Anda di halaman 1dari 23

Epiphysiolisis dan fraktur

pada anak beserta


remodelingnya
Yuny rohmiyati
Yennie shintawati
Pembimbing: dr.Ismail Maryanto,SpOT, FICS

pendahuluan
Epiphysiolisis
- adalah pergeseran epiphysis tulang
- sering terjadi pada anak-anak
(masa
pertumbuhan)
- Predileksi (menurut Salter):
1.
2.
3.
4.
5.

Radius distal
Ulna distal
Humerus distal
Radius proksimal
Tibia distal

6. Humerus proksimal
7. Femur distal
8. Caput femur
9. Tibia proksimal
10.Phalanx

Macam trauma epiphyseal plate :


Shearing
Avulsion
Spliting
Crushing .2,3

FRAKTUR PADA ANAK


1. Torus FRAKTUR PADA ANAK
2. Longitudinal
3. Transversal
4. Oblique
5. Spiral
6. Impacted
7. Kominutif
8. Bowing / Plastic Deformation
9. Greenstick / Buckle
10.Patologis
11.Stress

Epiphysiolisi
s

EPIDEMIOLOGI
Laki-laki lebih sering terkena kasus
epiphysiolisis karena lebih tinggi
kemungkinan terkena trauma dan
masih memungkinkan tumbuh untuk
waktu yang lebih lama (menurut
Peterson,1972)

Wanita
Laki-laki

: 11-12 tahun
: 13-14 tahun

PATOGENESIS

Tidak ada hubungan antara infeksi dan


kekurangan kalsium pada tulang dengan
kasus epiphysiolisis.
Hipotesis : tekanan berlebihan pada
struktur bisa menyebabkan lesi
(mis:trauma kronik, obesitas)
Caput dan colllum femur menerima tekanan
paling besar dalam skeleton

KLASIFIKASI

Menurut Aitken, dibagi 3 tipe:


Terpisahnya epiphyseal plate
Vertikal fraktur pada epiphyseal plate
Fraktur pada epiphyseal plate yang terus
menyambung pada metaphyse.

Menurut Bergenfald, dibagi 6 tipe:

Terpisahnya epiphyseal plate


Terpisahnya epiphyseal plate dengan lamella dari
diaphyse
Terpisahnya dengan diaphyse
Terpisahnya epiphyseal plate dan fraktur pada
epiphyse

Terpisahnya epiphyseal plate dengan fraktur


pada epiphyse dan metaphyse
Juxta epiphyseal fraktur

Menurut Poland, dibagi 4 tipe:

Pemisahan secara komplit dan sempurna


seluruh physis
Pemisahan physis sebagian berlanjut ke
metaphysis
Pemisahan sebagian physis dengan fraktur
sampai tepat pada epiphysis
Fraktur intracondyler bentuk T

Menurut Weber, dibagi:


Tipe A : prognosis baik,fraktur ekstraartikuler
terapi konservatif
- Tipe A1, garis fraktur mendatar utuh tanpa
mengenai metaphysis
- Tipe A2, garis fraktur mendatar kemudian
mengenai metaphysis
Tipe B : prognosis dubia, terapi operatif, fraktur
intraartikuler.
- Tipe B1, garis fraktur vertikal mengenai epiphysis
- Tipe B2, garis fraktur vertikal mengenai epiphysis,
physial plate dan metaphysis

Menurut Salter dan Haris dibagi 5 tipe :


I : Terlepasnya epiphyse dari metaphyse tanpa
terjadinya fraktur

II

: terbentuklah suatu segitiga pada


metaphyse
disebut Thraston Holland
Sign

III

: Fraktur intra artikuler yang dimulai dari


sendi
ke arah garis epiphyse yang
menembus ke
arah tepi.

IV

: Terjadi fraktur intraartikuler yang


menembus
permukaan epiphyse dan
metaphyse

Cedera kompresi longitudinal pada epiphyse

~ Klasifikasi Salter dan Harris

Klasifikasi Weber

Klasifikasi Poland

GAMBARAN KLINIK
Nyeri kadang-kadang pada lipat paha
Pincang
rotasi eksternal dan memendek satu sampai dua
sentimeter
pembatasan fleksi, abduksi dan rotasi medial
meningkatnya rotasi eksternal sewaktu pinggul
berfleksi

DIAGNOSA

Fraktur dekat pada ujung tulang panjang


Dislokasi
Ruptur ligamen dan jaringan sekitarnya

KOMPLIKASI
Malunion
Pertumbuhan asimetris
Pemendekan
TERAPI
Reposisi

Fraktur Pada Anak


Pola dasar fraktur pada anak meliputi :

1. Longitudinal
Garis frakturnya sesuai aksis longitudinal

2. Transversal
Garis fraktur ini tegak lurus pada aksis longitudinal

3. Oblique
Garis fraktur ini sangat bervariasi pada aksis
longitudinal, biasanya antara 30 - 45

4. Spiral
Fraktur ini tidak hanya oblique tetapi melingkari
batang tulang

5. Impaksi
merupakan fraktur kompresi dimana korteks dan
trabekula pada tiap sisi tulang hancur

6. Kominutif
Garis fraktur ini terjadi di beberapa tempat, multipel,
ukuran fragmen bervariasi

7. Bowing (Plastic Deformation)


Pengenalan akan Plastic Deformation adalah
penting untuk menghindari kerusakan pronasi atau
supinasi.

8. Greenstick
Fraktur inkomplet dengan bagian kortek dan
periosteum tetap utuh pada sebelah tekanan

9. Torus / Buckle
Karena perbedaan respon tulang metafise terhadap
tekanan yang berat, tulang melengkung, jarang
terjadi fraktur komplet sehingga fraktur relatif
lebih stabil

10.Patologik
Fraktur ini mengenai tulang yang abnormal.
Biomekanik tulang ini membuat lebih rentan
terhadap trauma, seperti tumor, infeksi, kelainan
metabolik atau penyakit herediter, pertumbuhan
tulang yang cepat secara umum ataupun secara
lokal.

11. Stress
Stress minor yang berulang pada tulang tertentu
dapat menyebabkan fraktur kortikal kecil yang
disebut fraktur tekanan.

Remodeling
KEMAMPUAN REMODELING TERGANTUNG :
UMUR ANAK
JARAK FRAKTUR DARI UJUNG TULANG
JUMLAH ANGULASI

Fisiologi remodeling:
Bentuk tulang endochondral dan periosteal
Resorbsi yang terintegrasi

Hasil Remodeling:
Baik :
deformitas aksial
deformitas mendekati fisis
PERGESERAN KE LATERAL
KURANG BAIK
deformitas ROTASIONAL

REMODELING:
Usia 2 th/>,dg sisa pertumbuhan skeletal
Fr. Mendekati ujung tulang
Deformitas pada pergerakan sendi
Tidak terbantu pada:

Fr. Displace intra artikuler


Fr. Yg menuju tulang
Fr. Displace pd aksis kanan dg
gerakan normal
Fr. Yg menyilang lempeng

HUKUM WOLFF
peregangan deformitas disebabkan
oleh fraktur melunion yang
berhubungan dengan variasi aposisi
dan resorpsi pada sisi fraktur

TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai