Skizoid
Lapsus: Gangguan Skizoafektif
Tipe Mania (F25.0)
Atikah Zulqaidah
C111 12 908
Residen Pembimbing:
dr. Iwan Honest
Supervisor:
dr. Hawaidah, Sp.KJ (K)
Identitas Pasien
Nama/ Kelamin : Nn. SH, Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Sidrap/ 8- 9- 1960
Status perkahwinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Makassar
Pekerjaan/sekolah : Tidak ada/ SMA
Alamat/No. Telpon : Tanete, Ulu Ale Kecamatan
Riwayat Psikiatri
A. Keluhan Utama
SMA.
Pasien sering mengingati masa lalu dimana setelah
tamat SMA pasien pernah tinggal di Jakarta bersama
sepupunya selama kurang lebih 2 tahun kemudian
pasien diajak menikah oleh pacarnya, namun setelah
pasien pulang kampong ternyata pacarnya sudah ingin
menikahi orang lain dan undangan pernikahan sudah
tersebar.
Pernah berobat ke RSKD kira- kira 7 bulan yang lalu dan
diberi obat Trihexyphenidil, Clozapine dan Haloperidol.
Sebelum sakit, pasien merupakan seorang yang mudah
bergaul dan punya banyak teman. Hubungan pasien
dengan keluarga baik.
Sekolah
dengan
seorang guru.
Riwayat
Pernikahan- Pasien belum pernah
menikah.
Riwayat
Kehidupan Sosial - pasien sering
bersosialisasi
dengan
baik
pada
temantemannya.
Situasi Sekarang
Pasien
Persepsi
pasien
kehidupannya
tentang
diri
dan
membutuhkan pengobatan.
Status Mental
A. Deskripsi Umum :
Penampilan: Perempuan dewasa, memakai baju baju
Kesadaran: Berubah
membanjir.
B. Keadaan Afektif
Mood : Bahagia
Afek :inappropriate
Empati : Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (kognitif)
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan
kecerdasan: Sesuai dengan taraf pendidikan
Konsentrasi dan perhatian : Baik
Orientasi :
Waktu
: Baik
Tempat : Baik
Orang
: Baik
Daya ingat :
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Sedang
Jangka Segera
Pikiran Abstrak
Bakat Kreatif
:
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
Ada (Menjahit), menyanyi
dan memasak
Kemampuan menolong diri sendiri: cukup
baik
D. Gangguan Persepsi :
Halusinasi :
Ada. Halusinasi auditorik di mana pasien menyatakan
E. Pikiran
Arus pikiran:
Produktivitas
: Berlebihan, membanjir
Kontinuitas : Flight of Ideas.
Hendaya berbahasa : Tidak ada
Isi pikiran
Preokupasi
: Tidak ada.
Gangguan isi pikiran : Ada.
Waham
: baik
: baik
Penilaian realita : Terganggu
Tilikan
: Tilikan 1 (Pasien tidak sadar
dirinya sakit.)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik :
Status Internus : T = 140/ 100 mmHg
N = 90 x/menit
S = 36,6 C
P = 29 x/menit
Kontak mata: (+)
Verbal
: (+)
Motorik : Normal
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang perempuan usia 56 tahun dibawa ke UGD
Aksis I
Berdasarkan
Dari
alloanamnesis,
autoanamnesis,
dan
pemeriksaan status mental didapatkan adanya
halusinasi auditorik di mana pasien mendengar
suara- suara yang memanggil namanya. Pasien juga
mempunyai waham kebesaran yaitu meuyakini
bahwa dirinya seorang artis. Tambahan pula, pasien
juga memiliki waham bizarre yakni pasien meyakini
bahwa dirinya bisa berbicara dengan matahari di
mana onsetnya lebih dari satu bulan sehingga pasien
dapat disimpulkan menghidap Skizoafektif Tipe
Manik (F25.0) berdasarkan Pedoman Penggolongan
dan diagnosis Gangguan Jiwa, edisi III (PPDGJ III).
Aksis II
Informasi yang didapatkan belum cukup untuk
menentukan ciri gangguan keperibadian khas pada
pasien ini.
Aksis III
Tidak adanya diagnosis fisik dari pasien.
Aksis IV
Faktor stressornya tidak diketahui dengan jelas.
Aksis V
GAF (Global Assesment Functioning) Scale 50-41
(terdapat gejala berat (serius), disabilitas berat).
DAFTAR MASALAH
Organobiologik :
Tidak ditemukannya kelainan fisik yang bermakna,
namun
karena
terdapat
ketidakseimbangan
neurotransmitter
sehingga
membutuhkan
psikofarmaka.
Psikologi
:
Ditemukan adanya hendaya dalam menilai realitas
Sosiologik :
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial,
pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga
pasien membutuhkan sosioterapi.
PROGNOSIS
Prognosis : Dubia ad malam
Faktor pendukung :
Dukungan keluarga yang baik.
