Anda di halaman 1dari 19

Efektifitas Povidone iodine pada

Pengobatan Aktif Otitis Media Supuratif


Kronik

pendahuluan
Otitis media supuratif kronik adalah
infeksi kronik pada telinga tengah, yg
menyebabkan otorhea selama paling
sedikit 2 minggu sejak pecahnya
membran timpani.
Pengobatan antibiotik topikal lebih
efektif dibandingkan sistemik pada
OMSK.

Neomycin efektif untuk bakteri


Proteus, staphylococcus aureus, tidak
efektif untuk bakteri anaerob gram
negatif dan kurang efektif untuk
Pseudomonas aeroginosa krn
meningkatkan angka resisten,
apalagi dikombinasikan dengan
steroid.

Povidone Iodine digunakan utk


antiseptik, bersifat bakterisidal.
Efektif untuk bakteri gram negatif ,
gram positif, mycobacteria,
treponema, jamur, virus, dan
protozoa.

Tujuan penelitian
Untuk menentukan efektivitas
Povidone iodine 5% pada
pengobatan OMSK

Metode Penelitian dan


Pasien
Metode penelitian: double-blind
randomized prospective study
Tempat: bagian otolaryngology pada
RS Al-Jumhori
Waktu: 1 Februari s/d 31 Desember
2005
Subjek penelitian: 48 orang yg dibagi
menjadi 3 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 16 orang

Kriteria subjek penelitian:


1. Umur 11 tahun s/d 67 tahun dengan
rerata umur 26 tahun
2. Pasien yang mengeluhkan otorhea
yg berhubungan dg OMSK
3. Perforasi membran timpani

Kriteria eksklusi:
1. Cholesteatoma
2. Marginal perforasi
3. Aural polyps
4. Otitis eksterna
5. Anak usia dibawah 10 tahun

Tehnik penelitian:
1. Masing-masing pasien dilakukan
swab utk kultur
2. Pemeriksaan audiometri nada murni
sebelum dan dua minggu setelah
pengobatan lokal
3. Semua pasien mendapatkan
antibiotik sistemik: amoxicillin

4. Providone iodine 5% (betadine), Neomycindexamethasone (Neodexon), dan normal saline


(0,9%). Masing-masing dimasukkan dalam botol
coklat yg diberi kode nomor, dan diberikan
secara acak pada ketiga kelompok tersebut.
5. Dosis: diteteskan 3x/hr selama 2 minggu
sebanyak 3 tetes
6. Dilakukan persiapan sebelum pemberian
terapi, masing-masing pasien membersihkan
telinga mereka dg cotton-bud. Pasien
diperintahkan untuk menjaga telinga mereka
tidak kemasukan air.
7. Penilaian berdasarkan gejala dan pemeriksaan
yg dilakukan sebelum dan dua minggu setelah
terapi.

Skoring penilaian (table 1)

Kriteria penilaian: penyembuhan


sempurna (8-10), penyembuhan
sebagian (4-7), tidak ada
penyembuhan (0-3), semakin parah
(<0)

Hasil
Staphylococcus aureus bakteri yg
paling banyak tumbuh pd kultur
didapatkan sebesar 25% (12 orang),
Pseudomonas dan Streptococcus
pneumonia 18,7% (9 orang), tidak
tumbuh sebanyak 9 orang pasien.

Table 2

81% yg diobati dg menggunakan


betadine mengalami penyembuhan total,
12% penyembuhan sebagian, 6% tidak
mengalami penyembuhan dan tdk ada yg
mengalami perburukan kondisi.
69% yg diobati dg Neodexone mengalami
penyembuhan total, 19% penyembuhan
sebagian, 12% tidak mengalami
penyembuhan
25% yg diobati dg normal saline
mengalami penyembuhan total, 12%
penyembuhan sebagian, dan tidak
mengalami penyembuhan sebesar 62%

Table 3

Pembahasan
Gambar 1. menunjukkan organisme yg
tumbuh pd kultur dalam penelitian ini.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh
antibiotik yg digunakan pasien (secara
bebas sehingga merubah lingkungan
organisme)
Penyebab tidak tumbuhnya bakteri pd
kultur kemungkinan disebabkan oleh infeksi
bakteri anaerob, kesalahan laboratorium,
atau penggunaan antibiotik sebelum kultur.

Penyembuhan biasanya ditandai dengan


penyembuhan otorhea dan pembengkakkan
mukosa telinga tengah.
Penyembuhan menggunakan betadine
sebesar 81% setelah pengobatan merupakan
fakta yg menarik, dibandingkan dengan
menggunakan neodexone dan normal saline.
Peneliatian sebelumnya melaporkan tidak
ada gejala, keluhan dan data audiometri yg
menyebabkan ototoksik.

Porez dkk dan Aursenea melaporkan


tidak ada efek ototoksik pd
penggunaan larutan povidone iodine.
Tidak ada reaksi alergi dilaporkan
selama penelitian ini
Penggunaan povidone iodine
menunjukkan efektifitas dalam
pengobatan OMSK.

Anda mungkin juga menyukai