Handout :
Manajemen Proyek
Disiapkan oleh :
Gambaran Umum
Penyelenggaraan Proyek
Kebijakan
Penyelenggaraan
Proyek
1.1. MASTER-PLAN
MASTER-PLAN TATA-RUANG
TATA-RUANG
2.2.MASTER-PLAN
MASTER-PLAN TRANSPORTASI
TRANSPORTASI
3.3. MASTER-PLAN
MASTER-PLAN JAR-JALAN
JAR-JALAN
4.4. RENCANA
RENCANAUMUM
UMUMJAR-JALAN
JAR-JALAN
6.6. PERENCANAAN
PERENCANAANTEKNIK
TEKNIK
7.7. PRA-PELAKSANAAN
PRA-PELAKSANAAN
8.8.
9.9.
PELAKS,
PELAKS,PEMEL,
PEMEL,PENGAWAS,
PENGAWAS,MONIT,
MONIT,DAL
DAL
PEMANFAATAN
PEMANFAATAN/ /EVALUASI
EVALUASI--REKOMEND
REKOMEND
TAHUNAN
5.5. PROGRAM-JALAN
PROGRAM-JALAN-BUDGETING
-BUDGETING(TAHUNAN)
(TAHUNAN)
BERAPA MACAM
SKALA KEBIJAKAN NSPM YANG DIPERLUKAN ?
NASIONAL/REGIONAL
PROPINSI
1. MASTER-PLAN TATA-RUANG
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
NASIONL
Plan Transpo
Master
Master-Plan
Tata Ruang
KAB/KOT
Master Plan Jalan
Master
Jalan Umum
Master-Plan
Tata
Ruang Plan
Rencana
KOM/DES
Master Plan
Sektor
Rencana Umum
Master Plan Jalan
Program & Anggaran
Umum
Program & Anggaran
Rencana
Pra -Pelaksanaan
Pra -Pelaksanaan
Teknik
Pra -Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pemanfaatan Pemanfaatan
Pra -Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pemanfaatan
PROP
EVAL,
LIT & BANG
KEBIJAKAN
Transportasi
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PERAN PUSAT
SOSIALISASI &
PEMANTAUAN
KEBIJAKAN
PEMBUATAN
KEBIJAKAN
PERENCANAAN KEBIJAKAN
EKSTERNAL & INTERNAL
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
PUSAT
Plan Transpo
Master
Master-Plan
Tata Ruang
KAB/KOT
Master Plan Jalan
Master
Jalan Umum
Master-Plan
Tata
Ruang Plan
Rencana
Master
DESA
Plan
Sektor
Rencana Umum
Master Plan Jalan
Program & Anggaran
Umum
Program & Anggaran
Rencana
Pra -Pelaksanaan
Pra -Pelaksanaan
Teknik
Pra -Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pemanfaatan Pemanfaatan
Pra -Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pemanfaatan
PROP
EVAL,
LIT & BANG
KEBIJAKAN
PEMBUATAN
KEBIJAKAN
PENYUSUNAN KEBIJKAN
LEGALISASI KEBIJAKAN
INTERNAL KONSOLIDASI
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
SOSIALISASI &
PEMANTAUAN
KEBIJAKAN
SIAPA STAKEHOLDER ?
