipersensitivit Serotonin
Gejala sasaran as dari
reuptake
serotoninergi blockers
: Sindrom
Obsesif
c receptors di
Kompulsif
SSP
Hipersensitivitas
tersebut
berkurang
EFEK
SAMPING
Efek antihistaminergik
Efek antikolinergik
Efek- antiadrenergik alfa
Efek neurotoksis
PENGATURAN
DOSIS
Mulai dengan
dosis rendah
untuk
penyesuaian
efek samping.
Dosis
pemeliharaan
(maintanance)
umumnya agak
tinggi,
meskipun
sifatnya
individual
Sebelum
dihentikan,
pengurangan
dosis secara
tapering of
agar tidak
terjadi
SSRIS
SSRIs dikatakan sebagai 'selective' karena ini hanya mempengaruhi
reuptake pumps untuk serotonin, sebagaimana kebalikan dari
antidepressants sebelumnya, yang mana mempengaruhi
monoamine neurotransmitters yang lain. Karena itu SSRIs
mempunyai efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat
lainnya
Tidak begitu ada perbedaan yang signifikan antara SSRIs dan
tricyclic antidepressants, yang mana selalu digunakan sebagai
antidepressants sebelum SSRIs dikembangkan. tetapi SSRIs
mempunyai keuntungan yang penting, yakni dosis toksiknya yang
tinggi dan juga ini sangat sulit untuk dijadikan media bunuh diri.
Laporan lebih jauh mengatakan bahwa SSRIs mempunyai efek
samping yang lenih ringan dan sedikit.
G. ANTI
PANIK
Golonga
n
Pengatu
ran
Dosis
Efek
Sampin
g
Hipotesi
s
Mekanis
me
Kerja
Obat
G. Anti Panik
GOLONGA
N
1. Trisiklik
2. Benzodiazepine
3. SSRI
Gejala
sasaran :
Sindrom
Panik
HIPOTESI
S
MEKANISME
KERJA
EFEK
SAMPING
PENGATURA
N DOSIS
Sindrom
Panik
Efek anti-panik
Efek antihistaminergik
Mulai dengan
dosis rendah,
secara
perlahan
dinaikkan
untuk
meminimalkan
efek samping.
Hipersensitivitas
dari reseptor
serotonin di
SSP
Menghambat
reuptake
serotonin pada
celah sinaptik
antar neuron
Efek antikolinergik
Efek antiadrenergik
alfa
Efek
neurotoksis
Dosis efektif
biasanya
dicapai dalam
waktu 2-3
bulan.
Kontraindika
si T.E.K
Indikasi
T.E.K
Komplikas
i T.E.K
Persiapan
T.E.K
Reaksi
Penderita
T.E.K
Frekuensi
dan
Banyaknya
T.E.K
Persiapan pasien
1. Pemeriksaan fisik, jantung, dan
paru
2. Puasa , kandung seni dan rektum
dikosongkan, gigi palsu (bila ada)
dilepas
3. Tidurkan telentang:
- Tempat tidur datar dan agak
keras
- Pakaian dilonggarkan
6. Antara Os Frontalis dan Os
temporalis:
- Dibersihkan dengan alkohol
- Dibasahi bahan penghantar
listrik
- Tempat elektrode ditempel
7. Antara rahang atas dan bawah
diberi ganjal yang lunak
8. Dagu ditahan cegah luxatio
rahang
9. Lengan dan kaki dipegangi
Reaksi:
Konvulsi
Miripdengan
10.Elektrode
ditempatkan
tekanan Epilepsi
Grandmal
sedang
Fase
tonik 10 detik
Fase klonik 30-40 detik
Fase relaksasi dengan pernafasan
dalam dan keras kepala
dimiringkan
Penderita tak sadar 5 menit
Kesadaran pulih (5-10) terjadi
amnesia
Ada yang langsung tidur
Komplikasi
Indikasi
1.Lixatio rahang
2.Fract. (Verb.),
otot robek
3.Apneu bila
lama cyanosis
4.Sakit kepala post
T.E.K.
