Intrusi
ekstrusi
LETUSAN
GUNUNGAPI
Letusan gunungapi
merupakan proses
pergeseran energi dari energi
potensial dominan dan panas
menjadi energi kinetik
dominan dan panas.
Berdasarkan mekanismenya
dikenal beberapa macam letusan
gunungapi, antara lain
letusan
letusan
letusan
letusan
letusan
letusan
pusat,
rekahan,
kepundan tersebumbat,
freatik,
celah,
hidrotermal
Letusan gunungapi
tidak akan terjadi
selama tekanan
dalam waduk magma
lebih kecil dibanding
kekuatan tahanan
atap waduk.
LETUSAN PUSAT
Ketika pendinginan magma terjadi,
maka akan terjadi difusi pengumpulan
gas di bagian permukaan waduk.
Apabila
tahanan
atap
berkurang,
sementara
tekanan
gas
terus
bertambah, maka letusan akan terjadi.
Letusan ini disebut letusan pusat.
LETUSAN CELAH
Mekanisma letusan celah terjadi apabila
magma tersebut ke atas sepanjang
rekahan abisal.
LETUSAN-KEPUNDAN-TERSUMBAT
Apabila
tenaga
telah
cukup
untuk
menghancurkan sumbat maka akan terjadi
letusan sangat kuat.
Letusan ini disertai dengan gempa
gunungapi, guruh dan gumpalan awan debu
sampai akhirnya suatu ledakan keras dan
hamburan batu apung menutupi kawasan
tersebut.
Contoh letusan ini adalah erupsi gunungapi
Krakatau (1883) dan Tambora (1815).
LETUSAN-FREATIK
Mekanisme
letusan
freatik
terjadi apabila air hujan jatuh
ke permukaan tanah dan
bersentuhan dengan magma
atau tubuh batuan panas
lainnya.
LETUSAN HIDROTERMAL
Mekanisme letusan
hidrotermal hampir sama
dengan mekanisme pada
letusan freatik.
Perbedaannya terletak
pada
Apabila uap
bertekanan tinggi
pembentukan
sistem.
tersebut
sempat
membentuk
sistem panas bumi, sementara
batuan penutup mulai kehilangan
daya tahannya, maka ketika
tekanan uap semakin besar akan
terjadi letusan hidrotermal.
Gunungapi diklasifikasikan
ke dalam berdasar sumber
erupsinya, yaitu
(1) erupsi pusat, erupsi keluar
melalui kawah utama; dan
(2) erupsi samping, erupsi
keluar dari lereng tubuhnya;
4) depresi volkano-tektonik,
pembentukannya ditandai dengan
deretan pegunungan yang
berasosiasi dengan pemebentukan
gunungapi akibat ekspansi volume
besar magma asam ke permukaan
yang berasal dari kerak bumi.
Depresi ini dapat mencapai ukuran
puluhan kilometer dengan
kedalaman ribuan meter.
LETUSAN GUNUNGAPI
Erupsi plinian
Letusan Hawaiian
Secara umum, letusan
jenis ini tidak terlalu
eksplosif juga tidak
terlalu merusak. Letusan
ini tidak memancarkan
terlalu banyak material
piroklastik ke udara,
melainkan lebih banyak
mengeluarkan lava yang
tidak terlalu kental
dengan kandungan gas
rendah.
Letusan Strombolian
Laut mati