Faktor penghambat :
Pengobatan yang tidak teratur, pasien terkadang lupa
minum obat.
Ekonomi keluarga yang kurang bagus.
Pasien sering keluar masuk RS.
Onset penyakit dan perubahan perilaku pada usia muda.
Pasien merasa dirinya tidak sakit sehingga tidak ada
kemahuan untuk minum obat.
Diskusi
F.25 Gangguan Skizoafektif
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat
apabila gejala-gejala definitive adanya skizofrenia
dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada
saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam
beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam
satu episode penyakit yang sama, dan bilamana,
sebagao konsekuensi dari ini, episode penyakit
tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun
episode manik atau depresi.
- Tidak dapat digunakan untuk pasien yang
menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan
afektif tetapi dalam episode penyakit yang
berbeda.
RENCANA TERAPI
Psikofarmakoterapi :
Haloperidol 5mg 3 dd 1 tab.
Chlopromazin 100 mg 1 dd 1, tab.
Trihexyphenidil 2 mg 3 dd 1, 1 tab.
Depakote 250 mg 2 dd 1, tab.
Psikoterapi suportif :
Ventilasi
Memberikan
Konseling
Memberikan
Sosioterapi:
Memberikan
FOLLOW UP
Memantau keadaan dan perkembangan
Ciri Kepribadian
Skizoid
Pendahuluan
Manusia umumnya memiliki gaya berperilaku dan
Kluster C
Gangguan
Kepribadian MenghindarMengihindar
Gangguan Kepribadian Dependen- Mengikuti
Gangguan Kepribadian Obsesif-KompulsifRagu- ragu.
Definisi
Menampilkan pola penarikan sosial seumur
hidup.
Tidak
Epidemiologi
Sangat jarang ditemukan dalam dunia klinis.
Insidens gangguan ini meningkat pada
ahli
keluarga
yang
mempunyai
riwayat
skizofrenia dan gangguan kepribadian skizotipal
pada garis keturunan pertama.
Laki-laki > perempuan dengan rasio 2: 1
Etiologi
Secara teori dikatakan gangguan ini terjadi
Gambaran Klinis
Kelihatan dingin dan sering menyendiri.
Memperlihatkan perilaku yang menjauhi masyarakat.
Tidak menunjukkan keinginan untuk berpartisipasi dalam
Diagnosis
Dapat ditegakkan dengan paling sedikit 3 dari klasifikasi ICD-10 atau
PPDGJ III.
Gangguankepribadian skizoid yang memenuhi deksripsi berikut:
Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli (detachment)
Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau
IV).
Pola yang meliputi perilaku tidak peduli (detachment) dalam hubungan
sosial dan ekspresi emosi yang terbatas dalam hal antarperibadi dapat di
temui sejak dari awal dewasa dan meliputi berbagai variasi konteks,
dapat ditegakkan oleh 4 atau lebih kriteria-kriteria di bawah:
Tidak mempunyai keinginan atau kenikmatan dalam hubungan dekat
termasuk menjadi bagian dari sebuah keluarga
Sering memilih aktivitas-aktivitas yang dilakukan sendiri
Sedikit (bila ada) keinginan melakukan hubungan seksual
Sedikit (bila ada) menikmati aktivitas-aktivitas yang dilakukan
Tidak mempunyai teman dekat atau akrab selain dari keluarga terdekat
Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian maupun kecaman
Emosi dingin, afek datar atau ketidak-pedulian (detachment)
Dengan catatan gejala-gejala di atas tidak berlaku bersamaan dengan
gejala skizofrenia, gangguan mood/emosi dengan gejala psikotik,
gangguan psikotik lainnya atau gangguan perkembangan dan bukan
karena efek langsung fisiologis dari gangguan medik umum.
Diagnosis Banding
Skizofrenia: Halusinasi dan gejala thought tidak
Penatalaksanaan
Prinsip-prinsip pengobatan:
Perawatan konsisten
Hala tuju yang realistik
Respons yang sesuai mengendali risiko dan
bahaya
Terapi Farmakologi
Antidepresan;
Dosis
Terapi Non-Farmakologi:
Psikoterapi: Mengubah persepsi pikiran dan
dapat memperbaiki pola perilaku penderita.
Psikoterapi secara kelompok: Memberi alternatif
kepada pasien untuk belajar dan mengenal
sesama
ahli
kelompok
dan
merupakan
terapeutik
komuniti.
Penderita
dapat
berinteraksi dengan orang lain yang juga
berlatih keterampilan interpersonal yang baru.
Dapat menyediakan struktur dukungan dan
meningkatkan motivasi sosial penderita.
Nidoterapi: Mengubah lingkungan penderita
dalam menghasilkan progres terapeutik.
Prognosis
Kontrol
Daftar Pustaka
C. Robert Cloninger, MD & Dragan M. Svrakic, MD, PhD. Chapter 19, Personality Disorder.