5.Retrograde
amnesia
6.Kebingungan
gelisah
agresif/destruktif
7.Menjadi mudah
lupa
8.Bila 1 seri > 2030 X
Demensia
1. Px. Skizofrenia,
terutama gaduh
gelisah, stupor
2. Depresi bunuh
diri
3. Mania pada
gangguan efektif
4. Tx. Neuroleptika
hasil kurang baik
Kontraindikasi
Absolut:
tumor otak
Relatif:
Decomp. Cordis
Aneurisma aorta
Osteoporosis
Kehamilan
TBC. Paru
Hypertensi
Thrombosis koroner
2. PSIKO
TX.
2. Psiko Terapi
Maramis :
Psikoterapi ialah suatu cara pengobatan terhadap masalah
emosional seorang pasien, yang dilakukan oleh seorang
yang terlatih, dalam hubungan profesional secara
sukarela dengan maksud hendak menghilangkan,
mengubah atau menghambat gejala-gejala yang ada,
mengoreksi perilaku yang terganggu dan
mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara
positif.
2. Psiko Terapi
MACAM PSIKOTERAPI
Berdasarkan Prosesnya :
Psikoterapi suportif
Psikoterapi genetik-dinamik (wawasan)
2. Psiko Terapi
PSIKOTERAPI GENETIK-DINAMIK
(WAWASAN) *
Tujuan :
Re-edukatif:
1.Menguatkan daya tahan
1. Untuk mencapai pengertian
mental
konflik dialam sadar
2.Mengembangkan mekanisme
2. Usaha untuk mengembalikan
baru yang lebih baik
penyesuaikan diri kembali
3.Mengembalikan keseimbangan 3. Memodifikasi tujuan
adaptif (dapat menyesuaikan
4. Membangkitkan/mengembangkan
diri)
potensi yang ada
PSIKOTERAPI SUPORTIF *
Cara-cara :
4.Ventilasi/katarsis
5. Persuasi
6.Sugesti
7.Penjamin kembali
(reassurance)
8.Bimbingan dan penyuluhan
9.Terapi kerja
10.Hipnoterapi dan narkoterapi
11.Psikoterapi kelompok
Rekonstruktif:
5. Untuk mencapai konflik di alam
tak sadar
6. Mendapatkan perubahan yang
luas dari struktur kepribadian
7. Perluasan pertumbuhan
kepribadian dengan
pengembangan potensi
Ventilasi atau
katarsis
Membiarkan pasien
hati sesukanya
mengeluarkan
isi
Persuasi
Sugesti
Bimbingan
Konseling
Suatu
bentuk
wawancara
untuk
membantu pasien mengerti dirinya lebih
baik, agar ia dapat mengatasi suatu
masalah
lingkungan
atau
dapat
menyesuaikan diri
Terapi kerja
Hipnosis
Narkoterapi
PSIKOTERAPI KELOMPOK
Terapi kelurga dan konseling pernikahan
Dilakukan bila keadaan keluarga atau pernikahan itu
sendiri yang menjadi sumber stress atau penyebab
gangguan jiwa
3. SOSIO
TX.
3. Terapi Sosial
Segala kegiatan yg bertujuan mengembalikan fungsifungsi sosial penderita, agar dapat berorientasi
terhadap diri, orang lain, waktu dan tempat secara
wajar serta dapat menyesuaikan diri kembali terhadap
tuntutan/norma sosial.
Kegiatan sosio terapi dapat dilakukan bersama-sama
atau berselang seling dengan kegiatan yang lain
dalam proses rehabilitasi
3. Terapi Sosial
Sosio-Terapi (Milieu
Therapy)
Terapi yang memakai lingkungan
sebagai model pengobatan.
Ciri utama:
1. Pendidikan merupakan agen terapi 2.Meyakinkan pada diri rehabilitasi maupun
yang aktif dan bukan penerima
yang pasif
lingkungan. Bahwa mereka memiliki
2. Demokratis sama derajat,
kemampuan (potensi) yg dpt dikembangkan
kebersamaan, serba boleh
3. Semua sumber yang ada (staf +
pasien) ditujukan pada hal-hal
yang terapeutik
3.Meningkatkan harga diri sehingga rehabilitan
4. Pengambilan keputusan dilakukan
memiliki motivasi yang kuat untuk
secara konsensus
memperoleh derajat kehidupan yang layak
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
TERIMA
KASIH