Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ATIKAH ZULQAIDAH
C11112908

DIVISI GINJAL HIPERTENSI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

Identitas Pasien
Nama
: Tn S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tanggal Lahir
: 01/07/1970
Alamat
: Tombang
Pekerjaan
: Petani
No Rekam Medik : 771487
Unit Perawatan: L1AB
Tanggal Masuk : 10-09-2016

Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas
Anamnesis Terpimpin :
Dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, bersifat hilang timbul, sensasi seperti
tertusuk dan menjalar ke belakang dan ke pundak. Terkadang pasien sampai
menunduk karena nyeri karena pasien mecoba mengurangi regangan tubuh
yang memperberat nyerinya. Pasien sempat dirawat di RS ELIM Pangkep dan
didiagnosis dengan s/Hepatoma. Mual muntah tidak ada. Riwayat demam
ada, hilang timbul kadang disertai menggigil. Batuk tidak ada, sesak tidak
ada. Terdapat penurunan berat badan.
BAB kesan sering (3x sehari) dalam 2 hari terakhir, warnanya kuning tidak
ada darah dan lendir
BAK lancar, warna kuning pekat, volume kesan normal

Lanjutan Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat operasi usus buntu tahun 2011
Riwayat penyakit kuning ada diakui pasien
Riwayat DM, Hipertensi dan Penyakit jantung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga dan psikososial :


Riwayat keluarga dengan penyakit DM/Jantung/Stroke disangkal
Tidak ada keluarga yang menderita dengan keluhan yang sama
dengan pasien

Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum :
Sakit Sedang/Gizi Cukup/Komposmentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Pernapasan

: 20 x/menit

Suhu : 36,8 C

Pemeriksaan Fisis
Kepala

Normocephal, Ekspresi Biasa


Simetris
Tidak ada deformitas
Rambut hitam tidak mudah dicabut

Mata

Eksoptalmus/Enoptalmus tidak ada


Gerakan bola mata kesan normal
Edema palpebra tidak ada
Konjungtiva anemis tidak ada
Sklera ikterik tidak ada
Pupil bulat isokor ODS 2 cm

Pemeriksaan Fisis
Telinga

Tophi tidak ada


Nyeri tekan prosesus mastoideus tidak ada
Pendengaran kesan normal

Hidung :
Perdarahan tidak ada
Sekret tidak ada
Mulut :

lidah kotor tidak ada


Tonsil hiperemis tidak ada

Pemeriksaan Fisis
Leher :

Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada


Pembesaran kelenjar gondok tidak ada
DVS R + 2 cmH2O
Deviasi Trakea tidak ada
Kaku Kuduk Negatif

Thoraks :

Inspeksi : Normochest, simetris kiri kanan


Palapasi : Nyeri tekan dan massa tumor tidak ada
Perkusi : Sonor pada kedua hemithoraks
Auskultasi : Pola Pernapasan vesikuler
Ronkhi-/-, Wheezing -/-

Pemeriksaan Fisis
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palapasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan normal
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, murmur tidak ada

Abdomen :
Inspeksi : Datar, simetris, ikuti gerak napas
Auskultasi : Peristaltik kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan di kuadran kanan atas, hepar teraba 3cm di bawah arkus kosta
Perkusi : Tympani kesan normal
Alat Kelamin
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus dan Rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas: Edema ekstremitas tidak ada

Pemeriksaan Lanjutan
Parameter

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

WBC

8,91

4,00-10,00

10^3/uL

RBC

3,64

4,50-5,50

10^3/uL

HGB

10,7

13-16

g/dL

HCT

32.6

40-50

MCV

87

89-100

MCH

28,3

27,0-34,0

MCHC

32,4

31,0-36,0

PLT

302

150-450

NEUT

67,9

50,0-70,0

LYMP

21,2

20,0-40,0

MONO

2,5

2,00-8,00

EO

7,5

1,00-3,00

BASO

0,9

0,00-1,00

10^3/uL

Kimia Darah
SGOT

124

<35

U/L

SGPT

200

<45

U/L

Bilirubin Total

0,64

<1,1

Bilirubin direk

0,35

<0,30

Protein total

7.3

6,6-8,7

Albumin

2,5

3,5-5,5

Ureum

28

10-50

Kreatinin

1.1

<1,3 (LK)

Fungsi Ginjal

Penanda Hepatitis
HbsAg (ELISA)

0,01 (non
reaktif)

<0,13

Anti HCV
(ELISA)

1,02 (grey
zone)

<1,00

Tumor marker

Pemeriksaan Lanjutan
Jenis
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

Natrium

141

136-145

mmol/L

Kalium

4.3

3,5-5,1

mmol/L

Klorida

101

97-111

mmol/L

PT

12

10-14

aPtt

28.5

22-30

INR

1,15

Elektrolit

Koagulasi

USG Abdomen
Kesan :
Hepatomegaly
disertai lesi
heterogen lobus
kanan hepar suspek
abses
14-09-2016

Diagnosis & Terapi


1.Abses Hepar
Didasarkan atas adanya keluhan nyeri perut
kuadran kanan atas. Disertai demam yang hilang
timbul dan menggigil. Pada pemeriksaan fisis
ditemukan nyeri tekan hebat pada kuadran kanan
atas dan hepar teraba. Dari hasil pemeriksaan
USG abdomen tampak kesan hepatomegali
disertai lesi heterogen lobus kanan hepar suspek
abses.
Plan diagnostik : Kultur hasil aspirasi
Plan Terapi :
IUVD Aminofusin 1 botol/24 jam
Metronidazole 500 mg/8 jam/IV

2. Hipoalbuminemia
Didasarkan atas kadar albumin serum 2,5
Plan terapi:
- Diet tinggi protein
- Vip Albumin 2 cap/8 jam/oral

ABSES HEPAR

DEFINISI
Infeksi pada hati oleh bakteri, parasit, jamur
atau nekrosis steril dari sistem
gastrointestinal yang ditandai dengan adanya
proses supurasi dengan pembentukan pus
yang terdiri atas jaringan hati nekrotik, sel
inflamasi atau sel darah di dalam parenkim.

ETIOLOGI

PATOGENESIS AHP
Penyebaran hematogen atau langsung
dari sumber infeksi.
Penetrasi langsung pada trauma tusuk
akan menyebabkan inokulasi bakteri pada
parenkim hati
Trauma tumpul terjadi nekrosis hati,
perdarahan intrahepatik, dan kebocoan
saluran empedu sehingga terjaid
kerusakan kanalikuli masuknya baktri
ke hati supurasi hingga terbentuk pus

PATOGENESIS AHA
Air dan sayur yang terkontaminasi
(mengandung kista) kista ruptur di dalam
lumen intestinal tropozoit metakistik yang
melekat di epitel dan mukosa colon
ulserasi sampai ke submucosa ulser khas
bentuk termos (flask shape) yang berisi
tropozoit jaringan sehat dan mati dibawa
ke sirkulasi melalui vena porta Hepar
destruksi jaringan oleh parasit dengan
kemampuannya melisiskan jaringan pejamu
dan sel PMN terbentuk debris aseluler.

DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

a. Leukositosis berat, neutrofilia, anemia

b. Peningkatan alkali fosfatase, enzim transaminase


dan serum bilirubin, serta penurunan albumin serum
dan pemanjangan waktu protrombin (adanya
kegagalan fungsi hati)
c. Peningkatan LED

Mikrobiologi
Kultur

Hasil kultur aspirasi cairan merupakan


standar baku karena berperan dalam
penegakan diagnosis mikrobiologi abses.
Kultur darah positif hanya 50% kasus.

Radiologis

a. USG: Standar baku emas untuk


mendiagnosis abses hepar. Sensitivitas
(80-90%).

Gambaran massa hipo-ekoik dengan


batas iregular, septasi interna atau
kavitas debris.

b. CXR : 50-80% abnormal


(RLL atelectasis, R
pleural eff, elevasi
hemidiafragma dextra)

c. CT scan dengan kontras

dapat mengidentifikasi lesi


dengan ukuran lebih kecil
(hingga 0,5 cm) dengan
sensitivitas tinggi (95%).

DIAGNOSIS BANDING
1. Kista Hepar
2. Keganasan pada Hati

TATA LAKSANA
Abses Hepar
Piogenik
Standar tata laksana
untuk Abses Hepar
-Drainase
perkutaneus / aspirasi
- Antibiotik :
Berikan spektrum luas
parenteral / sesuai hasil
kultur
Penicillin DAN ampisilin
atau aminoglikosida
Cephalosporin generasi
3 DAN clindamycin atau
metronidazol

- Kombinasi obat anti


amuba dan aspirasi
abses
Metronidazol 3x500
750 mg selama 7-10 hari
Alternatif kloroquin 600
mg selama 2 hari
dilanjutkan 300 mg
selama 2-3 minggu
Amebisidal luminal
(cegah relaps)
amomycin 25-35
mg/kgBB dalam 3 dosis
Abses
selama 5-10
hariHepar

Amebik

PENCEGAHAN

AHA

- Disebarkan melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar oleh


kista.
- Perlu sanitasi yang memadai dan pemberantasan pembawa kista
- Menghindari konsumsi buah dan sayuran yang tidak dikupas dan
penggunaan air kemasan.

AHP
- Pencegahan terbaik adalah dengan mengetahui sedini
mungkin sumber-sumber infeksi yang dapat menyebabkan
AHP, diikuti dengan penanganan yang tepat

KOMPLIKASI
PYOGENIC

AMEBIC

Untreated 100% mortality

Rapid clinical improvement is


observed in less than 1 week
with antiamebic drug therapy
alone

Ruptur into peritoneal cavity :


subphrenic, perihepatic,
subhepatic abscesses or
peritonitis; metastatic ruptur
emboli (lung, brain)

similar

Left lobe abscess : cardiac


tamponade, pericarditis

Abscess in dome of liver or


complicated by bronchopleural
fistula

Depends on rapidity diagnosis &


underlying illness

Generally do well with treatment

Morbidity high (50%), mortality

Morbidity 4.5%, mortality 2.2%

PROGNOSIS

AH
P

Mortalitas AHP yang diberikan antibiotik


sesuai hasil kultur dan drainase 10-16%
Prognosis buruk bila terlambat
didiagnosis dan diterapi

AH
A

Secara keseluruhan, angka kematian


dari AHA sekitar 2-15%
AHA tanpa komplikasi yang telah
didiagnosis dini memiliki angka
kematian <1%

Anda mungkin juga menyukai