Anda di halaman 1dari 180

Dr. Abdul Wahid, S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


KARYA TULIS
ILMIAH
KARYA

TULIS

ILMIAH

Dr. Abdul Wahid, S.Pd., M.Pd.


PRAKATA

Alhamdulilllah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT sang Maha Pencipta, yang telah melimpahka rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga dengan izin-Nya buku Karya
Tulis Ilmiah ini bisa tersusun untuk para pembaca. Tidak lupa
sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang menjadi panutan setiap umat manusia
dalam menempuh dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Semoga dengan hadirnya buku ini dapat membantu pembaca


dalam mempelajari dan memahami Karya Tulis Ilmiah serta
mampu menerapkannya dalam berbagai tugas karya ilmiah.
Sebagai penutup, kritik, dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan dari pembaca untuk menyempurnakan buku ini
kedepannya.

Makassar, 3 Desember 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

PRAKATA ..................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................ III

BAB 1 KONSEP DAN LINGKUP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH 5

A. KONSEP KARYA TULIS ILMIAH ................................................7


B. HAKIKAT BERFIKIR ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH ............... 15
C. RUANG LINGKUP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ................. 19
D. PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH ..................................... 24
E. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ............ 28
F. PENTINGNYA KARYA ILMIAH................................................. 32

BAB 2 JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH.................................. 45

A. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH ........................................ 46

BAB 3 PENGERTIAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH .......... 60

A. PENGERTIAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH.................... 62


B. TUJUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH ........................... 71
C. MANFAAT PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH ........................ 78

BAB 4 PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN ............... 93

A. PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH DALAM KARYA TULIS ILMIAH . 95


B. SYARAT ATAU KRITERIA PEMILIHAN TOPIK .......................... 101
C. MEMILIH TOPIK PENELITIAN............................................... 102
D. MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN .................................. 113
E. CIRI-CIRI MASALAH PENELITIAN YANG BAIK ........................ 117
F. BENTUK BENTUK RUMUSAN MASALAH PENELITIAN ............... 118

BAB 5 KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH .................................. 135

A. KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH ........................................ 138

III
B. CONTOH KARYA TULIS ILMIAH............................................ 150
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 173

IV
BAB 1

Pada materi Konsep dan Lingkup Penulisan Karya Tulis Ilmiah


pada BAB I, akan membahas materi mengenai Konsep dan Lingkup
dari penulisan suatu karya tulis ilmiah. Karya ilmiah adalah
karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah
serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya ilmiah
adalah merupakan salah satu hasil pemikiran dan imajinasi
seseorang yang dikonfirmasikan pada orang lain dan telah diuji
kebenarannya serta dapat diterima dan ditulis secara ilmiah.

Tulisan karya ilmiah sama pentingnya dengan pelaksanaan


penelitian karena hasil penelitian yang tidak dituangkan kedalam
laporan atau bahkan diterbitkan orang tidak akan tahu apa yang
telah dilakukan. Oleh karena itu menulis harus dipahami oleh
orang yang membacanya.

5
Capaian Pembelajaran

Kompetensi dasar yang harus dicapai setelah mempelajari


materi kuliah ini adalah anda diharapkan dapat mengetahui dan
memahami poin penting apa saja dalam mempelajari Konsep dan
Lingkup Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Untuk dapat mencapai
kompetensi dasar tersebut,telah dirumuskan indikator sebagai
berikut:

1. Mahasiswa dapat memahami Konsep dan Lingkup


Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
2. Menjelaskan Hakikat Karya Tulis Ilmiah.
3. Menjelaskan Ruang Lingkup Karya Ilmiah.
4. Memahami Persyaratan Karya Tulis Ilmiah.
A 5. Menjelaskan langkah-langkah Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

6. Memahami pentingnya Karya Tulis Ilmiah.

Konsep
Karya Tulis
Ilmiah

Ruang
Hakikat
Lingkup
Karya Tulis
Karya Tulis
Ilmiah
Ilmiah
Karya
Tulis
Ilmiah Langka-
Persyarata
Lngkah
n Karya
Karya Tulis
Tulis Ilmiah
Ilmiah

Pentingnya
Karya Tulis
Ilmiah

6
A. KONSEP KARYA TULIS ILMIAH
1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Karya ilmiah adalah merupakan salah
satu hasil pemikiran dan imajinasi seseorang yang
dikonfirmasikan pada orang lain dan telah diuji kebenarannya
serta dapat diterima dan ditulis secara ilmiah.

Karya tulis adalah sebuah hasil pemikiran seseorang yang


diekspresikan dalam bentuk tulisan agar dapat dibaca dan
bermanfaat bagi pembacanya. Sebuah pemikiran atau gagasan
seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebuah
karya tulis pada umumnya disajikan dalam bidang tertentu dan
disusun berdasarkan sistematika dan aturan tertentu yang
digunakan sebagai bahan informasi atau laporan kegiatan atau
temuan-temuan tertentu dalam sebuah penelitian.

Hal senada di sampaikan oleh Nana sudjana (2014) Karya


ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang
ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tatacara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau aturan yang telah ditetapkan.

Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang


menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi yang
baik dan benar. Maksud penulisan karya ilmiah adalah untuk

7
berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu. Karya ilmiah
sebaiknya ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan
kehalusan dalam menyajikan ide, keekonomisan dalam
mengungkapkan dan ketetapan dalam memilih kata.

Jelaslah kiranya bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan yang


ditulis secara sistematis, logis dan didukung oleh data yang
teruji kebenarannya atau tulisannya yang mampu menjelaskan
mengapa dan bagaimana tentang sesuatu perkara atau fakta
yang terjadi secara objektif, tidak dilandasi oleh perasaan atau
rekayasa belaka.

2. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Menurut Para Ahli


Karya ilmiah merupakan gabungan dari kata karya dan
ilmiah. Dalam KBBI (2022) menjelaskan pengertian karya
secara etimologi yaitu: 1. pekerjaan; 2. hasil perbuatan;
buatan; ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan kata
ilmiah secara etimologi adalah bersifat ilmu; secara ilmu
pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Beberapa pengertian karya ilmiah menurut para ahli dalam Ana


Rosmiati (2017), sebagai berikut:

a) Munawar Syamsudin menjelaskan bahwa penulisan


ilmiah merupakan sebuah naskah yang membahas
suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi ilmiah
tertentu, dengan memilih metode tertentu dari
presentasi secara keseluruhan, pada teratur dan
konsisten.

8
b) Awidyamartaya mengemukakan karya ilmiah adalah
suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah keilmuan.
c) Brotowidjoyo menjelaskan bahwa karya ilmiah
merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan
metodologi penulisan yang baik dan benar.
d) Eko Susilo M menjelaskan karya ilmiah merupakan
suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai
hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap
bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan
menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan
sistematika penulisan yang baik dan santun, serta
dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
e) Jones menjelaskan karya ilmiah merupakan karangan
ilmiah yang ditujukan untuk masyarakat tertentu
ataupun profesional yang biasanya bersifat karya
ilmiah tinggi.
f) Hery Firman menjelaskan bahwa karya ilmiah
merupakan laporan berupa tulisan yang dipublikasikan
ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun
penelitian yang telah dilakukan, yang dalam
penulisannya memperhatikan kaidah dan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.
g) Bauer menyatakan bahwa karya ilmiah itu lebih tinggi
daripada pengetahuan yang didasarkan atas

9
kepercayaan dan cerita-cerita rakyat. Bauer termasuk
yang setuju bahwa karya ilmiah adalah karya yang
bersumber dari penelitian. Namun, ia membuat tiga
jenjang karya ilmiah dilihat dari derajad keilmiahannya.
Jenjang terendah, frontier science adalah sebuah karya
yang merupakan gabungan dari berbagai usaha untuk
mendapatkan pengetahuan baru dengan segala cara
yang dapat diterima oleh manusia, seperti dengan cara
eksperimen yang kurang mantap/profesional, dengan
mencoba-coba, atau dengan memikirkan sesuatu
secara serius.

Pengertian lain karya ilmiah menurut para ahli dalam Finoza


(2010):

a) Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah atau artikel


ilmiah merupakan karya seorang ilmuwan
(pembangunan) yang hendak membangun ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang didapat
melalui literatur, pengalaman, serta penelitian.
b) Pengertian karya tulis ilmiah menurut KBBI merupakan
karya tulis yang dibuat menggunakan prinsip - prinsip
ilmiah dan berdasarkan fakta (observasi, eksperimen,
dan kajian pustaka).
c) Menurut Suriasumantri, karya tulis ilmiah adalah
tulisan yang memuat argumentasi penalaran
keilmuan serta dikomunikasikan lewat bahasa tulisan

10
yang baku dengan sistematis metodis dan sintesis
analitis.

Pengertian karya ilmiah menurut para ahli dalam Zulmiyetri,


dkk. (2019):

a) Nana Sudjana menjelaskan bahwa karya ilmiah adalah


karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang
ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah
dan mengikuti pedoman atau aturan yang telah
ditetapkan.
b) Arifin menjelaskan karya ilmiah adalah hasil penuangan
data lapangan dalam bentuk karangan dengan
mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan
sehingga menghasilkan informasi yang dapat
didiskusikan dan disebarluaskan pada masyarakat
serta didokumentasikan di perpustakaan.

Pengertian karya tulis ilmiah menurut beberapa ahli dalam


Adhan Efendi, dkk. (2021) yaitu sebagai berikut:

a) Serangkaian kegiatan penulisan yang berdasarkan hasil


pengkajian sistematis mengacu kepada metode ilmiah
yang digunakan terhadap permasalahan yang muncul
sebelumnya. (Suyanto & Jihad).
b) Karya tulis yang memiliki sifat ilmiah dan memenuhi
syarat keilmuan yang mencakup isi kajian sesuai
dengan ilmu pengetahuan ilmiah, menggunakan

11
metode berpikir ilmiah yang logis dan sistematis dan
bersifat objektif. (Nurlaili F.A).
c) Karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan,
pernyataan atau gagasan orang lain, baik yang telah,
belum atau bahkan tidak dipublikasikan sama sekali
yang ditulis dengan gaya bahasa sendiri. (A.G.
Haryanto).
d) Suatu tulisan yang bersifat ilmiah dan disusun secara
sistematis. (Sarmadan).
e) Hasil karya dalam bentuk tulisan berdasarkan kepada
pengamatan suatu masalah dan disusun dengan
mengacu kepada metode penulisan yang baik dan
benar serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. (Siti Kholipah).
f) Suatu karangan yang mengungkapkan suatu
permasalahan dengan metode ilmiah. (Wahyu).

Dilihat dari jenisnya, secara umum karya tulis ini dapat


dibedakan menjadi dua, yakni karya tulis ilmiah dan karya tulis
non ilmiah. Kedua jenis karya tulis ini memiliki ciri dan syarat
yang berbeda. Karya ilmiah atau karya tulis ilmiah merupakan
hasil pemikiran seseorang yang diekspresikan dalam bentuk
tulisan yang disusun berlandaskan kepada sifat-sifat ilmiah,
yaitu logis, sistematis dan obyektif, serta dihasilkan dari
kegiatan observasi, evaluasi, dan atau pun penelitian dalam
bidang- bidang kajian tertentu. Sebuah penulisan karya ilmiah
harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku. Tujuan dalam

12
penulisan karya ilmiah adalah untuk mempublikasikan suatu
informasi kepada masyarakat atau kelompok tertentu. Dilihat
dari manfaatnya, sebuah penulisan ilmiah akan bermanfaat
dalam pengembangan sains dan teknologi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya


ilmiah adalah sebagai berikut:

a) Menentukan topik yang menarik. Topik yang menarik


dalam suatu karya tulis akan memberikan manfaat baik
bagi penulis maupun bagi pembacanya. Dengan topik
yang menarik penulis akan tertantang untuk segera
menyelesaikan karya-nya, di samping akan
menumbuhkan minat baca bagi kelompok sasaran.
b) Disajikan dengan sistematika yang baik. Penulisan
yang baik harus disajikan dengan sistematika yang
baku, logis, serta menampilkan pemikiran yang runtun
untuk memudahkan para pembacanya atau penikmat
karya tulis tersebut.
c) Mengikuti tata aturan yang baik. Karya ilmiah yang baik
adalah yang sesuai dengan aturan-aturan penulisan
yang baku, antara lain berkaitan dengan format
penulisan, gaya penulisan, sistem penomoran.
d) Menggunakan dasar rujukan literatur. Sebuah
penulisan ilmiah perlu didukung dengan literatur agar
penulisan dapat lebih dipertangungjawabkan.

13
3. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Secara lebih spesifik Dalman (2012:12) mengemukakan ciri-


ciri karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:

a) Objektif
Tulisan yang disajikan harus diungkapkan dengan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya yang
didukung oleh bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan, artinya isi karya tulis tersebut
tidak boleh dimanipulasi atau direkayasa. Obyektif juga
dimaksudkan bahwa penulis bersikap jujur dalam
menyajikan informasi yang akurat.
b) Sistematis
Penulisan ilmiah harus bersifat sistematis yaitu
mengikuti urutan atau tahapan penulisan yang baku.
Sistematis juga berarti seorang penulis harus berfikir
secara runtun dalam menuangkan ide atau
gagasannya, karena ciri ini akan memudahkan
pembaca dalam memahami apa yang diuraikan penulis
tersebut
c) Logis
Berfikir logis adalah berfikir dengan menggunakan
logika, rasional dan masuk akal. Berfikir logis juga
diartikan sebagai sesuatu yang dapat diterima oleh akal
sehat berdasarkan penalarannya. Dalam penulisan
ilmiah, hal ini berkaitan dengan logika berfikir induktif
dan deduktif.

14
d) Menyajikan fakta
Informasi yang disajikan dalam karya ilmiah harus
bersifat fakta (faktual). Tidak dibenarkan menyajikan
informasi yang berupa luapan perasaaan atau yang
bersifat emosional.
e) Menggunakan bahasa formal
Di kalangan masyarakat Indonesia sering
menggunakan bahas sehari-hari dalam berkomunikasi.
Untuk penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa
Indonesia yang bersifat formal yang dikenal dengan
istilah bahasa yang baik dan benar.
f) Tidak Pleonastis
Istilah pleonatis menurut KBBI yaitu pemakaian kata-
kata yang lebih dari apa yang diperlukan. Karya ilmiah
hendaknya tidak berlebihan dalam menggunakan kata-
kata, artinya harus hemat, tidak berulang-ulang dan
tidak berbelitbelit.

B. HAKIKAT BERFIKIR ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH


Berfikir ilmiah pada dasarnya menggabungkan dua pola
berfikir, yakni berfikir deduktif atau berfikir rasional dan berfikir
induktif atau berfikir empiris (Nana Sudjana, 2014). Berfikir
deduktif adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum
menjadi pernyataan yang lebih khusus. Pernyataan umum
tidak lain adalah teori-teori yang sudah mapan dari berbagai
bidang keilmuan. Oleh sebab itu, berfikir deduktif sering
dikatakan penarikan kesimpulan dari yang umum menuju yang

15
khusus. Dasar penarikan tersebut menggunakan penalaran
rasio. Artinya, tidak perlu dibuktikan secara fakta, cukup
dengan menggunakan akal sehat atau teori, postulat, atau
anggapan dasar yang telah ada. Contoh berfikir deduktif:
Setiap makhluk hidup akan mati (Pernyataan umum). Kucing
adalah makhluk hidup. Oleh sebab itu, kucing akan mati
(Pernyataan khusus). Pernyataan kucing akan mati pasti benar,
tak perlu dibuktikan lagi.

Berfikir deduktif digunakan dalam penelitian ilmiah bertujuan


untuk:

a) Merumuskan atau menentukan masalah penelitian.


b) Untuk meramalkan kemungkinan jawaban pemecahan
masalah.

Dalam penelitian ilmiah, baik masalah yang dikaji maupun


dugaan jawaban masalah, harus mempunyai nilai keilmuan.
Artinya, berkiblat kepada khazanah pengetahuan ilmiah,
setidak-tidaknya permasalahan tersebut ada dalam konteks
pengetahuan ilmiah. Disinilah pentingnya befikir deduktif.

Berfikir induktif adalah kebalikan dari berfikir deduktif.


Artinya menarik kesimpulan dari pernyataan khusus ke
pernyataan umum. Pernyataan khusus tidak lain adalah gejala,
fakta, data, informasi dari lapangan, bukan teori. Apabila data
atau fakta dari berbagai gejala menunjukkan kesamaan
tertentu, dari kesamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan atau
generalisasi. Misalkan kita melihat kebeberapa sekolah

16
mengenai cara guru mengajar. Di satu sekolah ditemukan
sejumlah guru mengajar dengan menggunakan metode
ceramah. Datang lagi di sekolah lain, ditemukan hal yang
serupa, yakni guru mengajar dengan metode ceramah. Pergi
lagi ke sekolah lain, ditemukan hal yang sama, demikian
seterusnya ditemukan fakta atau data bahwa guru mengajar
dengan metode ceramah. Atas dasar data atau faktor tersebut
dapat disimpulkan bahwa pada umumnya guru menggunakan
metode ceramah pada waktu ia mengajari murid-muridnya.

Berfikir induktif seperti dicontohkan di atas fungsinya


sama dengan berfikir deduktif, yakni untuk merumuskan
masalah dan menduga alternatif jawaban terhadap masalah.
Perbedaan hanya dalam caranya. Berfikir deduktif
menggunakan rasio atau logika sedangkan berfikir induktif
menggunakan fakta atau data di lapangan.

Ada beberapa langkah berfikir ilmiah atau penelitian ilmiah


sebagai berikut:

a) Merumuskan masalah, artinya mengajukan pertanyaan


baik pertanyaan yang diangkat dari teori ataupun yang
diangkat dari lapangan.
b) Mengkaji teori atau berfikir rasional untuk menentukan
jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap
pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan pada
langkah pertama.

17
c) Mencari data di lapangan untuk dijadikan bahan dalam
usaha membuktikan kebenaran jawaban yang telah
diajukan pada langkah kedua.
d) Mengolah data dari lapangan dan menguji kebenaran
jawaban sementara.
e) Menarik kesimpulan, yakni menetapkan apakah
jawaban sementara yang diajukan pada langkah ke dua
diterima sebagai jawaban akhir.

Pola berfikir deduktif adalah sebagai berikut:

a) Mengemukakan konsep dasar masalah yang dibahas.


Contoh: masalah "disglosia" dapat diajukan pertanyaan
apakah pengertian disglosia menurut beberapa ahli,
dalam situasi bagaimanakah timbulnya disglosia,
dimana saja terdapatnya, siapa yang
menggunakannya, mengapa mereka menggunakan
cara demikian, dst (what, when, where, how, why, etc).
b) Untuk menjawab pertanyaan yang relevan penulis
mencari berbagai teori yang akurat dapat juga
ditambah dengan pengamatan sepintas.
c) Jawaban disimpulkan dari pertanyaan yang diajukan
(umum ke khusus).

Pola berfikir induktif adalah sebagai berikut:

a) Dengan nalar induktif penulis bertolak pada hal-hal


yang khusus/ yang ditemui di lapangan. Contoh: hasil
Nilai UN siswa SMU di Kota Padang.

18
b) Data yang dikumpul dianalisis dengan tepat. Hasil
analisis data sampai pada suatu kesimpulan, terdapat
perbedaan yang berarti antara Nilai UN mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa putri dengan Nem siswa putra.
c) Hasil kesimpulan dikaitkan dengan teori-teori yang
sudah ada.
d) Dalam menulis makalah induktif penulis harus
mencocokkan hasil temuannya dengan teori-teori yang
relavan dengan kemampuan berbahasa putra dan
putrid. Ternyata dalam psikolinguistik ada teori yang
mengatakan bahwa "Splenium Korpus kolosum putri
lebih besar dari putra”.

C. RUANG LINGKUP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


Penulisan ilmiah pada dasarnya dapat disajikan dalam
berbagai bentuk sesuai kepentingan. Di Indonesia dikenal
banyak istilah yang dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah.

Istilah-istilah tersebut dapat menjadi pilihan seseorang


dalam menghasilkan sebuah karya ilmiah. Dalam dunia
pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, berbagai jenis
karya ilmiah menjadi pilihan bagi para dosen dalam
menetapkan tugas kepada mahasiswa. Berikut dijelaskan
beberapa istilah yang termasuk ke dalam ruang lingkup karya
ilmiah.

19
1. Makalah
Makalah yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan
karya tulis ilmiah yang umumnya dibuat oleh kalangan
akademisi di lingkungan Perguruan Tinggi. Istilah lain yang
juga akrab digunakan adalah paper, meskipun sebagian
pendapat mengatakan bahwa paper memiliki karakter
tersendiri dalam penulisannya. bagi Menurut W.J.S
Poerwadarminta, makalah ialah uraian tertulis yang membahas
suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat
pembahasan lebih lanjut. Makalah juga diartikan sebagai karya
tulis yang dipergunakan untuk publikasi jurnal atau periodical
atau lisan. (Komarudin, 2000 : 111).

Makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah seminar


atau di kelas sebagai tugas perkuliahan. Dapat disimpulkan
bahwa makalah adalah naskah yang ditulis secara sistimatis
tentang suatu topik baik berupa gagasan ataupun pembahasan
berdasarkan pendekatan keilmuan tertentu yang pada
umumnya akan dipublikasikan pada forum diskusi atau
seminar. Penulisan makalah pada umumnya terdiri dari tiga
bagian, meliputi pendahuluan, isi dan penutup. Adapun
perbedaan makalah dengan paper yaitu makalah disusun terdiri
dari bab per bab, membahas topik/masalah tertentu, dan
sebagian dosen memiliki sistematika penulisan yang berbeda.

2. Paper
Paper adalah suatu karya ilmiah yang berisi pembahasan
terhadap suatu topik tertentu dengan dukungan data yang

20
valid. Djuroto dan Supriadi (2002:24 ) dalam Dalman (2011)
menjelaskan paper adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau
resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari
suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya.

Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa paper


dibuat dalam bentuk yang lebih sederhana dari pada makalah,
dengan tujuan untuk meningkatkan daya serap atau
pemahaman terhadap materi kuliah atau ceramah yang
berkaitan dengan mata kuliah tertentu. Sistematika penulisan
paper relatif sama dengan penulisan makalah atau disesuaikan
dengan panduan yang berlaku pada masing-masing institusi.

3. Laporan Studi Lapangan


Laporan studi lapangan merupakan bentuk karya ilmiah
yang disusun berdasarkan data yang diperoleh setelah seorang
atau sekelompok mahasiswa melakukan peninjauan,
pengamatan atau latihan-latihan tertentu. Pembuatan laporan
ini bertujuan untuk meyampaikan informasi, pengetahuan,
serta hasil yang diperoleh dari studi lapangan tersebut. Laporan
ilmiah ini pada umumnya dibuat untuk memenuhi tugas-tugas
pembelajaran yang digunakan sebagai syarat yang
diberlakukan kepada mahasiswa baik secara individu maupun
kelompok di perguruan tinggi.

Menurut Azahari (2005:3) laporan pada umumnya


berkaitan dengan uraian tertulis dari hasil pengalaman
langsung atau sumber data primer. Laporan ini dibuat sebagai

21
kesimpulan dari hasil pengalaman penulis yang akan
bermanfaat bagi pembaca secara umum atau kelompok
pembaca tertentu. Jenis-jenis laporan dapat berupa: laporan
kuliah kerja nyata, laporan praktik lapangan, dan laporan
observasi.

4. Book Report
Laporan buku (book report) merupakan karya ilmiah yang
dibuat untuk melukiskan tentang isi dari sebuah buku. Pada
laporan buku ini penulis akan menguraikan isi pokok dari buku
yang dipilihnya dan dilengkapi tanggapan penulis. Apabila
literatur yang dipilih tersebut memiliki jumlah halaman yang
banyak maka dosen dapat membagi tugas ini berdasarkan bab
sehingga disebut sebagai laporan bab (chapter report).

Bentuk lain yang masih tergolong sebagai book report


disebut anotasi bibliografi, yaitu merupakan bentuk laporan
dari beberapa buku literatur atau artikel pada bidang bahasan
yang sama. Dalam hal ini artinya seorang penulis atau
mahasiswa meringkas isi dari beberapa literatur atau artikel
yang dipilihnya pada bidang bahasan tertentu. Tujuan
penulisan laporan ini adalah untuk memberikan wawasan yang
luas melalui pemahaman terhadap isi dari sebuah literatur atau
lebih, atau isi artikel.

5. Artikel
Artikel yang dimaksudkan disini adalah sebuah karya
ilmiah yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Penulisan artikel terikat secara ketat dengan aturan penulisan

22
karya ilmiah yang berlaku yang dirancang untuk dimuat atau
dipublikasikan dalam jurnal atau buku kumpulan artikel
(prosiding). Bahan pada penulisan artikel dapat bersumber dari
pemikiran, penelitian lapangan, kajian pustaka, maupun hasil
pengembangan produk. Sistematika penulisan mengacu
kepada sebuah aturan yang ditentukan oleh pengelola jurnal
ataupun prosiding yang dikenal dengan istilah tamplate.

6. Tugas Akhir (Skripsi, Thesis, dan Disertasi)


Skripsi adalah hasil penulisan ilmiah yang menyajikan hasil
penelitian seorang mahasiswa jenjang sarjana strata satu (S1)
pada akhir masa studinya. Skripsi dibuat untuk
mengkaji/membahas suatu permasalahan/fenomena dalam
bidang ilmu tertentu yang ditulis berdasarkan kepada
kaidahkaidah ilmiah yang berlaku. Penulisan skripsi ini
berfungsi untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
dalam memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1) Sebagai karya
ilmiah, skripsi harus memenuhi ciri-ciri ilmiah.

Thesis sebagai salah satu jenis karya ilmiah yang ditulis


oleh seseorang pada akhir masa studinya pada jenjang
pendidikan strata 2 (S2). Thesis merupakan karya tulis ilmiah
yang menjadi persyaratan dalam menyelesaikan studinya.
Penulisan thesis pada umumnya bersumber kepada hasil
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan
sesuai dengan program studinya.

23
Sebagaimana karya ilmiah yang dituliskan oleh mahasiswa
strata 1 dan strata 2, maka karya ilmiah untuk jenjang studi
strata 3 (S3) mempersaratkan mahasiswa menyelesaikan
disertasi berdasarkan kepada hasil penelitian. Jadi desertasi
adalah karya ilmiah yang dibuat oleh seorang mahasiswa S3
untuk memenuhi persaratan memperoleh gelar doktor.

D. PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH


Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah
yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah
adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan
ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku.

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:

a) Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran


dan alur pikiran.
b) Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir
dengan unsurunsur yang menyangganya.
c) Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
d) Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka,
tabel, dan gam- bar, yang tersusun mendukung alur
pikir yang teratur.
e) Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan
asas-asas yang terkan- dung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah keba- hasaan.

24
f) Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi
(penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan)
dan argumentasi (alasan).

Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas


suatu permasalahan. Pembahasan dilakukan berdasarkan
penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat
dari suatu penelitian.

Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa


dalam tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan
pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur pemikiran
dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang
dalam metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada
hakikatnya merupakan operasionalisasi dari metode keilmuan.
Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang
melatarbelakangi langkahlangkah dalam penelitian ilmiah
adalah metode keilmuan.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan


pemecahan masalah memiliki pengertian sebagai berikut:

a) Penelitian adalah usaha yang sistematik dan


terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang
memerlukan pemecahan.
b) Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan tujuan tertentu.
c) Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode
empiris sertametode kesisteman.

25
d) Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan,
pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan
secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
e) Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan
atau penyelidikan ilmiah sistematik, terorganisasi
didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik
yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan
pemecahan masalah atau jawaban dari masalah
tersebut.

Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode


pengungkapan fakta yang biasanya berasal dari hasil penelitian
dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis ilmiah
dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian. Laporan
hasil penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut
dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan.

Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam,


yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Perbedaan
kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan.

Karya tulis ilmiah sebagian besar merupakan publikasi


hasil peneli- tian. Dengan demikian format yang digunakan
dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang
menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode
penelitian secara garis besar dapat dibagi dalam empat
macam.yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian
kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan
hasil kerja pengembangan.

26
Karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian inid apat
dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh penulis. Karya
tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa
skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk
kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi apa
yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara
melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan
kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan.
objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat
umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang lebih
cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil
penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.

Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis


ilmiah memiliki persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis
ilmiah adalah:

a) Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara


sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada
situasi spesifik.
b) Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar,
jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur
terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni
mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas.
c) Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap
langkah direncanakan secara terkendali, konseptual
dan prosedural.

27
d) Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat
dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang
mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e) Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang
disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu
hipotesis.
f) Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran
faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak
boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius
dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat
emotif.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menulis karya


ilmiah memer- lukan persiapan yang dapat dibantu dengan
menyusun kerangka tulisan. Disamping itu, karya tulis ilmiah
harus menaati format yang berlaku.

E. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


Langkah-langkah penulisan karya ilmiah pada umumnya
meliputi empat tahapan, yaitu:

1. Perumusan Masalah
Untuk memulai penulisan artikel, kita harus menapatkan
suatu pemasalahan. artikel. Dari permasalahan ini kita bisa
menelorkan suatu tema atau topik yang lebih spesifik yang bisa

28
dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini
dapat diangkat suatu judul artikel.

Pada dasarnya ada banyak permasalahan yang mengitari


kehidupan kita seperti permasalahan relevansi pendidikan,
kemiskinan, lingkungan hidup, sosialisasi politik, suksesi
kepemimpinan nasional, ketergantungan di bidang teknologi,
dampak negatif proses industrialisasi, dan masih banyak yang
lain lagi. Kita bisa memilih salah satu atau beberapa
permasalahan tersebut untuk kita angkat sebagai topik
penulisan artikel.

Untuk memilih permasalahan tersebut, kita perlu


memperhatikan hal-hal berikut:

a) Permasalahannya yang actual dan up to date (‘hangat”


dan “menggigit”), sehingga menarik perhatian
pembaca.
b) Permasalahannya sesuai dengan minat dan disiplin
ilmu yang kita tekuni, sehingga kita lebih mudah untuk
mempertanggung jawabkannya secara ilmiah.
c) Permasalahan tersebut memang sangat urgen di dalam
masyarakat, dan perlu segera mendapatkan
pemecahan. Penulis pemula biasanya mengalami
kesulitan untuk mencari masalah. Seolah-olah dunia
sekelilingnya berjalan tanpa ada masalah. Padahal,
kalau kita mau merenung, banyak sekali masalah yang
cukup menarik untuk ditulis. Permasalahan bisa kita
temukan dari pengalaman maupun teori-teori.

29
Apabila sulit mencari permasalahan, langkah yang perlu
dilakukan adalah:

a) Bacalah teori dari berbagai buku dan sumber sebanyak


mungkin.
b) Bacalah laporan-laporan hasil penelitian, termasuk
skripsi dan tesis.
c) Biasakan mengamati dan merenungkan segala
fenomena yang terjadi di sekeliling kita.

Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa mengembangkan


intuisi yang kita miliki sehingga akhirnya kita memiliki tingkat
kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap berbagai
fenomena dan regularitas sosial budaya dan alam yang ada di
sekeliling kita 2.

2. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan
jawaban sementara terhada masalah yang kita angkat. Ini
penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai
alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis
untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan
secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama
hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan
imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan
terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita
hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.

30
3. Pengumpulan dan Analis Data
Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan bisa
didukung data-data yang memadai. Data yang kita ambil bisa
data kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kebutuhan
kita. Juga tidak harus berupa data primer, data sekunder pun
bisa kita gunakan. Dalam langkah ini kita perlu menganggap
bahwa pendapat orang, hukum-hukum yang telah mapan, dan
juga teori-teori yang ada bisa kita perlakukan sebagai data
yang bisa mendukung atau membantah hipotesis yang kita
ajukan. Kalau kita mampu menyajikan data yang memadai
dengan benar, maka akan terasa bahwa artikel atau karya tulis
yang kita buat akan menjadi lebih utuh. Di samping itu hasil
karya tulis kita pun akan semakin berbobot dan menarik untuk
dibaca. Seandainya karya tulis itu akan digunakan sebagai
landasan pengambilan kebijakan, maka pengambil kebijakan
akan mendapatkan landasan yang lebih akurat.

4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan
posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan, sehingga dalam
tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah
hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa
melakukan pembahasan dengan akurat, kita sebaiknya banyak
membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang terkait
dengan topik karya tulis kita. Dengan berbuat demikian berarti
kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri

31
kita sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya
tulis kita, memberikan saran atau himbauan, sesuai dengan
temuan karya tulis kita tersebut. Ke empat langkah di atas
itulah yang perlu kita pegang dalam mengembangkan gagasan
dalam penulisan artikel ilmiah. Namun demikian, hal yang perlu
juga diperhatikan ialah bahwa susunan dan sistematikanya
tidak harus eksplisit. Bahkan jangan sekali-kali
mengeksplisitkan empat langkah tersebut dalam karya tulis
ilmiah (papaer/makalah/artikel), karena justru akan
mengganggu pembaca dalam memahami inti karya tulis
tersebut.

F. PENTINGNYA KARYA ILMIAH


Karya ilmiah tidak bisa dipisahkan dalam dunia
pendidikan. Karya ilmiah memiliki peranan yang sangat penting
dalam perkembangan dunia pendidikan. Dalam ranah
Perguruan Tinggi ada tiga aspek pengembangan tri dharma
perguruan tinggi. Aspek tersebut antara lain bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek
bidang ini, tentunya memiliki kaitan yang erat dengan karya
ilmiah. Mayoritas karya ilmiah dihasilkan dari proses
pendidikan, pengembangan penelitian maupun pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para
akademisi pada suatu perguruan tinggi. Mempublikasikan
karya ilmiah merupakan sebuah kewajiban bagi seorang dosen.
Semakin banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan
dipublikasikan oleh seorang dosen, maka semakin tinggi pula

32
kredibilitas dan profesionalitas dosen tersebut baik karya ilmiah
yang dihasilkan dalam tingkat lokal, nasional, maupun
internasional. Tingkatan tersebut memiliki nilai-nilai tersendiri.
Tidak hanya dosen, mahasiswa selaku pembelajar pada suatu
perguruan tinggipun dituntut untuk membuat dan memiliki
karya ilmiah. Sejak semester awal mahasiswa sudah mulai
menulis karya ilmiah seperti makalah, paper, artikel, maupun
skripsi, tesis, disertasi. Apalagi tuntutan akreditasi 9 kriteria
yang salah satu di dalamnya memuat hasil karya imiah
mahasiswa yang disetarakan dengan dosen. Mahasiwa juga
diwajibkan untuk turut serta dalam melaksanakan tri dharma
perguruan tinggi. Selain dosen dan mahasiswa, para fungsional
tenaga kependidikan di perguruan tinggi juga turut
meramaikan ranah penelitian dalam menghasilkan karya
ilmiah. Tentunya hal ini berdampak positif dalam
pengembangan karya ilmiah yang akan semakin meluas
cakupannya. Ranah perguruan tinggi paling banyak
menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah.

Selain dalam tingkat perguruan tinggi, sekolah-sekolah


juga memiliki andil dalam pengembangan karya ilmiah. Guru
dan siswapun dituntut dapat menghasilkan karya ilmiah.
Tentunya sudah banyak karya ilmiah yang dihasilkan dari
proses belajar-mengajar di sekolah. Tidak hanya terbatas pada
tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Ranah penelitian
juga dihasilkan oleh para jabatan fungsional tertentu pada
lembaga-lembaga penelitian, instansi pemerintah/swasta
maupun dinas-dinas terkait. Untuk mendukung kegiatan

33
penelitian saat ini di Indonesia telah terdapat pusat kegiatan
penelitian yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Tenaga
Nuklir Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan
Pengawas Tenaga Nuklir, dan Badan Standarisasi Nasional.
(Siregar & Harahap, 2019).

Adapun fungsi karya ilmiah menurut Widodo (2018) yaitu


sebagai beriku:

a) Karya ilmiah berfungsi sebagai bahan rujukan atau


referensi untuk persiapan dalam penulisan karya tulis
maupun kegiatan yang bersifat ilmiah. Contohnya saja
seperti penelitian maupun kegiatan seminar.
b) Selajutkan karya ilmiah itu berfungsi sebagai fungsi
edukatif, dimana ketika kita data menulis karya ilmiah
maka wawasan yang didapat akan meningkat terhadap
berbagai bidang keilmuan.
c) Karya ilmiah juga berfungsi sebagai fungsi sentral,
maksudnya adalah bahwa karya ilmiah mampu
memperluas wawasan kepada masyarakat umumnya
dalam perkembanagan ilmu sebab dalam karya ilmiah,
orang bebas menyampaikan ide atau gagasan pada
kalangan tertentu atau masyarakat luas.

34
Menurut I Nengah Laba dan Ni Made (2018) beberapa manfaat
karya ilmiah bagi penulisnya antara lain:

a) Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan


membaca yang efektif kerena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang
ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
b) Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih
matang.
c) Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan
perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
katalog pengarang atau katalog judul buku.
d) Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara
jelas dan sistematis.
e) Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
f) Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
masyarakat.

35
Artikel : Bahaya Internet bagi Remaja

Internet di kalangan remaja saat ini nampaknya sudah


menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak semua remaja
memanfaatkan internet dengan benar. Ada banyak remaja
yang cenderung menyalahgunakan internet sehingga
berdampak buruk bagi dirinya dan
lingkungannya.Berdasarkan riset yang mendalam, terdapat
beberapa bahaya dari penyalahgunaan internet di kalangan
remaja, yaitu sebagai berikut:

1. Perilaku bullying melalui sosial media,mudahnya


mengakses konten pornografi yang berakibat pada
perilaku kejahatan seksual
2. Maraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah
berkenalan melalui sosial media.

Kesimpulan: Internet memang sangat membantu dalam


kehidupan, akan tetapi ia tetap memiliki kekurangan.
Karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting
dalam mengawasi anak-anaknya. Sehingga para remaja
dapat membentengi diri dari hal-hal negatif dalam
penggunaan internet.

36
RANGKUMAN:

Karya tulis adalah sebuah hasil pemikiran seseorang yang


diekspresikan dalam bentuk tulisan agar dapat dibaca dan
bermanfaat bagi pembacanya. Sebuah pemikiran atau gagasan
seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Sebuah karya tulis pada umumnya disajikan dalam bidang tertentu


dan disusun berdasarkan sistematika dan aturan tertentu yang
digunakan sebagai bahan informasi atau laporan kegiatan atau
temuantemuan tertentu dalam sebuah penelitian.

Tulisan karya ilmiah sama pentingnya dengan pelaksanaan penelitian


karena hasil penelitian yang tidak dituangkan kedalam laporan atau
bahkan diterbitkan orang tidak akan tahu apa yang telah dilakukan.
Oleh karena itu menulis harus dipahami oleh orang yang
membacanya. Menulis tulisan ilmiah yang efektif tidaklah mudah.
Pada umumnya tulisan yang baik akan dapat dibaca dan dipahami
oleh orang yang bukan bidangnya sasu orang yang baru
mempelajarinya.

Aktivitas Mahasiswa

Pilih dan kerjakan tugas di bawah ini kemudian serahkan kepada


dosen untuk dinilai :

1. Bagaimana cara mahasiswa dalam menganalisis


permasalahan yang sering dihadapi dalam menulis sebuah
karya tulis ilmiah ?
2. Buatlah sebuah artikel tentang permasalahan yang terjadi
pada saat ini khususnya dalam dunia pendidikan !

37
Kolom Komentar

...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

38
Tes Formatif

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Sebuah tulisan memiliki ciri-ciri objektif, sistematis, logis,


menyajikan fakta, menggunakan bahasa formal dan tidak
pleonastis maka tulisan tersebut adalah sebuah…
a. Usulan Penelitian
b. Tesis
c. Disertasi
d. Skripsi
e. Karya Ilmiah

2. Tema sebuah karya tulis : Perlindungan terhadap korban


pelecehan seksual,Maka latar belakang masalah yang cocok
untuk tema tersebut adalah...
a. Pelecehan seksual terjadi dan bisa mengincar siapa
saja
b. Korban pelecehan seksual meningkat setiap tahunnya
c. Pelaku pelecehan seksual bisa lolos tanpa dihukum
apapun
d. Banyak korban pelecehan seksual malah dikucilkan
karena dianggap baik
e. Semua benar

3. Ruang lingkup karya tulis ilmiah mencakup, kecuali…


a. Makalah

39
b. Tugas akhir (skripsi,tesis dan disertasi)
c. Paper
d. Novel
e. Artikel

4. Yang termasuk langkah-langkah dalam penulisan karya tulis


ilmiah adalah...
a. Semua benar
b. Perumusan masalah
c. Pengembangan hipotesis
d. Pengumpulan dan analisis data
e. Pengujian hipotesis

5. Hal yang perlu dicantumkan dalam bab pendahuluan sebuah


karya tulis adalah….
a. perumusan masalah
b. daftar isi
c. daftar grafik/tabel
d. lembar pengesahan
e. kata penghantar

6. Perhatikan unsur berikut !


- Latarbelakang
- Pendahuluan
- Kesimpulan
- Tujuan
- Pembahasan

40
Sistematika yang tepat unsur-unsur karya tulis di atas adalah….

a. 1, 2, 3, 4, dan 5
b. 2, 3, 4, 5, dan 1
c. 3, 4, 5, 1, dan 2
d. 2, 1, 4, 5, dan 3
e. 1, 3, 5, 2, dan 4

7. Hal-hal yang tidak perlu ditulis dalam penulisan daftar pustaka


adalah….
a. nama pengarang
b. halaman buku
c. judul buku
d. nama penerbit
e. tahun penerbit
8. Dalam suatu rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk
rancangan, proposal yang memuat judul, latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjuan pustaka,
hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika
penulisan dan daftar pustaka disebut...
a. Usulan penelitian
b. Makalah
c. Disertasi
d. Hasil observasi
e. Proposal tesis

9. Unsur berikut yang tidak terdapat pada kata pengantar


adalah…

41
a. alasan pemilihan judul
b. ucapan terimakasih
c. penjelasan maksud penulisan
d. ucapan syukur kepada Tuhan
e. harapan penulis karangan

10. Tema karya tulis : Perlindungan terhadap perokok pasif. Latar


belakang yang sesuai dengan tema tersebut adalah…
a. Banyak perokok yang merasa disalahkan jika
merokok di dekat orang
b. Merokok merupakan kebutuhan seseorang baik laki-
laki maupun perempuan
c. Yang bukan perokok sering sakit dan marah-marah
karena asap rokok
d. Pencemaran udara banyak yang disebabkan oleh
perokok di sembarang tempat
e. Banyak perokok tidak menyadari dampak asap rokok
terhadap orang di sekitarnya

42
Kunci Jawaban

1= 6=
2= 7=
3= 8=
4= 9=
5= 10=

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan


yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban
yang benar. Gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi bab I.

Rumus:

Jumlah jawaban yang benar


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Bila anda mencapai tingkat pengusaan 80 % atau lebih,


Anda dapat melanjutkan dengan unit selanjutnya. Selamat
untuk Anda!. Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80 %, Anda harus mempelajari kembali materi
bab I terutama bagian yang belum Anda kuasai. Hasil
pekerjaan mahasiswa di jumlahkan untuk memperoleh nilai A,
B, C, D.

43
Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif

>90-100 A+
>80-89 A
>75-80 B+
>69-75 B
>60-69 C+
>55-60 C
>50-55 D+
>44-50 D
0-40 E

44
BAB 2

Pada materi Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah pada BAB 2, akan


membahas materi mengenai jenis-jenis suatu karya tulis ilmiah.
Jenis-jenis karya ilmiah dibedakan berdasarkan kepada isi atau
materi yang ditulis, sistematika, tujuan serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut.

Karya tulis imiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan


tulisan. pernyataan atau gagasan orang lain, baik yang telah
belum atau bahkan tidak dipublikasikan sama sekali yang ditulis
dengan gaya bahasa sendiri (A.G. Haryanto, 2000).

Karya tulis ilmiah adalah hasil karya dalam bentuk tulisan


berdasarkan kepada pengamatan suatu masalah dan disusun
dengan mengacu kepada metode penulisan yang baik dan benar
serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Citi Kholipah,
2018).

45
A. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1. Laporan
Laporan adalah bentuk karya tulis ilmiah yang menyajikan
fakta tentang suatu peristiwa atau kegiatan. Laporan
merupakan cara berkomunikasi dari pihak satu ke pihak lainnya
untuk menyampaikan informasi dari bawahan kepada atasan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab berdasarkan
data atau fakta. Menurut (Himstreet. 1993) laporan adalah
pesan yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara
sistematis dan objektif dari suatu bagian organisasi kepada
bagian lain atau lembaga lain untuk pengambilan keputusan
dalam pemecahan masalah. Konsep laporan pada dasarnya
mengandung SW 1H yaitu apa (what) yang telah terjadi, di
mana (here) kejadian tersebut berlangsung kapan (when)
kejadian itu terjadi, mengapa (wky) kegiatan itu terjadi, siapa
(u) yang bertanggungjawab dan pelaksana atas kegiatan yang
dilakukan serta bagaimana (hou) proses kejadiannya
(Royandiah, 2014).

Karakteristik laporan meliputi: laporan pada umumnya


ditujukan kepada pihak yang memiliki kewenangan atau
kedudukan yang lebih tinggi atau ke atas dalam struktur
organisasi dan disiapkan untuk khalayak terbatas laporan
ditulis secara sistematis dan diorganisasikan secara logis dan
laporan menekankan objektivitas. Fungsi laporan yaitu untuk
pertanggungjawaban dan pengawasan, penyampaian
informasi, rujukan dalam mengambil keputusan, alat untuk
membina kerja sama, dan alat untuk berbagi pengalaman

46
(Royandiah, 2014) Sistematika laporan pada umumnya terdiri
atas: pendahuluan, isi, penutup. lampiran.

Adapun jenis laporan terdiri atas laporan ilmiah dan laporan


teknis:

a) Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah yaitu laporan yang disusun melalui
tahapan berdasarkan teori tertentu dan memakai
metode ilmiah yang telah disepakati oleh para ilmuwan
(Zaenal Arifin, 1993).
b) Laporan Teknis
Laporan teknis mengandung data objekti yang bersifat
ilmiah dan lebih menonjol segi kepraktisannya tentang
sesuatu. Laporan teknis adalah suatu pemberitahuan
yang mencakup tanggung jawab dari si pelapor
(perseorangan, tim badan atau instansi) kepada si
penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan
suatu kegiatan (Zaenal Arifin, 1993). Dalam laporan
teknis digunakan bahasa tulis untuk
mengomunikasikan gagasan paham, serta hasil
pemikiran dan penelitian.

2. Artikel Ilmiah
Artikel adalah tulisan yang berisikan suatu pemikiran serta
kajian pustaka dari hasil penelitian atau pengembangan proyek
yang dituangkan ke dalam suatu jurnal atau buku yang
berisikan artikel sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis

47
ilmiah (Andi Widodo, 2018). Menurut KBBI 2002 artikel
merupakan sebuah karya tulis seperti informasi atau berita di
surat kabar dan sebagainya. Artikel ilmiah menarat Suryoputro
Gunawan, 2012) adalah sebuah media komunikasi yang
digunakan oleh down, mahasiswa, peneliti dan ilmuwan untuk
menyampaikan hasil kajian atau penelitian.

Adapun ciri-ciri artikel yaitu:

a) Artikel berisi sebuah fakta bukan opini.


b) Bersifat informatif yaitu memberikan informasi
berdasarkan fakta dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
c) Berisi pemikiran dan penulis yang didasari oleh sumber
data yang valid dan fakta yang ditulis dalam artikel.
d) Ditulis dengan sistematis
e) Bahasa yang digunakan merupakan bahasa formal dan
baku serta disampaikan secara singkat, paslat dan
jelas.

Beberapa manfaat artikel yaitu: sebagai media untuk


menyampaikan gagasan penulis dalam mengembangkan
kreativitas, melatih berpikir sistematis dengan bahasa yang
baik dan sesuai dengan kaidah berlaku, sebagai alat untuk
mengembangkan kompetensi menulis bagi penulis, menjadi
sarana publikasi hasil pemikiran penulis dan dapat memberikan
informasi yang bermanfaat tentang ilmu pengetahuan maupun
hiburan bagi pembaca (Andi Widodo, 2018).

48
Jenis artikel yang terdapat di dalam jamal ilmiah yaitu:

a) Artikel Hasil Penelitian


Artikel hasil penelitian (research article) adalah artikel
yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Tujuan
artikel hasil penelitian adalah untuk mengetahui
apakah penerapan teori-teori ilmu pengetahuan yang
sudah ada terkait dengan masalah yang diteliti layak
untuk tetap diikuti atau harus ditinjau kembali. Pada
umumnya format dari artikel hasil penelitian yaitu: (a)
judul artikel dan nama penulis: (b) abstrak dan kata
kunci: (c) pendahuluan dan kajian pustaka: (d) metode
penelitian; (e) hasil penelitian dan pembahasan; (9)
simpulan dan saran; dan (g) daftar pustaka.
b) Artikel Non Penelitian
Artikel non penelitian atau disebut papers merupakan
artikel ilmiah yang disusun berdasarkan kajian teori
atau studi literatur. Artikel nonpenelitian berisi teori
konsep prinsip pengembangan suatu model
mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu,
penilaian suatu produk dan sebagainya (Suryoputra
Gunawan, 2012). Artikul nonpenelitian merupakan
hasil pemikiran yang konseptual dari penulis tentang
suatu hal dengan mengembangkan kaidah berpikir
ilmiah yaitu logis, kritis, objektif dan sistematik
(Kalijemih, 2010) Pada umumnya format artikel
nonpenelitian terdiri atas (1) judul dan nama penalis

49
(2) abstrak dan kata kunci (1) pendahuluan (4) bagian
inte (5) penutup atas simpulan: dan (6) daftar isi.
c) Telaah Buku (Books Review)
Telaah buku atau resensi huku adalah telaah atau
gambaran ringkas secara analitik dan kritis terhadap
sebuah buku yang telah dipublikasikan dalam waktu
kurang lebih 1-3 tahun. Telaah buku tersebut juga
dilamparasi dengan buku-buku yang telah
dipublikasikan sebelumnya sebagai bahan acuan untuk
menggali kelemahan dan kelebihan terhadap buku
yang ditelaah dibandingkan dengan buku sebelumnya
secara objektif dan lugas Sebenarnya telah buku tidak
memiliki format yang baka, namun pada umumnya
terdiri atas bagian pendahuluan, pengenalan penilaian
dan bagian akhir.
d) Obituari (Obituary)
Obituari (olitary) merupakan artikel yang membahas
berita kematian seorang tokoh ilmuwan disertai dengan
biografi singkat tentang tokoh tersebut. Obituari
bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada
tokoh ilmuwan yang bersangkutan atas jasa-jasa
semasa hidupnya di dalam pengembangan bidang ilmu
pengetahuan yang ditekuninya. Format obituari tidak
ada yang baku, hanya biasanya terdiri atas biografi
singkat semasa hidup seorang tokoh, karier akademik
dengan hasil karya yang terkenal dan memberikan
kontribusi terhadap bidang ilmu pengetahuan yang

50
ditekuni, beberapa penghargaan akademik yang
diperoleh serta pendapat dari sahabat serta kolega dari
tokoh tersebut mengenai karakter tokoh tersebut.

3. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan
yang bersifat empiris-objektif (Dwikoka, 2005), Menurut (A.
2010) makalah adalah karya tulis ilmiah yang berisi uraian dari
topik tentang suatu permasalahan yang akan disampaikan di
dalam seminar atau forum diskusi resmi. Makalah bertujuan
untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis perlu
diketahui dan diperhatikan oleh pembaca karena ditulis secara
legis, terorganisasi dan sistematis (Awalludin, 2017)
Sistematika penulisan makalah pada umumnya terdiri atas cer,
abstrak, daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka Berdasarkan jumlah
halamannya, makalah terbagi ke dalam dua jenis yaitu makalah
pendek dan makalah panjang. Makalah pendek memiliki jumlah
halaman kurang dari 20 halaman sedangkan makalah panjang
memiliki halaman berjumlah lebih dari 20 halaman. Adapun
dilihat dari sifat dan jenis penalaran yang dipakai, makalah
terdiri atas makalah deduktif, induktif, dan campuran (Rosidi
Imron, 2020).

a) Makalah Deduktif

51
Makalah deduktif adalah makalah yang ditulis dengan
memakai metode berpikir penerapan hal-hal umum di
awal untuk selanjutnya dikembangkan ke dalam
bagian-bagian yang khusus berdasarkan kepada kajian
teoretis yang relevan dengan masalah yang diangkat.
b) Makalah Induktif
Makalah induktif adalah makalah yang ditulis dengan
memakai metode berpikir dari hal-hal yang khusus ke
umum berdasarkan kepada data empiris dari lapangan
yang relevan dengan masalah yang dibahas.
c) Makalah Campuran
Makalah campuran adalah makalah yang ditulis
menggunakan kajian teoretis serta data empiris dari
lapangan yang semuanya relevan dengan masalah
yang diangkat.

Berdasarkan ciri dan tujuan penulisannya, makalah dibedakan


menjadi tiga jenis, yaitu makalah studi atau ilmiah, makalah
kerja dan makalah kajian (Rosidi Imron, 2020).

a) Makalah Studi Imiah


Makalah studi atau ilmiah biasanya digunakan untuk
karya tulis hasil studi ilmiah yang memuat
permasalahan dan pembahasannya. Makalah ilmiah
mirip dengan laporan penelitian sederhana dengan
prinsip dan prosedur ilmiahnya ditulis sebagai
menghasilkan saran pemecahan masalah secara
ilmiah.

52
b) Makalah Kerja atau Kertas Kerja
Makalah kerja atau bisa juga disebut kertas kerja
biasanya disampaikan dalam seminar makalah kerja
atau diskusi ilmiah tentang suatu basil penelitian yang
mengangkat suatu masalah dan menuliskan asumsi
serta hipotesis untuk menjawab masalah, Berikut
merupakan gambar contoh halaman pertama dari
sebuah makalah kerja.
c) Makalah Kajian
Makalah kajian merupakan makalah yang mengkaji
suatu permasalahary yang sedang kontroversial
dengan memberikan saran pemecahan masalah tanpa
dibacakan di dalam suatu seminar atau diskusi ilmiah
Gambar berikut merupakan contoh halaman pertama
dari sebuah makalah kajian.

4. Paper
Paper adalah bagian dari artikel ilmiah yang ditulis ke
dalam format tertentu. Sehingga umumnya paper akan
menjadi penelaahan dalam hasil penelitian baru. Namun di
dalam pembuatan paper juga bisa merupakan hasil dari
penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Macam-macam Paper:

53
a) Paper Argumentative
Paper argumentatif biasanya menyajikan dua sisi
masalah yang kontroversial di dalam satu makalah.
Dimana paper jenis ini yang tergolong baik akan
menyertakan kutipan di dalam teks dari para peneliti
terdahulu yang menyajikan fakta logis dari kedua sisi
masalah. Kemudian ditambah dengan kesimpulan dari
penulis dengan menganalisis pro dan juga kontra dari
setiap argumen.
b) Paper Analitik
Paper analitik akan mencakup informasi dari berbagai
macam sumber, namun paper jenis ini lebih berfokus
dalam menganalisis berbagai sudut pandang yang
diwakili dari sudut pandang faktual dibandingkan
pendapat. Penulis paper analitik ini bisa fokus pada
temuan, metodologi, ataupun kesimpulan dari peneliti
lain dan akan menyimpulkan paper tersebut dengan
rangkuman temuan serta kerangka kerja yang
disarankan untuk studi kasus yang lebih lanjut
mengenai masalah tersebut.
c) Paper Definisi
Paper definisi ini tergolong jelas karena menggam-
barkan topik dari sudut pandang faktual yang
umumnya tanpa pendapat penulis. Walaupun paper
jenis ini akan mencakup fakta dari berbagai macam
sumber, informasi ini akan dibiarkan tidak dianalisis
dan hanya akan berisi mengenai fakta aktual yang

54
ditemukan dari dalam temuan penelitian lain.
Sedangkan paper definisi mungkin akan dianggap sulit
ditulis terlebih oleh para mahasiswa yang senang
mendiskusikan masalah dari sudut pandang mereka
sendiri.
d) Paper Komparatif dan Kontras
Jenis paper komparatif dan kontras ini kerap dipakai
dalam bidang sastra untuk membandingkan dua
penulis yang berbeda ataupun cerita dari genre
tertentu. Akan tetapi, hal ini juga bisa digunakan dalam
ilmu sosial untuk membandingkan dua sudut pandang
teoritis yang berbeda dalam filsafat guna
membandingkan pemikiran dua kerangka kerja filosofis
dan dalam studi bisnis.
e) Paper Sebab dan Akibat
Paper sebab dan akibat biasanya akan melacak hasil
yang mungkin atau yang diharapkan dari tindakan atau
kebijakan tertentu dalam perkembangan yang logis
yang mudah diikuti oleh para pembaca. Jenis paper ini
khususnya dipakai dalam bidang bisnis dan juga
pendidikan. Sebab dan akibat yang baik tak hanya akan
menjelaskan mengenai hasil yang diprediksi dari
tindakan atau situasi yang ditentukan.
f) Paper Interpretatif
Paper interpretatif kerap diperlukan oleh tutor dalam
bidang sastra, humaniora, dan ilmu sosial serta mereka
yang mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan

55
pengetahuan teoritis yang didapatkan dalam suatu
studi untuk contoh studi kasus tertentu, misalnya karya
seni atau puisi di bidang sastra, situasi bisnis, dan profil
kasus psikologi di bidang psikologi atau sosiologi.

5. Buku Penjelasan atau Diktat


Buku pelajaran merupakan karya tulis ilmiah di bidang
pendidikan yang disusun dengan kajian teori dengan nilai
kebenarannya. Buku pelajaran disusun sesuai dengan
kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
Kebudayaan, Riet, dan Teknologi. Buku pelajaran atau diktat
terdiri atas bermacam-macam muatan materi berbagai bidang
ilmu seperti Matematika, Biologi. Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia. Finika, Bidang Kejuruan Teknik Otomotif dan lain
sebagainya. Buku pelajaran atau diktat biasanya dibuat oleh
guru, dosen atau guru besar untuk meta pelajaran atau mata
kuliah yang diajarkan. Format baku untuk buku pelajaran atau
diktat sampai saat ini belum ada yang standar aspek penting
dalam buku pelajaran atau diktat adalah materi yang ditulis
lengkap mudah dimengerti dan dipahami peserta didik yang
membacanya.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam


menyusun diktat antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan
kecukupan. Prinsip relevansiantinya keterkaitan, materi yang
ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar
kompetensi yang ingin dicapai. Prinsip konsistensi artinya
kcajekan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai cmpat

56
macam maka bahasan yang ada pada diktat juga harus meliputi
empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang
diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta
diklat menguasai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak
boleh terlalu sedikit dan tidak b oleh terlalu banyak, jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar,
sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu dipelajarinya.

Sampai saat ini belum ada aturan baku tentang


pembuatan diktat yang khusus, namun mengingat diktat
merupakan bagian kecil dari buku paket maka ketentuan
pembuatan diktat hampir sama dengan pembuatan buku pakct
antara lain:

a) Persyaratan Yang Berkaitan Dengan Materi


Relevan dengan tujuan, sesuai dengan kemampuan
yang akan dicapai, sesuai dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sesuai dengan jenjang dan sasaran, isi
dan bahan mengacu pada kompetensi.
b) Persyaratan Dengan Penyajian
Urutan teratur, saling memperkuat dengan bahan lain,
menarik minat dan perhatian, menantang dan
merangsang peserta untuk mempelajarinya, mengacu
pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, hindari
penyajian yang yang bertele-tele.

c) Persyaratan yang Berkaitan dengan Bahasa

57
Menggunakan bahasa yang benar dan baik,
menggunakan kalimat yang sesuai dengan
kemampuan dan perkembangan pesertaa didik,
menggunakan istilah, kosakata, simbol yang
mempermudah pemahaman, menggunakan kata-kata
terjemahan yang dibakukan.
d) Persyaratan yang Berkaitan dengan Ilustrasi
Relevan dengan bahan ajar yang dibuat, Tidak
menggunakan kesinambungan antar kalimat, antar
bagian, dan antar paragraph, Merupakan bagian
terpadu dari bahan ajar, Jelas, baik, dan merupakan
hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi.

6. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh
mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi 5-1 (Sarjana).
Skripsi berisi tentang bahasan suatu permasalahan atau
fenomena dalam bidang tertentu secara sistematis dan sesuai
kaidah yang berlaku. Skripsi ditulis berdasarkan kepada
berbagai teknik pengumpulan data seperti studi literatur atau
kajian pustaka, wawancara, observasi langsung dokumentasi
dan sebagainya. Skripsi disusun agar mahasiswa dapat
meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu yang ditekuni
mencakup memahami, menganalisis, menerapkan,
mendeskripsikan atau menjelaskan masalah yang diangkat.

58
7. Thesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S-2 (pascasarjana) yang
bahasannya lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-
pernyataan dalam tesis lebih kuat jika dibandingkan dengan
skripsi Penelitian dalam tesis dibimbing oleh seorang dosen
senior yang kompeten dalam bidangnya.

59
BAB 3

Pada BAB III membahas mengenai “Pengertian Penyusunan


Karya Tulis Ilmiah” yang dimana karya tulis lmiah merupakan jenis
tulisan yang didasarkan pada metode ilmiah. Tulisan ilmiah
memaparkan hasil refleksi yang diperoleh dari hasil penelitian dan
observasi. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa karya tulis ilmiah
merupakan hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil
pemikiran berdasarkan fakta, fakta, dan gejala yang
dikomunikasikan secara tepat dan dapat diinterpretasikan
(Dalman, 2019:5).

Menulis karya ilmiah merupakan kunci keberhasilan mahasiswa


dalam setiap disiplin ilmu. Mahasiswa harus memiliki kompetensi
dalam menulis ilmiah untuk menyelesaikan studinya dengan
menghasilkan laporan penelitian berupa skripsi, tesis, ataupun
disertasi dengan standar penulisan ilmiah yang baik.

60
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Capaian pembelajaran yang harus dicapai pada BAB III


dicapai setelah mempelajari materi ini ialah mahasiswa
dapat mengetahui pengertian penyusunan karya tulis
ilmiah, untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, telah
dirumuskan indikator sebagai berikut:

a) Mahasiswa dapat memahami Penyusunan Karya


Tulis Ilmiah
b) Menjelaskan ciri – ciri, modal dasar, dan
pernyataan
c) Menjelaskan pengertian, tujuan dan maaf
penyusunan karya tulis ilmiah.

Penyusunan Karya Tulis


Ilmiah

Pengertian Tujuan Manfaat

61
A. PENGERTIAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah merupakan jenis tulisan yang didasarkan
pada metode ilmiah. Tulisan ilmiah memaparkan hasil refleksi
yang diperoleh dari hasil penelitian dan observasi. Umumnya
tulisan ilmiah bersifat objektif. Keobjektifan karya ilmiah
tergambar melalui data dan fakta yang dipaparkan sesuai
dengan permasalahan dan fakta di lapangan. Dalam hal ini,
dapat dikatakan bahwa karya tulis ilmiah merupakan hasil
rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran
berdasarkan fakta, fakta, dan gejala yang dikomunikasikan
secara tepat dan dapat diinterpretasikan (Dalman, 2019:5).

Menulis karya ilmiah merupakan bagian dari proses


berpikir yang berkesinambungan, melihat, dan mengamati
kembali serta mengulas kembali (Temple, dkk. 1988).
Berdasakan pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa
kegiatan menulis dan berpikir itu merupakan suatu proses yang
tidak dapat dipisahkan. Bahkan ditegaskan pula oleh Tempel,
dkk. bahwa berpikir merupakan landasan bagi seseorang dalam
melakukan proses menulis mulai dari proses sebelum menulis,
selama menulis, atau setelah menulis. Proses berpikir yang
terjadi sebelum seseorang melakukan kegiatan menulis adalah
mengingat, menghubungkan, memprediksi, dan
membayangkan. Proses berpikir selama menulis adalah
mengorganisasikan, menyusun, mengonstruksi, menganalisa,
dan menyintesis. Adapun proses berpikir setelah menulis
adalah memonitor, meninjau ulang, mengevaluasi, dan
menerapkan.

62
Menulis karya ilmiah dipandang sebagai proses yang
dilakukan oleh seseorang yang bersifat aktif, konstruktif, dan
sosial. Menurut proses yang dilakukan menulis ilmiah
berlangsung kompleks dengan melibatkan aspek fisik dan
psikis. Secara fisik, proses menulis yang dilakukan dapat
diamati secara langsung.

Menulis karya ilmiah merupakan kunci keberhasilan


mahasiswa dalam setiap disiplin ilmu. Mahasiswa harus
memiliki kompetensi dalam menulis ilmiah untuk
menyelesaikan studinya dengan menghasilkan laporan
penelitian berupa skripsi, tesis, ataupun disertasi dengan
standar penulisan ilmiah yang baik. Keterampilan menulis
karya ilmiah yang baik merupakan keterampilan yang diperoleh
secara pribadi melalui latihan dan proses yang panjang dan
merupakan tantangan bagi guru dan dosen untuk melatihkan
bagaimana cara menulis secara kritis, logis, ringkas, dan patuh
terhadap standar ilmiah yang telah ditetapkan (Simmons et al,
2014).

Menulis juga membantu mahasiswa meningkatkan


pemahaman mereka tentang materi yang mereka pelajari
(Bangert- Drowns et al., 2004; Graham et al., 2011). Siswa dan
mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan berpikirnya
sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis
ilmiah. Sangat penting bagi siswa dan mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan berpikirnya ke tingkat yang lebih
tinggi agar mereka memiliki kemampuan menulis dengan

63
menggunakan argumen-argumen logis yang dibuktikan dengan
bukti dan literatur terkait untuk mendukung argumen mereka.

Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan


ilmiah. Mem- bicarakan produk ilmiah, pasti kita
membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang
temuan ilmiah dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya
penelitian merupakan satusatunya karya tulis ilmiah.
Penyusunan Karya Ilmiah Karya Ilmiah merupakan tulisan-
tulisan ilmiah yang sudah disusun berdasarkan dengan
penelitian, walaupun dibuat sesederhana apapun penelitian ini
harus tetap berdasarkan dengan poin-poin penting didalamnya
sebagaimana pendapat Brotowidjoyo yang mengatakan
karangan ilmiah atau karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar, dan juga tidak lupa
harus terstruktur dengan baik yang terdiri atas judul, abstrak,
pendahuluan, metode penelitian, pembahasan/ isi, kesimpulan,
dan terakhir daftar pustaka. Dengan membuat karya ilmiah
tersebut pastinya akan memberikan manfaat, entah untuk
penulis atau pembacanya. Karya tulis ilmiah melalui penelitian
ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk
memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan
yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan
penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan
sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui
penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.

64
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu
pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika
yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah
cirri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung
jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah
mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat
pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan
sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana
yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa
antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan
informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan
secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai
dengan pesan apa yang harus disampaikannya.

Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuwan mahasiswa


bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi, sekaligus
sebagai pemberi penyumbang ilmu. Dengan demikian, tugas
kaum Intelektual dan cendekiawan tidak hanya dapat
membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-
tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon
ilmuwan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini
tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya.
Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan menyanyi
saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.

65
Istilah karya ilmiah di sini adalah mengacu kepada karya
tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang
pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah
dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam
penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan


gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan
bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-
bukti empirik.

Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan penulisan


karya tulis ilmiah mengutip pernyataan orang lain sebagai
dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian.
Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam
tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan.
Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai definisi dalam
menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai
premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu
argumentasi.

Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus


mencakup beberapa hal, yaitu:

a) Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat


pernyataan tersebut.

66
b) Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi
ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah dalam
makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
c) Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang
menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat
domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya
publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka harus
disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang
melakukan kegiatan tersebut.

Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam karya tulis


ilmiah disebut teknik notasi ilmiah. Terdapat bermacam-
macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan
hakikat dan unsur yang sama. Kutipan yang digunakan dalam
karya tulis ilmiah ada dua jenis yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan
pernyataan yang kita tulis dalam karya tulis ilmiah susunan
kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun.
Kutipan tak langsung merupakan kutipan pendapat atau
pernyataan orang lain dengan melakukan perubahan kalimat
yang dikutip disesuaikan dengan bahasa penulis itu sendiri.

Adapun Ciri-ciri Karya Ilmiah menurut Dalman (2016, hlm.


12):.

a) Objektif
Fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya adalah cerminan dari
keobjektifan. Objektif juga berarti setiap pernyataan

67
dan simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar
opini pribadi. Dengan menjunjung objektivitas, siapa
pun dapat memverifikasi kebenaran dan keabsahannya
dengan adil karena karya tulis dalam spektrum yang
sama.
b) Netral
Kenetralan karya ilmiah dapat terlihat pada setiap
pernyataan tulisan ilmiah yang tidak melibatkan
kepentingan yang mengunggulkan pihak tertentu. Oleh
karena itu, karya ilmiah biasanya tidak banyak
menggunakan bahasa persuasif seperti pada artikel
populer.
c) Sistematis
Uraian yang dihadirkan dalam karya ilmiah dapat
dikatakan sistematis jika mengikuti pola
pengembangan tertentu yang dirancang khusus agar
efektif untuk kebutuhan tertentu pula. Misalnya pola
kausalitas untuk menjelaskan sebab akibat, kronologis
untuk urutan perkembangan sesuatu, dsb. Dengan
begitu, pembaca dapat mengikuti tulisan dengan lebih
mudah.
d) Logis
Maksudnya, pola nalar yang digunakan tepat sesuai
dengan kebutuhan. Misalnya, pola nalar induktif
(khusus ke umum) digunakan untuk menyimpulkan
suatu fakta atau data, sebaliknya jika ingin

68
membuktikan suatu hipotesis atau teori digunakan pola
deduktif (umum ke khusus).
e) Menyajikan Fakta
Karya tulis ilmiah harus faktual, yakni hal yang benar-
benar terjadi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perasaan menggebu-gebu namun tidak dapat
dibuktikan seperti kampanye bukanlah karya ilmiah.
Menyukai sesuatu lalu mengelu-elukannya tanpa
alasan jelas dan nyata tidaklah ilmiah.
f) Tidak Leonastis
Maksudnya, cara penyampaian menggunakan kalimat
efektif, tidak boros kata atau berbelit-belit tetapi
langsung menuju sasaran.
g) Bahasa Ragam Formal
Bahasa baku harus digunakan untuk mencegah
kesalahpahaman. Bahasa santai terlalu cepat berubah
dari masa ke masa, dan memiliki ciri khas makna yang
berbeda antardaerah. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah pilihan utama
dalam menulis karya ilmiah.

Struktur dalam Karya Tulis Ilmiah:

Seseorang tidak akan dapat menulis dengan baik apabila


tidak memahami tentang apa yang akan ditulis. Oleh karena
itu, subjek haruslah dapat menemukan dan memahami tentang
masalah apa yang akan ditulis atau memahami substansi
tulisan. Substansi tulisan itulah yang dimaksudkan dengan

69
struktur dalam KTI. Menurut Syafi'ie (1988:48) kegiatan
menulis karangan, baru dapat di mulai apabila ada masalah
yang akan dibahas atau perihal pokok karangan. Wujudnya
dapat berupa gagasan, ungkapan perasaan, kemauan,
pendapat atau informasi.

Setelah menentukan perihal pokok karangan yang akan


ditulis, selanjutnya subjek mengumpulkan bahan tulisan. Agar
bahan tulisan dapat terarah sesuai dengan perihal pokok
karangan, maka penulis harus senantiasa berorientasi pada isi
yang meliputi: tujuan, teses, dan topik yang relevan.

Modal Dasar Pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Modal dasar yang


terlebih dahulu harus memiliki oleh seseorang Dalam membuat
karya tulis ilmiah antaranya:

a) Menguasai stuktur kalimat


b) Mampu meciptakan perluaan kalimat
c) Mampu menentukan pilihan kata
d) Menguasai ejaan
e) Menguasai tanda baca
f) Mampu menyususn paragraph atau Alinea
g) Memahami maslah (bidang ilmu tertentu) yang akan di
bahas dan di tuangkan dalam karya tulis

Bekal Pembuatan Karya Tulis:

a) Apabila ingin dapat mebuat karya tulis, sesorang harus


banyak membaca dan tekun berlatih.

70
b) Tanpa banyak membaca sesorang tidak akan
memperoleh atau menangka ide-ide, gagasan, atau
pengetahuan yang berkembang dan tanpa banyak
berlatih (menulis, mengarang) seseorang juga tidak
akan dapan mewujudkan karya tulis.

B. TUJUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH


Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan
atau hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai
rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis
karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas.

Tujuan Penyusunan:

a) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk melatih


ide tersurat atau dapat menghasilkan penelitian dalam
bentuk karya ilmiah yang tersusun secara sistematis
dan metodologis.
b) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
dijadikan scbagai sarana atau wahana transformasi
pengetahuan antar sekolah dan masyarakat.

71
c) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk foster
etos ilmiah di kalangan siswa sampai mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi seorang konsumen
pengetahuan, tetapi mampu menjadi produsen berpikir
dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.
d) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk bisa
membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang
dimiliki oleh siswa sampai mahasiswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk
karya ilmiah setelah mendapat pengetahuan.
e) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk melatih
keterampilan dasar melakukan penelitian hingga
tercipta ilmu pengetahuan baru.
f) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis
dan pembacanya.
g) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk memberi
sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis
maupun praktis.
h) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
menginformasikan, menganalisis, dan membujuk
dengan cara yang lugas dan memungkinkan pembaca
untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik ilmiah.
i) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk peneliti
seperti siswa sampai mahasiswa berpikir lebih
komprehensif atau luas, serta mampu mengkritisi
sesuatu dengan lebih tepat.

72
j) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
mengembangkan penelitian lama hingga menghasilkan
penelitian baru yang lebih matang secara konsep dan
pemikiran.
k) Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah
untuk menyajikan informasi, hasil penelitian, gagasan.
atau konsep yang memiliki dasar ilmiah dan mendalam
kepada pembaca. Karya tulis Ilmiah bertujuan untuk
berbagi pengetahuan. memperluas wawasan, dan
menyediakan solusi atas masalah yang relevan dalam
bidang studi tertentu.
l) Tujuan Khusus Mengkomunikasikan Penelitian Salah
satu tujuan khusus penulisan karya tulis ilmiah adalah
untuk mengkomunikasikan temuan dari penelitian
kepada komunitas Ilmiah dan masyarakat. Melalui
karya tulis ilmiah, penulis dapat menjelaskan
metodologi. data, dan hasil penelitian mereka secara
sisternatis.

Memberikan Informasi Mendalam Tujuan lain dari karya


tulis Imiah adalah memberikan informasi mendalam tentang
topik tertentu. Ini memungkinkan pembaca untuk memahami
lebih detail tentang suatu subjek atau isu yang diangkat dalam
karya tulis ilmiah.

Meningkatkan Pemahaman Karya tulis ilmiah bertujuan


untuk meningkatkan pemahaman pembaca terhadap topik
yang dibahas. Dengan menyajikan argumen yang didukung

73
oleh bukti dan referensi. karya tulis ilmiah membantu
membentuk pemahaman yang lebih baik dan berdasarkan
fakta.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah berkaitan erat dengan


manfaatnya. Dengan mencapai tujuan umum dan tujuan
khusus yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat penulisan
karya tulis ilmiah dapat terwujud, yaitu:

a) Kontribusi terhadap Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Melalui penulisan karya tulis ilmiah, pengetahuan
dalam bidang studi tertentu dapat diperkaya dan
dikembangkan lebih lanjut.
b) Peningkatan Karier Akadernik dan Profesional Karya
tulis ilmiah yang berkualitas dapat meningkatkan
reputasi penulis. membuka peluang kerjasama dengan
peneliti lain, dan meningkatkan kredibilitas di
bidangnya.
c) Dampak Sosial dan Kebijakan Karya tulis Ilmiah yang
berfokus pada isu-isu sosial dan kebijakan dapat
memberikan kontribusi dalam menyediakan solusi dan
rekomendasi untuk permasalahan yang dihadapi
masyarakat.
d) Pembelajaran dan Pendidikan Karya tulis Ilmiah yang
informatif dan mendalam dapat digunakan sebagai
sumber pembelajaran bagi para akademisi, mahasiswa,
dan masyarakat umum untuk memperoleh
pengetahuan baru.

74
Strategi Untuk Mencapai Tujuan Penulisan Karya Tulisa Ilmiah:

a) Memilih Topik yang Relevan dan Signifikan


b) Identifikasi Topik yang Menarik Pilih topik yang menarik
dan sesuai dengan minat penulis serta relevan dengan
bidang studi atau konteks penelitian. Pertimbangkan
Kepentingan Topik Pastikan topik yang dipilih memiliki
signifikansi dan relevansi dalam konteks akademik atau
sosial
c) Merencanakan dan Mengorganisasi Struktur Karya Tulis
Ilmiah Buat Outline atau Kerangka Buat rencana
penulisan dengan menyusun kerangka atau outline
yang terstruktur dan logis. Tentukan Struktur Bab
Identifikasi bab-bab utama yang akan termasuk dalam
karya tulis ilmiah, seperti pendahuluan, tinjauan
pustaka, metodologi. hasil penelitian, dan kesimpulan.
d) Menyusun Argumen yang Logis dan Konsisten
Identifikasi Pernyataan Tesis Tetapkan pernyataan
tesis atau tujuan penelitian yang akan dijelaskan dan
dibuktikan dalam karya tulis ilmiah. Sajikan Argumen
Berdasarkan Fakta Dukung pernyataan tesis dengan
bukti-bukti dan data yang relevan dan dapat dipercaya.
e) Menggunakan Evidensi dan Referensi yang Mendukung
Gunakan Sumber yang Terpercaya Pastikan
menggunakan referensi yang sahih, akurat. dan
relevan untuk mendukung argumen Anda. Cantumkan
Referensi dengan Benar Selalu beri kredit pada sumber

75
dengan menyertakan referensi yang tepat dalam teks
dan daftar pustaka.
f) Menulis Dengan Gaya Bahasa yang Jelas dan Akurat
Gunakan Bahasa yang Sederhana Sampaikan gagasan
secara jelas dan mudah dipahami oleh pembaca tanpa
menggunakan jargon atau frase yang rumit. Perhatikan
Tata Bahasa dan Ejaan Pastikan tulisan bebas dari
kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
g) Melakukan Revisi dan Penyuntingan yang Teliti Revisi
Isi dan Struktur Tinjau kembali isi dan struktur karya
tulis ilmiah untuk memastikan argumen yang disajikan
secara konsisten dan logis. Periksa Kesalahan dan
Ketidakakuratan Teliti memeriksa tulisan untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan tata
bahasa, ejaan, dan referensi.

Dengan menerapkan strategi di atas, penulis dapat


mencapai tujuan penulisan karya tulis ilmiah dengan efektif dan
menghasilkan karya tulis yang bermutu tinggi serta memiliki
dampak positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
praktik akademik.

Bentuk Penyajian Karya Tulis Ilmiah

a) Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah
populer. Karya ilmiah bentuk populer tersebut bisa
diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam
bahasa yang digunakan dalam bentuk tersebut bersifat

76
santai atau populer. Karya ilmiah populer umumnya
dijumpai dalam media massa, seperti koran atau
majalah.
Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik
yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh sebagian
besar orang karena gayanya yang menarik dan
bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya
sederhana, lancar, namun tidak berupa gurauan dan
tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
b) Bentuk Semiformal
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan
dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk semiformal
terdiri atas:
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Pembahasan
f. Simpulan
g. Daftar Pustaka
c) Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi
unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap,
seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Sebuah
karya ilmiah terbentuk dari bagian awal, pendahuluan,

77
tinjauan pustaka, metode, hasil dan pembahasan, dan
simpulan/rekomendasi.

C. MANFAAT PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH


Secara umum, karya ilmiah diartikan sebagai sebuah
penelitian yang bersumber dari masalah yang melatar
belakanginya. Dengan kata lain, penulisan karya iimiah hanya
dapat dilaksanakan ketika peneliti mencmukan suatu masalah
yang kemudian akan dipecahkannya melalui serangkaian
kegiatan ilmiah. Menurut Djuroto dan Suprijadi (2014:12)
karya tulis ilmiah adalah sautu tulisan yang membahas suatu
masalah Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu
penelitian, baik pencliuan lapangan, tes laboratorium, ataupun
kajian pustaka.

Secara umum, karya ilmiah diartikan sebagai sebuah


penelitian yang bersumber dari masalah yang melatar
belakanginya. Dengan kata lain, penulisan karya ilmiah hanya
dapat dilaksanakan ketika peneliti menemukan suatu masalah
yang kemudian akan dipecahkannya melalui serangkaian
kegiatan ilmiah. Menurut Djuroto dan Suprijadi (2014:12)
karya tulis ihmiah adalah sautu tulisan yang mcmbahas suatu
masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu
penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun
kajian pustaka.

78
Berangkat dari tujuan pengungkapan kebenaran, dalam
sebuah karya ilmiah kegiatan penelitian yang dilaksanakan
bertujuan pula untuk menyumbangkan hasil penelitian bagi
kemajuan masyarakat dan ilmu pengetahuan. Manfaat tersebut
berupa dari penelitan itu sendiri. Secara umum, sebuah
penelitian memiliki manfaat yang signifikan agar bentuk dari
penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap teori atau
pengetahuan dari fenomena umum atau spesifik. Menurut
Budiyanto (tanpa tahun:1).

sebuah karya ilmiah memiliki manfaat bagi seseorang antara


lain:

a) Sarana pengembangan pemikiran,


b) Sarana unutk menyimpan, mengorganisasi dan
mensitesiskan gagasan,
c) Sarana untuk membantu mencmukan kesenjangan
dalam logika atau pemahaman,
d) Sarana untuk membantu mencmukan kesenjangan
dalam logika atau pemahaman, dan
e) Sarana untuk berkomunikasi.

Sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Budiyanto di


atas, penjabaran dari masing-masing poin tersebut adalah
sebagai berikut:

a) Karya Ilmiah sebagai sarana pengembangan


pemikiran. Tahap-tahap perkembangan kognitif
scscorang membutuhkan dukungan. Dukungan itu

79
ialah pembiasaan diri untuk menyadari dan
membedakan antara pemikiran atau gagasan dengan
segala sesuatu tentang dunia nyata, tentang peristiwa-
pcristiwa, tentang berbagai kondisi atau keadaan.
Dengan demikian, diperlukan pula penciptaan simbol-
simbol dan menyadari keberadaannya disamping objek
peristiwa itu sendiri. Langkah itu memungkinkan
scseorang untuk melakukan eksplorasi atas
pengulaman-penyalaman nyata yang tidak mungkin
ditampung karena keterbatasan sescorang.
b) Karya Ilmiah sebagai sarana unutk menyimpan,
mengorganisasi dan mensitesiskan gagasan.
Kemampuan pikir untuk mengingat atau menyimpan
seluruh pengalaman sangat terbatas. Di samping situ.
pikiran kita juga sangat terbatas kemampuannya untuk
mengorganwsasikan seluruh pengulaman itu. Apalagi,
jika kita ingin mensintesiskannya. Dengan menulis, kita
akan lebih mampu berfokus pada pemikiran-pemikiran
kita, sekahgus juga mencmukan saling hubungan
antarmaten (informasi dan gagasan) yang kita tulis.
Hal itu akan memurculkan pertanyaan-pertanyaan baru
yang berharga untuk diawab dan membantu kita untuk
menemukan cara baru dalam penyelesaian masalah.
c) Karya Ilmiah sebagai sarana untuk membantu
menemukan kesenjangan dalam logika atau
pemahaman. Melalui kegiatan menulis, kita dapat
menemukan adanya kesulitan dan atau kekurangan

80
pengetahuan kita tentang berbagai teori atau konsep.
Dengan ditemukannya kesulitan atau kekurangan itu,
kuta dimungkinkan untuk menyadari dan kemudian
menemukan alur pemahaman kita terhadap suatu
masalah, konsep, atau teori. Setidaknya, kita bisa
menyadari adanya berbagai isu yang patut dipikirkan
dan mengkajinya melalui pembacaan ulang berbagai
teori baru.
d) Karya Ilmiah sebagai sarana untuk membantu
mengungkap sikap kita terhadap suatu masalah.
Melalui kegiatan menulis, kita akan memperoleh
kejelasan letak atau kedudukan kita di tengah-tengah
permasalahan yang dikaji. Melalui kegiatan ini kita
dimungkinkan untuk melihat secara objekif kelemahan
dan kekuatan dan berbagai perspektif yang berbeda-
beda.
e) Karya Ilmiah sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Melalui kegiatan menulis kita dapat menata berbagai
informasi yang adakalanya bertentangan dan
berserakan. Melalui kegiatan ini kita bisa menyusun
konsep, kategori, dan mengorganisasikan berbagai
konsepsi yang simpang-siur menjadi pola-pola yang
mudah dipahami. Kata-kata sebagai simbol dari pikiran
atau cmosi dapat kita gunakan untuk menyampaikan
pikiran, emosi, dan memotivasi tindakan. Dengan
tulsan, akhirnya kita dapat menyampaikan gagasan,
pikiran, dan perasaan kita kepada orang lain.

81
Karya tulis ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
penulisan berdasarkan hasil penclitian yang sistematis dan
berdasar pada mctodc ilmiah. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan jawaban secara ilmiah tentang masalah yang
diteliti. Maka dari itu, diperlukan penggalian tcori secara
mendalam olch peneliti sendiri guna menyempurnakan
konscpkonscp yang telah dipelajarinya. Jawaban dari sebuah
masalah tersebut tentunya dikcmas dengan kebenaran ilmiah
dari hasil penclitian. Menurut Djuroto dan Suprijadi (2014:19)
penemuan kebenaran ilmiah bertujuan untuk sebuah
pengakuan scientifik objectiwe dan pengakuan practicial
objective. Pengakuan scientifik objective memiliki maksud
untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Caranya
dengan pemaparan tcor-tcori baru yang sahih serta
terandaikan. Scdangkan pengakuan practicial ohjective
digunakan membantu pemecahan problema praktisi yang
mendesak.

Karya tulis ilmiah merupakan serangkaian kegiatan


penulisan berdasarkan hasil penelitian yang sistematis dan
berdasar pada metodc ilmiah. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan jawaban secara ilmiah tentang masalah yang
diteliti. Maka dari itu, diperlukan penggalian teori secara
mendalam olch penciiti sendiri guna menycmpumakan
konscpkonsep yang tclah dipelajarinya. Jawaban dari sebuah
masalah tersebut tentunya dikcmas dengan kebenaran ilmiah
dari hasil penelitian. Menurut Djuroto dan Suprijadi (2014:19)
pencmuan kebenaran ilmiah bertujuan untuk sebuah

82
pengakuan scientifik objective dan pengakuan practicial
ohjective, Pengakuan scientifik objective memiliki maksud
untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Caranya
dengan pemaparan tcor-tcori baru yang sahih serta
terandalkan. Scdangkan pengakuan practicial obyective
digunakan membantu pemecahan problema praktisi yang
mendesak.

Penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat yang besar


sekali, baik bagi penulis maupun bagi masyarakat pada
umumnya. Sekurang-kurangnya ada beberapa manfaat yang
diperoleh dari kegiatan tersebut, yang intinya adalah sebagai
berikut:

a) Melatih dan Mengembangkan Kemampuan Membaca


yang Efektif
b) Manfaat Bagi Penulis
c) Manfaat Bagi Pembaca
d) Manfaat Penulisan Karya Ilmiah untuk Peneliti
e) Manfaat penulisan karya ilmiah bagi para ilmuwan
f) Manfaat penulisan karya ilmiah bagi Pemerintah
g) Manfaat penulisan karya ilmiah bagi Masyarakat Luas
h) Meningkatkan Tupoksi Antara Data dan Fakta Secara
Lugas dan Sistematis
i) Memperluas Dunia Ilmu Pengetahuan

83
Contoh Kasus

Desa : Tanete

Kecematan : Anggeraja

Kabupaten : Enrekang

Hasil penelitian pada peran penting pendidikan dalam


meningkatkan kulitas hidup masyarakat di Desa Tanete, ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan dengan kualitas hidup masyarakat
di Desa Tanete. Responden yang memiliki pendidikan lebih
tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, akses
yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, lapangan kerja
yang lebih baik, dan partisipasi aktif dalam kegiatan
masyarakat. Temuan ini menunjukkan pentingnya pendidikan
dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di Desa
Tanete.
Aktifitas Mahasiswa

a) Buatlah video pembelajaran tentang Penyusunan


Karya Tulis Ilmiah.
b) Berikan contoh mengenai Penyusunan Karya
Tulis Ilmiah.

84
Kolom Komentar

Rangkuman

Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang dibuat untuk


memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan
landasan teori, metode ilmiah, dan contoh metode penulisan
karya ilmiah. Karya tulis ilmiah berisikan data, fakta, dan
solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan
karya tulis ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang dibuat untuk
memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan
landasan teori, metode ilmiah, dan contoh metode penulisan
karya ilmiah. Struktur umum dalam penyusunan karya tulis
ilmiah meliputi halaman judul, abstrak, pendahuluan, isi dan
pembahasan, serta kesimpulan. Bagian kesimpulan berisi
ringkasan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan.
Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa
penjelasan singkat dan padat mengenai temuan-temuan
penting dari penelitian yang dilakukan. Karya tulis ilmiah
harus memenuhi sistematika yang ditentukan, terutama
dalam aspek kebahasaan. Penulisan karya ilmiah harus jelas,
terstruktur, dan mudah dipahami oleh pembaca.

85
Tes Formatif

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Dalam suatu rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk


rancangan, proposal yang memuat judul, latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjuan pustaka,
hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika
penulisan dan daftar pustaka disebut….
a. Usulan penelitian
b. Makalah
c. Disertasi
d. Hasil observasi
e. Proposal tesis

2. Tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ilmiah adalah....


a. Membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah
siswa
b. Memperluas wawasan
c. Mengkomunikasikan temuan dari penelitian pada
komunitas masyarakat
d. Mengembangkan penelitian malam
e. Sarana atau wacana tranformasi pengetahuan
antar sekolah dan Masyarakat

86
3. Didalam penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah tentu
kita akan merasakan banyak nya manfaat. Ada berapakah
manfaat penyusunan karya tulis ilmiah bagi sang penulis?
a. 7
b. 5
c. 8
d. 6
e. 4

4. Secara garis besar, karya ilmiah terdiri atas:


- Halaman judul
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Simpulan
- Daftar Pustaka

Dari unsur-unsur diatas, ia termasuk bentuk karya tulis


ilmiah....

a. Formal
b. Popular
c. Semiformal
d. Skripsi
e. Paper

87
5. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut:
- Tim pembimbing/lembar pengesahan
- 2) Daftar isi
- 3) Halaman Judul
- 4) Kata pengantar
- 5) Abstrak
- 6) Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
- 7) Bab Metode penelitian
- 8) Bab Pendahuluan
- 9) Bab Pembahasan hasil penelitian
- 10) Bab Simpulan dan rekomendasi
- 11) Lampiran-lampiran
- 12) Riwayat hidup
- 13) Daftar Pustaka

Sistematika yang tepat pada unsur-unsur diatas adalah…

a. 1–2–3–4–5–6–7–8–9–10–11–12–13
b. 5–3–2–4–1–7–8–6–9–10–12–11–13
c. 1–2–5–4–7–6–8–3–10–9–12–11–13
d. 4–3–1–2–6–8–5–9–7–12–10–11–13
e. 3–1–4–5–2–8–6–7–9–10–13–11–12

6. Salah satu modal dasar yang terlebih dahulu harus memiliki


oleh seseorang Dalam membuat karya tulis ilmiah
antaranya….
a. Menguasai struktur kalimat

88
b. Mempunyai pengalaman
c. Mampu menyusun kata
d. Mengobservasi objek
e. Menentukan penelitian

7. Dalam suatu rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk


rancangan, proposal yang memuat judul, latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjuan pustaka,
hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika
penulisan dan daftar pustaka disebut..
a. Usulan penelitian
b. Makalah
c. Disertasi
d. Hasil observasi
e. Proposal tesis

8. Penulisan kutipan dari sumber tertulis yang benar adalah…


a. Pertama, komposisi program studi di kampus tidak
sesuai dengan variasi kebutuhan.tenaga kerja di
lapangan. Kedua, terjadi degradasi mutu lulusan.
b. Oleh karena itu, bekerja tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan manusia, baik secara fisik maupun
psikologis.
c. Argumentasi itu tidak lain daripada usaha untuk
mengajukan bukti-bukti atau menentukan
kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan

89
sikap atau pendapat mengenai suatu hal (Keraf,
1989: 3).
d. Keraf (Komposisi: 1989 hal 3) menjelaskan bahwa
argumentasi adalah suatu retorika yang berusaha
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain.
e. Yaitu alur, penokohan, bahasa, dan simbol-simbol
yang dipakai oleh pengarang (Imam Syafe'ie dan
A. Syukur Ghazali, 1995 hal. 10)

9. Penulisan daftar pustaka yang benar adalah…


a. R.A. Kartini. 1987. Habis Gelap terbitlah Terang.
Jakarta: balai Pustaka.
b. Keraf, Gorrys. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende
Flores: Pustaka Jaya.
c. Gorrys, Keraf. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende
Flores: Pustaka Jaya
d. Kridalaksana, Harimukti dan Kentjano, Joko,
Seminar Bahasa Indonesia 1968, Ende Flores: Nusa
Indah, 1971
e. Rosidi, Ayip, 1977. Laut Biru Langit Biru, Pustaka
Jaya, Jakarta

10. Hal yang perlu dicantumkan dalam bab pendahuluan


sebuah karya tulis adalah…
a. perumusan masalah
b. daftar isi

90
c. daftar grafik/table
d. lembar pengesahan
e. kata penghantar

Kunci Jawaban

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan


yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban
yang benar gunakanlah rumus di bawah ini untuk mngetahui
tingkat penguasaan anda terhadap materi BAB III.

Rumus :

Tingkat Penguasaan = jumlah jawaban anda yang benar

x100

91
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda
dapat melajutkan dengan unit selanjutnya selama untuk anda
akan tetapi apabila tingkat penguasaan anda masih dibawah
80%, anda harus mempelajari kembali materi BAB III terutama
bagian yang belum anda kuasai hasil pekerjaan mahasiswa
dijumlahkan untuk memperoleh nilai ABCD dan E.

Nilai kuantitatif Nilai kualitatif

>90 – 100 A+

>80 - 89 A

>75 - 80 B+

>69 – 75 B

>60 – 69 C+

>55 – 60 C

>50 – 55 D+

>44 – 50 D

0 – 44 E

92
BAB 4

Pada BAB 4 ini berisi tentang pemilihan topik dan masalah


penelitian. Topik banyak tersedia dan melimpah disekitar kita,
misalnya persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen,
akuntansi, sumber daya manusia, kedokteran, teknik, industri,
hukum, pariwisata, perhotelan, lingkungan hidup, dan sebagainya.
Dalam hubungan dengan pemilihan topik yang hendak diangkat ke
dalamkarya ilmiah, Keraf (1980:111) berpendapat bahwa
penyusunan karya ilmiah lebih baik menulis sesuatu yang menarik
perhatian dengan pokok persoalan yang benar-benar diketahui
daripada menulis pokok-pokok yang tidak menarik atau tidak
diketahui sama sekali. Masalah penelitian merupakan masalah
atau isu yang menuntun pada keharusan dilaksanakannya
penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber.
Ia bisa bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan peneliti
dalam kehidupan pribadi atau tempat kerjanya.

93
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Komponen dasar yang harus dicapai setelah mempelajari materi


kuliah ini adalah Anda diharapkan dapat memilih topik dan
masalah penelitian. Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut,
telah dirumuskan indikator sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pemilihan topik


dan masalah dalam karya tulis ilmiah
2. Mahasiswa dapat mengetahui syarat atau kriteria
pemilihan topik pada perencanaan penulisan karya ilmiah
3. Memahami cara memilih topik penelitian
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Merumuskan
Masalah Penelitian
5. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri masalah penelitian
yang baik
6. Memahami bentuk-bentuk rumusan masalah

94
Memilih topik
penelitian
Pemilihan topik
dan masalah dalam
karya tulis ilmiah
Merumuskan
Pemilihan topik masalah penelitian
dan masalah
penelitian
Ciri-ciri masalah
Syarat atau kriteria
penelitian yang
pemilihan topik
baik

A. PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH DALAM KARYA TULIS


ILMIAH
Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti
tempat. Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik
pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan
ketika penulis akan membuat tulisan.Topik/masalah adalah
pokok pembicaraan (Widya martaya dan Sudiati1997:31;
Sudarmoyo 2000:11; Arifin:8).

Semua tulisan baik ilmiah maupun yang bukan ilmiah


diawali dengan suatu topik. Topik merupakan titik tolak suatu
karangan atau dapat juga disebut sebagai subyek suatu
karangan. Berdasarkan topik inilah penulis dpat menentukan
judul dan komponen-komponen yang akan ditulis sebagai
karya ilmiah. Topik dari suatu karya pada suatu disiplin ilmu
tertentu yang tentu saja diminati oleh penulisnya. Oleh karena

95
itu sebelum menentukan topik, perlu memperhatikan petunjuk-
petunjuk praktis, yaitu : (a) topik itu ada dalam jangkauan, (b)
untuk topik itu tersedia bahan (data) yang cukup untuk
dibahas, (c) topik itu cukup penting untuk diselidiki, (d) topik
cukup menarik minat untuk diselidiki dan dibahas.

Untuk dapat menentukan suatu topik yang tepat dalam suatu


karya ilmiah, hendaknya digunakan pendekatan dan kriteria
sebagai berikut:

a) Pendekatan Pemilihan Topik


Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan sebagai
strategi untuk menentukan topik, yaitu (1) topik yang
berorientasi pada masalah, (2) topik yang berorientasi
pada proses, dan (3) topik yang berorientasi pada
ekspediensi (kelayakan kondisi given).
a. Pemilihan topik berorientasi pada masalah.
Pendekatan ini biasanya didasarkan pada
pertimbangan kecermatan mengajukan
pertanyaan terhadap masalah-masalah yang
diminati. Penentuan topik diawali dengan
masalah yang spesifik, dan kemudian
dikonfirmasikan dengan telaah kepustakaan
untuk mempertimbangkan signifikansinya
dengan bidang studi.
b. Pemilihan topik berorientasi pada proses.
Pendekatan ini biasanya didasarkan pada
beberapa pertimbangan, yaitu : (a) telah

96
tersedia instrumen pengukuran yang spesifik,
(b) adanya perlakuan yang menarik, dan (c)
adanya kemampuan strategi analisis untuk
memilih masalah dimana suatu proses dapat
diaplikasikan.
c. Pemilihan topik berorientasi pada ekspediensi.
Pendekatan ini biasanya didasarkan pada
kondisi given (kondisi yang sudah ada) yang
meliputi : (a) keberadaan data dan adviser
(pembimbing), (b) berkaitan dengan bidang
pekerjaan atau minat yang ditekuni, dan (c)
kepentingan-kepentingan lain dari penulis.
b) Kriteria Pemilihan Topik
Topik yang dipilih untuk dijadikan karya ilmiah
seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Topik itu layak untuk dibahas. Topik yang layak
untuk dibahas (diteliti) seharusnya memenuhi
kriteria : (a) topik tidak terlalu sempit dan juga
tidak terlalu luas (jelas batas-batasnya), (b)
topik cukup berarti dalam memberikan
kontribusi keilmuan baik secara teoritis
maupun praktis, dan (c) topik cukup unik,
dengan memperhatikan tingkat keasliannya
(originality) dan up to date (tidak kadaluarsa).
b. Topik itu sesuai dengan kompetensi penulis.
Topik yang sesuai kompetensi penulisnya
biasanya harus memenuhi kriteria : (a) sesuai

97
minat penulisnya, (b) sesuai dengan latar
belakang keilmuan (bidang studi) penulis, dan
(c) sesuai kemampuan dan pengalaman yang
dimiliki penulis.

1. Pemilihan Topik
Topik merupakan masalah atau gagasan yang akan
digarap dalam karangan. Topik yang sudah menyempit dapat
langsung dibuat judul. Pemilihan topik merupakan kegitan awal
untuk melakukan proses menulis. Memilih topik bukanlah
pekerjaan yang mudah dilakukan. Lebih-lebih bagi para penulis
pemula. Bagi penulis yang sudah berpengalaman pun
terkadang kesulitan dan menghabiskan waktu yang lebih untuk
memilih topik karangan. Oleh karena itu, dalam bab ini akan
dibahas hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan topik sebelum
melakukan proses menulis.

2. Dasar Pemilihan Topik


Dilihat dari organisasinya, sebuah karangan terdiri dari
tiga unsur, yaitu isi, bahasa, dan format/bentuk. Isi terkait
dengan ide atau gagasan yang dikembangkan dalam sebuah
karangan. Bahasa berkaitan dengan diksi, kalimat, paragraf,
ejaan, dan tanda baca. Untuk format/bentuk terkait dengan
teknik penyajiannya (misalnya jenis hurufnya, tata tulis,
penomoran, tabel, gambar dll.). Ketiga hal tersebut saling
berkaitan dan menentukan kualitas tulisan. Ide/gagasan akan
sampai kepada pembaca jika didukung dengan kemampuan

98
kebahasaan dan penyajian yang baik. Sebagus apapun ide
tulisan, jika teknik penyajiannya dan bahasa yang digunakan
kurang baik maka informasinya tidak akan sampai kepada
pembaca. Begitu juga sebaliknya, format dan bahasanya baik,
tetapi informasi yang disampaikan dangkal maka akan menjadi
kurang bermakna.

Setiap matakuliah biasanya mewajibkan tugas penulisan


karya ilmiah dengan memberikan beberapa pilihan topik.
Pilihlah topik secara hati-hati dan mulailah bekerja pada tahap
yang paling dini. Lakukanlah semua persiapan dan
perhitungkan juga tugas-tugas dari matakuliah lain. Hal ini
akan menghindari situasi akhir yang tidak diinginkan pada saat-
saat terakhir menjelang pengumpulan: bergadang, terburu-
buru, dan menulis asal jadi karena sudah frustasi dan depresi.

Karangan terbaik adalah karangan yang ditulis dengan


pemilihan topik yang menarik minat penulisnya. Namun, kita
perlu kecermatan agar tidak terjebak dengan kesalahan umum:
menghabiskan banyak waktu untuk topik tersebut. Padahal,
penulis kurang mempunyai kemampuan untuk melakukan
analisis, atau mengabaikan tugas matakuliah lain.

3. Pemilihan Topik dan Masalah dalam Karya Tulis Ilmiah


Anggraeni, dkk (2006:125). Menurut Anggraeni, dkk
(2006: Pemilihan topik merupakan hal utama yang harus
ditentukan dalam pembuaran karya tulis ilmiah. Topik
merupakan pokok dari pembicaraan yang akan disampaikan
oleh penulis kepada pembaca) ada 4 syarat yang harus

99
diperhatikan dalam memilih topik dalam karya tulis ilmiah,
yaitu:
a) Dapat menarik perhatian pembaca
b) Penulis mengetahui dan menguasai topik yang akan
dibahas
c) Topik yang dibahas harus sempit dan terbatas
d) Topik yang dibahas tidak terlalu baru, teknis, maupun
kontroversional

Topik karya ilmiah adalah pokok pembahasan yang akan


diangkat dalam sebuah karya ilmiah. Topik harus mampu
mencakup seluruh isi tulisan dan menjawab pertanyaan atas
permasalahan yang akan dibahas. Topik bersifat umum dan
belum diuraikan secara detail. Topik harus dipikirkan paling
awal oleh penulis, dan setelah itu bisa menyusun tema dan
judul. Memilih topik karya ilmiah yang tepat adalah langkah
penting dalam proses penulisan karya ilmiah.

Berikut adalah beberapa cara memilih topik karya ilmiah yang


tepat:

a) Kenali passion atau ketertarikan Anda.


Pilih topik yang Anda sukai, sehingga dalam melakukan
penelitian Anda bisa lebih menguasai dan menikmati
proses penelitian Anda
b) Membaca referensi artikel atau berita terkini.
Dengan banyak membaca berita atau artikel, Anda
akan mengetahui permasalahan yang terjadi saat ini,

100
sehingga dari permasalahan tersebut dapat Anda
jadikan sebagai latar belakang penelitian.
c) Lakukan studi pendahuluan.
Anda bisa melakukan cara pengamatan terhadap objek
penelitian atau melakukan wawancara. Dari kegiatan
tersebut, Anda akan mengetahui lebih dalam tentang
topik yang ingin Anda teliti.
d) Sesuaikan dengan bidang ilmu yang Anda tekuni.
Pilih topik yang sesuai dengan bidang ilmu yang Anda
tekuni, sehingga penelitian yang dilakukan dapat lebih
fokus dan mendalam.
e) Pilih topik yang menarik dan bermanfaat.
Pilih topik yang menarik dan bermanfaat bagi
masyarakat luas, sehingga hasil penelitian dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.

Dalam memilih topik karya ilmiah, pastikan juga untuk


mempertimbangkan relevansi topik dengan bidang studi yang
sedang ditekuni dan kemampuan Anda dalam melakukan
penelitian. Selain itu, pastikan juga untuk memilih topik yang
terbatas dan dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

B. SYARAT ATAU KRITERIA PEMILIHAN TOPIK


Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis
suatu karangan ialah menenntukan topik. Hal ini berarti bahwa
harus di tentukan apa yang harus dibahas dalam tulisan. Syarat
atau kriteria pemilihan topik ialah:

101
a) Topik itu adalah manfaatnya dan layak di bahas, topik
itu akan memberikan sumbangan kepala ilmu yang di
miliki, layak di bahas berarti topik itu memang
memerlukan pembaha san dan sesuai dengan bidang
yang tekuni . “perayaan hari pahlawan di desa saya”
bukanlah topik-topik yang layak di bahas.
b) Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis. Topik
yang menarik bagi penulis akan mengingatkan
kegairahan dalam mengembangkan, dan bagi pembaca
akan mengundang minat untuk membacanya.
c) Topik itu di dikenal baik, kita harus mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang topik itu.
d) Bahan yang di perlukan dapat di peroleh dan cukup
memadai.
e) Topik itu tdk terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

C. MEMILIH TOPIK PENELITIAN


Penelitian diawali dengan langkah pemilihan topik
penelitian, yang kemudian didukung dengan pengumpulan data
awal Topik penelitian diartikan sebagai kejadian atau peristiwa
(fenomena) yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian.
Kemampuan untuk me- nangkap fenomena yang terjadi dan
menarik untuk dijadikan topik penelitian memang memerlukan
kejelian dari si calon penelitiBerikut ini dijelaskan beberapa
poin penting dalam memilih topik penelitian khususnya
penelitian akademik dalam bentuk skripsi atau tesis.

102
1. Menentukan Wilayah Topik Penelitian
Langkah pertama adalah menentukan tema yang akan
diambil berdasarkan disiplin ilmu ketertarikan minat, dan yang
dikuasai oleh calon peneliti Menentukan wilayah topik
penelitian penting dilakukan dalam konteks penelitian
akademis Hal ini untuk memastikan bahwa topik penelitian
yang diajukan merupakan tema yang dikuasai oleh peneliti.

Manajemen sumber daya manusia dapat memilih topik-


topik seperti perencanaan SD Manalisis pekerjaan, rekrutmen
dan penem- patanseleksi pegawai, promosi pengembangan
SDM, dan berbagai tema pokok manajemen SDM lainnya
Manajemen pemasaran dapat mengambil kajian mengenai:
kebijakan pelanggan dan pelayanan pemasaran jasa,
perencanaan pemasaran, kualitas layanan, internal mar-
keting, politik pemasaran dan konsep pemasaran, paradigma
bauran pemasaran, relation ship marketing, saluran
pemasarandan strategi pemasaran

Bidang ekonomi, akuntansi dan keuangan dapat


mengambil te- ma-tema sentral seperti akuntansi keuangan,
manajemen akutansi auditing, system informasi akuntansi
Keuangan seperti pasar modal keuangan perusahaan
(corporate finance), lembaga keuangan (finan- cial institutions)
dan manajemen keuangan (financial management)

Topik lain yang dapat dipilih antara lain:

a) Kebijakan Perbankan (Banking Policy)

103
b) Pasar Modal dan Stabilitas (Financial Markets and
Stability)
c) Kebijakan Keuangan Perusahaan dan Pengendalian
Likuiditas (Corporate Fi- nancial Policy and Liquidity
Control)
d) Kontrol Likuiditas Sistemik (Systemic Liquidity Control)
e) Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
f) Manajemen Risiko Fiskal (Fiscal Risk Management)
g) Hubungan Karyawan
h) Hubungan Industrial
i) Pasar Tenaga Kerja
j) Pengembangan Manajemen
k) Rekrutmen dan Retensi
l) Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis
m) Pelatihan dan Pengembangan

Di bidang ekonomi Islam, beberapa tema seperti dasar


dasar Ke- uangan Islam, Struktur peraturan, investasi syariah,
tata kelola pe- rusahaan lembaga syariah, penataan
sekuritisasi Islam, perbankan Islam, takaful dan asuransi
syariah, proyek keuangan Islam, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh ditampilkan sebagai berikut:

a) Fundamentals of Islamic Finance


b) Islamic Social Thought and Corporate Governance
c) Shariah-Compliant Investment
d) Structuring Islamic Securitization
e) Socially-Responsible Investment Strategy

104
f) Takaful And Shariah-Compliant Insurance

Topik Pemasaran Islam (Islamic Marketing):

a) Islamic Marketing
b) Islamic Marketing Ideals
c) Islamic Marketing Mix
d) Islamic Business Ethics

2. Ide Penelitian
Ide mengenai topik penelitian yang akan diambil bisa dari
berbagai hal, termasuk dari kehidupan sehari-hari, masalah
praktis yang terjadi di dalam organisasi, hasil penelitian
terdahulu, maupun dari media massa.
a) Kehidupan Sehari-hari
Topik/ide penelitian sebenarnya banyak di sekitar kita.
Jika meng- ambil dari kehidupan sehari-hari, sebagai
mahasiswa maupun kar- yawan kita bisa melihat
banyak fenomena yang terjadi di kampus mau- pun di
kantor. Misalnya pada suatu kelas terdiri dari 20
mahasiswaUntuk mata kuliah Metode Penelitian
sebagian besar (lebih dari 50%) mahasiswa tidak lulus
atau harus mengulang. Dengan mengambil fakta yang
terjadi di lapangan, dan kajian literatur awal kita dapat
mem- peroleh faktor-faktor yang memengaruhi hasil
belajar mahasiswa ini, misalnya metode pengajaran
dosen yang membosankan, kebisingan kelas, materi
pelajarannya yang terlalu banyak, dan lain sebagainya.

105
Dari masalah ini kita menentukan ide, yaitu pengaruh
metode penga- jaran, sifat kepribadian dosen, dan
lainnya terhadap prestasi pelajaran mahasiswa.
b) Masalah Praktis
Ide juga bisa timbul dari masalah praktis. Misalnya,
direktur pe- rusahaan menerima laporan bahwa
tingginya angka perputaran (turn- over) pegawai,
padahal gaji yang diberikan sudah di atas standarJadi
disinilah letak masalahnya, ketika turnover tinggi,
maka paling ti- dak akan merugikan bagi perusahaan
dalam dua hal, pertama, biaya yang dikeluarkan untuk
proses rekrutmen sampai dengan pelatihan. Dan
kedua, pegawai yang baru tentu saja harus beradaptasi
dengan lingkungan kerja baru, sehingga tentu saja
akan memengaruhi suasana kerja.
Ide ini selanjutnya dikembangkan dengan melakukan
kajian teori mengenai faktor-faktor penyebab turnover
dan mencocokkannya de- ngan fenomena di lapangan.
Sehingga akan ditemukan ide yang lebih luas, misalnya
gaji yang diberikan tinggi tapi tidak ada jalur karier,
atasan yang terlalu otoriter, dan lain sebagainya.

c) Hasil Penelitian Sebelumnya dan Teori yang


Berkembang
Ide juga bisa datang dari penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnyaIde dari penelitian sebelumnya

106
dilakukan untuk menemukan gap ataupun kelemahan
penelitian sebelumnyaUntuk memperoleh gambaran
lengkap mengenai penelitian sebelumnya, maka perlu
dilakukan studi literatur dari berbagai sumber litelatur
terutama jur- nal/paper.
Misalnya penelitian tentang: (1) Pengaruh Debt to
Equity Ratio (DER) terhadap return saham yang
berdasarkan beberapa hasil pene- litian masih
menunjukkan adanya perbedaan; (2) Penelitian
mengenai budaya organisasi di perusahaan/organisasi
Islam yang masih terbatas; dan (3) konsep
kepemimpinan Islam kurang mendapat perhatian da-
lam literatur ilmiah; dan lain sebagainya.
d) Masalah dari Media Massa atau Sumber Lainnya
Berita dari media massa dapat dijadikan ide penelitian
yang menarik. Berbagai permasalahan seperti
bangkrutnya perusahaan besar, fluktuasi harga saham,
perkembangan perbankan syariah atau lainnya dapat
dijadikan topik penelitian yang menarik.

3. Pertimbangan Memilih Topik Penelitian


Prof Sudhardjono yang dikutip oleh Arikunto Suharsimi
(2010) memberikan petunjuk mengenai penelitian yang baik
dengan meng- gunakan istilah yang mudah digunakan, yaitu
APIK, singkatan dari asli, penting, ilmiahdan konsisten. Asli
artinya bukan jiplakan (plagiat), penting artinya hasil penelitian
bermanfaat dan dipandang penting bagi peningkatan mutu

107
pendidikan, ilmiah artinya menggunakan proses yang
dibenarkan oleh teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika
penelitian yang lazim berlaku, dan konsisten artinya ada
keruntunan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.

Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam


memilih topik penelitian, antara lain jangkauan kemampuan
peneliti (manage- able topic), data dari topik mudah diperoleh
(obtainable data) topik cukup penting untuk diteliti
(significance of topic), dan topik yang me- narik untuk diteliti
(interested topic).

4. Managae-able Topic Artinya, topik yang akan dijadikan objek


penelitian tidak berada di luar jangkauan kemampuan peneliti,
baik dari sisi kecukupan wak- tu, biaya, tenaga, dan sumber
daya lainnya.

Oleh karena itu, dalam memilihnya perlu mempertimbangkan


beberapa hal antara lain:

a) Sesuai dengan bidang/disiplin ilmu.


Penelitian akan berhasil jika peneliti mempunyai
pengetahuan yang lengkap mengenai ma- salah yang
akan diteliti. Artinya, topik yang dipilih adalah sesuai
bidang atau disiplin ilmu calon peneliti sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada saat pelaksanaan
penelitian.
b) Masalah Dana

108
Meskipun bermutu tidaknya suatu hasil penelitian tidak
digambarkan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan,
namun aspek dana perlu menjadi pertimbangan
penelitian. Biaya-biaya seperti transportasi,
dokumentasi, dan lainnya perlu dihitung se- cara
cermat sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan
baik. Penelitian-penelitian yang menggunakan metode
survei umum- nya memerlukan dana yang cukup
besar, terlebih jika dilakukan area penelitian yang luas.
Adapun penelitian yang menggunakan sumber data
sekunder seperti laporan keuangan yang dapat diper-
oleh melalui web site tertentu tidak memerlukan biaya
yang tinggi.
c) Ketersediaan Waktu
Faktor waktu dalam penelitian memerlukan perhatian
atau pertimbangan yang cukup matang karena sebuah
penelitian akan banyak menyita waktu jika
menyangkut banyak aspek yang terkait dengan topik
penelitian yang akan dibahas. Peneliti dapat membuat
jadwal penelitian yang memuat renca- na-rencana
pelaksanaan penelitian mulai dari proses awal sampai
dengan pelaporan hasil.

d) Perizinan
Mengurus perizinan kadang membutuhkan waktu yang
lama karena adanya peraturan atau prosedur di

109
perusahaan atau lem- baga yang akan dijadikan subjek
penelitian. Berdasarkan penga- laman penulis, proses
perizinan penelitian untuk melakukan survei di sektor
perbankan biasanya membutuhkan waktu 1-3 bulan.
Khusus mahasiswa/dosen yang akan melakukan
penelitian di sebuah perusahaan, maka sebelum
menyusunan proposal atau pada saat survei
pendahuluan, hendaknya proses perizinan sudah mulai
diaju- kan meskipun dalam bentuk lisan/nonformal
sebelum surat pengan- tar riset dari universitas
dikeluarkan setelah proposal dinyatakan lolos seleksi.
5. Obtain-able Data Terkadang seorang mahasiswa atau calon
peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun tidak
diikuti ketersediaan data.

Dengan demikian, dalam memilih topik penelitian, perlu


mempertimbangkan hal-hal berikut:

a) Sumber-sumber data (kepustakaan) untuk


mengembangkan pe- nelitian dan dapat dengan mudah
diperoleh. Sumber-sumber data kepustakaan ini
termasuk buku, paper, dan berbagai data pen- dukung
lainnya dipastikan mudah diperoleh baik dari media in-
ternet, perpustakaan, toko buku, atau sumber-sumber
lainnya.
b) Teknik-teknik pengumpulan data atau informasi cukup
dikuasai sehingga menjamin untuk dapat
mengumpulkan data/informasi tersebut Misalnya
seorang peneliti menggunakan metode wawancara

110
untuk memperoleh informasi dari responden, maka
teknik- teknik wawancara harus dikuasai terlebih
dahulu.
c) Terkadang ada data yang hanya dapat diperoleh
tergantung ke- pada waktu tertentu sehingga kita tidak
dapat memperolehnya karena terbatasnya waktu.
Contohnya adalah penelitian tentang tingkat kelulusan
siswa yang hanya diperoleh di akhir tahun pem-
belajaran, masa panen yang disesuaikan dengan
periode tertentu, dan berbagai jenis data lainnya yang
bersifat periodik.
d) Ketersediaan subjek. Calon peneliti perlu
mempertimbangkan apakah subjek pe- nelitian dapat
dengan mudah diperolehMisalnya seperti peneli- tian
tentang motivasi dan kinerjaPertanyaan yang mungkin
tim- bul adalah: Apakah subjeknya mudah didapatkan?
Jika meneliti pada beberapa perusahaan, maka apakah
izin penelitian mudah didapatkan? dan Apakah pegawai
yang akan diteliti mau dijadikan subjek penelitian? Jika
subjek yang akan diteliti mudah untuk didapatkan
maka topik penelitian dapat dilanjutkan.

Dalam beberapa kasus, meskipun subjek tersedia, namun


terkadang ada kesulitan dalam mengumpulkan data karena
subjek cenderung tertutup. Contohnya, penelitian tentang
penderita HIV/AIDS. Penelitian dengan subjek seperti ini
biasanya su- lit untuk diperolehMenggunakan bantuan pihak
lain (lembaga swadaya masyarakat/instansi terkait) yang

111
memiliki perhatian di bidang ini dibutuhkan agar peneliti dapat
dekat dengan subjek penelitian.

6. Significance of Topic Artinya Topik yang dipilih harus


merupakan topik yang sangat penting untuk diteliti.

Pertimbangannya, antara lain:

a) Sumbangan hasil penelitian dapat memenuhi minat


akademis (ac- ademic interest) dan minat masyarakat
luas (social interest). Sum- bangan hasil penelitian
terhadap academic interest dan social in- terest artinya
topik yang dipersiapkan untuk penelitian, baik yang
berbentuk tesis maupun disertasi, dapat dikatakan
sebagai karya ilmiah yang memiliki nilai apabila dapat
memberikan sumbangan kepada pengetahuan yang
ada. Sumbangan ini dapat berupa tam- bahan atau
pengayaan materi pengetahuan yang ada, dapat
memberikan kegunaan bagi penelitian selanjutnya,
atau menemukan teori baru.
b) Topik yang diteliti dapat menutupi berbagai
kekurangan peneli- tian sebelumnya.
c) Memiliki manfaat praktis untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di tatanan praktis. Misalnya,
masalah tingginya ang- ka perputaran (turnover)
pegawai, masalah penurunan penjualan yang/ terjadi
terus-menerus, masalah absensi yang tinggi, masalah
rendahnya minat belajar siswa, dan berbagai masalah

112
lainnya yang membutuhkan jalan keluar atau
pemecahan masalah yang bersifat mendesak.
7. Interested Topic Faktor terakhir adalah minat dan semangat
calon peneliti itu sen- diri. Topik yang dipilh harus benar-benar
didorong oleh minat dan semangat tinggi oleh peneliti. Minat
dan semangat yang tinggi akan timbul dari adanya rasa ingin
tahu secara ilmiah (scientific curiosity) dengan maksud mencari
kebenaran ilmiah (scientific truth). Selain itu, peneliti yang
memiliki ketertarikan yang kuat atas topik yang dipilih- nya.
Seorang peneliti yang sangat tertarik dengan topik yang diteliti-
nya akan menampilkan semangat dan totalitas dalam meneliti.

D. MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN


Tidak semua masalah dapat diteliti, dan tidak semua
masalah penelitia dapat dijawab. Agar dapat diteliti, suatu cara
masalah atau pertanyaan harusla sedemikian rupa, sehingga
pengumpulan data akan dapat memberika jawabannya. Banyak
masalah atau pertanyaan tidak dapat dijawab jika hanya
didasarkan pada informasi saja. Pertanyaan mengenai nilai dan
kebijakan sering harus dipertimbangkan dalam keputusan-
keputusan manajemen. Pihak manajemen mungkin bertanya,
"Haruskah kita melonggarkan aturan-aturan mengenai
senioritas dalam negosiasi dengan para pekerja?". Sementara
informasi dikumpulkan untuk dapat menjawab pertanyaan ini,
pertimbangan tambahan seperti "keadilan bagi para pekerja"

113
atau "hak pimpinan untuk mengelolah mungkin penting dalam
pengambilan keputusan (Cooper dan Emory, 1995).

Ada kemungkinan pertanyaan-pertanyaan mengenai nilai


tersebut ditransformasikan ke dalam pertanyaan mengenai
fakta. Mengenai "keadilan bagi para pekerja", pertama,
mungkin dapat dikumpulkan informasi mengenai sejauh mana
para pekerja akan dipengaruhi oleh suatu perubahan dalam
aturan; kedua mungkin dapat dikumpulkan pendapat para
pekerja mengenai adil tidaknya aturan-aturan tentang
senioritas. Meskipun demikian, masih tersisa banyak unsur-
unsur nilai. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab
adalah, "Haruskah kita membicarakan kebijakan yang akan
berpengaruh negatif terhadap rasa aman para pekerja lama
yang setidak-tidaknya mampu menghadapi pengaruh negative
tersebut?." Bahkan jika suatu pertanyaan dapat dijawab hanya
dengan fakta-fakta, mungkin saja tetap tidak dapat diteliti
karena prosedur-prosedur atau teknik-teknik kita tidak
mencukupi.

Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian


merupakan tahap akhir dari penemuan setelah peneliti memilih
bidang dan pokok masalah yang diteliti Kriteria penelitian yang
baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan
peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis yang
ditelaah dan memilih metode pengujian data yang tepat,
masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk

114
pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan
antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu
penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan (Indriantoro
dan Supomo, 1999).

Setelah masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka tibalah


saatnya masalah tersebut dirumuskan. Perumusan masalah
merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan
dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian,
atau judul dari penelitian.

Umumnya rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi


berikut (Nazir, 2003):

a) Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk


pertanyaan.
b) Rumusan hendaklah jelas dan padat.
c) Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data
untuk memecahka masalah.
d) Rumusan masalah mengandung hubungan dua variabel
atau lebih (untuk penelitian komparatif dan asosiatif).
e) Rumusan masalah berorientasi pada suatu teori
tertentu.
f) Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam
membuat hipotesis.
g) Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Berikut ini adalah contoh rumusan masalah penelitian dalam


bentuk pertanyaan:

115
a) Bagaimana pengaruh idealisme terhadap komitmen
pada profesi?
b) Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai
dengan kepuasan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi?
c) Apakah pengumuman right issue mempunyai
kandungan informasi yang cukup untuk membuat
pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut?
d) Does security trading volume increase significantly
when firm announc annual earning?

Beberapa peneliti merumuskan masalah penelitiannya ke


dalam pernyataan tujuan penelitian. Tujuan penelitian,
meskipun demikian, tidak harus sama dengan masalah yang
diteliti. Misal, tujuan penelitian adalah "mengungkap
penerapan sistem insentif di perguruan tinggi". Masalah atau
pertanyan penelitian di rumuskan sebagai berikut: “apakah
system insentif mempunyai pengaruh terhadap kinerja dosen?”

Walaupun ada yang menganjurkan bahwa rumusan


masalah dalam bentuk pertanyaan, akan tetapi hal tersebut
bukan merupakan suatu keharusan. Dengan demikian rumusan
masalah penelitian tidak harus dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Berikut ini adalah contoh rumusan masalah
penelitian yang tidak dinyatakan dalam bentuk pertanyaan,
tetapi dinyatakan dalam tujuan penelitian.

a) Studi ini dimaksudkan untuk menguji dampak tiga


variabel yaitu gaya kepemimpinan, ketidakpastian

116
lingkungan, dan informasi job-relevar terhadap
kegunaan yang dirasakan dari sistem penganggaran.
b) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
informasi pemecahan saham dapat secara murni
mempengaruhi harga saham dengan melakukan
pengawasan terhadap laba per lembar saham, dividen,
harga Sahar industri.
c) The purpose of this study is two fold. First, it attempts
to explore the effects of acquisitions on the acquirers'
stock returns. Further, the study analyzes the
relationship between the aggressiveness of the acquirer
an its stock returns.

E. CIRI-CIRI MASALAH PENELITIAN YANG BAIK


Pemilihan atau penetapan masalah yang dikatakan baik
dalam penelitian perlu menjadi pertimbangan peneliti. Masalah
dapat dikatakan baik jika memiliki:

1. Kontribusi

Salah satu ciri masalah yang baik adalah dapat memberi


kontribusi kepada beberapa aspek, antara lain:

a) Pengembangan teori baru


b) Perbaikan metode
c) Manfaat dan implikasi aplikatif

117
2. Orientals

Bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian lain,


seperti:

a) Masalah yang diteliti


b) Kerangka konsep
c) Pendekatan

3. Pernyataan Permasalahan
a) Pernyataan penelitian
b) Gambaran asosiasi dua atau lebih fenomena terukur

4. Aspek Kelayakan
a) Dapat dijawab
b) Pertimbangan waktu dan biaya
c) Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
d) Daya dukung fasilitas dan sumber daya lain

F. BENTUK BENTUK RUMUSAN MASALAH PENELITIAN


Berbagai pola atau model yang bisa ditiru peneliti tentang
bagaimana penulisan rumusan masalah penelitian berdasarkan
berbagai jenis penelitian.Namun, sebelum memperkenalkan
model penulisan rumusan masalah penelitian ini, terlebih
dahulu perlu dijelaskan perbedaan masing-masing pengertian
dan sifat jenis penelitian tersebut. Berdasarkan karakteristik
masalah penelitian, dapat digambarkan beberapa Klasifikasi
penelitian, sebagai berikut.

118
Seperti telah dikemukakan bahwa rumusan masalah
merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian dikembangkan berdasarkan penelitian menurut
tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk masalah dapat
dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif
dan asosiatif.

1. Rumusan Masalah Deskriptif


Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah
berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih. Jadi dalam
penelitian ini seorang peneliti tidak membuat suatu
perbandingan pada sampel yang lain, dan juga tidak mencari
hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Dalam
hal ini peneliti hanya menjabarkan atau mendeskripsikan data
hasil penelitian, bisa dengan bantuan tabel dan diagram atau
grafik, sehingga hasil temuan tersebut menjadi lebih mudah
dipahami oleh pembaca. Penelitian semacam ini dinamakan
penelitian deskriptif.

Contoh rumusan masalah Deskriptif:

a) Bagaimana peningkatan hasil Ujian Akhir Nasional


(UAN) siswa Sekolah Dasar di Indonesia?
b) Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap
rencana pemerintah menetapkan wajib belajar 12
tahun?

119
c) Seberapa besar peranan orangtua dalam memotivasi
anak untuk berprestasi?
d) Bagaimana taraf tingkat kepuasan orangtua murid
terhadap pelayanan penerimaan siswa baru di sekolah?
e) Bagaimana taraf minat baca dan lama belajar rata-rata
per hari murid-murid sekolah dasar di daerah luar
Jawa?

Dari beberapa contoh di atas, terlihat bahwa setiap


pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu variabel atau
lebih secara mandiri (bandingkan dengan masalah komparatif
dan asosiatif). Namun dari contoh-contoh yang diuraikan di
atas,peneliti perlu menambahkan secara spesifik batasan
penelitian yang dilakukan. Misalnya secara jelas ditetapkan
sekolah ‘tertentu’ sebagai tempat dilakukan penelitian, kalau
memang peneliti memiliki lingkup penelitian yang dilakukan.

Rumusan masalah yang diuraikan di atas menunjukkan


bahwa peneliti bermaksud mengetahui:

a) Sebaran persentase dan tingkat peningkatan hasil


Ujian Akhir Nasional (UAN) siswa Sekolah Dasar di
Indonesia.
b) Mengidentifikasi bagaimana tanggapan masyarakat
terhadap rencana pemerintah menetapkan wajib
belajar 12 tahun (yang mungkin digambarkan dengan
persentase atau gambaran yang memberi kriteria:
tanggapan setuju dan tidak setuju).

120
c) Menggambarkan seberapa besar peranan orangtua
dalam memotivasi anak untuk berprestasi (misalnya
dapat diuraikan dengan gambaran yang berperan
penuh, kurang berperan dan tidak peduli).
d) Menguraikan hasil identifikasi taraf kepuasan orangtua
murid terhadap pelayanan penerimaan siswa baru di
sekolah (hasilnya berupa jumlah atau persentase yang:
sangat puas, agak puas dan sangat tidak puas).
e) Menjabarkan bagaimana sebaran taraf minat baca dan
lama belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah
dasar di daerah luar Jawa (dapat digambarkan berupa
tabel atau grafik tentang sebaran taraf minat murid).

2. Rumusan Masalah Komparatif


Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian
yang membandingkan (komparasi) keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
Perbedaan tersebut bisa dinilai dari metoda, perlakuan lain atau
pada waktu yang berbeda.

Contoh rumusan masalah Komparatif adalah sebagai berikut:

a) Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa SMP


dari sekolah negeri dan swasta? Sebagai variabel
penelitian adalah prestasi belajar berdasarkan
perbandingan dua sampel yaitu status sekolah yang
berbeda: negeri dan swasta.

121
b) Adakah perbedaan motivasi kerja guru antara sekolah
di pulau Jawa dan di Luar Jawa? (satu variabel dua
sampel).Sebagai variabel penelitian adalah motivasi
kerja guru berdasarkan perbandingan di dua wilayah
yang berbeda yaitu: pulau Jawa dan diLuar Jawa.
c) Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar
antara siswa SMA yang mengikuti program bimbingan
belajar (bimbel) dan belajar mandiri? (dua variabel dua
kelompok sampel).Sebagai variable penelitian adalah
motivasi belajar dan hasil belajar berdasarkan
perbandingan dua kelompok belajar: Bimbel dan
belajar mandiri.
d) Adakah perbedaan kemampuan bersosialisasi anak
antara yang diasuh dengan pola asuh Otoriter,
Permisive dan Demokratis? (satu variabel untuk tiga
kelompok sampel).Sebagai variabel penelitian adalah
kemampuan bersosialisasiberdasarkan perbandingan
tiga kelompok dengan pola asuh: Otoriter, Permisive
dan Demokratis.
e) Adakah perbedaan tingkat kecerdasan anak dan
immunitas anak yang pada waktu bayi diberi susu
Eksklusif, Non Eksklusif dan Susu Sapi? (dua variable
untuk tiga kelompok sampel)Sebagai variabel
penelitian adalah tingkat kecerdasan anak dan
immunitas anak berdasarkan perbandingan tiga
kelompok pemberian susu saat bayi: Eksklusif, Non
Eksklusif dan Susu Sapi.

122
f) Adakah perbedaan produktivitas penulisan jurnal ilmiah
antara guru yang sudah lulus Sertifikasi dan yang
belum lulus? (satu variable dua kelompok sampel).

Sebagai variabel penelitian adalah produktivitas penulisan


jurnal ilmiah berdasarkan perbandingan dua kelompok dengan
kriteria: lulus Sertifikasi dan Belum Lulus.

3. Rumusan Masalah Asosiatif


Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/timbal
balik.
a) Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah merupakan hubungan
antara dua variable atau lebih yang munculnya
bersamaan atau diartikan sejajar. Pada penelitian
dengan bentuk hubungan ini, tidak dapat dikatakan
variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya,
dengan kata lain kedua variabel memiliki kedudukan
yang sama kuat atau setara. Jadi bentuk hubungannya
bukan hubungan kausal atau interaktif. Contoh
rumusan masalah penelitian hubungan simetris:
a. Adakah hubungan antara ukuran tinggi badan
dengan keinginan untuk sehat?

123
b. Adakah hubungan kemampuan di bidang
matematika dengan kemampuan berbahasa
Inggis?
c. Adakah hubungan sikap toleransi dengan
tingkat kemampuan bicara?
d. Adakah hubungan antara tingkat kekayaan
dengan kecerdasan?
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan dapat
dijelaskan bahwa rumusan masalah penelitian
hubungan simetris, selain ditandai dengan bentuk
hubungan kedua variabel yang sejajar juga dicirikan
dengan kata penghubung “dengan” di antara dua atau
lebih variabel. Hubungan simetris dari contoh tersebut
jelas menunjukkan bahwa kondisi salah satu variabel
bukanlah akibat atau pengaruh variabel lainnya.
b) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat. Bentuk hubungan ini menunjukkan terdapat
variabel independen atau variabel bebas (variabel yang
mempengaruhi) dan variable dependen atau variabel
terikat (variabel yang dipengaruhi). Namun dalam
bentuk hubungan ini hanya salah satu variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya atau kondisi tersebut
tidak dapat dianggap berlaku sebaliknya.
Contoh rumusan masalah penelitian hubungan Kausal:
a. Adakah hubungan pengetahuan gizi anak
dengan pola pemilihan makanan jajanan anak

124
b. Adakah hubungan motivasi untuk sukses
terhadap prestasi belajar siswa?
c. Seberapa besar pengaruh kurikulum dan media
pendidikan terhadap kualitas lulusan yang
dihasilkan sekolah?
Contoh judul penelitian berdasarkan rumusan diatas:
a. Pengaruh pengetahuan gizi anak dengan pola
pemilihan makanan jajanan anak.
b. Pengaruh motivasi sukses dan fasilitas
pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
SMP di pulau Seribu?
c. Pengaruh kurikulum pembelajaran dan media
pendidikan terhadap kualitas lulusan yang
dihasilkan sekolah?
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan, dapat
dijelaskan bahwa rumusan masalah penelitian
hubungan kausal ditandai dengan bentuk hubungan
kedua variabel bersifat sebab akibat juga dicirikan
dengan kata penghubung “terhadap” di antara dua atau
lebih variabel. Penulisan judul tersebut
menggambarkan urutan penulisan bahwa variabel
independent (variable bebas) sebagai variabel yang
menyebabkan terhadap variabel dependent (variable
terikat) sebagai variabel yang disebabkan atau
dipengaruhi.

125
c) Hubungan Interaktif/Timbal Balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Pada pola penelitian ini tidak diketahui
mana variabel independen maupun variabel dependen.
Contoh rumusan masalah penelitian hubungan
Interaktif:
a. Adakah hubungan antara harga, promosi
dengan penjualan produk ‘X’? (X1 adalah
variabel harga dan X2 adalah variabel promosi
sedangkan Y adalah variabel penjualan)
b. Adakah pengaruh antara kualitas kinerja dan
loyalitas karyawan l ayanan yang diberikan
suatu perusahaan dengan tingkat kepuasan
pelanggan? (Dalam kasus ini variabel X adalah
kualitas kinerja, variabel Y adalah loyalitas
karyawan dan variabel Z adalah kepuasan
pelanggan).Rumusan masalah yang diuraikan,
menjelaskan bahwa rumusan masalah
penelitian hubungan interaktif ditandai dengan
bentuk hubungan kedua variabel bersifat sebab
akibat juga dicirikan dengan kata penghubung
“antara” di antara dua atau lebih variabel.
Berbeda dengan rumusan hubungan kausal
yang variabelnya mempengaruhi hanya
searah, penulisan rumusan hubungan interaktif
dapat saling mempengaruhi dua arah antara
dua atau lebih variabel penelitian.Lebih

126
jelasnya, contoh 2 hubungan interaktif
menggambarkan bahwa Kinerja pegawai
secara langsung mempengaruhi kepuasan
pelanggan demikian pula kinerja pegawai akan
mempengaruhi kualitas layanan yang
kemudian akan berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan. Demikian juga pengaruh
tersebut dapat berperan sebaliknya.

Contoh Kasus Topik Penelitian

Contoh dari bidang ekonomi memang ada banyak tama yang bisa
dipaparkan. Berikut adalah beberapa contoh topik di bidang
ekonomi.

a) Kondisi keuangan Mempengaruhi Pertumbuhan


Perusahaan
b) Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia
c) Faktor yang mempengaruhi permintaan kredit
d) Faktor Yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi DIY
e) Penyaluran Kredit Perum Pegadaian

127
Kolom Komentar

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Aktivitas Mahasiswa

Pilihlah dan kerjakan tugas dibawah ini kemudian serahkan


kepada dosen untuk di nilai!

1. Apakah ada batasan rumusan masalah dalam penelitian


kualitatif dan kuantitatif?
2. Bagaimana cara untuk memilih topik penelitian yang bisa
dijadikan masalah dalam penelitian?
3. Jelaskan faktor apa saja yang perlu diperhatikan saat
melakukan pemilihan topik penelitian?

128
Rangkuman

Topik merupakan titik tolak suatu karangan atau dapat


juga disebut sebagai subyek suatu karangan. Berdasarkan topik
inilah penulis dpat menentukan judul dan komponen-komponen
yang akan ditulis sebagai karya ilmiah. Pemilihan topik merupakan
kegitan awal untuk melakukan proses menulis. Memilih topik
bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan.

Sumber-sumber ide yang dapat digunakan untuk mencari


topik penelitian adalah: sumber teori, pengalaman praktisi,
lapangan tempat bekerja, laporan penelitian dan sumber laindiluar
bidang pendidikan. Sedangkan sumber-sumber yang digunakan
untuk dapat membantu para peneliti memperoleh masalah yang
layak dijadikan bahan untuk diteliti yaitu dengan pengamatan
terhadap kegiatan manusia, pengamatan terhadap alam sekeliling,
menganalisis bacaan-bacaan seperti karya ilmiah, dan
menganalisis catatan serta pengalaman pribadi.

129
Tes Formatif

Soal Pilhan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Sebuah karya tulis memberikan fakta yang ditulis berdasarkan


aturan metodologi penulisan yang baik dan benar serta
memperlihatkan aspek-aspek dan syarat yang telah ditentukan
disebut dengan…
a. Tesis
b. Karya ilmiah
c. Skripsi
d. Proposal penelitian
e. Disertasi

2. Sebuah karya tulis yang memiliki ciri-ciri sistematis, objektif,


cermat, tidak mengajak, tidak emosional, tidak argumentatif,
dan tidak mengejar sebuah keuntungan dan tidak melebihkan
satu hal adalah…
a. Usulan penelitian
b. Disertasi
c. Karya ilmiah
d. Tesis
e. Skripsi

3. Sebuah karya tulis yang topik pembahasannya melingkupi


ranah perkuliahan, simposium, seminar yang memiliki judul,

130
pendahuluan, kesimpulan, pembahasan, daftar pustaka, dan
abstraksi adalah…
a. Makalah
b. Kuliah kerja praktek
c. Karya ilmiah
d. Usulan penelitian
e. Proposal penelitian

4. Dalam menulis karya ilmiah baiknya selain menitikberatkan


pada metode penulisan, penulisannya juga harus
memperlihatkan bagaimana ilmu dipandang dari sebuah
paradigma baru, karya ilmiah atau tulis tersebut disebut…
a. Disertasi
b. Simposium
c. Tesis
d. Usulan penelitian
e. Karya ilmiah

5. Daftar pustaka, sistematika penulisan, tinjauan pustaka,


metode penelitian, hipotesis, jadwal kegiatan, proposal dengan
judul, tujuan penelitian, rumusan masalah, dan bentuk
rancangan yang termuat dalam sebuah rencana kerja disebut
dengan…
a. Makalah
b. Hasil obersevasi
c. Proposal tesis
d. Usulan penelitian

131
e. Disertasi

6. Langkah pertama dalam penelitian adalah…


a. Memilih masalah
b. Mencari masalah
c. Menemukan masalah
d. Mengidentifikasi masalah

7. Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi…


a. Penelitian Dasar, Terapan, dan Tindakan
b. Penelitian Filsafat, Sejarah, Survei, dan Eksperimental
c. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
d. Semua hal di atas

8. Daftar pustaka yang diberikan dalam laporan penelitian…


a. Menunjukkan luasnya pengetahuan peneliti
b. Membantu bagi yang berminat untuk melakukan
penelitian lebih lanjut
c. Tidak ada relevansinya dengan penelitian
d. Semua hal di atas

9. Suatu permasalahan penelitian hanya dapat dilaksanakan jika…


a. penelitian tersebut mempunyai kegunaan dan relevansi
b. penelitian tersebut dapat diteliti

132
c. penelitian tersebut bersifat baru dan menambah
pengetahuan
d. semua hal di atas.

10. Masalah penelitian dipilih dari sudut pandang…


a. Kepentingan peneliti
b. Dukungan finansial
c. Relevansi sosial
d. Ketersediaan literatur yang relevan

Kunci Jawaban

1. = 6. =
2. = 7. =
3. = 8. =
4. = 9. =
5. = 10. =

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan


yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban

133
yang benar. Gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi bab IV. Rumus:

Jumlah Jawaban Anda Yang Benar


Tingkat Penguasaan = Jumlah Soal
X100

Bila anda mencapai tingkat pengusaan 80 % atau lebih,


Anda dapat melanjutkan dengan unit selanjutnya. Selamat
untuk Anda!. Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80 %, Anda harus mempelajari kembali materi
bab I terutama bagian yang belum Anda kuasai. Hasil
pekerjaan mahasisw di jumlahkan untuk memperoleh nilai A,
B, C, D, dan E.

Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif

>90-100 A+

>80-89 A

>75-80 B+

>69-75 B

>60-69 C+

>55-60 C

>50-55 D+

>44-50 D

0-44 E

134
BAB 5

Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk


memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan
metode ilmiah. Ciri-ciri karya ilmiah adalah berisikan data, fakta,
dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat, serta dilakukan
secara runtut dan sistematis. Karya ilmiah dapat berupa makalah,
artikel, laporan akhir, naskah publikasi, skripsi, tesis, disertasi,
dan laporan penelitian. Strukturnya umumnya terdiri dari
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil
penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Pentingnya membuat kerangka karya tulis ilmiah adalah untuk
memudahkan melihat pokok bahasan dan sub bahasan karya
ilmiah, serta memudahkan perluasan pokok bahasan. Kerangka
karya tulis ilmiah umumnya terdiri dari pendahuluan, tinjauan
pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka.

135
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Kompetensi dasar yang harus dicapai setelah mempelajari


materi kerangka tulis ilmiah ini adalah Anda diharapakan dapat
mengevaluasi perkembangan kerangka karya tulis ilmiah. Untuk
mencapai kompetensi dasar tersebut, telah dirumuskan indikator
sebagai berikut:

a) Memahami struktur umum dari kerangka karya tulis


ilmiah, termasuk pendahuluan, tinjauan pustaka, metode
penelitian, hasil dan analisis, serta kesimpulan.
b) Mampu menyusun pendahuluan yang jelas dan menarik
perhatian pembaca.
c) Mampu melakukan tinjauan pustaka untuk
mengidentifikasi penelitian terkait dan memperoleh
pemahaman mendalam tentang topik yang diteliti.
d) Mampu merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik
dan relevan.
e) Mampu memilih metode penelitian yang sesuai untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
f) Mampu mengumpulkan data dengan menggunakan
teknik-teknik penelitian yang tepat.
g) Mampu menganalisis data dengan menggunakan alat atau
teknik analisis yang sesuai.
h) Mampu menginterpretasikan hasil analisis data secara
objektif dan logis.
i) Mampu menyusun kesimpulan yang menggambarkan
temuan penelitian secara ringkas dan jelas.

136
j) Mampu mengidentifikasi implikasi penelitian dan saran
untuk penelitian selanjutnya.

BAB I PENDHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI


PENULISAN
KERANGKA KARYA
TULIS ILMIAAH
BAB IV
KARYA TULIS ILMIAH

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V
PENUTUP

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH

CONTOH KARYA ARTIKEL ILMIAH


TULIS ILMIAH

LAPORAN PENELITIAN

Gambar Peta Konsep Kerangka Dan Contoh Karya Tulis Ilmiah

137
A. KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Karya ilmiah adalah merupakan salah
satu hasil pemikiran dan imajinasi seseorang yang
dikonfirmasikan pada orang lain dan telah diuji kebenarannya
serta dapat diterima dan ditulis secara ilmiah. Hal senada di
sampaikan oleh Nana sudjana (2014) Karya ilmiah adalah
karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau
dikerjakan sesuai dengan tatacara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau aturan yang telah ditetapkan. Karya ilmiah
adalah hasil penuangan data lapangan ke dalam bentuk
karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu
pengetahuan sehingga menghasilkan informasi yang dapat
didiskusikan dan disebarluaskan pada masyarakat serta
didokumentasikan di perpustakaan.

Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang


menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi yang
baik dan benar. Maksud penulisan karya ilmiah adalah untuk
berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu. Karya ilmiah
sebaiknya ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan
kehalusan dalam menyajikan ide, keekonomisan dalam
mengungkapkan dan ketetapan dalam memilih kata. Jelaslah
kiranya bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan yang ditulis secara

138
sistematis, logis dan didukung oleh data yang teruji
kebenarannya atau tulisannya yang mampu menjelaskan
mengapa dan bagaimana tentang sesuatu perkara atau fakta
yang terjadi secara objektif, tidak dilandasi oleh perasaan atau
rekayasa belaka. Karya ilmiah adalah suatu karangan yang
didasarkan pada hasil suatu penelitian yang kemudian ditulis
secara sistematis, berdasarkan pada fakta di lapangan, danjuga
dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Jadi apa
yang dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah adalah fakta dan
bukan karangan hasil imajinasi seperti karya non ilmiah.
Sifatnya yang memaparkan hasil penelitian dan menjelaskan
mengenai suatu metode pendekatan tertentu. Maka
penyusunan karya tulis terscbut juga diatur dengan sangat
ketat, dari bab awal sampai akhir untuk menghindari ada data
yang terlewat. Apalagi dalam karya ilmiah ada kewajiban untuk
melakukan sitasi. Sifatnya yang memaparkan hasil penelitian
dan menjelaskan mengenai suatu metode pendekatan tertentu.

Maka penyusunan karya tulis tersebut juga diatur dengan


sangat ketat, dari bab awal sampai akhir untuk menghindari
ada data yang terlewat. Apalagi dalam karya ilmiah ada
kewajiban untuk melakukan sitasi. Selain memaparkan hasil
penelitian, penulis juga wajib memaparkan teoriyang
mendasari kegiatan penelitian tersebut. Semua ditempatkan di
bab-bab awal dan semakin masuk ke dalam maka masuk ke
bab yang membahas hasil penelitian. Baru kemudian ditutup
dengan kesimpulan yang ditarik dari penulis yang juga berlaku
sebagai pcncliti. Adanya urutan sistematika penulisan yang

139
dituangkan dalam bentuk kerangka penulisan karya ilmiah di
tahap awal bermaksud menjadikan karya tersebut mudah
dibaca dan dipahami. Berhubung sistematika penulisan dari
karya ilmiah sudah diatur atau ditetapkan terdiri dari berapa
bab dan isinya apa saja. Maka pada dasarnya penyusunan
kerangka penulisan karya ilmiah menjadi lebih mudah. Cukup
mengikuti aturan sistematika yang ada dan isinya kemudian
disesuaikan dengan tema penelitian yang dilakukan.

Supaya lebih mudah dalam menyusun kerangka tulisan ilmiah,


maka berikut detail kerangkanya secara pokok:

a) Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang masalah memuat penjelasan mengenai
alasan-alasan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian yang dianggap menarik, penting dan perlu
diteliti. Kedudukan masalah yang diteliti diuraikan juga
dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Keaslian
penelitian dikemukakan dengan menunjukkan secara
tepat bahwa masalah yang dihadapi belum pernah
dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan
dengan tegas perbedaan antara penelitian yang
dilakukan penulis dengan penelitian yang sudah pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu.
a. Latar Belakang
Latar belakang berfungsi menjelaskan arti
penting penelitian. Dengan membaca latar
belakang, pembaca jadi sepaham dengan

140
penulis, ada masalah yang harus dipecahkan.
Bahkan, kalau masalah tersebut tidak
dipecahkan, akan timbul masalah yang lebih
besar.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi suatu pernyataan
yang menyebutkan adanya masalah (boleh
lebih dari satu). Masalah tersebut kemudian
akan dipecahkan dalam penelitian ini. Ada
pendapat yang mengatakan rumusan masalah
harus berupa pertanyaan, tetapi ada juga yang
beranggapan rumusan masalah tidak boleh
berupa pertanyaan. Sebenarnya, esensinya
sama saja. kalau memang harus dibuat
pertanyaan, buatlah pertanyaan. Kalau harus
berupa pernyataan, buat saja rumusan
masalahnya berupa pertanyaan. Rumusan
masalah cukup ditulis singkat saja, biasanya
berisi satu kalimat saja. Kalau masalah yang
akan dipecahkan ada beberapa, bisa ditulis
dalam beberapa kalimat. Kalimat harus
ringkas, namun lengkap.
c. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah

141
mencoba mengutarakan jawaban sementara
terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis
menjadi teruji apabila semua gejala yang
timbul tidak bertentangan dengan hipotesis
tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis,
peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan atau menciptakan suatu gejala.
Kesengajaan ini disebut percobaan atau
eksperimen. Hipotesis yang telah teruji
kebenarannya disebut teori.
d. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah suatu kondisi yang
akan dicapai setelah penelitian selesai
dilakukan dan berhasil menemukan
kesimpulan. Tujuan penulisan bukan
merupakan kata kerja, karena kata kerja
merupakan sebuah proses, sedang tujuan
adalah sebuah kondisi yang akan dicapai
setelah penelitian. Tujuan penulisan bisa
disusun dalam bentuk daftar, hanya saja pada
rumusan masalah berbentuk kalimat tanya.
Maka ditujuan penulisan berbentuk kalimat
pertanyaan.
e. Metode Penulisan
Metode penulisan menjelaskan bagaimana
peneliti akan menyelesaikan penelitiannya. Apa
saja data yang dibutuhkan, berasal dari mana

142
data tersebut (apakah dikumpulkan sendiri,
diperoleh dari sumberdata, atau akan meminta
responden), bagaimana data akan dianalisis
dan apa saja kriteria-kriteria untuk mengukur
atau mengevaluasi. Kalau metode statistik
digunakan, jelaskan metode statistiknya dan
jelaskan apakah metode tersebut dapat
dikerjakan pada kondisi yang dihadapi peneliti.
f. Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian merupakan penjelasan
untuk membuktikan bahwa suatu masalah
layak untuk diteliti, dan untuk membuktikan
signifikansi masalah yang akan dipantau.
Manfaat penelitian adalah gambaran dan
harapan peneliti, tentang hasil-hasil yang
diperoleh dalam penelitian yang memberikan
kegunaan atau manfaat secara akademis dan
pragmatis. Kegunaan penelitian disebut juga
dengan manfaat penelitian. Ada 2 jenis
manfaat penelitian: Teoritis (akademik) dan
praktis (pragmatis). Secara akademis, manfaat
penelitian yang berkaitan dengan partisipasi
peneliti dalam pengembangan filsafat dan
wawasan keilmuan. Di sisi lain, secara
pragmatis, menjelaskan hasil penelitian
yangberguna sebagai pendukung kumpulan
keputusan dan kebijakan.

143
g. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang menjelaskan
tentang gambaran keseluruhan dari isi karya
tulis ilmiah yang disusun. Pada bagian isi, akan
dijelaskan mengenai konten karya tulis dan
bagian akhir berisi penjelasan tentang data
pelengkap dan data pendukung penulisan
karya tulis ilmiah.
b) Bab 2 Landasan Teori
Bab landasan teori adalah salah satu komponen
penting dalam karya tulis ilmiah yang memberikan
landasan teoritis untuk penelitian Anda. Bagian ini
menggambarkan kerangka konseptual dari topik yang
Anda teliti. Dalam landasan teori, Anda perlu
mengidentifikasi teori-teori, konsep-konsep, atau
kerangka kerja yang relevan dengan penelitian Anda.
Hal ini membantu membentuk dasar penelitian Anda
dan menghubungkan penelitian Anda dengan kerangka
ilmiah yang sudah ada.
c) Bab 3 Metodologi Penelitian
Bab III berisi berbagai hal yang berkaitan dengan
metodologi penelitian, misalnya pemilihan responden
atau sumber informasi, metode pencarian dan
pengumpulan data, metode pengukuran dan analisis
data, periode penelitian, alat dan bahan yang
digunakan, metode analisis yang digunakan, cara
pengujian, cara penyimpulan, dan berbagai keterangan

144
penting lainnya. Bab III ini seolah-olah berisi kontrak
atau perintah kepada orang lain untuk melaksanakan
penelitian ini. Untuk penelitian dengan tujuan
pengevaluasian, perlu dijelaskan mulai dari jenis
penelitian, pemilihan responden (siapa saja yang akan
dijadikan responden, berapa jumlahnya, dan jelaskan
apa alasannya), bagaimana kuesionernya (bagaimana
pengembangan kuesionernya, bagaimana cara
menjawabnya, kapan akan disebar kepada responden),
dan nantinya bagaimana mencatat dan mengolah data
untuk dianalisis. Pada penelitian berbasis perancangan,
perlu diuraikan dulu teknik pemahaman proses
bisnisnya seperti apa, siapa saja yang membuat
keputusan, informasi yang dibutuhkan apa saja,
masing-masing informasi dihasilkan dari mana dengan
cara bagaimana, hingga pada perancangan sistem
informasi. Perancangan ini akan dilanjutkan dengan
pembuatan use case, yaitu diagram yang
menggambarkan pihak-pihak yang terlibat dalam
proses sebuah sistem serta apa perannya.

Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana rancangan


antarmuka sistem yang diusulkan.

145
a. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah untuk dapat
menyusun karya tulis ilmiah dengan baik dalam
tips menyusun karya tulis ilmiah yang telah
diuraikan pada bagian Pendahuluan,
mahasiswa wajib menguasai metode penelitian.
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang
digunakan untuk mendapatkan data-data yang
nantinya dapat dianalisis untuk keperluan
tertentu, dan menentukan solusi dari
permasalahan yang diteliti.
b. Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data dalam penulisan karya tulis
ilmiah yaitu untuk memeroleh informasi-
informasi, bahan-bahan, keterangan,
penjelasan, kenyataan-kenyataan dari sumber
yang sudah ditentukan dan terpercaya. Data
yang sudah dikumpulkan perlu juga diseleksi
dan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan
penulis. Sudaryono (2018:215) berpendapat
bahwa, pengumpulan data adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data
yang penulis gunakan diharapakan dengan
menggunakan desain yang bagus, bahasa yang
tepat dan sesuai dengan sumber informasi.
c. Teknik Sampling

146
i. Probability sampling adalah teknik
sampling untukmemberikan peluang
yang sama pada setiapanggota
populasi untuk dipilih menjadi
anggotasampel.
ii. Nonprobability sampling ialah teknik
sampling yang tidak memberikan
kesempatan atau peluang pada setiap
anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel.
d. Teknik Analisis
Teknik analisis merupakan data yang
berkenaan dengan statistik atau perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan
pengujian hopotesis mana yang diajukan, akan
menentukkan teknik statistik mana yang
digunakan. Jadi sejak membuat rancangang,
teknik analisis data telah ditentukan. Apabila
peneliti tidak membuat hipotesis, maka
rumusan masalah penelitian itulah yang perlu
dijawab
d) Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab IV berisi realisasi rencana penelitian yang sudah
dibuat di Bab III. Apa saja yang sudah dilaksanakan
dan apa saja yang tidak dapat dilaksanakan, diuraikan
di Bab IV. Ada perbedaan antara penelitian yang
bertujuan untuk merancang suatu objek atau penelitian

147
yang mengevaluasi objek. Keduanya akan dijelaskan
secara ringkas. Pada penelitian pengevaluasian, isi Bab
IV adalah sebagai berikut:
a. Gambaran umum objek penelitian: yaitu
penjelasan tentang kondisi objek yang diteliti.
Kalau yang diteliti tentang pengaruh variabel
keuangan di perusahaan Go Public, harus
dijelaskan seperti apa gambaran variabel-
variabel tersebut. Kalau objek penelitian adalah
tentang sistem informasi, jelaskan seluk beluk
sistem informasi tersebut, jangan menjelaskan
tentang sejarah perusahaan!
b. Penyebaran kuesioner dan pengumpulan data:
Uraikan bagaimana kuesioner disebar (apakah
dengan media daring atau tatap muka
langsung dengan responden) dan berapa yang
terkumpul, berapa yang tidak dapat dipakai,
berapa yang tersisa dan dapat diolah
c. Statistika deskriptif: menggambarkan secara
garis besar responden yang dimintai penelitian
(berapa laki-laki dan perempuan, berapa saja
kelompok usianya, bagaimana pengalamannya,
apa jabatannya, dan sebagainya). Selain itu
juga perlu diuraikan garis besar jawaban
responden, ada berapa yang menjawab tinggi,
dan berapa yang menjawab rendah misalnya.

148
d. Uji kualitas data: digunakan untuk menguji
apakah datanya reliabel dan valid. Kalau ada
data yang berada di sisi outlier (sangat
menyimpang), akan diapakan? Apakah akan
dibuang, atau dianggap sama dengan data
yang nilainya tertinggi, dihitung nilai rata-rata
ditambah satu standar deviasi.
e. Uji statistik: adalah uji utama data penelitian,
misalnya dengan uji beda, uji regresi atau
korelasi, uji Anova, uji dengan Partial Least
Squares (PLS), Structural Equation Model
(SEM).
f. Uji hipotesis: merupakan hasil analisis setelah
dilakukan uji statistik. Uji hipotesis didasarkan
pada uji statistik.
e) Bab 5 Penutup
Bab ini berisi simpulan, dan saran, yang menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-
hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil
penelitian tersebut. Penulisan simpulan ditulis dengan
cara, butir demi butir yang merupakan jawaban dari
rumusan masalah. Saran yang ditulis setelah simpulan
dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan,
kepada para pengguna hasil penelitian yang
bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang
berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.Di

149
Bab V ini masih dapat ditambahkan satu bagian lagi
yaitu ucapan terima kasih (acknowledgement) kepada
para pihak yang telah membantu berjalannya
penelitian ini, misalnya para sponsor atau pemberi
dana. Bisa juga kepada pihak-pihak yang telah
membantu sarana atau masukan penelitian.
f) Bab 6 Daftar Pustaka
Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua sumber
tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau
sumber-sumber lain dari internet) atau tercetak (misal
compact disk, video, film atau kaset) yang pernah
dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis
ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang
tercantum dalam uraian atau bagian isi skripsi harus
dicantumkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya,
sumbersumber yang tidak pernah dipergunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak dikutip,
tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka,
walaupun pernah dibaca oleh peneliti. Cara menulis
Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada bab
Teknik Penulisan.

B. CONTOH KARYA TULIS ILMIAH

1. Makalah
Makalah yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan karya
tulis ilmiah yang umumnya dibuat oleh kalangan akademisi di

150
lingkungan Perguruan Tinggi. Istilah lain yang juga akrab
digunakan adalah paper, meskipun sebagian pendapat
mengatakan bahwa paper memiliki karakter tersendiri dalam
penulisannya. bagi Menurut W.J.S Poerwadarminta, makalah
ialah uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu
dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.
Makalah juga diartikan sebagai karya tulis yang dipergunakan
untuk publikasi jurnal atau periodical atau lisan. (Komarudin,
2000 : 111). Makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah
seminar atau di kelas sebagai tugas perkuliahan. Dapat
disimpulkan bahwa makalah adalah naskah yang ditulis secara
sistimatis tentang suatu topik baik berupa gagasan ataupun
pembahasan berdasarkan pendekatan keilmuan tertentu yang
pada umumnya akan dipublikasikan pada forum diskusi atau
seminar. Penulisan makalah pada umumnya terdiri dari tiga
bagian, meliputi pendahuluan, isi dan penutup. Adapun
perbedaan makalah dengan paper yaitu makalah disusun terdiri
dari bab per bab, membahastopik/masalah tertentu, dan
sebagian dosen memiliki sistematika penulisan yang berbeda.

Makalah dan atau paper merupakan karya ilmiah yang relatif


sama maka sistimatika penulisannya dibuat aturan yang sama
sebagaimana berikut:

a) Ketentuan Umum
Kertas : Berukuran A4
Font/size : Times New Roman ukuran 12
Spasi : 1,5

151
b) Sistematika (Format)
a. Sampul atau Cover
Cover makalah merupakan tampilan pertama
yang akan dilihat sebelum beranjak ke isi dan
yang lainnya. Untuk itu cover makalah
merupakan informasi utama yang berkaitan
dengan penulisan, baik judul, nama penulis.
Identitas, dan hal lain yang diperlukan.Fungsi
cover (halaman sampul) agar memungkinkan
pembaca lain untuk mengidentifikasi pekerjaan
secara sekilas, tetapi juga dapat membantu
tugas Anda terlihat lebih rapi dan lebih
profesional.Secara umum cover makalah
menjadi salah satu etika yang tidak boleh
dilewatkan dalam penulisan, baik makalah
maupun karya ilmiah yang lainnya. Makalah
akan dinilai kurang etis ketika tidak memiliki
cover, meski isi makalah tersebut sangat baik.
Dalam fungsi ini cover makalah adalah untuk
kerapihan dari sebuah pekerjaan yang telah
dilakukan. Sebuah makalah yang baik dapat
dilihat dari isinya dan perlu membacanya
dengan seksama, namun cover makalah yang
baik akan mudah dilihat dan langsung dapat
dinilai. Meski terdapat istilah “jangan menilai
buku dari covernya” pernyataan itu ada
benarnya.Hanya saja kita tidak bisa

152
mengabaikan cover, untuk itu terdapat
beberapa syarat agar Cover makalah dikatakan
baik. Pertama berisi informasi penting seperti
judul, nama penulis, identitas lembaga, dan
tahun pembuatan. Kedua layout yang
digunakan biasanya 4x3x3x3 cm. Ketiga, untuk
makalah yang bersifat akademik dan tugas
perkuliahan biasanya memiliki orientasi
portrait, sangat jarang menemukan cover
makalah dari sebuah tugas berbentuk
landscape. Agar lebih jelas pada pembahasan
berikutnya akan dijabarkan fungsi dari tiap-tiap
bagian cover makalah.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar makalah adalah bagian awal
dari makalah yang berisi tentang pendahuluan
terhadap topik yang akan dibahas. Kata
pengantar ini berfungsi untuk memberikan
gambaran tentang isi, tujuan penulisan, dan
juga pentingnya topik yang dibahas.Secara
sederhana, definisi kata pengantar dapat
dimaknai sebagai salah satu bagian dalam
karya tulis, yang berisi ungkapan syukur dan
terima kasih dari penulisnya kepada orang-
orang yang berkontribusi dalam penyusunan
sebuah karya tulis.
c. Daftar Isi

153
Daftar isi adalah bagian yang memberi poin-
poin mengenai isi dari makalah. Pada bagian
ini, dituliskan secara jelas urutan isi makalah,
mulai dari bab pertama sampai terakhir, serta
apa saja isi dari setiap bab.
d. Bab 1 Pendahuluan
Pendahuluan dalam makalah adalah bagian
yang berisikan tentang gambaran umum dari
permasalahan yang akan kamu bahas dalam
makalah. Bagian pendahuluan memiliki tiga
bagian utama, yakni latar belakang masalah,
rumusan masalah, dan tujuan penelitian.
Menulis bagian pendahuluan harus disertai
dengan penjelasan yang jelas, hal ini
diupayakan agar dapat mengiring pembaca
lebih tertarik membaca kelanjutan dari
makalah yang kamu tuliskan.
e. Bab 2 Kajian Teori
Kajian teori atau landasan teori adalah
serangkaian definisi, konsep, dan juga
perspektif tentang sebuah hal yang tersusun
secara rapi. Kajian teori merupakan salah satu
hal penting di dalam sebuah penelitian. Sebab,
hal tersebut menjadi sebuah landasan atau
dasar dari sebuah penelitian.
f. Bab 3 Penutup

154
Bagian penutup makalah adalah suatu bagian
pada makalah yang letaknya ada di paling akhir
serta harus dibuat oleh para penulis makalah.
Penutup makalah ini bisa dibilang sebagai
bagian yang menjelaskan hasil yang diperoleh
selama melakukan observasi, penelitian, atau
riset lapangan. Dengan adanya, penutup
makalah, penulis atau pembaca makalah
menjadi lebih mudah dalam memahami isi
makalah secara keseluruhan, sehingga
pembaca bisa mendapatkan pengetahuan dan
wawasan baru.Maka dari itu, ketika bicara
tentang bagian penutup makalah kita tidak bisa
lepas dari yang namanya kesimpulan dan
saran. Kedua unsur tersebut satu sama lain
sangat sulit untuk dilepaskan karena keduanya
saling melengkapi. Jadi, ketika kamu ingin
menulis penutup makalah, sebaiknya pastikan
kalau kamu sudah menemukan kesimpulan
dari semua pembahasan yang ada di dalam
makalah, serta sudah mendapatkan saran yang
bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya.
Kesimpulan dan saran bisa juga dikatakan
sebagai syarat terbentuknya penutup makalah,
sehingga kehadirannya harus ada di bagian
penutup makalah. Jika kamu sudah memahami
secara keseluruhan dari isi makalah, maka

155
akan mudah membuat kesimpulan dan saran di
bagian penutup makalah.
i. Kesimpulan
Kesimpulan menjadi syarat pertama
dari penutup makalah. Kesimpulan ini
berisi tentang hasil akhir dari isi
makalah secara keseluruhan yang
dikemas dengan bahasa singkat, jelas,
dan padat. Hasil kesimpulan ini harus
sesuai dengan topik pembahasan yang
sudah diuraikan di bab-bab
sebelumnya, sehingga pembaca tidak
bingung dan menjadi mudah untuk
memahami isi makalah secara
keseluruhan.
Selain itu, ketika menulis kesimpulan
tidak boleh terlalu panjang, tetapi
isinya tetap harus menyampaikan poin-
poin penting dari pembahasan
makalah. Dengan kata lain, kesimpulan
yang ditulis terlalu panjang dapat
mengurangi nilai dari inti pokok
permasalahan yang ada di dalam
makalah.
ii. Saran
Selain kesimpulan, syarat yang harus
ada bagian penutup makalah adalah

156
saran. Lain halnya dengan kesimpulan,
saran yang ditulis oleh penulis makalah
ditujukan kepada para pembaca yang
berkaitan dengan topik yang sudah
dibahas sebelumnya. Dengan adanya
bagian ini, maka penulis dapat
memberikan solusi kepada pembaca
terkait dengan pembahasan yang ada
di dalam makalah. Pada dasarnya tidak
ada aturan khusus untuk membuat
saran, tetapi sebaiknya ditulis dengan
bahasa yang sederhana agar pembaca
mudah memahaminya.
g. Daftar Pustaka
Selain kesimpulan, syarat yang harus ada
bagian penutup makalah adalah saran. Lain
halnya dengan kesimpulan, saran yang ditulis
oleh penulis makalah ditujukan kepada para
pembaca yang berkaitan dengan topik yang
sudah dibahas sebelumnya. Dengan adanya
bagian ini, maka penulis dapat memberikan
solusi kepada pembaca terkait dengan
pembahasan yang ada di dalam makalah. Pada
dasarnya tidak ada aturan khusus untuk
membuat saran, tetapi sebaiknya ditulis
dengan bahasa yang sederhana agar pembaca
mudah memahaminya.

157
i. Contoh penulisan daftar pustaka
makalah yang pertama adalah dari
buku. Adapun struktur penulisannya
yaitu, Nama penulis. Tahun terbit.
Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka:
Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa
Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT
Gramedia.
ii. Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Struktur penulisannya:Nama penulis.
Tahun pelaporan. Judul Penelitian.
Laporan Penelitian. Kota kedudukan:
Contoh penulisan daftar pustaka:
Instansi. Sudarti. 2009. Masa Klasik
Tarumanegara di Wilayah Pandeglang
Provinsi Banten. Laporan Hasil
Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai
Arkeologi Bandung.
iii. Contoh Daftar Pustaka Dari Internet
(media daring) contoh- struktur
penulisan: Nama penulis. Tahun terbit
(diunggah). Judul tulisan. (Alamat Web
Lengkap, diakses:tanggal akses).

158
2. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat
dalam jurnal ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah.
Terbagi dua macam:
a) Artikel hasil penelitian
b) Artikel non penelitian

Adapun Artikel Ilmiah Terdiri dari:

a) Judul
Judul merupakan jiwa, semangat, esensi, inti, dan citra
keseluruhan isi sebuah karya ilmiah. Karena itu, judul
lebih merupakan label alih-alih sebuah pernyataan
yang secara ringkas menangkap dan mewadahi
keseluruhan substansi subjek yang ditangani.
b) Baris Kepemilikan
Baris kepemilikan merupakan bagian integral suatu
artikel dan merujuk pada hak kepengarangannya
(authorship - berada di tangan penulisnya), dan hak
kepemilikannya (ownership - kepunyaan lembaga
tempat dilakukannya kegiatan yang dilaporkan). Dalam
kaitan ini harus disadari bahwa pemegang hak cipta
(copyright holder) atau hak untuk memperbanyak dan
menyebarluaskan (serta menjual) suatu artikel ilmiah
adalah berkala tempat diterbitkannya artikel
termaksud.
c) Abstrak

159
Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan artikel
dan merupakan bagian artikel kedua yang paling
banyak dibaca orang sesudah judul. Dengan demikian,
abstrak ikut menentukan nasib artikel selanjutnya,
apakah akan terus ditelaah keseluruhannya atau lalu
tidak dianggap perlu sehingga dapat ditinggalkan.
d) Kata Kunci
Kata kunci merupakan pilihan kata- kata bermakna dari
sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk mengindeks
kandungan isinya. Kata kunci sengaja disajikan untuk
membantu pembaca yang mencari artikel terkait
dengan permasalahan yang dihadapinya. Untuk itu
orang hanya perlu memasukkan kata- kata yang
muncul di benaknya karena diduganya terkait dengan
persoalannya ke dalam mesin pencari di internet.
Jika kata kunci yang ditawarkan dalam artikel dan
terpungut oleh mesin pencari kebetulan persis sama
dengan kata yang dimasukkan pencari informasi,
artikel termaksud akan terpancing dan ditampilkan.
e) Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan apa saja yang menjadi
permasalahan sehubungan. dengan penelitian
sekaligus menyajikan parameter yang digunakan. Agar
menarik, pendahuluan boleh saja menonjolkan aspek
yang kontroversial atau masalah yang belum dibahas
secara tuntas dalam artikel yang telah dipublikasikan
seseorang sebelumnya atau dalam penelitian lain

160
terdahulu. Roh pendahuluan pada dasarnya adalah
argumentasi penulis tentang suatu masalah yang harus
diselesaikan.
f) Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan wadah yang menampung
rancangan penelitian, data dan sumber data,
pengumpulan data, dan penganalisisan data termasuk
teknik, instrumen, dan prosedur pengumpulan dan
penganalisisan data. Hal yang penting dipaparkan
dalam bagian ini adalah proses kerja bukan definisi.
g) Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan disajikan secara singkat dan
jelas, dan dapat dibantu dengan tabel, gambar serta
grafik atau foto yang diberi komentar. Bagian ini
memuat hasil analisis data, bukan data mentah
ataupun analisis ragamnya, sedangkan prosesnya tidak
disajikan. Pembahasan bertujuan untuk menjawab
masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana
tujuan yang sesuai dengan permasalahan penelitian.
Bagian ini memuat penafsiran terhadap temuan-
temuan, pengintegrasian temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang mapan, diskusi dengan
temuan penelitian lain, dan penyusunan teori baru
atau modifikasi teori yang ada. Pembahasan selalu
mengacu kepada pustaka yang terkait.
h) Simpulan dan Saran

161
Simpulan dan Saran merupakan bagian akhir atau
penutup artikel ilmiah. Simpulan merupakan
pernyataan singkat dan akurat dari hasil pembahasan,
bukan hasil penelitian yang ditulis ulang namun makna
yang didapatkan dari hasil penelitian. Simpulan
merupakan pembuktian singkat akan kebenaran
hipotesis. Simpulan yang baik menjawab permasalahan
penelitian yang telah dirumuskan. Saran yang
dikemukakan seharusnya berkaitan dengan
pelaksanaan atau hasil penelitian.
i) Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap sesuai dengan acuan dan
harus sudah disebut di dalam batang tubuh artikel
ilmiah. Sistematika penulisan pustaka dapat dilihat
pada pedoman untuk penulisan pada jurnal yang
bersangkutan.

3. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan
tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan
penelitian.

Sejumlah karakteristik penelitian yaitu sebagai berikut:

a) Penelitian dihasilkan oleh pertanyaan penelitian,


hipotesis, atau masalah tertentu.
b) Penelitian mengikuti rencana atau prosedur tertentu -
proses penelitian.

162
c) Penelitian bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dengan menafsirkan fakta dan mencapai kesimpulan
berdasarkan fakta-fakta tersebut.
d) Penelitian membutuhkan argumen yang masuk akal
untuk mendukung kesimpulan.
e) Penelitian bersifat reiteratif didasarkan pada
pengetahuan sebelumnya, yang bertujuan untuk
dikembangkan, tetapi juga dapat mengembangkan
pertanyaan penelitian lebih lanjut, yang pada gilirannya
dijawab oleh penelitian lebih lanjut.

Pengumpulan data hanyalah salah satu bagian dari proses yang


lebih luas, dan tahapan lainnya sama pentingnya. Lima tahap
umum dapat diidentifikasi (Gratton & Jones, 2010):

a) Tahap sebelum pengumpulan data, di mana peneliti


memutuskan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
dan dalam banyak kasus kerangka teoritis yang
mendasari penelitian.
b) Tahap merancang bagaimana mengumpulkan data
untuk menjawab pertanyaan, menggunakan metode
apa, dan dengan sampel apa, atau metodologinya.
c) Tahap pengumpulan data aktual, dimana data
dikumpulkan dengan satu satu atau lebih metode
penelitian.
d) Analisis data, baik dengan mengacu pada kerangka
teori yang diadopsi atau untuk menghasilkan teori
untuk mencapai tujuan penelitian keseluruhan.

163
e) Pelaporan penelitian untuk mengkomunikasikan
temuan kepada orang lain.

Contoh Kasus

Judul Penelitian:"Pengaruh Pelatihan Keterampilan


Komunikasi Terhadap Produktivitas Tim Kerja di Perusahaan
XYZ"

1. Pendahuluan
a) Latar Belakang: Perubahan dinamika pasar
membutuhkan peningkatan produktivitas tim dalam
perusahaan.
b) Tujuan: Menganalisis dampak pelatihan keterampilan
komunikasi terhadap produktivitas tim.
c) Rumusan Masalah: Sejauh mana pelatihan
keterampilan komunikasi dapat meningkatkan
produktivitas tim di Perusahaan XYZ?
2. Kajian Pustaka
a) Tinjauan Literatur: Studi-studi terkait efek
keterampilan komunikasi pada kerja tim dan
produktivitas.
b) Konsep Teoritis: Teori-teori komunikasi dan kerja tim
yang mendukung hipotesis penelitian.
3. Metode Penelitian
Desain Penelitian: Eksperimen kontrol acak terkendali
dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

164
a) Sampel: Karyawan di departemen ABC, dibagi menjadi
dua kelompok secara acak.
b) Pengumpulan Data: Survei, observasi, dan analisis
data kuantitatif.
4. Hasil Penelitian
a) Analisis data menunjukkan perbedaan signifikan
dalam produktivitas antara kelompok yang menerima
pelatihan dan kelompok kontrol.
5. Diskusi
a) Interpretasi hasil: Penjelasan mengenai pengaruh
positif pelatihan keterampilan komunikasi.
b) Perbandingan dengan studi sebelumnya: Kesesuaian
temuan dengan penelitian terdahulu.
c) Implikasi: Bagaimana hasil dapat diterapkan dalam
konteks perusahaan dan kontribusi terhadap literatur.
6. Kesimpulan
Merangkum temuan utama, menyoroti relevansi, dan
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
7. Daftar Pustaka
Mengutip referensi akademis dan sumber lain yang digunakan
dalam penelitian.
8. Surat persetujuan dari perusahaan, instrumen survei, dan
data tambahan lainnya.

165
Kolom Komentar

.......................................................................................
.......................................................................................

.......................................................................................

.......................................................................................

Aktivitas Mahasiswa

1. Bagaimana Anda dapat memastikan bahwa pertanyaan


penelitian yang Anda rumuskan dalam kerangka karya tulis
ilmiah Anda adalah relevan dan signifikan dalam bidang studi
Anda?
2. Apa saja tantangan yang mungkin Anda hadapi dalam
mengumpulkan data primer untuk penelitian Anda, dan
bagaimana Anda dapat mengatasinya?

166
Rangkuman

Kerangka karya tulis ilmiah adalah struktur yang digunakan


untuk menyusun karya tulis ilmiah secara sistematis dan
konsisten. Kerangka ini memiliki beberapa bagian penting, seperti
judul, pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil
penelitian, dan kesimpulan.

Berikut adalah beberapa poin penting dalam kerangka karya tulis


ilmiah:

1. Judul: Judul karya tulis ilmiah harus singkat, informatif,


dan menarik
2. Pendahuluan: Bagian ini berisi latar belakang, perumusan
masalah, tujuan, dan manfaat karya tulis ilmiah
3. Kajian Pustaka: Kajian pustaka membahas teori-teori atau
ilmu-ilmu yang menjadi dasar dilakukannya kegiatan
penelitian
4. Metodologi Penelitian: Bagian ini menjelaskan metode
yang digunakan dalam penelitian, seperti pendekatan
ilmiah, population, dan variabel
5. Hasil Penelitian: Bagian ini menyajikan hasil penelitian
yang diperoleh, seperti data, gambar, dan tabel
6. Kesimpulan: Kesimpulan memberikan interpretasi dan
conclusi tentang hasil penelitian. Kerangka karya tulis
ilmiah membantu penulis dalam menyusun karya dengan
struktur yang jelas dan konsisten, serta memudahkan
pembaca dalam memahami konten karya tulis ilmiah.
Selain itu, kerangka karya tulis ilmiah juga berfungsi

167
sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk
peneliti selanjutnya.

Tes Formatif

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi uraian tentang latar


belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat penelitian adalah ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Pembahasan

2. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi uraian tentang teori,


konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti adalah ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Pembahasan

168
3. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi langkah-langkah yang
dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian adalah ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Pembahasan

4. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi hasil temuan


penelitian yang diperoleh dari pengolahan data adalah ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Pembahasan

5. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi analisis dan


interpretasi terhadap hasil penelitian adalah ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Pembahasan

6. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi simpulan penelitian


dan rekomendasi adalah ...

169
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Kesimpulan dan saran

7. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi daftar pustaka adalah


...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Daftar pustaka

8. Berikut ini adalah ciri-ciri karya tulis ilmiah yang baik,


kecuali ...
a. Sistematis
b. Obyektif
c. Cermat
d. Argumentatif
e. Logis

9. Berikut ini adalah contoh judul karya tulis ilmiah yang


tepat, kecuali ...
a. Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap
Prestasi Belajar Siswa
b. Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan

170
c. Cara Membuat Kue Bolu Pandan
d. Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik
e. Efek Samping Obat Antibiotik

10. Berikut ini adalah contoh sistematika karya tulis ilmiah,


kecuali ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Kesimpulan dan saran

Kunci Jawaban:

1.a

2.b

3.c

4.d

5.e

6.e

7.e

8.d

9.c

10.a

171
Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan


yang terdapat pada bagian akhir unit ini.

Hitunglah jawaban yang benar. Gunakanlah rumus


dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi bab I.

Rumus:

Jumlah jawaban yang benar


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Bila anda mencapai tingkat pengusaan 80 % atau lebih,


Anda dapat melanjutkan dengan unit selanjutnya. Selamat
untuk Anda!. Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80 %, Anda harus mempelajari kembali materi
bab I terutama bagian yang belum Anda kuasai. Hasil
pekerjaan mahasisw di jumlahkan untuk memperoleh nilai A,
B, C, D, dan E.

Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif


>90-100 A+
>80-89 A
>75-80 B+
>69-75 B
>60-69 C+
>55-60 C
>50-55 D+
>44-50 D
0-44 E

172
DAFTAR PUSTAKA

A.G, Haryanto, Hartono Ruslijanto dan Datu Mulyono, Metode


Penulisan dan

Abdul Wahid dan Nur Afni. (2023). Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta.
Penerbit Samudra Biru.

Adhan Efendi, M. P., Rosiah, S. K., Susilawati, M. P., Nuraeni, A.,


& Noviansyah, W.

Adi Nur Rohman, Sugeng. (2022). Meningkatkan Kompetensi Guru


Melalui Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dan Publikasi
Jurnal Ilmiah Berbasis Open Journal System (OJS) Di MTs
Negeri 32 Jakarta. Vol. 6 No. 1 Maret 2022.

Adnan Efendi, dkk. (2021). Dasar-dasar Menulis Karya Tulis


Ilmiah. Deepublish.

Agus. B. 2009. Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Studi Banding


Antara Pandangan Dan Ajaran Islam. Gema Insani Press.
Jakarta

Agustin, Y. (2015). Penguasaan tata bahasa dan berpikir logik


serta kemampuan menulis artikel ilmiah. Faktor Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 2(2).

Alu, Sarmadan dan La. 2019. Bahasa Indonesia dan Karya Tulis
Ilmiah. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Angraeni, Asih. dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah


di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu

173
Anshori, M. Iswati, S. 2009. Buku Ajar Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan
UNAIR

Ardial, Bahdin Nur Tanjung . 2015. Pedoman Penulisan Karya


Ilmiah (Proposal, skripsi, danTesis). Jakarta: Prenadamedia
Group.

Arifin, E. Zaenal. (2004). Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah.


Jakarta: Grasindo.

Astuti, E., & Isharijadi, I. (2019). Pengenalan open journal system


(OJS) untuk publikasi ilmiah mahasiswa. Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 4(4), 409–414.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Branson, R. D., Faarc, R. R. T., & Kunci, K. (2004). Anatomy of a


Research Paper. 1222–1228

Brotowidjoyo, Mukayat D. (2002). Penulisan Karangan Ilmiah. (Ed.


Ke-2). Jakarta: Akademi Pressindo.

Budiyanto, Dwi. Materi Diskusi kuliah, Mengenal Karya Ilmiah.

Darmawan, Deni. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Djatmiko, Wahyu Istanto. 2018. Strategi Penulisan Skripsi, Tesis,


Disertasi Bidang Pendidikan. Yogyakarta: UNY Perss.

174
Dr. Preatmi Nurastuti, S.E., M.M., Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M.
& dkk. (2022). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas
Akhir. PT. Kimhsafi Alung Cipta.

Dwi, A. 2023. Cara memilih topik karya ilmiah yang tepat. Fakultas
keguruan dan ilmu Pendidikan

Evan Lampert and J. Stephen Pearson. (2021). Use of a Linked-


Course Model to Teach Scientific Writing to First-Year
Undergraduates. Vol. 50, No. 4 (March/April 2021), pp. 58-
66 (9 pages) Published By: National Science Teachers
Association.

Fernandez, D., Merina, M., & Susilo, S. (2020). Pelatihan Teknik


Sitasi dan Pencarian Referensi untuk Meningkatkan Publikasi
Ilmiah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Jurnal SOLMA, 9(1), 113–120.

Firman, S.Pd., M.Pd. (2018). Terampil Menulis Karya Ilmiah.


Aksara Timur.

Gazali, Novri, dkk. Metedologi Penelitian Olahraga. Jawa Barat:


Media Sains Indonesia, 2022.

Ghufron, Syamsul. 2014. Artikel Ilmiah: Anatomi Bahasa, dan


Kesalahannya. 1(1), 3-6.

Hendryadi. Suryani. 2015. Metode Riset Kusntitstif Teori dan


Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi
Islam. Prenadamedia Group. Jakarta

175
Imron Rosidi, Karya Tulis..., hlm. 26.

Khairul Azan,dkk. (2021). Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah.


Riau. DOTPLUS Publisher.

Komarudin dan Yoke Tjuparmah S, Kamus Istilah Karya Tulis


Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2000).

Kristanto, V. H. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan


Karya Tulis Ilmiah:(KTI). Deepublish.

Mahdiyah. 2020. Modul Perumusan Masalah Penelitian. Studi


Mandiri dan Seminar Proposal penelitian

Moshinsky, M. (1959). Writing Scientific Papers. Nucl. Phys.,


13(1), 104–116. Rosmiati, Ana. 2017. Dasar-Dasar
Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: ISI Press.

Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penulisan


Ilmiah. Surakarta. Sebelas Maret University Press.

Nana Sudjana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian


Pendidikan.

Nur Atifah, Diana. ,Ninik Rustanti dan Rachma Purwanti. (2020).


Penulisan Karya Ilmiah. Semarang. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.

Nurhayatin, T., Inggriyani, F., & Ahmad, A. (2018). Analisis


Keefektifan Penggunaan Kalimat Dalam Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurnal

176
Pendidikan Sekolah Dasar, 4(1), 102.
https://doi.org/10.30870/jpsd.v4i1.2911

Nurul Eko Widiyastuti, S.Si., T., M.Kes., Dr. Henny Sanulita, M.Pd.
& dkk. (2023). Inovasi dan Pengembangan Karya Tulis
Ilmiah. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Pujiono, S. 2013. Terampil Menulis Cara Mudah dan Praktis Dalam


Menulis. Graha Ilmu. Yogyakarta

Ramlan Mahmud, dkk. (2022). Penulisan Karya Ilmiah. Sukoharjo.


Tahta Media Group.

Samidah, I., & Kp, S. (2021). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah-


Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.

Santoso, H. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah


Bagi Pustakawan. Universitas Negeri Malang

Slameto, S. (2016). Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian


Tindakan Kelas. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 6(2), 46.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i2.p46-57

Sudaryono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatif, dan mix


method. Depok:RAJAWALI PERS.

Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di


bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: Dikgutentis.

Sumiaty. (2022). Buku Ajar Bahasa Indonesia. Rena Cipta Mandiri.

177
Supriyatno, Nono. (2001). Penulisan Karya Ilmiah Dalam Format
Buku. Direktorat Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Suyanto dan Jihad, A. (2009). Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah.


Yogyakarta: Penerbit Eduka.

Zulmiyetri, Nurhastuti dan Safaruddin.(2020). Penulisan Karya


Ilmiah. Jakarta. Prenadamedia Group

Zulmiyetri, Nurhastuti. 2019. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:


Prenadamedia

178

Anda mungkin juga menyukai