TULIS
ILMIAH
Penulis
II
DAFTAR ISI
PRAKATA ..................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................ III
III
B. CONTOH KARYA TULIS ILMIAH............................................ 150
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 173
IV
BAB 1
5
Capaian Pembelajaran
Konsep
Karya Tulis
Ilmiah
Ruang
Hakikat
Lingkup
Karya Tulis
Karya Tulis
Ilmiah
Ilmiah
Karya
Tulis
Ilmiah Langka-
Persyarata
Lngkah
n Karya
Karya Tulis
Tulis Ilmiah
Ilmiah
Pentingnya
Karya Tulis
Ilmiah
6
A. KONSEP KARYA TULIS ILMIAH
1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Karya ilmiah adalah merupakan salah
satu hasil pemikiran dan imajinasi seseorang yang
dikonfirmasikan pada orang lain dan telah diuji kebenarannya
serta dapat diterima dan ditulis secara ilmiah.
7
berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu. Karya ilmiah
sebaiknya ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan
kehalusan dalam menyajikan ide, keekonomisan dalam
mengungkapkan dan ketetapan dalam memilih kata.
8
b) Awidyamartaya mengemukakan karya ilmiah adalah
suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah keilmuan.
c) Brotowidjoyo menjelaskan bahwa karya ilmiah
merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan
metodologi penulisan yang baik dan benar.
d) Eko Susilo M menjelaskan karya ilmiah merupakan
suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai
hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap
bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan
menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan
sistematika penulisan yang baik dan santun, serta
dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
e) Jones menjelaskan karya ilmiah merupakan karangan
ilmiah yang ditujukan untuk masyarakat tertentu
ataupun profesional yang biasanya bersifat karya
ilmiah tinggi.
f) Hery Firman menjelaskan bahwa karya ilmiah
merupakan laporan berupa tulisan yang dipublikasikan
ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun
penelitian yang telah dilakukan, yang dalam
penulisannya memperhatikan kaidah dan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.
g) Bauer menyatakan bahwa karya ilmiah itu lebih tinggi
daripada pengetahuan yang didasarkan atas
9
kepercayaan dan cerita-cerita rakyat. Bauer termasuk
yang setuju bahwa karya ilmiah adalah karya yang
bersumber dari penelitian. Namun, ia membuat tiga
jenjang karya ilmiah dilihat dari derajad keilmiahannya.
Jenjang terendah, frontier science adalah sebuah karya
yang merupakan gabungan dari berbagai usaha untuk
mendapatkan pengetahuan baru dengan segala cara
yang dapat diterima oleh manusia, seperti dengan cara
eksperimen yang kurang mantap/profesional, dengan
mencoba-coba, atau dengan memikirkan sesuatu
secara serius.
10
yang baku dengan sistematis metodis dan sintesis
analitis.
11
metode berpikir ilmiah yang logis dan sistematis dan
bersifat objektif. (Nurlaili F.A).
c) Karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan,
pernyataan atau gagasan orang lain, baik yang telah,
belum atau bahkan tidak dipublikasikan sama sekali
yang ditulis dengan gaya bahasa sendiri. (A.G.
Haryanto).
d) Suatu tulisan yang bersifat ilmiah dan disusun secara
sistematis. (Sarmadan).
e) Hasil karya dalam bentuk tulisan berdasarkan kepada
pengamatan suatu masalah dan disusun dengan
mengacu kepada metode penulisan yang baik dan
benar serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. (Siti Kholipah).
f) Suatu karangan yang mengungkapkan suatu
permasalahan dengan metode ilmiah. (Wahyu).
12
penulisan karya ilmiah adalah untuk mempublikasikan suatu
informasi kepada masyarakat atau kelompok tertentu. Dilihat
dari manfaatnya, sebuah penulisan ilmiah akan bermanfaat
dalam pengembangan sains dan teknologi.
13
3. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
a) Objektif
Tulisan yang disajikan harus diungkapkan dengan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya yang
didukung oleh bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan, artinya isi karya tulis tersebut
tidak boleh dimanipulasi atau direkayasa. Obyektif juga
dimaksudkan bahwa penulis bersikap jujur dalam
menyajikan informasi yang akurat.
b) Sistematis
Penulisan ilmiah harus bersifat sistematis yaitu
mengikuti urutan atau tahapan penulisan yang baku.
Sistematis juga berarti seorang penulis harus berfikir
secara runtun dalam menuangkan ide atau
gagasannya, karena ciri ini akan memudahkan
pembaca dalam memahami apa yang diuraikan penulis
tersebut
c) Logis
Berfikir logis adalah berfikir dengan menggunakan
logika, rasional dan masuk akal. Berfikir logis juga
diartikan sebagai sesuatu yang dapat diterima oleh akal
sehat berdasarkan penalarannya. Dalam penulisan
ilmiah, hal ini berkaitan dengan logika berfikir induktif
dan deduktif.
14
d) Menyajikan fakta
Informasi yang disajikan dalam karya ilmiah harus
bersifat fakta (faktual). Tidak dibenarkan menyajikan
informasi yang berupa luapan perasaaan atau yang
bersifat emosional.
e) Menggunakan bahasa formal
Di kalangan masyarakat Indonesia sering
menggunakan bahas sehari-hari dalam berkomunikasi.
Untuk penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa
Indonesia yang bersifat formal yang dikenal dengan
istilah bahasa yang baik dan benar.
f) Tidak Pleonastis
Istilah pleonatis menurut KBBI yaitu pemakaian kata-
kata yang lebih dari apa yang diperlukan. Karya ilmiah
hendaknya tidak berlebihan dalam menggunakan kata-
kata, artinya harus hemat, tidak berulang-ulang dan
tidak berbelitbelit.
15
khusus. Dasar penarikan tersebut menggunakan penalaran
rasio. Artinya, tidak perlu dibuktikan secara fakta, cukup
dengan menggunakan akal sehat atau teori, postulat, atau
anggapan dasar yang telah ada. Contoh berfikir deduktif:
Setiap makhluk hidup akan mati (Pernyataan umum). Kucing
adalah makhluk hidup. Oleh sebab itu, kucing akan mati
(Pernyataan khusus). Pernyataan kucing akan mati pasti benar,
tak perlu dibuktikan lagi.
16
mengenai cara guru mengajar. Di satu sekolah ditemukan
sejumlah guru mengajar dengan menggunakan metode
ceramah. Datang lagi di sekolah lain, ditemukan hal yang
serupa, yakni guru mengajar dengan metode ceramah. Pergi
lagi ke sekolah lain, ditemukan hal yang sama, demikian
seterusnya ditemukan fakta atau data bahwa guru mengajar
dengan metode ceramah. Atas dasar data atau faktor tersebut
dapat disimpulkan bahwa pada umumnya guru menggunakan
metode ceramah pada waktu ia mengajari murid-muridnya.
17
c) Mencari data di lapangan untuk dijadikan bahan dalam
usaha membuktikan kebenaran jawaban yang telah
diajukan pada langkah kedua.
d) Mengolah data dari lapangan dan menguji kebenaran
jawaban sementara.
e) Menarik kesimpulan, yakni menetapkan apakah
jawaban sementara yang diajukan pada langkah ke dua
diterima sebagai jawaban akhir.
18
b) Data yang dikumpul dianalisis dengan tepat. Hasil
analisis data sampai pada suatu kesimpulan, terdapat
perbedaan yang berarti antara Nilai UN mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa putri dengan Nem siswa putra.
c) Hasil kesimpulan dikaitkan dengan teori-teori yang
sudah ada.
d) Dalam menulis makalah induktif penulis harus
mencocokkan hasil temuannya dengan teori-teori yang
relavan dengan kemampuan berbahasa putra dan
putrid. Ternyata dalam psikolinguistik ada teori yang
mengatakan bahwa "Splenium Korpus kolosum putri
lebih besar dari putra”.
19
1. Makalah
Makalah yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan
karya tulis ilmiah yang umumnya dibuat oleh kalangan
akademisi di lingkungan Perguruan Tinggi. Istilah lain yang
juga akrab digunakan adalah paper, meskipun sebagian
pendapat mengatakan bahwa paper memiliki karakter
tersendiri dalam penulisannya. bagi Menurut W.J.S
Poerwadarminta, makalah ialah uraian tertulis yang membahas
suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat
pembahasan lebih lanjut. Makalah juga diartikan sebagai karya
tulis yang dipergunakan untuk publikasi jurnal atau periodical
atau lisan. (Komarudin, 2000 : 111).
2. Paper
Paper adalah suatu karya ilmiah yang berisi pembahasan
terhadap suatu topik tertentu dengan dukungan data yang
20
valid. Djuroto dan Supriadi (2002:24 ) dalam Dalman (2011)
menjelaskan paper adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau
resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari
suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya.
21
kesimpulan dari hasil pengalaman penulis yang akan
bermanfaat bagi pembaca secara umum atau kelompok
pembaca tertentu. Jenis-jenis laporan dapat berupa: laporan
kuliah kerja nyata, laporan praktik lapangan, dan laporan
observasi.
4. Book Report
Laporan buku (book report) merupakan karya ilmiah yang
dibuat untuk melukiskan tentang isi dari sebuah buku. Pada
laporan buku ini penulis akan menguraikan isi pokok dari buku
yang dipilihnya dan dilengkapi tanggapan penulis. Apabila
literatur yang dipilih tersebut memiliki jumlah halaman yang
banyak maka dosen dapat membagi tugas ini berdasarkan bab
sehingga disebut sebagai laporan bab (chapter report).
5. Artikel
Artikel yang dimaksudkan disini adalah sebuah karya
ilmiah yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Penulisan artikel terikat secara ketat dengan aturan penulisan
22
karya ilmiah yang berlaku yang dirancang untuk dimuat atau
dipublikasikan dalam jurnal atau buku kumpulan artikel
(prosiding). Bahan pada penulisan artikel dapat bersumber dari
pemikiran, penelitian lapangan, kajian pustaka, maupun hasil
pengembangan produk. Sistematika penulisan mengacu
kepada sebuah aturan yang ditentukan oleh pengelola jurnal
ataupun prosiding yang dikenal dengan istilah tamplate.
23
Sebagaimana karya ilmiah yang dituliskan oleh mahasiswa
strata 1 dan strata 2, maka karya ilmiah untuk jenjang studi
strata 3 (S3) mempersaratkan mahasiswa menyelesaikan
disertasi berdasarkan kepada hasil penelitian. Jadi desertasi
adalah karya ilmiah yang dibuat oleh seorang mahasiswa S3
untuk memenuhi persaratan memperoleh gelar doktor.
24
f) Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi
(penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan)
dan argumentasi (alasan).
25
d) Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan,
pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan
secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
e) Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan
atau penyelidikan ilmiah sistematik, terorganisasi
didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik
yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan
pemecahan masalah atau jawaban dari masalah
tersebut.
26
Karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian inid apat
dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh penulis. Karya
tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa
skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk
kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi apa
yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara
melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan
kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan.
objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat
umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang lebih
cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil
penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.
27
d) Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat
dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang
mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e) Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang
disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu
hipotesis.
f) Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran
faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak
boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius
dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat
emotif.
1. Perumusan Masalah
Untuk memulai penulisan artikel, kita harus menapatkan
suatu pemasalahan. artikel. Dari permasalahan ini kita bisa
menelorkan suatu tema atau topik yang lebih spesifik yang bisa
28
dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini
dapat diangkat suatu judul artikel.
29
Apabila sulit mencari permasalahan, langkah yang perlu
dilakukan adalah:
2. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan
jawaban sementara terhada masalah yang kita angkat. Ini
penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai
alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis
untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan
secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama
hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan
imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan
terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita
hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
30
3. Pengumpulan dan Analis Data
Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan bisa
didukung data-data yang memadai. Data yang kita ambil bisa
data kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kebutuhan
kita. Juga tidak harus berupa data primer, data sekunder pun
bisa kita gunakan. Dalam langkah ini kita perlu menganggap
bahwa pendapat orang, hukum-hukum yang telah mapan, dan
juga teori-teori yang ada bisa kita perlakukan sebagai data
yang bisa mendukung atau membantah hipotesis yang kita
ajukan. Kalau kita mampu menyajikan data yang memadai
dengan benar, maka akan terasa bahwa artikel atau karya tulis
yang kita buat akan menjadi lebih utuh. Di samping itu hasil
karya tulis kita pun akan semakin berbobot dan menarik untuk
dibaca. Seandainya karya tulis itu akan digunakan sebagai
landasan pengambilan kebijakan, maka pengambil kebijakan
akan mendapatkan landasan yang lebih akurat.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan
posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan, sehingga dalam
tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah
hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa
melakukan pembahasan dengan akurat, kita sebaiknya banyak
membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang terkait
dengan topik karya tulis kita. Dengan berbuat demikian berarti
kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri
31
kita sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya
tulis kita, memberikan saran atau himbauan, sesuai dengan
temuan karya tulis kita tersebut. Ke empat langkah di atas
itulah yang perlu kita pegang dalam mengembangkan gagasan
dalam penulisan artikel ilmiah. Namun demikian, hal yang perlu
juga diperhatikan ialah bahwa susunan dan sistematikanya
tidak harus eksplisit. Bahkan jangan sekali-kali
mengeksplisitkan empat langkah tersebut dalam karya tulis
ilmiah (papaer/makalah/artikel), karena justru akan
mengganggu pembaca dalam memahami inti karya tulis
tersebut.
32
kredibilitas dan profesionalitas dosen tersebut baik karya ilmiah
yang dihasilkan dalam tingkat lokal, nasional, maupun
internasional. Tingkatan tersebut memiliki nilai-nilai tersendiri.
Tidak hanya dosen, mahasiswa selaku pembelajar pada suatu
perguruan tinggipun dituntut untuk membuat dan memiliki
karya ilmiah. Sejak semester awal mahasiswa sudah mulai
menulis karya ilmiah seperti makalah, paper, artikel, maupun
skripsi, tesis, disertasi. Apalagi tuntutan akreditasi 9 kriteria
yang salah satu di dalamnya memuat hasil karya imiah
mahasiswa yang disetarakan dengan dosen. Mahasiwa juga
diwajibkan untuk turut serta dalam melaksanakan tri dharma
perguruan tinggi. Selain dosen dan mahasiswa, para fungsional
tenaga kependidikan di perguruan tinggi juga turut
meramaikan ranah penelitian dalam menghasilkan karya
ilmiah. Tentunya hal ini berdampak positif dalam
pengembangan karya ilmiah yang akan semakin meluas
cakupannya. Ranah perguruan tinggi paling banyak
menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah.
33
penelitian saat ini di Indonesia telah terdapat pusat kegiatan
penelitian yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Tenaga
Nuklir Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan
Pengawas Tenaga Nuklir, dan Badan Standarisasi Nasional.
(Siregar & Harahap, 2019).
34
Menurut I Nengah Laba dan Ni Made (2018) beberapa manfaat
karya ilmiah bagi penulisnya antara lain:
35
Artikel : Bahaya Internet bagi Remaja
36
RANGKUMAN:
Aktivitas Mahasiswa
37
Kolom Komentar
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
38
Tes Formatif
39
b. Tugas akhir (skripsi,tesis dan disertasi)
c. Paper
d. Novel
e. Artikel
40
Sistematika yang tepat unsur-unsur karya tulis di atas adalah….
a. 1, 2, 3, 4, dan 5
b. 2, 3, 4, 5, dan 1
c. 3, 4, 5, 1, dan 2
d. 2, 1, 4, 5, dan 3
e. 1, 3, 5, 2, dan 4
41
a. alasan pemilihan judul
b. ucapan terimakasih
c. penjelasan maksud penulisan
d. ucapan syukur kepada Tuhan
e. harapan penulis karangan
42
Kunci Jawaban
1= 6=
2= 7=
3= 8=
4= 9=
5= 10=
Rumus:
43
Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif
>90-100 A+
>80-89 A
>75-80 B+
>69-75 B
>60-69 C+
>55-60 C
>50-55 D+
>44-50 D
0-40 E
44
BAB 2
45
A. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1. Laporan
Laporan adalah bentuk karya tulis ilmiah yang menyajikan
fakta tentang suatu peristiwa atau kegiatan. Laporan
merupakan cara berkomunikasi dari pihak satu ke pihak lainnya
untuk menyampaikan informasi dari bawahan kepada atasan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab berdasarkan
data atau fakta. Menurut (Himstreet. 1993) laporan adalah
pesan yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara
sistematis dan objektif dari suatu bagian organisasi kepada
bagian lain atau lembaga lain untuk pengambilan keputusan
dalam pemecahan masalah. Konsep laporan pada dasarnya
mengandung SW 1H yaitu apa (what) yang telah terjadi, di
mana (here) kejadian tersebut berlangsung kapan (when)
kejadian itu terjadi, mengapa (wky) kegiatan itu terjadi, siapa
(u) yang bertanggungjawab dan pelaksana atas kegiatan yang
dilakukan serta bagaimana (hou) proses kejadiannya
(Royandiah, 2014).
46
(Royandiah, 2014) Sistematika laporan pada umumnya terdiri
atas: pendahuluan, isi, penutup. lampiran.
a) Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah yaitu laporan yang disusun melalui
tahapan berdasarkan teori tertentu dan memakai
metode ilmiah yang telah disepakati oleh para ilmuwan
(Zaenal Arifin, 1993).
b) Laporan Teknis
Laporan teknis mengandung data objekti yang bersifat
ilmiah dan lebih menonjol segi kepraktisannya tentang
sesuatu. Laporan teknis adalah suatu pemberitahuan
yang mencakup tanggung jawab dari si pelapor
(perseorangan, tim badan atau instansi) kepada si
penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan
suatu kegiatan (Zaenal Arifin, 1993). Dalam laporan
teknis digunakan bahasa tulis untuk
mengomunikasikan gagasan paham, serta hasil
pemikiran dan penelitian.
2. Artikel Ilmiah
Artikel adalah tulisan yang berisikan suatu pemikiran serta
kajian pustaka dari hasil penelitian atau pengembangan proyek
yang dituangkan ke dalam suatu jurnal atau buku yang
berisikan artikel sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis
47
ilmiah (Andi Widodo, 2018). Menurut KBBI 2002 artikel
merupakan sebuah karya tulis seperti informasi atau berita di
surat kabar dan sebagainya. Artikel ilmiah menarat Suryoputro
Gunawan, 2012) adalah sebuah media komunikasi yang
digunakan oleh down, mahasiswa, peneliti dan ilmuwan untuk
menyampaikan hasil kajian atau penelitian.
48
Jenis artikel yang terdapat di dalam jamal ilmiah yaitu:
49
(2) abstrak dan kata kunci (1) pendahuluan (4) bagian
inte (5) penutup atas simpulan: dan (6) daftar isi.
c) Telaah Buku (Books Review)
Telaah buku atau resensi huku adalah telaah atau
gambaran ringkas secara analitik dan kritis terhadap
sebuah buku yang telah dipublikasikan dalam waktu
kurang lebih 1-3 tahun. Telaah buku tersebut juga
dilamparasi dengan buku-buku yang telah
dipublikasikan sebelumnya sebagai bahan acuan untuk
menggali kelemahan dan kelebihan terhadap buku
yang ditelaah dibandingkan dengan buku sebelumnya
secara objektif dan lugas Sebenarnya telah buku tidak
memiliki format yang baka, namun pada umumnya
terdiri atas bagian pendahuluan, pengenalan penilaian
dan bagian akhir.
d) Obituari (Obituary)
Obituari (olitary) merupakan artikel yang membahas
berita kematian seorang tokoh ilmuwan disertai dengan
biografi singkat tentang tokoh tersebut. Obituari
bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada
tokoh ilmuwan yang bersangkutan atas jasa-jasa
semasa hidupnya di dalam pengembangan bidang ilmu
pengetahuan yang ditekuninya. Format obituari tidak
ada yang baku, hanya biasanya terdiri atas biografi
singkat semasa hidup seorang tokoh, karier akademik
dengan hasil karya yang terkenal dan memberikan
kontribusi terhadap bidang ilmu pengetahuan yang
50
ditekuni, beberapa penghargaan akademik yang
diperoleh serta pendapat dari sahabat serta kolega dari
tokoh tersebut mengenai karakter tokoh tersebut.
3. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan
yang bersifat empiris-objektif (Dwikoka, 2005), Menurut (A.
2010) makalah adalah karya tulis ilmiah yang berisi uraian dari
topik tentang suatu permasalahan yang akan disampaikan di
dalam seminar atau forum diskusi resmi. Makalah bertujuan
untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis perlu
diketahui dan diperhatikan oleh pembaca karena ditulis secara
legis, terorganisasi dan sistematis (Awalludin, 2017)
Sistematika penulisan makalah pada umumnya terdiri atas cer,
abstrak, daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka Berdasarkan jumlah
halamannya, makalah terbagi ke dalam dua jenis yaitu makalah
pendek dan makalah panjang. Makalah pendek memiliki jumlah
halaman kurang dari 20 halaman sedangkan makalah panjang
memiliki halaman berjumlah lebih dari 20 halaman. Adapun
dilihat dari sifat dan jenis penalaran yang dipakai, makalah
terdiri atas makalah deduktif, induktif, dan campuran (Rosidi
Imron, 2020).
a) Makalah Deduktif
51
Makalah deduktif adalah makalah yang ditulis dengan
memakai metode berpikir penerapan hal-hal umum di
awal untuk selanjutnya dikembangkan ke dalam
bagian-bagian yang khusus berdasarkan kepada kajian
teoretis yang relevan dengan masalah yang diangkat.
b) Makalah Induktif
Makalah induktif adalah makalah yang ditulis dengan
memakai metode berpikir dari hal-hal yang khusus ke
umum berdasarkan kepada data empiris dari lapangan
yang relevan dengan masalah yang dibahas.
c) Makalah Campuran
Makalah campuran adalah makalah yang ditulis
menggunakan kajian teoretis serta data empiris dari
lapangan yang semuanya relevan dengan masalah
yang diangkat.
52
b) Makalah Kerja atau Kertas Kerja
Makalah kerja atau bisa juga disebut kertas kerja
biasanya disampaikan dalam seminar makalah kerja
atau diskusi ilmiah tentang suatu basil penelitian yang
mengangkat suatu masalah dan menuliskan asumsi
serta hipotesis untuk menjawab masalah, Berikut
merupakan gambar contoh halaman pertama dari
sebuah makalah kerja.
c) Makalah Kajian
Makalah kajian merupakan makalah yang mengkaji
suatu permasalahary yang sedang kontroversial
dengan memberikan saran pemecahan masalah tanpa
dibacakan di dalam suatu seminar atau diskusi ilmiah
Gambar berikut merupakan contoh halaman pertama
dari sebuah makalah kajian.
4. Paper
Paper adalah bagian dari artikel ilmiah yang ditulis ke
dalam format tertentu. Sehingga umumnya paper akan
menjadi penelaahan dalam hasil penelitian baru. Namun di
dalam pembuatan paper juga bisa merupakan hasil dari
penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Macam-macam Paper:
53
a) Paper Argumentative
Paper argumentatif biasanya menyajikan dua sisi
masalah yang kontroversial di dalam satu makalah.
Dimana paper jenis ini yang tergolong baik akan
menyertakan kutipan di dalam teks dari para peneliti
terdahulu yang menyajikan fakta logis dari kedua sisi
masalah. Kemudian ditambah dengan kesimpulan dari
penulis dengan menganalisis pro dan juga kontra dari
setiap argumen.
b) Paper Analitik
Paper analitik akan mencakup informasi dari berbagai
macam sumber, namun paper jenis ini lebih berfokus
dalam menganalisis berbagai sudut pandang yang
diwakili dari sudut pandang faktual dibandingkan
pendapat. Penulis paper analitik ini bisa fokus pada
temuan, metodologi, ataupun kesimpulan dari peneliti
lain dan akan menyimpulkan paper tersebut dengan
rangkuman temuan serta kerangka kerja yang
disarankan untuk studi kasus yang lebih lanjut
mengenai masalah tersebut.
c) Paper Definisi
Paper definisi ini tergolong jelas karena menggam-
barkan topik dari sudut pandang faktual yang
umumnya tanpa pendapat penulis. Walaupun paper
jenis ini akan mencakup fakta dari berbagai macam
sumber, informasi ini akan dibiarkan tidak dianalisis
dan hanya akan berisi mengenai fakta aktual yang
54
ditemukan dari dalam temuan penelitian lain.
Sedangkan paper definisi mungkin akan dianggap sulit
ditulis terlebih oleh para mahasiswa yang senang
mendiskusikan masalah dari sudut pandang mereka
sendiri.
d) Paper Komparatif dan Kontras
Jenis paper komparatif dan kontras ini kerap dipakai
dalam bidang sastra untuk membandingkan dua
penulis yang berbeda ataupun cerita dari genre
tertentu. Akan tetapi, hal ini juga bisa digunakan dalam
ilmu sosial untuk membandingkan dua sudut pandang
teoritis yang berbeda dalam filsafat guna
membandingkan pemikiran dua kerangka kerja filosofis
dan dalam studi bisnis.
e) Paper Sebab dan Akibat
Paper sebab dan akibat biasanya akan melacak hasil
yang mungkin atau yang diharapkan dari tindakan atau
kebijakan tertentu dalam perkembangan yang logis
yang mudah diikuti oleh para pembaca. Jenis paper ini
khususnya dipakai dalam bidang bisnis dan juga
pendidikan. Sebab dan akibat yang baik tak hanya akan
menjelaskan mengenai hasil yang diprediksi dari
tindakan atau situasi yang ditentukan.
f) Paper Interpretatif
Paper interpretatif kerap diperlukan oleh tutor dalam
bidang sastra, humaniora, dan ilmu sosial serta mereka
yang mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan
55
pengetahuan teoritis yang didapatkan dalam suatu
studi untuk contoh studi kasus tertentu, misalnya karya
seni atau puisi di bidang sastra, situasi bisnis, dan profil
kasus psikologi di bidang psikologi atau sosiologi.
56
macam maka bahasan yang ada pada diktat juga harus meliputi
empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang
diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta
diklat menguasai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak
boleh terlalu sedikit dan tidak b oleh terlalu banyak, jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar,
sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu dipelajarinya.
57
Menggunakan bahasa yang benar dan baik,
menggunakan kalimat yang sesuai dengan
kemampuan dan perkembangan pesertaa didik,
menggunakan istilah, kosakata, simbol yang
mempermudah pemahaman, menggunakan kata-kata
terjemahan yang dibakukan.
d) Persyaratan yang Berkaitan dengan Ilustrasi
Relevan dengan bahan ajar yang dibuat, Tidak
menggunakan kesinambungan antar kalimat, antar
bagian, dan antar paragraph, Merupakan bagian
terpadu dari bahan ajar, Jelas, baik, dan merupakan
hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi.
6. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh
mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi 5-1 (Sarjana).
Skripsi berisi tentang bahasan suatu permasalahan atau
fenomena dalam bidang tertentu secara sistematis dan sesuai
kaidah yang berlaku. Skripsi ditulis berdasarkan kepada
berbagai teknik pengumpulan data seperti studi literatur atau
kajian pustaka, wawancara, observasi langsung dokumentasi
dan sebagainya. Skripsi disusun agar mahasiswa dapat
meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu yang ditekuni
mencakup memahami, menganalisis, menerapkan,
mendeskripsikan atau menjelaskan masalah yang diangkat.
58
7. Thesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S-2 (pascasarjana) yang
bahasannya lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-
pernyataan dalam tesis lebih kuat jika dibandingkan dengan
skripsi Penelitian dalam tesis dibimbing oleh seorang dosen
senior yang kompeten dalam bidangnya.
59
BAB 3
60
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
61
A. PENGERTIAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah merupakan jenis tulisan yang didasarkan
pada metode ilmiah. Tulisan ilmiah memaparkan hasil refleksi
yang diperoleh dari hasil penelitian dan observasi. Umumnya
tulisan ilmiah bersifat objektif. Keobjektifan karya ilmiah
tergambar melalui data dan fakta yang dipaparkan sesuai
dengan permasalahan dan fakta di lapangan. Dalam hal ini,
dapat dikatakan bahwa karya tulis ilmiah merupakan hasil
rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran
berdasarkan fakta, fakta, dan gejala yang dikomunikasikan
secara tepat dan dapat diinterpretasikan (Dalman, 2019:5).
62
Menulis karya ilmiah dipandang sebagai proses yang
dilakukan oleh seseorang yang bersifat aktif, konstruktif, dan
sosial. Menurut proses yang dilakukan menulis ilmiah
berlangsung kompleks dengan melibatkan aspek fisik dan
psikis. Secara fisik, proses menulis yang dilakukan dapat
diamati secara langsung.
63
menggunakan argumen-argumen logis yang dibuktikan dengan
bukti dan literatur terkait untuk mendukung argumen mereka.
64
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu
pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika
yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah
cirri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung
jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah
mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat
pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan
sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana
yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa
antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan
informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan
secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai
dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
65
Istilah karya ilmiah di sini adalah mengacu kepada karya
tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang
pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah
dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam
penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
66
b) Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi
ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah dalam
makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
c) Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang
menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat
domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya
publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka harus
disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang
melakukan kegiatan tersebut.
a) Objektif
Fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya adalah cerminan dari
keobjektifan. Objektif juga berarti setiap pernyataan
67
dan simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar
opini pribadi. Dengan menjunjung objektivitas, siapa
pun dapat memverifikasi kebenaran dan keabsahannya
dengan adil karena karya tulis dalam spektrum yang
sama.
b) Netral
Kenetralan karya ilmiah dapat terlihat pada setiap
pernyataan tulisan ilmiah yang tidak melibatkan
kepentingan yang mengunggulkan pihak tertentu. Oleh
karena itu, karya ilmiah biasanya tidak banyak
menggunakan bahasa persuasif seperti pada artikel
populer.
c) Sistematis
Uraian yang dihadirkan dalam karya ilmiah dapat
dikatakan sistematis jika mengikuti pola
pengembangan tertentu yang dirancang khusus agar
efektif untuk kebutuhan tertentu pula. Misalnya pola
kausalitas untuk menjelaskan sebab akibat, kronologis
untuk urutan perkembangan sesuatu, dsb. Dengan
begitu, pembaca dapat mengikuti tulisan dengan lebih
mudah.
d) Logis
Maksudnya, pola nalar yang digunakan tepat sesuai
dengan kebutuhan. Misalnya, pola nalar induktif
(khusus ke umum) digunakan untuk menyimpulkan
suatu fakta atau data, sebaliknya jika ingin
68
membuktikan suatu hipotesis atau teori digunakan pola
deduktif (umum ke khusus).
e) Menyajikan Fakta
Karya tulis ilmiah harus faktual, yakni hal yang benar-
benar terjadi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perasaan menggebu-gebu namun tidak dapat
dibuktikan seperti kampanye bukanlah karya ilmiah.
Menyukai sesuatu lalu mengelu-elukannya tanpa
alasan jelas dan nyata tidaklah ilmiah.
f) Tidak Leonastis
Maksudnya, cara penyampaian menggunakan kalimat
efektif, tidak boros kata atau berbelit-belit tetapi
langsung menuju sasaran.
g) Bahasa Ragam Formal
Bahasa baku harus digunakan untuk mencegah
kesalahpahaman. Bahasa santai terlalu cepat berubah
dari masa ke masa, dan memiliki ciri khas makna yang
berbeda antardaerah. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah pilihan utama
dalam menulis karya ilmiah.
69
struktur dalam KTI. Menurut Syafi'ie (1988:48) kegiatan
menulis karangan, baru dapat di mulai apabila ada masalah
yang akan dibahas atau perihal pokok karangan. Wujudnya
dapat berupa gagasan, ungkapan perasaan, kemauan,
pendapat atau informasi.
70
b) Tanpa banyak membaca sesorang tidak akan
memperoleh atau menangka ide-ide, gagasan, atau
pengetahuan yang berkembang dan tanpa banyak
berlatih (menulis, mengarang) seseorang juga tidak
akan dapan mewujudkan karya tulis.
Tujuan Penyusunan:
71
c) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk foster
etos ilmiah di kalangan siswa sampai mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi seorang konsumen
pengetahuan, tetapi mampu menjadi produsen berpikir
dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.
d) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk bisa
membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang
dimiliki oleh siswa sampai mahasiswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk
karya ilmiah setelah mendapat pengetahuan.
e) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk melatih
keterampilan dasar melakukan penelitian hingga
tercipta ilmu pengetahuan baru.
f) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis
dan pembacanya.
g) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk memberi
sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis
maupun praktis.
h) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
menginformasikan, menganalisis, dan membujuk
dengan cara yang lugas dan memungkinkan pembaca
untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik ilmiah.
i) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk peneliti
seperti siswa sampai mahasiswa berpikir lebih
komprehensif atau luas, serta mampu mengkritisi
sesuatu dengan lebih tepat.
72
j) Tujuan penyusunan karya ilmiah adalah untuk
mengembangkan penelitian lama hingga menghasilkan
penelitian baru yang lebih matang secara konsep dan
pemikiran.
k) Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah
untuk menyajikan informasi, hasil penelitian, gagasan.
atau konsep yang memiliki dasar ilmiah dan mendalam
kepada pembaca. Karya tulis Ilmiah bertujuan untuk
berbagi pengetahuan. memperluas wawasan, dan
menyediakan solusi atas masalah yang relevan dalam
bidang studi tertentu.
l) Tujuan Khusus Mengkomunikasikan Penelitian Salah
satu tujuan khusus penulisan karya tulis ilmiah adalah
untuk mengkomunikasikan temuan dari penelitian
kepada komunitas Ilmiah dan masyarakat. Melalui
karya tulis ilmiah, penulis dapat menjelaskan
metodologi. data, dan hasil penelitian mereka secara
sisternatis.
73
oleh bukti dan referensi. karya tulis ilmiah membantu
membentuk pemahaman yang lebih baik dan berdasarkan
fakta.
74
Strategi Untuk Mencapai Tujuan Penulisan Karya Tulisa Ilmiah:
75
dengan menyertakan referensi yang tepat dalam teks
dan daftar pustaka.
f) Menulis Dengan Gaya Bahasa yang Jelas dan Akurat
Gunakan Bahasa yang Sederhana Sampaikan gagasan
secara jelas dan mudah dipahami oleh pembaca tanpa
menggunakan jargon atau frase yang rumit. Perhatikan
Tata Bahasa dan Ejaan Pastikan tulisan bebas dari
kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
g) Melakukan Revisi dan Penyuntingan yang Teliti Revisi
Isi dan Struktur Tinjau kembali isi dan struktur karya
tulis ilmiah untuk memastikan argumen yang disajikan
secara konsisten dan logis. Periksa Kesalahan dan
Ketidakakuratan Teliti memeriksa tulisan untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan tata
bahasa, ejaan, dan referensi.
a) Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah
populer. Karya ilmiah bentuk populer tersebut bisa
diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam
bahasa yang digunakan dalam bentuk tersebut bersifat
76
santai atau populer. Karya ilmiah populer umumnya
dijumpai dalam media massa, seperti koran atau
majalah.
Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik
yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh sebagian
besar orang karena gayanya yang menarik dan
bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya
sederhana, lancar, namun tidak berupa gurauan dan
tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
b) Bentuk Semiformal
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan
dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk semiformal
terdiri atas:
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Pembahasan
f. Simpulan
g. Daftar Pustaka
c) Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi
unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap,
seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Sebuah
karya ilmiah terbentuk dari bagian awal, pendahuluan,
77
tinjauan pustaka, metode, hasil dan pembahasan, dan
simpulan/rekomendasi.
78
Berangkat dari tujuan pengungkapan kebenaran, dalam
sebuah karya ilmiah kegiatan penelitian yang dilaksanakan
bertujuan pula untuk menyumbangkan hasil penelitian bagi
kemajuan masyarakat dan ilmu pengetahuan. Manfaat tersebut
berupa dari penelitan itu sendiri. Secara umum, sebuah
penelitian memiliki manfaat yang signifikan agar bentuk dari
penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap teori atau
pengetahuan dari fenomena umum atau spesifik. Menurut
Budiyanto (tanpa tahun:1).
79
ialah pembiasaan diri untuk menyadari dan
membedakan antara pemikiran atau gagasan dengan
segala sesuatu tentang dunia nyata, tentang peristiwa-
pcristiwa, tentang berbagai kondisi atau keadaan.
Dengan demikian, diperlukan pula penciptaan simbol-
simbol dan menyadari keberadaannya disamping objek
peristiwa itu sendiri. Langkah itu memungkinkan
scseorang untuk melakukan eksplorasi atas
pengulaman-penyalaman nyata yang tidak mungkin
ditampung karena keterbatasan sescorang.
b) Karya Ilmiah sebagai sarana unutk menyimpan,
mengorganisasi dan mensitesiskan gagasan.
Kemampuan pikir untuk mengingat atau menyimpan
seluruh pengalaman sangat terbatas. Di samping situ.
pikiran kita juga sangat terbatas kemampuannya untuk
mengorganwsasikan seluruh pengulaman itu. Apalagi,
jika kita ingin mensintesiskannya. Dengan menulis, kita
akan lebih mampu berfokus pada pemikiran-pemikiran
kita, sekahgus juga mencmukan saling hubungan
antarmaten (informasi dan gagasan) yang kita tulis.
Hal itu akan memurculkan pertanyaan-pertanyaan baru
yang berharga untuk diawab dan membantu kita untuk
menemukan cara baru dalam penyelesaian masalah.
c) Karya Ilmiah sebagai sarana untuk membantu
menemukan kesenjangan dalam logika atau
pemahaman. Melalui kegiatan menulis, kita dapat
menemukan adanya kesulitan dan atau kekurangan
80
pengetahuan kita tentang berbagai teori atau konsep.
Dengan ditemukannya kesulitan atau kekurangan itu,
kuta dimungkinkan untuk menyadari dan kemudian
menemukan alur pemahaman kita terhadap suatu
masalah, konsep, atau teori. Setidaknya, kita bisa
menyadari adanya berbagai isu yang patut dipikirkan
dan mengkajinya melalui pembacaan ulang berbagai
teori baru.
d) Karya Ilmiah sebagai sarana untuk membantu
mengungkap sikap kita terhadap suatu masalah.
Melalui kegiatan menulis, kita akan memperoleh
kejelasan letak atau kedudukan kita di tengah-tengah
permasalahan yang dikaji. Melalui kegiatan ini kita
dimungkinkan untuk melihat secara objekif kelemahan
dan kekuatan dan berbagai perspektif yang berbeda-
beda.
e) Karya Ilmiah sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Melalui kegiatan menulis kita dapat menata berbagai
informasi yang adakalanya bertentangan dan
berserakan. Melalui kegiatan ini kita bisa menyusun
konsep, kategori, dan mengorganisasikan berbagai
konsepsi yang simpang-siur menjadi pola-pola yang
mudah dipahami. Kata-kata sebagai simbol dari pikiran
atau cmosi dapat kita gunakan untuk menyampaikan
pikiran, emosi, dan memotivasi tindakan. Dengan
tulsan, akhirnya kita dapat menyampaikan gagasan,
pikiran, dan perasaan kita kepada orang lain.
81
Karya tulis ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
penulisan berdasarkan hasil penclitian yang sistematis dan
berdasar pada mctodc ilmiah. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan jawaban secara ilmiah tentang masalah yang
diteliti. Maka dari itu, diperlukan penggalian tcori secara
mendalam olch peneliti sendiri guna menyempurnakan
konscpkonscp yang telah dipelajarinya. Jawaban dari sebuah
masalah tersebut tentunya dikcmas dengan kebenaran ilmiah
dari hasil penclitian. Menurut Djuroto dan Suprijadi (2014:19)
penemuan kebenaran ilmiah bertujuan untuk sebuah
pengakuan scientifik objectiwe dan pengakuan practicial
objective. Pengakuan scientifik objective memiliki maksud
untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Caranya
dengan pemaparan tcor-tcori baru yang sahih serta
terandaikan. Scdangkan pengakuan practicial ohjective
digunakan membantu pemecahan problema praktisi yang
mendesak.
82
pengakuan scientifik objective dan pengakuan practicial
ohjective, Pengakuan scientifik objective memiliki maksud
untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Caranya
dengan pemaparan tcor-tcori baru yang sahih serta
terandalkan. Scdangkan pengakuan practicial obyective
digunakan membantu pemecahan problema praktisi yang
mendesak.
83
Contoh Kasus
Desa : Tanete
Kecematan : Anggeraja
Kabupaten : Enrekang
84
Kolom Komentar
Rangkuman
85
Tes Formatif
86
3. Didalam penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah tentu
kita akan merasakan banyak nya manfaat. Ada berapakah
manfaat penyusunan karya tulis ilmiah bagi sang penulis?
a. 7
b. 5
c. 8
d. 6
e. 4
a. Formal
b. Popular
c. Semiformal
d. Skripsi
e. Paper
87
5. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut:
- Tim pembimbing/lembar pengesahan
- 2) Daftar isi
- 3) Halaman Judul
- 4) Kata pengantar
- 5) Abstrak
- 6) Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
- 7) Bab Metode penelitian
- 8) Bab Pendahuluan
- 9) Bab Pembahasan hasil penelitian
- 10) Bab Simpulan dan rekomendasi
- 11) Lampiran-lampiran
- 12) Riwayat hidup
- 13) Daftar Pustaka
a. 1–2–3–4–5–6–7–8–9–10–11–12–13
b. 5–3–2–4–1–7–8–6–9–10–12–11–13
c. 1–2–5–4–7–6–8–3–10–9–12–11–13
d. 4–3–1–2–6–8–5–9–7–12–10–11–13
e. 3–1–4–5–2–8–6–7–9–10–13–11–12
88
b. Mempunyai pengalaman
c. Mampu menyusun kata
d. Mengobservasi objek
e. Menentukan penelitian
89
sikap atau pendapat mengenai suatu hal (Keraf,
1989: 3).
d. Keraf (Komposisi: 1989 hal 3) menjelaskan bahwa
argumentasi adalah suatu retorika yang berusaha
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain.
e. Yaitu alur, penokohan, bahasa, dan simbol-simbol
yang dipakai oleh pengarang (Imam Syafe'ie dan
A. Syukur Ghazali, 1995 hal. 10)
90
c. daftar grafik/table
d. lembar pengesahan
e. kata penghantar
Kunci Jawaban
Rumus :
x100
91
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda
dapat melajutkan dengan unit selanjutnya selama untuk anda
akan tetapi apabila tingkat penguasaan anda masih dibawah
80%, anda harus mempelajari kembali materi BAB III terutama
bagian yang belum anda kuasai hasil pekerjaan mahasiswa
dijumlahkan untuk memperoleh nilai ABCD dan E.
>90 – 100 A+
>80 - 89 A
>75 - 80 B+
>69 – 75 B
>60 – 69 C+
>55 – 60 C
>50 – 55 D+
>44 – 50 D
0 – 44 E
92
BAB 4
93
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
94
Memilih topik
penelitian
Pemilihan topik
dan masalah dalam
karya tulis ilmiah
Merumuskan
Pemilihan topik masalah penelitian
dan masalah
penelitian
Ciri-ciri masalah
Syarat atau kriteria
penelitian yang
pemilihan topik
baik
95
itu sebelum menentukan topik, perlu memperhatikan petunjuk-
petunjuk praktis, yaitu : (a) topik itu ada dalam jangkauan, (b)
untuk topik itu tersedia bahan (data) yang cukup untuk
dibahas, (c) topik itu cukup penting untuk diselidiki, (d) topik
cukup menarik minat untuk diselidiki dan dibahas.
96
tersedia instrumen pengukuran yang spesifik,
(b) adanya perlakuan yang menarik, dan (c)
adanya kemampuan strategi analisis untuk
memilih masalah dimana suatu proses dapat
diaplikasikan.
c. Pemilihan topik berorientasi pada ekspediensi.
Pendekatan ini biasanya didasarkan pada
kondisi given (kondisi yang sudah ada) yang
meliputi : (a) keberadaan data dan adviser
(pembimbing), (b) berkaitan dengan bidang
pekerjaan atau minat yang ditekuni, dan (c)
kepentingan-kepentingan lain dari penulis.
b) Kriteria Pemilihan Topik
Topik yang dipilih untuk dijadikan karya ilmiah
seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Topik itu layak untuk dibahas. Topik yang layak
untuk dibahas (diteliti) seharusnya memenuhi
kriteria : (a) topik tidak terlalu sempit dan juga
tidak terlalu luas (jelas batas-batasnya), (b)
topik cukup berarti dalam memberikan
kontribusi keilmuan baik secara teoritis
maupun praktis, dan (c) topik cukup unik,
dengan memperhatikan tingkat keasliannya
(originality) dan up to date (tidak kadaluarsa).
b. Topik itu sesuai dengan kompetensi penulis.
Topik yang sesuai kompetensi penulisnya
biasanya harus memenuhi kriteria : (a) sesuai
97
minat penulisnya, (b) sesuai dengan latar
belakang keilmuan (bidang studi) penulis, dan
(c) sesuai kemampuan dan pengalaman yang
dimiliki penulis.
1. Pemilihan Topik
Topik merupakan masalah atau gagasan yang akan
digarap dalam karangan. Topik yang sudah menyempit dapat
langsung dibuat judul. Pemilihan topik merupakan kegitan awal
untuk melakukan proses menulis. Memilih topik bukanlah
pekerjaan yang mudah dilakukan. Lebih-lebih bagi para penulis
pemula. Bagi penulis yang sudah berpengalaman pun
terkadang kesulitan dan menghabiskan waktu yang lebih untuk
memilih topik karangan. Oleh karena itu, dalam bab ini akan
dibahas hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan topik sebelum
melakukan proses menulis.
98
kebahasaan dan penyajian yang baik. Sebagus apapun ide
tulisan, jika teknik penyajiannya dan bahasa yang digunakan
kurang baik maka informasinya tidak akan sampai kepada
pembaca. Begitu juga sebaliknya, format dan bahasanya baik,
tetapi informasi yang disampaikan dangkal maka akan menjadi
kurang bermakna.
99
diperhatikan dalam memilih topik dalam karya tulis ilmiah,
yaitu:
a) Dapat menarik perhatian pembaca
b) Penulis mengetahui dan menguasai topik yang akan
dibahas
c) Topik yang dibahas harus sempit dan terbatas
d) Topik yang dibahas tidak terlalu baru, teknis, maupun
kontroversional
100
sehingga dari permasalahan tersebut dapat Anda
jadikan sebagai latar belakang penelitian.
c) Lakukan studi pendahuluan.
Anda bisa melakukan cara pengamatan terhadap objek
penelitian atau melakukan wawancara. Dari kegiatan
tersebut, Anda akan mengetahui lebih dalam tentang
topik yang ingin Anda teliti.
d) Sesuaikan dengan bidang ilmu yang Anda tekuni.
Pilih topik yang sesuai dengan bidang ilmu yang Anda
tekuni, sehingga penelitian yang dilakukan dapat lebih
fokus dan mendalam.
e) Pilih topik yang menarik dan bermanfaat.
Pilih topik yang menarik dan bermanfaat bagi
masyarakat luas, sehingga hasil penelitian dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.
101
a) Topik itu adalah manfaatnya dan layak di bahas, topik
itu akan memberikan sumbangan kepala ilmu yang di
miliki, layak di bahas berarti topik itu memang
memerlukan pembaha san dan sesuai dengan bidang
yang tekuni . “perayaan hari pahlawan di desa saya”
bukanlah topik-topik yang layak di bahas.
b) Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis. Topik
yang menarik bagi penulis akan mengingatkan
kegairahan dalam mengembangkan, dan bagi pembaca
akan mengundang minat untuk membacanya.
c) Topik itu di dikenal baik, kita harus mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang topik itu.
d) Bahan yang di perlukan dapat di peroleh dan cukup
memadai.
e) Topik itu tdk terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
102
1. Menentukan Wilayah Topik Penelitian
Langkah pertama adalah menentukan tema yang akan
diambil berdasarkan disiplin ilmu ketertarikan minat, dan yang
dikuasai oleh calon peneliti Menentukan wilayah topik
penelitian penting dilakukan dalam konteks penelitian
akademis Hal ini untuk memastikan bahwa topik penelitian
yang diajukan merupakan tema yang dikuasai oleh peneliti.
103
b) Pasar Modal dan Stabilitas (Financial Markets and
Stability)
c) Kebijakan Keuangan Perusahaan dan Pengendalian
Likuiditas (Corporate Fi- nancial Policy and Liquidity
Control)
d) Kontrol Likuiditas Sistemik (Systemic Liquidity Control)
e) Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
f) Manajemen Risiko Fiskal (Fiscal Risk Management)
g) Hubungan Karyawan
h) Hubungan Industrial
i) Pasar Tenaga Kerja
j) Pengembangan Manajemen
k) Rekrutmen dan Retensi
l) Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis
m) Pelatihan dan Pengembangan
104
f) Takaful And Shariah-Compliant Insurance
a) Islamic Marketing
b) Islamic Marketing Ideals
c) Islamic Marketing Mix
d) Islamic Business Ethics
2. Ide Penelitian
Ide mengenai topik penelitian yang akan diambil bisa dari
berbagai hal, termasuk dari kehidupan sehari-hari, masalah
praktis yang terjadi di dalam organisasi, hasil penelitian
terdahulu, maupun dari media massa.
a) Kehidupan Sehari-hari
Topik/ide penelitian sebenarnya banyak di sekitar kita.
Jika meng- ambil dari kehidupan sehari-hari, sebagai
mahasiswa maupun kar- yawan kita bisa melihat
banyak fenomena yang terjadi di kampus mau- pun di
kantor. Misalnya pada suatu kelas terdiri dari 20
mahasiswaUntuk mata kuliah Metode Penelitian
sebagian besar (lebih dari 50%) mahasiswa tidak lulus
atau harus mengulang. Dengan mengambil fakta yang
terjadi di lapangan, dan kajian literatur awal kita dapat
mem- peroleh faktor-faktor yang memengaruhi hasil
belajar mahasiswa ini, misalnya metode pengajaran
dosen yang membosankan, kebisingan kelas, materi
pelajarannya yang terlalu banyak, dan lain sebagainya.
105
Dari masalah ini kita menentukan ide, yaitu pengaruh
metode penga- jaran, sifat kepribadian dosen, dan
lainnya terhadap prestasi pelajaran mahasiswa.
b) Masalah Praktis
Ide juga bisa timbul dari masalah praktis. Misalnya,
direktur pe- rusahaan menerima laporan bahwa
tingginya angka perputaran (turn- over) pegawai,
padahal gaji yang diberikan sudah di atas standarJadi
disinilah letak masalahnya, ketika turnover tinggi,
maka paling ti- dak akan merugikan bagi perusahaan
dalam dua hal, pertama, biaya yang dikeluarkan untuk
proses rekrutmen sampai dengan pelatihan. Dan
kedua, pegawai yang baru tentu saja harus beradaptasi
dengan lingkungan kerja baru, sehingga tentu saja
akan memengaruhi suasana kerja.
Ide ini selanjutnya dikembangkan dengan melakukan
kajian teori mengenai faktor-faktor penyebab turnover
dan mencocokkannya de- ngan fenomena di lapangan.
Sehingga akan ditemukan ide yang lebih luas, misalnya
gaji yang diberikan tinggi tapi tidak ada jalur karier,
atasan yang terlalu otoriter, dan lain sebagainya.
106
dilakukan untuk menemukan gap ataupun kelemahan
penelitian sebelumnyaUntuk memperoleh gambaran
lengkap mengenai penelitian sebelumnya, maka perlu
dilakukan studi literatur dari berbagai sumber litelatur
terutama jur- nal/paper.
Misalnya penelitian tentang: (1) Pengaruh Debt to
Equity Ratio (DER) terhadap return saham yang
berdasarkan beberapa hasil pene- litian masih
menunjukkan adanya perbedaan; (2) Penelitian
mengenai budaya organisasi di perusahaan/organisasi
Islam yang masih terbatas; dan (3) konsep
kepemimpinan Islam kurang mendapat perhatian da-
lam literatur ilmiah; dan lain sebagainya.
d) Masalah dari Media Massa atau Sumber Lainnya
Berita dari media massa dapat dijadikan ide penelitian
yang menarik. Berbagai permasalahan seperti
bangkrutnya perusahaan besar, fluktuasi harga saham,
perkembangan perbankan syariah atau lainnya dapat
dijadikan topik penelitian yang menarik.
107
pendidikan, ilmiah artinya menggunakan proses yang
dibenarkan oleh teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika
penelitian yang lazim berlaku, dan konsisten artinya ada
keruntunan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
108
Meskipun bermutu tidaknya suatu hasil penelitian tidak
digambarkan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan,
namun aspek dana perlu menjadi pertimbangan
penelitian. Biaya-biaya seperti transportasi,
dokumentasi, dan lainnya perlu dihitung se- cara
cermat sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan
baik. Penelitian-penelitian yang menggunakan metode
survei umum- nya memerlukan dana yang cukup
besar, terlebih jika dilakukan area penelitian yang luas.
Adapun penelitian yang menggunakan sumber data
sekunder seperti laporan keuangan yang dapat diper-
oleh melalui web site tertentu tidak memerlukan biaya
yang tinggi.
c) Ketersediaan Waktu
Faktor waktu dalam penelitian memerlukan perhatian
atau pertimbangan yang cukup matang karena sebuah
penelitian akan banyak menyita waktu jika
menyangkut banyak aspek yang terkait dengan topik
penelitian yang akan dibahas. Peneliti dapat membuat
jadwal penelitian yang memuat renca- na-rencana
pelaksanaan penelitian mulai dari proses awal sampai
dengan pelaporan hasil.
d) Perizinan
Mengurus perizinan kadang membutuhkan waktu yang
lama karena adanya peraturan atau prosedur di
109
perusahaan atau lem- baga yang akan dijadikan subjek
penelitian. Berdasarkan penga- laman penulis, proses
perizinan penelitian untuk melakukan survei di sektor
perbankan biasanya membutuhkan waktu 1-3 bulan.
Khusus mahasiswa/dosen yang akan melakukan
penelitian di sebuah perusahaan, maka sebelum
menyusunan proposal atau pada saat survei
pendahuluan, hendaknya proses perizinan sudah mulai
diaju- kan meskipun dalam bentuk lisan/nonformal
sebelum surat pengan- tar riset dari universitas
dikeluarkan setelah proposal dinyatakan lolos seleksi.
5. Obtain-able Data Terkadang seorang mahasiswa atau calon
peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun tidak
diikuti ketersediaan data.
110
untuk memperoleh informasi dari responden, maka
teknik- teknik wawancara harus dikuasai terlebih
dahulu.
c) Terkadang ada data yang hanya dapat diperoleh
tergantung ke- pada waktu tertentu sehingga kita tidak
dapat memperolehnya karena terbatasnya waktu.
Contohnya adalah penelitian tentang tingkat kelulusan
siswa yang hanya diperoleh di akhir tahun pem-
belajaran, masa panen yang disesuaikan dengan
periode tertentu, dan berbagai jenis data lainnya yang
bersifat periodik.
d) Ketersediaan subjek. Calon peneliti perlu
mempertimbangkan apakah subjek pe- nelitian dapat
dengan mudah diperolehMisalnya seperti peneli- tian
tentang motivasi dan kinerjaPertanyaan yang mungkin
tim- bul adalah: Apakah subjeknya mudah didapatkan?
Jika meneliti pada beberapa perusahaan, maka apakah
izin penelitian mudah didapatkan? dan Apakah pegawai
yang akan diteliti mau dijadikan subjek penelitian? Jika
subjek yang akan diteliti mudah untuk didapatkan
maka topik penelitian dapat dilanjutkan.
111
memiliki perhatian di bidang ini dibutuhkan agar peneliti dapat
dekat dengan subjek penelitian.
112
lainnya yang membutuhkan jalan keluar atau
pemecahan masalah yang bersifat mendesak.
7. Interested Topic Faktor terakhir adalah minat dan semangat
calon peneliti itu sen- diri. Topik yang dipilh harus benar-benar
didorong oleh minat dan semangat tinggi oleh peneliti. Minat
dan semangat yang tinggi akan timbul dari adanya rasa ingin
tahu secara ilmiah (scientific curiosity) dengan maksud mencari
kebenaran ilmiah (scientific truth). Selain itu, peneliti yang
memiliki ketertarikan yang kuat atas topik yang dipilih- nya.
Seorang peneliti yang sangat tertarik dengan topik yang diteliti-
nya akan menampilkan semangat dan totalitas dalam meneliti.
113
atau "hak pimpinan untuk mengelolah mungkin penting dalam
pengambilan keputusan (Cooper dan Emory, 1995).
114
pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan
antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu
penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan (Indriantoro
dan Supomo, 1999).
115
a) Bagaimana pengaruh idealisme terhadap komitmen
pada profesi?
b) Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai
dengan kepuasan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi?
c) Apakah pengumuman right issue mempunyai
kandungan informasi yang cukup untuk membuat
pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut?
d) Does security trading volume increase significantly
when firm announc annual earning?
116
lingkungan, dan informasi job-relevar terhadap
kegunaan yang dirasakan dari sistem penganggaran.
b) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
informasi pemecahan saham dapat secara murni
mempengaruhi harga saham dengan melakukan
pengawasan terhadap laba per lembar saham, dividen,
harga Sahar industri.
c) The purpose of this study is two fold. First, it attempts
to explore the effects of acquisitions on the acquirers'
stock returns. Further, the study analyzes the
relationship between the aggressiveness of the acquirer
an its stock returns.
1. Kontribusi
117
2. Orientals
3. Pernyataan Permasalahan
a) Pernyataan penelitian
b) Gambaran asosiasi dua atau lebih fenomena terukur
4. Aspek Kelayakan
a) Dapat dijawab
b) Pertimbangan waktu dan biaya
c) Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
d) Daya dukung fasilitas dan sumber daya lain
118
Seperti telah dikemukakan bahwa rumusan masalah
merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian dikembangkan berdasarkan penelitian menurut
tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk masalah dapat
dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif
dan asosiatif.
119
c) Seberapa besar peranan orangtua dalam memotivasi
anak untuk berprestasi?
d) Bagaimana taraf tingkat kepuasan orangtua murid
terhadap pelayanan penerimaan siswa baru di sekolah?
e) Bagaimana taraf minat baca dan lama belajar rata-rata
per hari murid-murid sekolah dasar di daerah luar
Jawa?
120
c) Menggambarkan seberapa besar peranan orangtua
dalam memotivasi anak untuk berprestasi (misalnya
dapat diuraikan dengan gambaran yang berperan
penuh, kurang berperan dan tidak peduli).
d) Menguraikan hasil identifikasi taraf kepuasan orangtua
murid terhadap pelayanan penerimaan siswa baru di
sekolah (hasilnya berupa jumlah atau persentase yang:
sangat puas, agak puas dan sangat tidak puas).
e) Menjabarkan bagaimana sebaran taraf minat baca dan
lama belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah
dasar di daerah luar Jawa (dapat digambarkan berupa
tabel atau grafik tentang sebaran taraf minat murid).
121
b) Adakah perbedaan motivasi kerja guru antara sekolah
di pulau Jawa dan di Luar Jawa? (satu variabel dua
sampel).Sebagai variabel penelitian adalah motivasi
kerja guru berdasarkan perbandingan di dua wilayah
yang berbeda yaitu: pulau Jawa dan diLuar Jawa.
c) Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar
antara siswa SMA yang mengikuti program bimbingan
belajar (bimbel) dan belajar mandiri? (dua variabel dua
kelompok sampel).Sebagai variable penelitian adalah
motivasi belajar dan hasil belajar berdasarkan
perbandingan dua kelompok belajar: Bimbel dan
belajar mandiri.
d) Adakah perbedaan kemampuan bersosialisasi anak
antara yang diasuh dengan pola asuh Otoriter,
Permisive dan Demokratis? (satu variabel untuk tiga
kelompok sampel).Sebagai variabel penelitian adalah
kemampuan bersosialisasiberdasarkan perbandingan
tiga kelompok dengan pola asuh: Otoriter, Permisive
dan Demokratis.
e) Adakah perbedaan tingkat kecerdasan anak dan
immunitas anak yang pada waktu bayi diberi susu
Eksklusif, Non Eksklusif dan Susu Sapi? (dua variable
untuk tiga kelompok sampel)Sebagai variabel
penelitian adalah tingkat kecerdasan anak dan
immunitas anak berdasarkan perbandingan tiga
kelompok pemberian susu saat bayi: Eksklusif, Non
Eksklusif dan Susu Sapi.
122
f) Adakah perbedaan produktivitas penulisan jurnal ilmiah
antara guru yang sudah lulus Sertifikasi dan yang
belum lulus? (satu variable dua kelompok sampel).
123
b. Adakah hubungan kemampuan di bidang
matematika dengan kemampuan berbahasa
Inggis?
c. Adakah hubungan sikap toleransi dengan
tingkat kemampuan bicara?
d. Adakah hubungan antara tingkat kekayaan
dengan kecerdasan?
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan dapat
dijelaskan bahwa rumusan masalah penelitian
hubungan simetris, selain ditandai dengan bentuk
hubungan kedua variabel yang sejajar juga dicirikan
dengan kata penghubung “dengan” di antara dua atau
lebih variabel. Hubungan simetris dari contoh tersebut
jelas menunjukkan bahwa kondisi salah satu variabel
bukanlah akibat atau pengaruh variabel lainnya.
b) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat. Bentuk hubungan ini menunjukkan terdapat
variabel independen atau variabel bebas (variabel yang
mempengaruhi) dan variable dependen atau variabel
terikat (variabel yang dipengaruhi). Namun dalam
bentuk hubungan ini hanya salah satu variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya atau kondisi tersebut
tidak dapat dianggap berlaku sebaliknya.
Contoh rumusan masalah penelitian hubungan Kausal:
a. Adakah hubungan pengetahuan gizi anak
dengan pola pemilihan makanan jajanan anak
124
b. Adakah hubungan motivasi untuk sukses
terhadap prestasi belajar siswa?
c. Seberapa besar pengaruh kurikulum dan media
pendidikan terhadap kualitas lulusan yang
dihasilkan sekolah?
Contoh judul penelitian berdasarkan rumusan diatas:
a. Pengaruh pengetahuan gizi anak dengan pola
pemilihan makanan jajanan anak.
b. Pengaruh motivasi sukses dan fasilitas
pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
SMP di pulau Seribu?
c. Pengaruh kurikulum pembelajaran dan media
pendidikan terhadap kualitas lulusan yang
dihasilkan sekolah?
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan, dapat
dijelaskan bahwa rumusan masalah penelitian
hubungan kausal ditandai dengan bentuk hubungan
kedua variabel bersifat sebab akibat juga dicirikan
dengan kata penghubung “terhadap” di antara dua atau
lebih variabel. Penulisan judul tersebut
menggambarkan urutan penulisan bahwa variabel
independent (variable bebas) sebagai variabel yang
menyebabkan terhadap variabel dependent (variable
terikat) sebagai variabel yang disebabkan atau
dipengaruhi.
125
c) Hubungan Interaktif/Timbal Balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Pada pola penelitian ini tidak diketahui
mana variabel independen maupun variabel dependen.
Contoh rumusan masalah penelitian hubungan
Interaktif:
a. Adakah hubungan antara harga, promosi
dengan penjualan produk ‘X’? (X1 adalah
variabel harga dan X2 adalah variabel promosi
sedangkan Y adalah variabel penjualan)
b. Adakah pengaruh antara kualitas kinerja dan
loyalitas karyawan l ayanan yang diberikan
suatu perusahaan dengan tingkat kepuasan
pelanggan? (Dalam kasus ini variabel X adalah
kualitas kinerja, variabel Y adalah loyalitas
karyawan dan variabel Z adalah kepuasan
pelanggan).Rumusan masalah yang diuraikan,
menjelaskan bahwa rumusan masalah
penelitian hubungan interaktif ditandai dengan
bentuk hubungan kedua variabel bersifat sebab
akibat juga dicirikan dengan kata penghubung
“antara” di antara dua atau lebih variabel.
Berbeda dengan rumusan hubungan kausal
yang variabelnya mempengaruhi hanya
searah, penulisan rumusan hubungan interaktif
dapat saling mempengaruhi dua arah antara
dua atau lebih variabel penelitian.Lebih
126
jelasnya, contoh 2 hubungan interaktif
menggambarkan bahwa Kinerja pegawai
secara langsung mempengaruhi kepuasan
pelanggan demikian pula kinerja pegawai akan
mempengaruhi kualitas layanan yang
kemudian akan berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan. Demikian juga pengaruh
tersebut dapat berperan sebaliknya.
Contoh dari bidang ekonomi memang ada banyak tama yang bisa
dipaparkan. Berikut adalah beberapa contoh topik di bidang
ekonomi.
127
Kolom Komentar
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Aktivitas Mahasiswa
128
Rangkuman
129
Tes Formatif
130
pendahuluan, kesimpulan, pembahasan, daftar pustaka, dan
abstraksi adalah…
a. Makalah
b. Kuliah kerja praktek
c. Karya ilmiah
d. Usulan penelitian
e. Proposal penelitian
131
e. Disertasi
132
c. penelitian tersebut bersifat baru dan menambah
pengetahuan
d. semua hal di atas.
Kunci Jawaban
1. = 6. =
2. = 7. =
3. = 8. =
4. = 9. =
5. = 10. =
133
yang benar. Gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi bab IV. Rumus:
>90-100 A+
>80-89 A
>75-80 B+
>69-75 B
>60-69 C+
>55-60 C
>50-55 D+
>44-50 D
0-44 E
134
BAB 5
135
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
136
j) Mampu mengidentifikasi implikasi penelitian dan saran
untuk penelitian selanjutnya.
BAB I PENDHULUAN
BAB V
PENUTUP
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
LAPORAN PENELITIAN
137
A. KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Karya ilmiah adalah merupakan salah
satu hasil pemikiran dan imajinasi seseorang yang
dikonfirmasikan pada orang lain dan telah diuji kebenarannya
serta dapat diterima dan ditulis secara ilmiah. Hal senada di
sampaikan oleh Nana sudjana (2014) Karya ilmiah adalah
karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau
dikerjakan sesuai dengan tatacara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau aturan yang telah ditetapkan. Karya ilmiah
adalah hasil penuangan data lapangan ke dalam bentuk
karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu
pengetahuan sehingga menghasilkan informasi yang dapat
didiskusikan dan disebarluaskan pada masyarakat serta
didokumentasikan di perpustakaan.
138
sistematis, logis dan didukung oleh data yang teruji
kebenarannya atau tulisannya yang mampu menjelaskan
mengapa dan bagaimana tentang sesuatu perkara atau fakta
yang terjadi secara objektif, tidak dilandasi oleh perasaan atau
rekayasa belaka. Karya ilmiah adalah suatu karangan yang
didasarkan pada hasil suatu penelitian yang kemudian ditulis
secara sistematis, berdasarkan pada fakta di lapangan, danjuga
dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Jadi apa
yang dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah adalah fakta dan
bukan karangan hasil imajinasi seperti karya non ilmiah.
Sifatnya yang memaparkan hasil penelitian dan menjelaskan
mengenai suatu metode pendekatan tertentu. Maka
penyusunan karya tulis terscbut juga diatur dengan sangat
ketat, dari bab awal sampai akhir untuk menghindari ada data
yang terlewat. Apalagi dalam karya ilmiah ada kewajiban untuk
melakukan sitasi. Sifatnya yang memaparkan hasil penelitian
dan menjelaskan mengenai suatu metode pendekatan tertentu.
139
dituangkan dalam bentuk kerangka penulisan karya ilmiah di
tahap awal bermaksud menjadikan karya tersebut mudah
dibaca dan dipahami. Berhubung sistematika penulisan dari
karya ilmiah sudah diatur atau ditetapkan terdiri dari berapa
bab dan isinya apa saja. Maka pada dasarnya penyusunan
kerangka penulisan karya ilmiah menjadi lebih mudah. Cukup
mengikuti aturan sistematika yang ada dan isinya kemudian
disesuaikan dengan tema penelitian yang dilakukan.
a) Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang masalah memuat penjelasan mengenai
alasan-alasan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian yang dianggap menarik, penting dan perlu
diteliti. Kedudukan masalah yang diteliti diuraikan juga
dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Keaslian
penelitian dikemukakan dengan menunjukkan secara
tepat bahwa masalah yang dihadapi belum pernah
dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan
dengan tegas perbedaan antara penelitian yang
dilakukan penulis dengan penelitian yang sudah pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu.
a. Latar Belakang
Latar belakang berfungsi menjelaskan arti
penting penelitian. Dengan membaca latar
belakang, pembaca jadi sepaham dengan
140
penulis, ada masalah yang harus dipecahkan.
Bahkan, kalau masalah tersebut tidak
dipecahkan, akan timbul masalah yang lebih
besar.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi suatu pernyataan
yang menyebutkan adanya masalah (boleh
lebih dari satu). Masalah tersebut kemudian
akan dipecahkan dalam penelitian ini. Ada
pendapat yang mengatakan rumusan masalah
harus berupa pertanyaan, tetapi ada juga yang
beranggapan rumusan masalah tidak boleh
berupa pertanyaan. Sebenarnya, esensinya
sama saja. kalau memang harus dibuat
pertanyaan, buatlah pertanyaan. Kalau harus
berupa pernyataan, buat saja rumusan
masalahnya berupa pertanyaan. Rumusan
masalah cukup ditulis singkat saja, biasanya
berisi satu kalimat saja. Kalau masalah yang
akan dipecahkan ada beberapa, bisa ditulis
dalam beberapa kalimat. Kalimat harus
ringkas, namun lengkap.
c. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah
141
mencoba mengutarakan jawaban sementara
terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis
menjadi teruji apabila semua gejala yang
timbul tidak bertentangan dengan hipotesis
tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis,
peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan atau menciptakan suatu gejala.
Kesengajaan ini disebut percobaan atau
eksperimen. Hipotesis yang telah teruji
kebenarannya disebut teori.
d. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah suatu kondisi yang
akan dicapai setelah penelitian selesai
dilakukan dan berhasil menemukan
kesimpulan. Tujuan penulisan bukan
merupakan kata kerja, karena kata kerja
merupakan sebuah proses, sedang tujuan
adalah sebuah kondisi yang akan dicapai
setelah penelitian. Tujuan penulisan bisa
disusun dalam bentuk daftar, hanya saja pada
rumusan masalah berbentuk kalimat tanya.
Maka ditujuan penulisan berbentuk kalimat
pertanyaan.
e. Metode Penulisan
Metode penulisan menjelaskan bagaimana
peneliti akan menyelesaikan penelitiannya. Apa
saja data yang dibutuhkan, berasal dari mana
142
data tersebut (apakah dikumpulkan sendiri,
diperoleh dari sumberdata, atau akan meminta
responden), bagaimana data akan dianalisis
dan apa saja kriteria-kriteria untuk mengukur
atau mengevaluasi. Kalau metode statistik
digunakan, jelaskan metode statistiknya dan
jelaskan apakah metode tersebut dapat
dikerjakan pada kondisi yang dihadapi peneliti.
f. Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian merupakan penjelasan
untuk membuktikan bahwa suatu masalah
layak untuk diteliti, dan untuk membuktikan
signifikansi masalah yang akan dipantau.
Manfaat penelitian adalah gambaran dan
harapan peneliti, tentang hasil-hasil yang
diperoleh dalam penelitian yang memberikan
kegunaan atau manfaat secara akademis dan
pragmatis. Kegunaan penelitian disebut juga
dengan manfaat penelitian. Ada 2 jenis
manfaat penelitian: Teoritis (akademik) dan
praktis (pragmatis). Secara akademis, manfaat
penelitian yang berkaitan dengan partisipasi
peneliti dalam pengembangan filsafat dan
wawasan keilmuan. Di sisi lain, secara
pragmatis, menjelaskan hasil penelitian
yangberguna sebagai pendukung kumpulan
keputusan dan kebijakan.
143
g. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang menjelaskan
tentang gambaran keseluruhan dari isi karya
tulis ilmiah yang disusun. Pada bagian isi, akan
dijelaskan mengenai konten karya tulis dan
bagian akhir berisi penjelasan tentang data
pelengkap dan data pendukung penulisan
karya tulis ilmiah.
b) Bab 2 Landasan Teori
Bab landasan teori adalah salah satu komponen
penting dalam karya tulis ilmiah yang memberikan
landasan teoritis untuk penelitian Anda. Bagian ini
menggambarkan kerangka konseptual dari topik yang
Anda teliti. Dalam landasan teori, Anda perlu
mengidentifikasi teori-teori, konsep-konsep, atau
kerangka kerja yang relevan dengan penelitian Anda.
Hal ini membantu membentuk dasar penelitian Anda
dan menghubungkan penelitian Anda dengan kerangka
ilmiah yang sudah ada.
c) Bab 3 Metodologi Penelitian
Bab III berisi berbagai hal yang berkaitan dengan
metodologi penelitian, misalnya pemilihan responden
atau sumber informasi, metode pencarian dan
pengumpulan data, metode pengukuran dan analisis
data, periode penelitian, alat dan bahan yang
digunakan, metode analisis yang digunakan, cara
pengujian, cara penyimpulan, dan berbagai keterangan
144
penting lainnya. Bab III ini seolah-olah berisi kontrak
atau perintah kepada orang lain untuk melaksanakan
penelitian ini. Untuk penelitian dengan tujuan
pengevaluasian, perlu dijelaskan mulai dari jenis
penelitian, pemilihan responden (siapa saja yang akan
dijadikan responden, berapa jumlahnya, dan jelaskan
apa alasannya), bagaimana kuesionernya (bagaimana
pengembangan kuesionernya, bagaimana cara
menjawabnya, kapan akan disebar kepada responden),
dan nantinya bagaimana mencatat dan mengolah data
untuk dianalisis. Pada penelitian berbasis perancangan,
perlu diuraikan dulu teknik pemahaman proses
bisnisnya seperti apa, siapa saja yang membuat
keputusan, informasi yang dibutuhkan apa saja,
masing-masing informasi dihasilkan dari mana dengan
cara bagaimana, hingga pada perancangan sistem
informasi. Perancangan ini akan dilanjutkan dengan
pembuatan use case, yaitu diagram yang
menggambarkan pihak-pihak yang terlibat dalam
proses sebuah sistem serta apa perannya.
145
a. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah untuk dapat
menyusun karya tulis ilmiah dengan baik dalam
tips menyusun karya tulis ilmiah yang telah
diuraikan pada bagian Pendahuluan,
mahasiswa wajib menguasai metode penelitian.
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang
digunakan untuk mendapatkan data-data yang
nantinya dapat dianalisis untuk keperluan
tertentu, dan menentukan solusi dari
permasalahan yang diteliti.
b. Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data dalam penulisan karya tulis
ilmiah yaitu untuk memeroleh informasi-
informasi, bahan-bahan, keterangan,
penjelasan, kenyataan-kenyataan dari sumber
yang sudah ditentukan dan terpercaya. Data
yang sudah dikumpulkan perlu juga diseleksi
dan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan
penulis. Sudaryono (2018:215) berpendapat
bahwa, pengumpulan data adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data
yang penulis gunakan diharapakan dengan
menggunakan desain yang bagus, bahasa yang
tepat dan sesuai dengan sumber informasi.
c. Teknik Sampling
146
i. Probability sampling adalah teknik
sampling untukmemberikan peluang
yang sama pada setiapanggota
populasi untuk dipilih menjadi
anggotasampel.
ii. Nonprobability sampling ialah teknik
sampling yang tidak memberikan
kesempatan atau peluang pada setiap
anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel.
d. Teknik Analisis
Teknik analisis merupakan data yang
berkenaan dengan statistik atau perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan
pengujian hopotesis mana yang diajukan, akan
menentukkan teknik statistik mana yang
digunakan. Jadi sejak membuat rancangang,
teknik analisis data telah ditentukan. Apabila
peneliti tidak membuat hipotesis, maka
rumusan masalah penelitian itulah yang perlu
dijawab
d) Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab IV berisi realisasi rencana penelitian yang sudah
dibuat di Bab III. Apa saja yang sudah dilaksanakan
dan apa saja yang tidak dapat dilaksanakan, diuraikan
di Bab IV. Ada perbedaan antara penelitian yang
bertujuan untuk merancang suatu objek atau penelitian
147
yang mengevaluasi objek. Keduanya akan dijelaskan
secara ringkas. Pada penelitian pengevaluasian, isi Bab
IV adalah sebagai berikut:
a. Gambaran umum objek penelitian: yaitu
penjelasan tentang kondisi objek yang diteliti.
Kalau yang diteliti tentang pengaruh variabel
keuangan di perusahaan Go Public, harus
dijelaskan seperti apa gambaran variabel-
variabel tersebut. Kalau objek penelitian adalah
tentang sistem informasi, jelaskan seluk beluk
sistem informasi tersebut, jangan menjelaskan
tentang sejarah perusahaan!
b. Penyebaran kuesioner dan pengumpulan data:
Uraikan bagaimana kuesioner disebar (apakah
dengan media daring atau tatap muka
langsung dengan responden) dan berapa yang
terkumpul, berapa yang tidak dapat dipakai,
berapa yang tersisa dan dapat diolah
c. Statistika deskriptif: menggambarkan secara
garis besar responden yang dimintai penelitian
(berapa laki-laki dan perempuan, berapa saja
kelompok usianya, bagaimana pengalamannya,
apa jabatannya, dan sebagainya). Selain itu
juga perlu diuraikan garis besar jawaban
responden, ada berapa yang menjawab tinggi,
dan berapa yang menjawab rendah misalnya.
148
d. Uji kualitas data: digunakan untuk menguji
apakah datanya reliabel dan valid. Kalau ada
data yang berada di sisi outlier (sangat
menyimpang), akan diapakan? Apakah akan
dibuang, atau dianggap sama dengan data
yang nilainya tertinggi, dihitung nilai rata-rata
ditambah satu standar deviasi.
e. Uji statistik: adalah uji utama data penelitian,
misalnya dengan uji beda, uji regresi atau
korelasi, uji Anova, uji dengan Partial Least
Squares (PLS), Structural Equation Model
(SEM).
f. Uji hipotesis: merupakan hasil analisis setelah
dilakukan uji statistik. Uji hipotesis didasarkan
pada uji statistik.
e) Bab 5 Penutup
Bab ini berisi simpulan, dan saran, yang menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-
hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil
penelitian tersebut. Penulisan simpulan ditulis dengan
cara, butir demi butir yang merupakan jawaban dari
rumusan masalah. Saran yang ditulis setelah simpulan
dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan,
kepada para pengguna hasil penelitian yang
bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang
berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.Di
149
Bab V ini masih dapat ditambahkan satu bagian lagi
yaitu ucapan terima kasih (acknowledgement) kepada
para pihak yang telah membantu berjalannya
penelitian ini, misalnya para sponsor atau pemberi
dana. Bisa juga kepada pihak-pihak yang telah
membantu sarana atau masukan penelitian.
f) Bab 6 Daftar Pustaka
Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua sumber
tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau
sumber-sumber lain dari internet) atau tercetak (misal
compact disk, video, film atau kaset) yang pernah
dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis
ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang
tercantum dalam uraian atau bagian isi skripsi harus
dicantumkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya,
sumbersumber yang tidak pernah dipergunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak dikutip,
tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka,
walaupun pernah dibaca oleh peneliti. Cara menulis
Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada bab
Teknik Penulisan.
1. Makalah
Makalah yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan karya
tulis ilmiah yang umumnya dibuat oleh kalangan akademisi di
150
lingkungan Perguruan Tinggi. Istilah lain yang juga akrab
digunakan adalah paper, meskipun sebagian pendapat
mengatakan bahwa paper memiliki karakter tersendiri dalam
penulisannya. bagi Menurut W.J.S Poerwadarminta, makalah
ialah uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu
dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.
Makalah juga diartikan sebagai karya tulis yang dipergunakan
untuk publikasi jurnal atau periodical atau lisan. (Komarudin,
2000 : 111). Makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah
seminar atau di kelas sebagai tugas perkuliahan. Dapat
disimpulkan bahwa makalah adalah naskah yang ditulis secara
sistimatis tentang suatu topik baik berupa gagasan ataupun
pembahasan berdasarkan pendekatan keilmuan tertentu yang
pada umumnya akan dipublikasikan pada forum diskusi atau
seminar. Penulisan makalah pada umumnya terdiri dari tiga
bagian, meliputi pendahuluan, isi dan penutup. Adapun
perbedaan makalah dengan paper yaitu makalah disusun terdiri
dari bab per bab, membahastopik/masalah tertentu, dan
sebagian dosen memiliki sistematika penulisan yang berbeda.
a) Ketentuan Umum
Kertas : Berukuran A4
Font/size : Times New Roman ukuran 12
Spasi : 1,5
151
b) Sistematika (Format)
a. Sampul atau Cover
Cover makalah merupakan tampilan pertama
yang akan dilihat sebelum beranjak ke isi dan
yang lainnya. Untuk itu cover makalah
merupakan informasi utama yang berkaitan
dengan penulisan, baik judul, nama penulis.
Identitas, dan hal lain yang diperlukan.Fungsi
cover (halaman sampul) agar memungkinkan
pembaca lain untuk mengidentifikasi pekerjaan
secara sekilas, tetapi juga dapat membantu
tugas Anda terlihat lebih rapi dan lebih
profesional.Secara umum cover makalah
menjadi salah satu etika yang tidak boleh
dilewatkan dalam penulisan, baik makalah
maupun karya ilmiah yang lainnya. Makalah
akan dinilai kurang etis ketika tidak memiliki
cover, meski isi makalah tersebut sangat baik.
Dalam fungsi ini cover makalah adalah untuk
kerapihan dari sebuah pekerjaan yang telah
dilakukan. Sebuah makalah yang baik dapat
dilihat dari isinya dan perlu membacanya
dengan seksama, namun cover makalah yang
baik akan mudah dilihat dan langsung dapat
dinilai. Meski terdapat istilah “jangan menilai
buku dari covernya” pernyataan itu ada
benarnya.Hanya saja kita tidak bisa
152
mengabaikan cover, untuk itu terdapat
beberapa syarat agar Cover makalah dikatakan
baik. Pertama berisi informasi penting seperti
judul, nama penulis, identitas lembaga, dan
tahun pembuatan. Kedua layout yang
digunakan biasanya 4x3x3x3 cm. Ketiga, untuk
makalah yang bersifat akademik dan tugas
perkuliahan biasanya memiliki orientasi
portrait, sangat jarang menemukan cover
makalah dari sebuah tugas berbentuk
landscape. Agar lebih jelas pada pembahasan
berikutnya akan dijabarkan fungsi dari tiap-tiap
bagian cover makalah.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar makalah adalah bagian awal
dari makalah yang berisi tentang pendahuluan
terhadap topik yang akan dibahas. Kata
pengantar ini berfungsi untuk memberikan
gambaran tentang isi, tujuan penulisan, dan
juga pentingnya topik yang dibahas.Secara
sederhana, definisi kata pengantar dapat
dimaknai sebagai salah satu bagian dalam
karya tulis, yang berisi ungkapan syukur dan
terima kasih dari penulisnya kepada orang-
orang yang berkontribusi dalam penyusunan
sebuah karya tulis.
c. Daftar Isi
153
Daftar isi adalah bagian yang memberi poin-
poin mengenai isi dari makalah. Pada bagian
ini, dituliskan secara jelas urutan isi makalah,
mulai dari bab pertama sampai terakhir, serta
apa saja isi dari setiap bab.
d. Bab 1 Pendahuluan
Pendahuluan dalam makalah adalah bagian
yang berisikan tentang gambaran umum dari
permasalahan yang akan kamu bahas dalam
makalah. Bagian pendahuluan memiliki tiga
bagian utama, yakni latar belakang masalah,
rumusan masalah, dan tujuan penelitian.
Menulis bagian pendahuluan harus disertai
dengan penjelasan yang jelas, hal ini
diupayakan agar dapat mengiring pembaca
lebih tertarik membaca kelanjutan dari
makalah yang kamu tuliskan.
e. Bab 2 Kajian Teori
Kajian teori atau landasan teori adalah
serangkaian definisi, konsep, dan juga
perspektif tentang sebuah hal yang tersusun
secara rapi. Kajian teori merupakan salah satu
hal penting di dalam sebuah penelitian. Sebab,
hal tersebut menjadi sebuah landasan atau
dasar dari sebuah penelitian.
f. Bab 3 Penutup
154
Bagian penutup makalah adalah suatu bagian
pada makalah yang letaknya ada di paling akhir
serta harus dibuat oleh para penulis makalah.
Penutup makalah ini bisa dibilang sebagai
bagian yang menjelaskan hasil yang diperoleh
selama melakukan observasi, penelitian, atau
riset lapangan. Dengan adanya, penutup
makalah, penulis atau pembaca makalah
menjadi lebih mudah dalam memahami isi
makalah secara keseluruhan, sehingga
pembaca bisa mendapatkan pengetahuan dan
wawasan baru.Maka dari itu, ketika bicara
tentang bagian penutup makalah kita tidak bisa
lepas dari yang namanya kesimpulan dan
saran. Kedua unsur tersebut satu sama lain
sangat sulit untuk dilepaskan karena keduanya
saling melengkapi. Jadi, ketika kamu ingin
menulis penutup makalah, sebaiknya pastikan
kalau kamu sudah menemukan kesimpulan
dari semua pembahasan yang ada di dalam
makalah, serta sudah mendapatkan saran yang
bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya.
Kesimpulan dan saran bisa juga dikatakan
sebagai syarat terbentuknya penutup makalah,
sehingga kehadirannya harus ada di bagian
penutup makalah. Jika kamu sudah memahami
secara keseluruhan dari isi makalah, maka
155
akan mudah membuat kesimpulan dan saran di
bagian penutup makalah.
i. Kesimpulan
Kesimpulan menjadi syarat pertama
dari penutup makalah. Kesimpulan ini
berisi tentang hasil akhir dari isi
makalah secara keseluruhan yang
dikemas dengan bahasa singkat, jelas,
dan padat. Hasil kesimpulan ini harus
sesuai dengan topik pembahasan yang
sudah diuraikan di bab-bab
sebelumnya, sehingga pembaca tidak
bingung dan menjadi mudah untuk
memahami isi makalah secara
keseluruhan.
Selain itu, ketika menulis kesimpulan
tidak boleh terlalu panjang, tetapi
isinya tetap harus menyampaikan poin-
poin penting dari pembahasan
makalah. Dengan kata lain, kesimpulan
yang ditulis terlalu panjang dapat
mengurangi nilai dari inti pokok
permasalahan yang ada di dalam
makalah.
ii. Saran
Selain kesimpulan, syarat yang harus
ada bagian penutup makalah adalah
156
saran. Lain halnya dengan kesimpulan,
saran yang ditulis oleh penulis makalah
ditujukan kepada para pembaca yang
berkaitan dengan topik yang sudah
dibahas sebelumnya. Dengan adanya
bagian ini, maka penulis dapat
memberikan solusi kepada pembaca
terkait dengan pembahasan yang ada
di dalam makalah. Pada dasarnya tidak
ada aturan khusus untuk membuat
saran, tetapi sebaiknya ditulis dengan
bahasa yang sederhana agar pembaca
mudah memahaminya.
g. Daftar Pustaka
Selain kesimpulan, syarat yang harus ada
bagian penutup makalah adalah saran. Lain
halnya dengan kesimpulan, saran yang ditulis
oleh penulis makalah ditujukan kepada para
pembaca yang berkaitan dengan topik yang
sudah dibahas sebelumnya. Dengan adanya
bagian ini, maka penulis dapat memberikan
solusi kepada pembaca terkait dengan
pembahasan yang ada di dalam makalah. Pada
dasarnya tidak ada aturan khusus untuk
membuat saran, tetapi sebaiknya ditulis
dengan bahasa yang sederhana agar pembaca
mudah memahaminya.
157
i. Contoh penulisan daftar pustaka
makalah yang pertama adalah dari
buku. Adapun struktur penulisannya
yaitu, Nama penulis. Tahun terbit.
Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka:
Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa
Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT
Gramedia.
ii. Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Struktur penulisannya:Nama penulis.
Tahun pelaporan. Judul Penelitian.
Laporan Penelitian. Kota kedudukan:
Contoh penulisan daftar pustaka:
Instansi. Sudarti. 2009. Masa Klasik
Tarumanegara di Wilayah Pandeglang
Provinsi Banten. Laporan Hasil
Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai
Arkeologi Bandung.
iii. Contoh Daftar Pustaka Dari Internet
(media daring) contoh- struktur
penulisan: Nama penulis. Tahun terbit
(diunggah). Judul tulisan. (Alamat Web
Lengkap, diakses:tanggal akses).
158
2. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat
dalam jurnal ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah.
Terbagi dua macam:
a) Artikel hasil penelitian
b) Artikel non penelitian
a) Judul
Judul merupakan jiwa, semangat, esensi, inti, dan citra
keseluruhan isi sebuah karya ilmiah. Karena itu, judul
lebih merupakan label alih-alih sebuah pernyataan
yang secara ringkas menangkap dan mewadahi
keseluruhan substansi subjek yang ditangani.
b) Baris Kepemilikan
Baris kepemilikan merupakan bagian integral suatu
artikel dan merujuk pada hak kepengarangannya
(authorship - berada di tangan penulisnya), dan hak
kepemilikannya (ownership - kepunyaan lembaga
tempat dilakukannya kegiatan yang dilaporkan). Dalam
kaitan ini harus disadari bahwa pemegang hak cipta
(copyright holder) atau hak untuk memperbanyak dan
menyebarluaskan (serta menjual) suatu artikel ilmiah
adalah berkala tempat diterbitkannya artikel
termaksud.
c) Abstrak
159
Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan artikel
dan merupakan bagian artikel kedua yang paling
banyak dibaca orang sesudah judul. Dengan demikian,
abstrak ikut menentukan nasib artikel selanjutnya,
apakah akan terus ditelaah keseluruhannya atau lalu
tidak dianggap perlu sehingga dapat ditinggalkan.
d) Kata Kunci
Kata kunci merupakan pilihan kata- kata bermakna dari
sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk mengindeks
kandungan isinya. Kata kunci sengaja disajikan untuk
membantu pembaca yang mencari artikel terkait
dengan permasalahan yang dihadapinya. Untuk itu
orang hanya perlu memasukkan kata- kata yang
muncul di benaknya karena diduganya terkait dengan
persoalannya ke dalam mesin pencari di internet.
Jika kata kunci yang ditawarkan dalam artikel dan
terpungut oleh mesin pencari kebetulan persis sama
dengan kata yang dimasukkan pencari informasi,
artikel termaksud akan terpancing dan ditampilkan.
e) Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan apa saja yang menjadi
permasalahan sehubungan. dengan penelitian
sekaligus menyajikan parameter yang digunakan. Agar
menarik, pendahuluan boleh saja menonjolkan aspek
yang kontroversial atau masalah yang belum dibahas
secara tuntas dalam artikel yang telah dipublikasikan
seseorang sebelumnya atau dalam penelitian lain
160
terdahulu. Roh pendahuluan pada dasarnya adalah
argumentasi penulis tentang suatu masalah yang harus
diselesaikan.
f) Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan wadah yang menampung
rancangan penelitian, data dan sumber data,
pengumpulan data, dan penganalisisan data termasuk
teknik, instrumen, dan prosedur pengumpulan dan
penganalisisan data. Hal yang penting dipaparkan
dalam bagian ini adalah proses kerja bukan definisi.
g) Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan disajikan secara singkat dan
jelas, dan dapat dibantu dengan tabel, gambar serta
grafik atau foto yang diberi komentar. Bagian ini
memuat hasil analisis data, bukan data mentah
ataupun analisis ragamnya, sedangkan prosesnya tidak
disajikan. Pembahasan bertujuan untuk menjawab
masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana
tujuan yang sesuai dengan permasalahan penelitian.
Bagian ini memuat penafsiran terhadap temuan-
temuan, pengintegrasian temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang mapan, diskusi dengan
temuan penelitian lain, dan penyusunan teori baru
atau modifikasi teori yang ada. Pembahasan selalu
mengacu kepada pustaka yang terkait.
h) Simpulan dan Saran
161
Simpulan dan Saran merupakan bagian akhir atau
penutup artikel ilmiah. Simpulan merupakan
pernyataan singkat dan akurat dari hasil pembahasan,
bukan hasil penelitian yang ditulis ulang namun makna
yang didapatkan dari hasil penelitian. Simpulan
merupakan pembuktian singkat akan kebenaran
hipotesis. Simpulan yang baik menjawab permasalahan
penelitian yang telah dirumuskan. Saran yang
dikemukakan seharusnya berkaitan dengan
pelaksanaan atau hasil penelitian.
i) Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap sesuai dengan acuan dan
harus sudah disebut di dalam batang tubuh artikel
ilmiah. Sistematika penulisan pustaka dapat dilihat
pada pedoman untuk penulisan pada jurnal yang
bersangkutan.
3. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan
tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan
penelitian.
162
c) Penelitian bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dengan menafsirkan fakta dan mencapai kesimpulan
berdasarkan fakta-fakta tersebut.
d) Penelitian membutuhkan argumen yang masuk akal
untuk mendukung kesimpulan.
e) Penelitian bersifat reiteratif didasarkan pada
pengetahuan sebelumnya, yang bertujuan untuk
dikembangkan, tetapi juga dapat mengembangkan
pertanyaan penelitian lebih lanjut, yang pada gilirannya
dijawab oleh penelitian lebih lanjut.
163
e) Pelaporan penelitian untuk mengkomunikasikan
temuan kepada orang lain.
Contoh Kasus
1. Pendahuluan
a) Latar Belakang: Perubahan dinamika pasar
membutuhkan peningkatan produktivitas tim dalam
perusahaan.
b) Tujuan: Menganalisis dampak pelatihan keterampilan
komunikasi terhadap produktivitas tim.
c) Rumusan Masalah: Sejauh mana pelatihan
keterampilan komunikasi dapat meningkatkan
produktivitas tim di Perusahaan XYZ?
2. Kajian Pustaka
a) Tinjauan Literatur: Studi-studi terkait efek
keterampilan komunikasi pada kerja tim dan
produktivitas.
b) Konsep Teoritis: Teori-teori komunikasi dan kerja tim
yang mendukung hipotesis penelitian.
3. Metode Penelitian
Desain Penelitian: Eksperimen kontrol acak terkendali
dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
164
a) Sampel: Karyawan di departemen ABC, dibagi menjadi
dua kelompok secara acak.
b) Pengumpulan Data: Survei, observasi, dan analisis
data kuantitatif.
4. Hasil Penelitian
a) Analisis data menunjukkan perbedaan signifikan
dalam produktivitas antara kelompok yang menerima
pelatihan dan kelompok kontrol.
5. Diskusi
a) Interpretasi hasil: Penjelasan mengenai pengaruh
positif pelatihan keterampilan komunikasi.
b) Perbandingan dengan studi sebelumnya: Kesesuaian
temuan dengan penelitian terdahulu.
c) Implikasi: Bagaimana hasil dapat diterapkan dalam
konteks perusahaan dan kontribusi terhadap literatur.
6. Kesimpulan
Merangkum temuan utama, menyoroti relevansi, dan
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
7. Daftar Pustaka
Mengutip referensi akademis dan sumber lain yang digunakan
dalam penelitian.
8. Surat persetujuan dari perusahaan, instrumen survei, dan
data tambahan lainnya.
165
Kolom Komentar
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
Aktivitas Mahasiswa
166
Rangkuman
167
sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk
peneliti selanjutnya.
Tes Formatif
168
3. Bagian karya tulis ilmiah yang berisi langkah-langkah yang
dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian adalah ...
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Pembahasan
169
a. Pendahuluan
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Hasil penelitian
e. Kesimpulan dan saran
170
c. Cara Membuat Kue Bolu Pandan
d. Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik
e. Efek Samping Obat Antibiotik
Kunci Jawaban:
1.a
2.b
3.c
4.d
5.e
6.e
7.e
8.d
9.c
10.a
171
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Rumus:
172
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid dan Nur Afni. (2023). Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta.
Penerbit Samudra Biru.
Alu, Sarmadan dan La. 2019. Bahasa Indonesia dan Karya Tulis
Ilmiah. Yogyakarta: CV Budi Utama.
173
Anshori, M. Iswati, S. 2009. Buku Ajar Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan
UNAIR
174
Dr. Preatmi Nurastuti, S.E., M.M., Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M.
& dkk. (2022). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas
Akhir. PT. Kimhsafi Alung Cipta.
Dwi, A. 2023. Cara memilih topik karya ilmiah yang tepat. Fakultas
keguruan dan ilmu Pendidikan
175
Imron Rosidi, Karya Tulis..., hlm. 26.
176
Pendidikan Sekolah Dasar, 4(1), 102.
https://doi.org/10.30870/jpsd.v4i1.2911
Nurul Eko Widiyastuti, S.Si., T., M.Kes., Dr. Henny Sanulita, M.Pd.
& dkk. (2023). Inovasi dan Pengembangan Karya Tulis
Ilmiah. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
177
Supriyatno, Nono. (2001). Penulisan Karya Ilmiah Dalam Format
Buku. Direktorat Tenaga Kependidikan. Jakarta.
178