Anda di halaman 1dari 39

Oleh : Arni Nur R

FALSAFAH DAN PARADIGMA


KEPERAWATAN

Pendahuluan
Perawat sebagai suatu profesi merupakan
bagian dari tim kesehatan, harus ikut
bertanggung jawab dalam membantu klien
sebagai individu, keluarga, maupun sebagai
masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau
sakit, yang bertujuan untuk tercapainya
pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang
optimal, dengan metode pendekatan ilmiah
yang sistematis, guna tercapainya
pemecahan masalah keperawatan klien.

Masalah Klien
Tidak mampu untuk
meningkatkan atau memulihkan
kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan fisologisnya
Tidak mau untuk meningkatkan
motivasi dan membangkitkan
semangat sebagai terapi psikologis.
Tidak tahu berupa pemberian
pendidikan (healt education)
tentang kesehatan / keperawatan.

FALSAFAH
Keyakinan terhadap nilai-nilai
yg menjadi pedoman utk
mencapai tujuan & sebagai
pandangan hidup.
Menjadi ciri utama, suatu
komunitas, berskala besar
atau kecil.

FALSAFAH
KEPERAWATAN
Keyakinan perawat terhadap nilainilai keperawatan yang menjadi
pedoman dalam memberikan
asuhan keperawatan, baik
kepada individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat

Falsafah keperawatan
pegangan perawat
Tertanam

dalam setiap diri


perawat
Menjadi pedoman perilaku,
ditempat kerja maupun dalam
pergaulan sosial.
Menjadi Baju, dan melekat pada
diri perawat
Sebagai Roh yang mendiami
setiap pribadi perawat

Falsafah Keperawatan sebagai


landasan Perawat dalam
menjalankan profesinya

Meyakini manusia sebagai individu yang


memiliki kebutuhan bio-psiko-sosiospiritual yang unik
Keperawatan adalah bantuan bagi umat
manusia yang bertujuan meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal

Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai


melalui usaha bersama dari semua anggota
tim kesehatan dan pasien / keluarga

Lanjutan

Dalam melakukan asuhan


keperawatan, perawat menggunakan
proses keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan klien
Perawat bertanggung jawab dan
bertanggung gugat, memiliki
wewenang dalam melakukan asuhan
keperawatan secara utuh
berdasarkan standar asuhan
keperawatan

Lanjutan .

Pendidikan keperawatan harus


dilaksanakan terus menerus
untuk mewujudkan pertumbuhan
dan perkembangan staf dalam
pelayanan kesehatan

Paradigma keperawatan
Paradigma
Cara pandang yang mendasar
bagaimana kita melihat, memikirkan,
memaknai, menyikapi, serta memilih
tindakan atas fenomena yang ada.

Paradigma keperawatan
Pandangan global yang dianut oleh
kelompok ilmiah (keperawatan) atau
hubungan berbagai teori yang
membentuk suatu susunan dan
mengatur hubungan antara teori
tersebut guna mengembangkan
model konseptual dan teori-teori
keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.

KEPERAWATAN SEBAGAI
PROFESI
Siapa perawat itu
Berdasarkan Kepmenkes. R.I.
no.647/Menkes/SK/IV/2000,
Diperbarui
Kepmenkes . R.I.
no.1239/Menkes/SK/XI/2001

Perawat adalah: orang yang telah lulus


dari pendidikan perawat, baik di dalam
maupun diluar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. (sesuai jenjang
profesionalisme keperawatan)
Mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang dperoleh melalui
pendidikan keperawatan (undang
undang kesehatan no. 23, 1992)

Konsep Paradigma Keperawatan


Unsur konsep paradigma
keperawatan
Klien
/
Manusia

keperawat
an

Sehat-Sakit

Lingkungan

Keperawatan

Merupakan suatu bentuk layanan kesehatan


profesional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan
didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan.
Berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif ditujukan bagi
individu, keluarga, kelompok, masyarakat,
baik sehat maupun sakit mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.

Hakikat Keperawatan
1.
2.
3.

4.

Tidak dapat dipisahkan dari profesi


kesehatan
Mempunyai beberapa tujuan yang jelas
Fungsi utamanya membantu klien
baik sehat maupun sakit guna
mencapai derajat kesehatan yang
optimal
Intervensi keperawatan dilkukan
melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif, sesuai
wewenang, tanggung jawab, etika
profesi.

tujuan keperwatan
1.
2.
3.
4.
5.

Memberi bantuan yang paripurna


dan efektif kepada klien
Memenuhi kebutuhan dasar
manusia (KDM) klien
Mengembangkan diri menuju
kemampuan profesionalisme
Mengembangkan standar
keperawatan yang ada
Memelihara hubungan yang efektif
dengan semua tim kesehatan

Manusia
Banyak yang mendifinisikan
tentang manusia, yang jelas
pemasalan tentang manusia
memang multikomplek, dan
umumnya manusia sendiri tidak
mampu mengetahui hakikat
manusia secara utuh

Manusia dari sudut pandang


keperawatan
Sebagai makhluk unik ,
mempunyai respon yang berbeda pada setiap
individu dengan stimuli yang sama

Sebagai sistem adaptif,


dinamis, berbagai sub sistem maupun supra
sistem, mempertahankan keseimbangan

Sebagai makhluk holistik,


Meliputi, bio-psiko-sosio-spiritual-kultural

Manusia sebagai Klien


dalam layanan keperawatan
Individu
Sebagai kesatuan yang utuh dari aspek bio-psikososio-kultural-spritual kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauanmenujunkemandirian.

Keluarga
Unit utama, suatu kelompok, saling berkaitan,
sebagai pengambil keputusan, perantara yang
efektif.

Masyarakat
Interaksi antara manusia dan lingkungan yang terdiri
atas individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
yang mempunyai tujuan dan norma sebagai sistem
nilai.

manusia dengan Kebutuhan


dasarnya
1.
2.
3.
4.
5.

Kebutuhan dasar yang sama sesuai dengan


prioritas masing-masing
Kebutuhan dasar sebagian dapat ditunda
Kegagalan dalam pemenuhan dapat
menimbulkan sakit
Pemenuhannya dipengaruhi oleh stimulus
internal maupun eksternal
Selalu berusaha memenuhi kebutuhan
dengan segera

Abraham Maslow

1. Kebutuhan fisologis
2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan
3. Kebutuhan cinta dan dicintai
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan primer yang harus
dipenuhi untuk kelangsungan hidup
manusia dalam memelihara
homeostasis
Kebutuhan keselamatan dan
keamanan
Kebutuhan untuk melindungi diri
dari bahaya fisik (mekanis,
kimiawi, termal, dan bacteriologis)

Kebutuhan cinta dan memiliki


Kebutuhan dasar yang
menggambarkan emosi seseorang
sebagai keadaan saling mengerti
yang mendalam dan penerimaan
sepenuh hati
Kebutuhan harga diri
Sering merujuk pada penghormatan
diri dan pengakuan diri dan
tergantung pada kebutuhan dasar
lain yang harus dipenuhi

Kebutuhan aktualisasi diri


merupakan hasil dari kematangan
diri, seseorang mampu untuk
mengatur diri dan otonominya
sendiri serta bebas dari tekanan
luar

Karakteristik seseorang
mencapai aktualisasi
diri
1. Mampu

melihat realitas
secara lebih ifisien
mengenali kebohongan orang
lain
2. Menerima diri sendiri dan
orang lain apa adanya
3. Spontanitas, sederhana dan
wajar tidak dibuat-buat

4.
5.

6.

Terpusat pada persoalan


tertuju pada kebaikan
Memisahkan diri
kebutuhan akan
kesendirian
Otonomi kemandirian
terhadap budaya dan
lingkungan

7.

8.

9.
10.

Kesegaran dan apresiasi yang


berkelanjutan syukur terhadap
potensi yang dimiliki
Kesadaran sosial simpati, iba,
kasih sayang, ingin membantu
orang lain
Hubungan interpersonal .
Hubungan baik dengan orang lain
Kreativitas inovasi spontan, tak
terbatas

11.

12.
13.
14.

Demokratis tidak membedakan


orang lain berdasarkan ras atau
golongan
Humoris yang bermakna dan etis
humor yang tidak sinis
Mandiri pengambilan keputusan
Pengalaman puncak perasaan
menyatu dengan alam tanpa
batas (peak experience)

Sehat dan sakit


Sehat
sebagai kondisi yang normal
dan alami, sehingga segala
yang tidak normal dan
bertentangan dengan alam
dianggap sebagai kondisi
yang tidak sehat dan harus
dicegah

Sehat
Menurut U.U. Kes. R I No.
23 /1992
Keadaan sejahter tubuh, jiwa,
sosial, yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan
ekonomis

Menurut WHO
Keadaan keseimbangan yang
sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, tidak hanya bebas
dari penyakit dan kelemahan
Menurut Parson
Kemampuan optimal indvidu
untuk menjalankan peran dan
tugasnya secara efektif

Sakit
(Asmadi,2008)
Keadaan tidak normal atau tidak sehat, atau
disebut penyakit, atau keadaan diluar
batas normal
Menurut Parson
Ketidak seimbangan fungsi normal tubuh
manusia
Menurut batasan medis
Adanya dua bukti sakit yaitu tanda dan
gejala

Menurut Bauman
Adanya gejala, persepsi tentang
keadaan sakit yang dirasakan,
penurunan kemampuan aktivitas
sehari-hari
Menurut Perkins
Keadaan yang tidak menyenangkan
yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan pada aktivitas
sehari-hari

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS


KESEHATAN
LINGKUNGAN

KETURUNAN

STATUS
KESEHAN

PERILAKU

LAYANAN KES.

Lingkungan
Lingkungan

fisik,
Lingkungan alam yang terdapat
disekitar manusia ( cuaca,
musim, geografis )
Lingkungan non-fisik,
Lingkunga yang muncul akibat
adanya interaksi antar manusia
(sosial-buadaya, norma, nilai,
adat istiadat )

Segitiga agen-hospes-lingkungan yang


(Leavelll,1965)

AGENT/PENYEBAB

LINGKUNGAN

HOSPES/MANUSIA

Falsafah dan Paradigma Keperawatan

37

Hubungan lingkungan
dengan
kesehatan
Sakit karena daya tahan
hospes menurun

Sakit karena
kemampuan penyakit
meninggkat
Sakit karena
lingkungan
mendukung agen

Sehat karena
adanya
keseimbangan
antara ketiganya

Terima kasih
Assalamu
alaikum

Anda mungkin juga menyukai