Anda di halaman 1dari 41

PERTEMUAN II

PENGERTIAN ILMU METAFISIKA


SERTA RUANG LINGKUPNYA

ASAL USUL SEJARAH


METAFISIKA .DARI ZAMAN KEMASAN FILSAFAT
SECORETES
PLATO

(470-399 SM)
(427-347 SM)

ARESTOTELES
TEOFRATOS

(384-322 SM)
(200-100)

ANDRINACUS (rodesia)
SM)

(70

ETIMOLOGI(ASAL KATA) METAFISIKA

OLEH
ANDRINACUS
MELAHIRKAN
ISTILAH
TA- META
TA-PHISIKA

DENGAN
OLEH
PERKEMBANGA LOREN BAGUS
N BAHASA
DI
YUNANI
ARTIKAN
BERUBAH
DATANG
MENJADI
SESUDAH
META FISIKA
FISIKA

C. PENGERTIAN METAFISIKA.

- Berdasarkan Terminologi
- Para filosofi dan berbagai sumber:
-(Sudarsono :1993)
-(E. Syaifuddin Ansari)
-(LorensBagus)
-Enciklopedi
Indonesia
-Encyclopedi
Britanica

SESUATU SESUDAH FISIKA

SESUATU SETELAH
NYATA/FISIK

METAFISIKA

BERSIFAT TRANSENDEN
DILUAR JANGKAUAN
PENGALAMAN MANUSIA
DIBALIK FISIKA

DIATAS FISIKA/MELAMPAUI
ALAM

-Yang dapat juga berarti :

sesudah,
setelah,
diatas,
dibalik, melampaui Alam
sesudah, setelah, dibalik,
diatas, melampaui
Tubuh,
- sesudah, setelah, dibalik,
diatas, melampaui
Benda,
- sesudah, setelah, dibalik,
diatas, melampaui
Fisik.

PENGERTIAN METAFISIKA DARI


BERBAGAI SUMBER

Metafisika adalah Post


Physicum et Supra
Physicum (Lorens Bagus)
2. Metafisika adalah
sesudah dunia fisika
1.

3.Metafisika

adalah ajaran tentang


kesunyatan (Ensiklopedi Indonesia)
4. Metaphysic an Inquiry into What
Exist (menyelidiki apa-apa yang
ada),
5.Metaphysic
the
Science
of
Ultimate Reality
6.Metaphysic the Science of the
World as a whole (Encyclopedi
Britanica

. DEFENISI METAFISIKA
-Metafisika adalah sesuatu
yang ada dibalik Fisika yang
bersifat Transenden, diatas
atau diluar jangkauan
pengalaman lahiriah
manusia.
-

Ilmu Metafisika adalah


ilmu yang membahas
serta menganalisa
masalah-masalah yang
ada dibalik atau sesudah
fisika, yang Transenden
diluar atau diatas
jangkauan pengalaman

Jujun S. Suriasumantri
Ilmu metafisika adalah
suatu kajian yang
membahas mengenai
hakikat keberadaan zat,
hakikat fikiran dan hakikat
tentang kaitan zat dengan
fikiran manusia.

Filsafat Metafisika adalah


filsafat yang membahas,
menganalisa hakikat
yang ada dibalik Fisika
yang bersifat Transenden
diluar atau diatas
jangkauan pengalaman
lahiriah manusia.

RUANG LINGKUP METAFISIKA


Secara ilmiah setiap objek materi harus
jelas disiplin dan lingkupnya agar
pembahasannya tidak tumpang tindih
dengan
objek
materi
lainnya.
Memperhatikan
keberadaan
objek
materi Metafisika yang secara sejarah
telah dibuktikan Aristoteles, terlihat
bahwa lingkup kajian metafisika jauh
lebih luas dan lebih kompleks jika
dibandingkan dengan objek materi
fisika.

RUANG LINGKUP
METAFISIKA

RUANG LINGKUP ENCYCLOPEDIA


BERITANICA

RUANG LINGKUP PROF KADIRUN YAHYA

Permasalahan dan ruang


lingkup metafisika yang di
bahas
- Agama (Samawi dan Non
Samawi)
- Aliran Kepercayaan
- Para Psikologi
- Psikologi / personalitas

Filsafat
- Konsep Spiritual dan
kegaiban
- Kesehatan
- Ruang dan waktu
- Alam dan Dunia Lain.
-

Sesuai dengan naskah Aristoteles,


bahwa metafisika lebih luas dan
lebih mendalam dari fisika,
langsung menyangkut kehidupan
sehari-hari. Oleh karenanya tidak
mungkin permasalahan Metafisika
hanya dibahas melalui metode
filsafat saja, seperti yang
dilakukan diperguruan tinggi dan
ilmuwan di seluruh dunia.

METAFISIKA SEBAGAI ILMU


PENGETAHUAN
Dr. Lorens Bagus mengatakan bahwa
Metafisika sebagai ilmu pengetahuan
memiliki objek formal
tersendiri,dan
terlihat dalam metodologi nya sebagai
suatu analisis science. Sebagai suatu
tuntutan ilmiah diperguruan tinggi,
karyanya sudah cukup baik, namun ada
pendapatnya yang menjadikan keraguan
bagi pembacanya adalah Metafisika
tidak mempunyai objek materi tertentu ,
tetapi menyangkut semua yang ada.

DR LOREN BAGUS
METEFISIKA SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Dikarenakan pembahasan
dalam science maupun
filsafat sebagai objek formal
harus ada objek materinya,
maka
Objek materi Metafisika
adalah Metafisika itu
sendiri.

OBJEK MATERI METAFISIKA

Sesuai dengan definisi


Metafisika adalah segala
yang ada yang bersifat
Transenden, sesudah,
melampaui, dibalik, diatas
Fisika, berarti bahwa
objek materi Metafisika
itu sangat luas lingkupnya

Oleh karena perguruan


tinggi diseluruh dunia telah
mengembangkan ilmu
particulair khusus tentang
metafisika seperti Psikologi,
para Psikologi, Filsafat, logika
dll, maka metafisika seperti
kehilangan objek materinya.

PENGEMBANGAN ILMU PARTICULER


PADA PERGURUAN TINGGI TENTANG
METAFISIKA

Menurut Dr. Lorens Bagus :


Metafisika sebagai peneliti
hal-hal yang ada hubungan
sebab-sebab terdalam dan
universal.
Karena itu metafisika
merupakan Ilmu Pengetahuan
yang paling tinggi dalam
pengertian kata ilmu.

JikaMetafisika hanya membahas


masalah sebab akibat maka
pembahasan bercorak
kebijaksanaan.
Karena metafisika ilmunya sangat
tinggi, Jika ilmuwan bersikap jujur,
objektif, releable dan valid, bahwa
apapun objek materi pembahasan
ilmiah akan konsisten .
Maka mereka akan memandang
bahwa sains memiliki perbedaan
metode dengan filsafat secara
ekstrim.

PANDANGAN TERHADAP PERBEDAAN


SAINS DAN FILSAFAT

Sience menganut metode


Induktif Deduktif yang logis
berdasarkan objektif, releable
dan valid. Sedangkan filsafat
dengan pola kebijaksanaan
dan hikmah yang memakai
metode subjektif, spekulatif
dan rasional.

Metafisika berdasarkan definisi dan


lingkupnya memiliki substansi, eksistensi
dan realitas yang kompleks dan luas yaitu :
1.Agama (samawi dan non samawi) ada
substansi, eksistensi, realitas dan ada objek
materinya.
2.Para psikologi, psikologi dan personalitas
ada substansi, eksistensi dan realitasnya.
3.Kesehatan, baik fisik, mental dan spiritual
ada substansi, eksistensi dan realitasnya.
4.Spirit dan keghaiban ada substansi,
eksistensi dan realitasnya.

Realitas yang dimaksud sesuai dengan


definisi Metafisika itu sendiri dalam arti
yang ada, baik secara indrawi dan non
indrawi (abstrak, transenden dan ghaib),
sehingga tidak dapat diselesaikan hanya
dengan metode kebijaksanaan. Jika
tetap
berprinsip
kepada
metode
kebijaksanaan
(filosofis),
maka
pemahaman
hanya
sampai
pada
maksimum penghayatan dan dapat pula
menyimpang kepada imajinasi bahkan
khayalan.

Para ilmuwan harus mengakui bahwa


faktor kesulitan terletak pada
tuntunan empiris pada substan
metafisika yang abstrak, transenden
dan ghaib.
Science sampai saat ini masih
bertahan kepada empiris suatu
realitas yang indrawi saja, sedangkan
manusia, kodrat dan fitrahnya adalah
bersifat indrawi (jasmani, fisik)dan
non indrawi (akal pikiran, rohani).

Keberadaan Non Indrawi bukan


khayal, tetapi ada, contoh :
- Dalam Islam, ada roh/ruh, nyawa, jin,
syetan, malaikat dll.
- Dalam ajaran Nasrani ada Roh Qudus,
hari kebangkitan,malaikat dll.
- Dalam Budha dan Hindu ada Moksa,
reinkarnasi, dewa dll.
- Dalam animisme ada roh baik, roh
jahat, dewa, totem dll.
- Dalam kesehatan ada kesurupan,
santet, sihir polong dll,.

Masih banyak contoh dalam


kehidupan ini yang masuk lingkup
metafisika dan sangat mempengaruhi
kehidupan manusia didunia ini.
Para Rasul dan Para Nabi telah
ditugaskan Tuhan untuk memberi
petunjuk
kepada
sahabat
dan
umatnya, dengan memakai buktibukti metafisika, sehingga para
sahabat dan umatnya dapat menjadi
khalifah dimuka bumi ini.

Fakultas Kedokteran belum mampu


menyediakan dokter-dokter untuk
penyembuhan sakit fisik maupun
jiwa yang disebabkan oleh penyakit
metafisik (santet, kesurupan dll).
Pengobatannya hanya dengan
dukun/paranormal dengan istilah
pengobatan alternatif.

MASALAH YG MENYANGKUT
METAFISIKA MASIH DISERAHKAN PD
DUKUN DAN PARA NORMAL

Hingga saat ini terlihat


bahwa masalah yang
dihadapi manusia yang
menyangkut metafisika
terutama dibidang kesehatan
spiritual, umumnya masih
diserahkan kepada dukun
dan paranormal.

minimal anda telah memahami


kaidah agama secara lebih baik dan
menguasai ilmu tauhid yang tinggi.
Jika anda kurang dalam hal ini,
berkemungkinan anda akan
mengalami kesulitan untuk dapat
bersahabat dengan para makhluk
Allah lainnya.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai