Anda di halaman 1dari 30

PERAN KOMITE

PENILAIAN TEKNOLOGI KESEHATAN


DALAM KENDALI MUTU DAN BIAYA
PELAYANAN KESEHATAN
PROGRAM JKN

Pusat Pembiayaan Dan Jaminan


Kesehatan
Medan, 18 Agustus 2016

Penilaian Teknologi Kesehatan


1.

2.

3.

Perintah Perpres No. 12 Tahun 2013


Tentang HTA

Permenkes No. 71/2013


Pasal 34
(1) Penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
33 ayat (1) huruf a dilakukan dalam rangka
pengembangan penggunaan teknologi dalam
penyelenggaraan jaminan kesehatan untuk
peningkatan mutu dan efisiensi biaya serta
penambahan Manfaat jaminan kesehatan.
(2) Penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan usulan dari asosiasi
fasilitas
kesehatan,
organisasi
profesi
kesehatan, dan BPJS Kesehatan.
(3) Penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan
oleh
Tim
Health
Technology
Assessment
(HTA)
yang
dibentuk
oleh
Menteri.

Permenkes No. 71/2013


Pasal 34
(4) Tim Health Technology Assessment (HTA)
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertugas
melakukan
penilaian
terhadap
pelayanan
kesehatan yang dikategorikan dalam teknologi
baru, metode baru, obat baru, keahlian khusus,
dan pelayanan kesehatan lain dengan biaya
tinggi.
(5) Tim Health Technology Assessment (HTA)
memberikan
rekomendasi
kepada
Menteri
mengenai
kelayakan
pelayanan
kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) untuk
dimasukkan sebagai pelayanan kesehatan yang
dijamin.
(6) Pelayanan kesehatan yang dijamin sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh Menteri.

Penilaian Teknologi Kesehatan


Penilaian Teknologi Kesehatan/HTA adalah suatu
analisis
yang
terstruktur
dari
teknologi
kesehatan, dan hal yang berhubungan teknologi
kesehatan yang dgunakan sebagai masukan
dalam pengambilan kebijakan. Didalamnya
termasuk safety, efficacy (benefit), costs dan cost
effectiveness, organisational sosial dan isu etika
Health technology assessment is a structured analysis of a
health technology, a set of related technologies or a
technology-related issue that is performed for the purpose of
providing input to a policy decision. It encompasses safety,
efficacy
(benefits),
costs
and
cost-effectiveness,
organizational implications, and social and ethical issues.

Proses PTK/HTA

Aspek Penilaian Teknologi Kesehatan


Safety
Efficacy
Effectiveness
Economic Evaluation
Socio-cultural
Ethical
Legal-Institutional
Religious

Area Penilaian Teknologi Kesehatan

High
High
ethic
High
cost
High

volume
risk

- affects many
- medical, social,

cost

- unnecessary health

variability

Metode Dalam PTK/HTA

Data Primer (Primary data)

Technical studies (functionality, validation)

Expert (and user) opinion


Epidemiological and observational studies
Clinical trials
Consensus development

Data Sekunder (Secondary data:


Integrative/ literature synthesis (metaanalysis)
Kombinasi (Combined)

Teknolog
i
Teknolog
i
Kesehat
an

PTK/HTA

Aplikasi pengetahuan sains


untuk pemanfaatan praktis
Berbagai intervensi yg digunakan
untuk promosi, pencegahan,
diagnosa, intervensi atau rehabilitasi

Obat-obatan, alat, prosedur,


sistem penunjang,
organisasi/manajerial
Evaluasi sistemik, akibat, dampak
dari pemanfaatan teknologi
kesehatan. Merupakan proses
multidisiplin untuk mengevaluasi;
safety, efficacy, effectiveness, sosial,
ekonomik, organisasi dan isu ethik
dari teknologi kesehatan

Mengapa PTK/HTA Dibutuhkan


Inovasi Teknologi berkembang pesat
(Technological innovations rapidly
spreading)
Sumber daya biaya dalam JKN amat
terbatas
(Economic resources rapidly
dwindling
Hasil Keputusan dan prioritas pilihan
perlu
ditetapkan

Esensi: HTA menjembatani antara


Science & Decision making

KONTINUM EVALUASI EKONOMI


Pengembangan Teknologi

Penerapan Teknologi

++Tahap Persetujuan++

++Tahap Pasien Akses++

Conventional 3 Hurdles

Elemen

4th Hurdle

CEA and CBA


CEA, CUA,

5th Hurdle

BIA
Budget Impact
Analysis

Konsep

Efisiensi (value for money)

Affordability

Maksud

Efisiensi atas pilihan


teknologi (baru or
alternatif)

Dampak keuangan dari pilihan


teknologi (baru/alternatif) [Cashflow]

Perspektif

Societal/payer

Payer

Luaran
(coutcome)

Termasuk QALY (Quality


Adjusted Life Years)

Excluded QALY

Cost

Opportunity Cost

Financial Cost

End-point

ICER

Perubahan anggaran
BHidayat 01/03/2016

Pengembangan Paket Manfaat JKN


Partisipasif-Transparan-berbasis Bukti-Kontestasi
Kriteria:
Kelompok Pemangku
Kepentingan

Nominasi
intervensi

a) Magnitude & besaran masalah


b) Efektifitas Intervensi
c) Variasi dalam praktek nyata

Komisi Penilaian
Teknologi Kesehatan

Prioritas

d) Dampak biaya terhadap


masyarakat
e) Ekuitas & dimensi etika

Tim Ilmiah & Tim Adhoc

Komisi Penilaian
Teknologi
Kesehatan

Assesmen

Appraisals

Decisions

problem of the marginalized

rare diseases

Cost-effectiveness
Budget impact

Penerimaan Pemangku
Kepentingan

1
5

KOMITE
PENILAIAN TEKNOLOGI
KESEHATAN
Stuktur Organisasi Komite PTK:
- Pembina
- Pengarah
- Tim Ahli (klinisi, akademisi, ahli ekonomi
kesehatan) dibantu Tenaga Ilmiah dan
Sekretariat
Komite PTK bertugas merekomendasikan jenis
teknologi yang dijamin atau menjadi prioritas
dalam
JKN
berdasarkan
ketetapan
hasil
penilaian/appraisal
teknologi
kesehatan
terhadap asesmen teknologi kesehatan

KOMITE
PENILAIAN TEKNOLOGI
KESEHATAN
Wewenang Komite PTK:
-mempersiapkan
dan
mengembangkan
kelembagaan Komite PTK
-menetapkan pedoman dan standar untuk
pelaksanaan Komite PTK
-menyusun rencana kegiatan Komite PTK
-menetapkan topik prioritas untuk dilakukan
PTK berdasarkan review topik yang telah
disusun oleh tim ilmiah dan dapat
melibatkan institusi dan ahli terkait untuk
memberikan masukan jika diperlukan

KOMITE
PENILAIAN TEKNOLOGI
KESEHATAN
Wewenang Komite PTK:
-membentuk tim ahli untuk melakukan
asesmen
teknologi
kesehatan
dengan
prioritas topik PTK yang telah ditetapkan.
Tim ahli merupakan tim multidisiplin dapat
terdiri atas para pakar dari organisasi
profesi, akademisi, serta pakar lain yang
relevan melakukan ATK secara komprehensif
-membentuk Panel adhoc untuk memberikan
pandangan dan masukan kepada Komite
terhadap hasil ATK pada saat proses

KOMITE
PENILAIAN TEKNOLOGI
KESEHATAN
Wewenang Komite PTK:
-melakukan penilaian (appraisal) terhadap
hasil ATK berdasarkan efikasi, efektivitas,
keamanan, analisis biaya serta nilai sosialbudaya dan agama (bila diperlukan) dari
teknologi kesehatan yang dikaji
-merumuskan hasil akhir dan rekomendasi
PTK dalam suatu laporan yang dapat diakses
oleh semua pemangku kepentingan
-melakukan diseminasi hasil PTK dan
rekomendasi kebijakan yang telah disepakati

KOMITE
PENILAIAN TEKNOLOGI
KESEHATAN
Wewenang Komite PTK:
-mengembangkan kerjasama dengan berbagai
badan PTK yang telah berkembang di negaranegara lain
-berkoordinasi
dan
melaporkan
kepada
Kementerian
Kesehatan
setiap
hasil
kegiatan/pertemuan yang dihadiri dalam rangka
mewakili Komite PTK Bidang JKN pada
kegiatan/pertemuan yang diadakan baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.

ALUR KERJA PTK

HASIL KERJA KOMITE PTK


Tahun 2015 Komite PTK telah selesai
mengevaluasi dua topik yaitu:
Efektivitas klinis dan evaluasi ekonomi
hemodialisis vs CAPD sebagai terapi bagi
pasien gagal ginjal terminal Upaya
Peningkatan cakupan CAPD
Efektivitas klinis dan evaluasi ekonomi
sildenafil vs beraprost bagi pasien penyakit
hipertensi arteri pulmonal Mendorong
industri untuk mendaftarkan sildenafil untuk
pengobatan HAP
Tahun 2016 sedang proses melakukan 2

CONTOH APLIKASI LUARAN PTK


DALAM DECISION MAKING
Formulasi Paket Manfaat:
Cochlear Implant dijamin (Quebec &
France)
Transmyocardial revasculariation dengan
Laser tidak dijamin (Norway)
Obat Avastin tidak dijamin (UK)
Restriksi penggunaan teknologi mahal:
Beta-interferon untuk multiple sclerosis
(Denmark)
Implantable ventricular assist device
(Oregon, Quebec)

Strategi Kementerian
Kesehatan Dalam
Pengembangan PTK
Pengembangan sistem dalam pelaksanaan PTK
Meningkatkan kapasitas SDM secara individu dan
kelembagaan
Diseminasi hasil kajian teknologi kesehatan
kepada pemangku kebijakan, praktisi kesehatan
dan masyarakat umum
Meningkatkan hubungan dan jaringan kerja dalam
lingkup lokal dan regional
Meningkatkan sistem manajemen organisasi
Komite
PTK

Pengembangan Sistem
Pelaksanaan PTK (1)
Mengembangkan Policy Framework dan Peta Jalan
(Roadmap) pelaksanaan PTK - institusionalisasi
Mengembangkan Pedoman Pelaksanaan PTK
(evaluasi klinis dan evaluasi ekonomi)
Mengembangkan Pedoman Stakeholder
engagement dan networking)
Mendukung pelaksanaan survey willingness to pay
per QALY
Menetapkan treshold yang dipakai dalam kajian
PTK
Menjamin penelitian yangg berkualitas dan
bermutu

Meningkatkan Kapasitas SDM

(2)

Memberikan pelatihan bagi staf


dalam komite PTK di dalam dan
diluar negeri yg terkait dgn proses
kajian evaluasi ekonomi
Study visit ke tempat kajian PTK di
luar negeri

Diseminasi Hasil Kajian Teknologi


Kesehatan (3)
Merumuskan laporan hasil kajian
teknologi kesehatan ke dalam
konteks laporan kebijakan yang jelas,
ringkas dan mudah dimengerti
Mengembangkan website khusus
untuk PTK dan memastikan tetap
update dengan perkembangan yang
ada

Meningkatkan Hubungan &


Jaringan Kerja Nasional &
International (4)
Keikutsertaan dlm btk keanggotaan dlm
organisasi PTK di level international
Keikutsertaan dlm konferensi terkait dgn
PTK
Mengadakan sharing session atau diskusi
terbuka dgn pakar-pakar PTK lingkup
nasional maupun international
Melibatkan Perguruan Tinggi, Rumah Sakit,
Organisasi Profesi dan unit-unit Kemkes
dalam melakukan kajian

Meningkatkan Sistem Manajemen


Organisasi Komite Penilaian
Teknologi Kesehatan (5)
Mengembangkan tata kelola organisasi yg
baik
Meningkatkan jumlah dan kuatitas SDM
Menyediakan fasiltas pendukung kegiatan
PTK yg memadai
Mendorong Komite PTK pada waktunya
menjadi suatu badan yg independen

JAMINAN
KESEHAT
AN
NASION
ALlebih sehat
Untuk Indonesia yang
KEMENTERIAN
KESEHATAN

TERIMA KASIH
Hotlines: (021) 5221229, (021) 5277543, (021) 5279409

30

Anda mungkin juga menyukai