Anda di halaman 1dari 41

Pemeriksaan

Ginekologi
Atikah Zulqaidah
C11112908
dr Ajardiana Idrus, SpOG (K)
Pemeriksaan ginekologi adalah suatu prosedur
klinik yang dilakukan secara bimanual untuk
menentukan atau mengetahui kondisi organ
genitalia wanita, berkaitan dengan upaya
pengenalan atau penentuan ada tidaknya kelainan
pada bagian tersebut.
Pendahuluan
 Pasien dengan keluhan yang berhubungan
dengan kelaminnya cenderung cemas,
gelisah, takut, malu-malu  Perlu
pengertian, kesabaran
 Pemeriksaan dalam harus memperhatikan
asepsis / antisepsis yang baik
Pendahuluan

 Terdiri dari beberapa komponen:


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik:
a. Umum: Keadaan umum, payudara, abdomen
b. Ginekologik
3. Pemeriksaan Khusus/Penunjang
Pendahuluan

Gejala/keluhan ginekologi:
1. Perdarahan per vaginam

2. Gangguan haid

3. Keputihan / discharge

4. Massa / benjolan

5. Nyeri

6. Sulit mendapat anak (infertilitas)


Anamnesis
 Sangat penting untuk menegakkan diagnosis
 Berikan kesempatan untuk mengutarakan
keluhannya secara spontan terlebih dahulu
 Perhatikan privasi kerahasiaan
1. Data Identitas:
 Umur
 Paritas (GPA)
 Status pernikahan
 Pekerjaan
 Nama suami, umur, pekerjaan
Anamnesis

2. Keluhan Utama:
 Keluhan yang membawa pasien berobat (kata-
kata pasien sendiri)
 Durasi, onset, beratnya keluhan
Anamnesis

3. Riwayat Penyakit Sekarang


 HPHT: kalau bisa siklus tiga bulan terakhir
 Deskripsi lebih detail dari keluhan utama: onset,
durasi, periodesitas, beratnya gejala
 Gejala-gejala lain
 Pengobatan yang telah dilakukan, membaik atau
tidak ?
Anamnesis: perdarahan

 Hubungan dengan siklus haid: menorrhagi,


metrohagi
 Banyaknya: ganti pembalut/hari,
 Lamanya
 Post coital bleeding
 Perdarahan pada usia menopause
 Apakah pernah terjadi sebelumnya
Kanker ?
Anamnesis: keputihan

 Fisiologis
 Patologis  infeksi, benda asing, alergi, keganasan
 Deskripsi: encer, seperti nanah (puluren),
bercampur darah ?
 Warna, disertai gatal atau tidak, bau, fishy odour 
inf. Trikomonas
Anamnesis: nyeri

 Lokasi
 Waktu munculnya nyeri: berhubungan dengan siklus
haid ? Nyeri saat koitus
 Penyebaran rasa nyeri ke daerah lain
 Lamanya
 Hal-hal yang menambah/mengurangi rasa nyeri:
obat, posisi
Anamnesis

4. Riwayat Ginekologi
 Menstruasi: HPHT, usia menarkhe (>8 th), lama
haid (3 – 7 hari), siklus haid (21 – 35 hari), jumlah
(< 80 cc), nyeri
 Perdarahan di luar siklus
 Pap smear?
Anamnesis

5. Riwayat Obstetri
 Gravida
 Paritas: aterm, preterm, cara persalinan
 Abortus:spontan, elektif, mola, kehamilan ektopik
Anamnesis

6. Riwayat Penyakit Lain


 Penyakit sistemik: DM, jantung, kelainan pembekuan darah
 Riw. Alergi (sulfa, penisilin)
 Pengobatan (baik yang diresepkan dokter atau
pengobatan sendiri), riw. Operasi
 Merokok, alkohol
7. Riwayat Penyakit Keluarga
 Riw penyakit di keluarga yang penting: kelainan bawaan,
kelainan pembekuan darah (thalasemi), kanker payudara,
ovarium, DM, ggn kejiwaan
 Orang tua, saudara sekandung
Pemeriksaan Fisik
 Persiapan:
 Penjelasan sebelum memulai pemeriksaan
 Pasien BAK terlebih dahulu
 Privasi
 Pencegahan infeksi
 Alat-alat, lampu, ukuran spekulum yang sesuai,
Alat untuk pap smear
Pemeriksaan fisik umum

 Umum: keadaan fisik secara umum (baik,


sakit ringan, sedang, berat), kesadaran, berat
badan, tinggi badan, tanda vital (yang
berhubungan dgn keluhan utama)
 Secara sistematik diperiksa seluruh sistem
organ  mata, tiroid, payudara, tanda seks
sekunder, perut: bentuk, asites, massa
Pemeriksaan ginekologik
 Posisikan pasien agar nyaman
 Letakkan kaki pasien di penyangga kaki pada meje
ginekologik, bila tidak ada dapat di tepi tempat tidur
 Spekulum kalau bisa tidak dingin, pakai ukuran
yang sesuai
 Periksa luar, periksa dalam (Inspekulo, VT, RT)
 Perhatikan apakah pasien nyeri/tidak nyaman 
pemeriksaan dihentikan
Pemeriksaan ginekologik:
genitalia eksterna
 Mons pubis: rambut
(tanda seks sekunder,
lecet)
 Labia minora dan
mayora:
 Kelenjar Bartholin
 Radang
 Benjolan
Pemeriksaan ginekologik:
genitalia eksterna
 Klitoris: klitoromegali
(pembesaran klitoris)
 Uretra: nanah 
uretritis GO
 Himen
 Perineum
 Anus: hemoroid
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Sisihkan labia mayora dengan tangan kiri


 Pada pasien dengan keluhan turun
peranakan/prolaps  manuver valsava:
pasien disuruh mengedan/batuk
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Jangan dilakukan pada anak atau Nn


 Masukkan spekulum:
 Gunakan ukuran terkecil
 Beri pelumas (jeli), kalau ingin Pap Smear jgn
diberi pelumas
 Sisihkan kedua labia dengan tangan kiri
 Jangan mengenai uretra
 Masukkan spekulum ke arah belakang
 Spekulum dibuka setelah masuk seluruhnya
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Periksa kondisi serviks:


 Perbatasan endo dan
ektoserviks
 Warna
 Ulserasi
 Tumor
 Perdarahan
 Keputihan
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Pemeriksaan pap
smear
 Pemeriksaan sekret
vagina
 Observasi ke-4 dinding
vagina saat spekulum
ditarik keluar
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Pemeriksaan bimanual
 Beri jeli pada jari telunjuk dan jari tengah
 Masukkan jari dengan agak ditekan ke bagian
belakang
 Raba daerah forniks
 Raba daerah serviks: posisi, ukuran, nyeri goyang
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Palpasi uterus: tangan kiri letakkan di dinding


abdomen di atas simfisis pubis
 Ukuran, bentuk, nyeri tekan, benjolan
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Palpasi ovarium: Letakkan tangan kanan


disamping serviks, tangan kiri pada sisi yang
sama di atas perut, tentukan:
 Ukuran
 Konsisitensi
 Nyeri
 Mobilitas
 Ovarium sering tidak bisa di raba
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Kadang-kadang dilanjutkan dengan


pemeriksaan rektal
 Pada gadis, tidak dilakukan VT, tapi RT
 Jari tengah dimasukkan ke dalam rektum
Pemeriksaan ginekologik

 Setelah selesai, pasien dipersilahkan


berpakaian, baru dijelaskan hasil
pemeriksaan
 Tulis hasil pemeriksaan di rekam medik
Pemeriksaan ginekologi pada anak

Anda mungkin juga menyukai