MANAJEMEN PRASARANA JALAN DI DAERAH
DALAM RANGKA OTONOMI DAERAH
MASYARAKAT
PENGGUNA & PEMERHATI
PRASARANA JALAN
DI DAERAH
2
INSTITUSI TERKAIT
DI DAERAH
PROFESIONAL
DAERAH
PIMPRO
KONSULTAN
KONTRAKTOR
Gambaran Umum
Penyelenggaraan Proyek
Struktur
Penyelenggaraan
Proyek
Menteri
Kimpraswil
Bagan
Penyelenggaraan
Proyek
Lending
Agency
Dirjen
Prasarana
Wilayah
Pemeliharaan Jalan/
Jembatan (Har)
Pembangunan Jalan/
Jembatan (Bang/Ting)
Perencanaan dan
Pengawasan Jalan
dan Jembatan (P3JJ)
EMPLOYER
Gubernur
Direktur
Bintek
Direktur
Wilayah
Kepala Dinas
PU/Bina Marga
/ Praswil
Pinpro
Sistem
Jaringan Jln
Pinpro
P3JJ
Pinpro
Fisik Jln/Jbt
Pinbagpro
Fisik Jln/Jbt
ENGINEER
STRUKTUR ORGANISASI
EMPLOYER / ENGINEER
BISA BERUBAH TGT PADA
KEBIJAKAN DEPARTEMEN
ENGINEER'S REPRESENTATIVE
Core
Team
Provincial
Teams
Field
Supervision
Kontraktor
Teams
Konsultan
Contoh :
Proyek dng sumber dana
APBN + Loan
Pelaporan
Keterangan :
Garis komando
Garis koordinasi
Sumber dana : Dari Pinjaman Luar Negeri
Assist / Advice
Employer
Engineer
Engineer
Kontraktor
III. HUBUNGAN SEGITIGA
(Versi 2)
Tim
Supervisi
Kontraktor
Engineers
Representative
Employer
Aspek Non Tehnik
Engineer = Pinpro
Aspek Tehnik
Kontraktor
12
13
ENGINEER`S REPRESENTATIVE
(FIDIC Art.22 dan 2.3)
15
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan Proyek
Har
Ting/Bang
Proyek
Fisik
Proyek
Ren & Was
Tiap Bagian Proyek
bisa mempunyai 1
atau lebih paket
Bagian
Bagian
Bagian Bagian
Proyek
Proyek
Proyek Proyek
Paket
Civil
Paket
Works
Civil
Works
Paket
Supervisi
Paket Paket
PerencSupervisi
16
Koordinasi
Pinpro
Ren & Was
Pinpro/
Pinbagpro
KONTRAK
PEK SUPERVISI
Field
Supervision
Team
Konsultan
Supervisi
Pengendalian adm + tek
Pengendalian Terbatas
(Pengawasan Teknis :
Mutu dan Volume)
Proyek Fisik
Pemeliharaan Jalan/Jembatan
Pembangunan Jalan/Jembatan
KONTRAK
CIVIL WORKS
Kontraktor
Pelaksana
Pengendalian teknis
Konsultasi
dan Rekomendasi
Konsultasi
17
Tanggung jawab
Pinpro/Pinbagpro Fisik
sesuai ikatan kontrak
Pinpro/Pinbagpro
(Wakil Pemilik)
(Dir.Pek / Engineer)
Konsultan Supervisi
(Engineers Representative)
Kontraktor
Aspek
Administratif /
Teknis dalam
mengendalikan
kontraktor
dan
konsultan
Keuangan
Tertib Adm
Tepat Biaya
Fisik
Tepat waktu
Tepat mutu
Pengendalian mutu
Pengendalian jadual
pelaksanaan
Pengujian mutu
hasil pekerjaan
Struktur Jabatan
Dalam Organisasi
Pelaksana Konstruksi
Kontraktor sebagai
pelaksana konstruksi
tunduk pada UUJK
No. 18/1999 :
Memiliki : sertifikat, klasifikasi dan kualifikasi
perusahaan jasa konstr.
Personelnya memiliki
sertifikat keterampilan
dan sertifikat keahlian.
Contractor's
Head Office
General
Superintendant
Quantity
Surveyor
Materials
Superintendant
Site
Administration
Construction
Engineer
Equipment
Superintendant
Gang Leader
Gang Leader
General
Foreman
Gang Leader
Technicians
Surveyor
Foreman
Mechanics
Labours
Equipment Operators
S it e M a n a g e r
of R oad
S it e M a n a g e r
o f B r id g e
C o n s t r u c t io n
E n g in e e r o f
R oad
C o n s t r u c t io n
E n g in e e r o f
B r id g e
C h ie f F o r e m a n
of R oad
C h ie f F o r e m a n
o f B r id g e
F o re m a n
fo r C o n s t r u c t io n
of R oad
F o re m a n
fo r C o n s t r u c t io n
o f B r id g e
S k ille d L a b o u r e r s
S k ille d L a b o u r e r s
C o n s t r u c t io n
M anager
C ost
C o n t r o lle r
Engineering Division
C ost
E s t im a t o r
Q u a n t it y
E n g in e e r
Q u a n t it y
E s t im a t o r
A s s is t a n t
S u rv e y o r
E n g in e e r in g
D iv is io n
P la n n in g
E n g in e e r
Q u a lit y
C o n tro l
E n g in e e r
P la n n in g
T e c h n ic ia n
L a b o ra to ry
T e c h n ic ia n
R oad
S a fe ty
E n g in e e r
D r a fts m a n
Catatan :
Struktur Jabatan Pelaksana disesuaikan dng
prospek perkembangan hasil pembahasan
konvensi penetapan jabatan pelaksana.
21
S it e
E n g in e e r
C h ie f I n s p e c t o r /
Q u a n t it y
E n g in e e r
In s p e c to r
(A )
In s p e c to r
(B )
Q u a n t it y
S u rv e y o r
D r a ftm a n
B r id g e
E n g in e e r
Q u a lit y
E n g in e e r
In s p e c to r
(C )
L a b o ra to ry
T e c h n ic ia n
23
Menyiapkan
Sumber Daya dan
Rencana Kerja
24
Uang
Peralatan
Bahan
Sub Kontraktor
Cakupan Pekerjaan --> Pengadaan lapisan padat yang awet untuk lapis
aus berupa campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal
yang dicampur di pusat instalasi pencampuran, serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan
yang telah disiapkan.
Untuk melaksanakan item pekerjaan tersebut diperlukan sumber daya
sebagai berikut :
28
Construction Schedule
Manpower Schedule
Financial Schedule
Logistic Schedule
29
2. Manpower schedule
Menggambarkan schedule rencana untuk masingmasing item pekerjaan, kapan dimulainya dan kapan
berakhirnya, dalam koridor periode konstruksi.
3. Financial schedule
4. Logistic Schedule
31
Program Kerja
Gambar kerja
Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masingmasing item pekerjaan
Scheduling untuk mobilisasi personel, mobilisasi dan
operasi alat-alat berat, mobilisasi alat laboratorium,
penyediaan bahan/material, pengolahan bahan/material,
pemasangan atau penyiapan pekerjaan jadi.
Organisasi proyek
35
36
Persiapan Pelaksanaan
38
Pengendalian Biaya
Bar Graph
Networks (CPM - Critical Path Method atau
PERT - Program Evaluation and Review Technique)
S - Curve
42
44
Jika diperlukan
Percepatan Waktu Pelaksanaan
Nilai
Kontrak
Laba Kotor
di Proyek
Biaya di
Proyek
Laba Kotor
di Cabang
Laba Bersih
Perusahaan
Overhead
Cabang
Overhead
Pusat
46
47
Pengertian Umum
Manajemen
Proyek
Sasaran
SUMBER DAYA
Manusia
Uang
Peralatan
Material / Bahan
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
50
Employer
Kontraktor
Engineers Representative
Engineer + Staff
51
Pengertian
Bukan semata-mata biaya konstruksi akan tetapi
juga termasuk biaya pembebasan tanah, biaya
perencanaan teknis, biaya Review Design, biaya
supervisi dsb.
Proyek Pemerintah
APBN, APBD I, APBD II, Pinjaman Luar Negeri
Non Pemerintah
Investor (Jalan Tol)
54
Bahan baku
Harus memenuhi syarat uji mutu
Bahan olahan (Bahan baku setelah diolah)
Harus memenuhi syarat uji mutu
Bahan untuk pekerjaan jadi (Tersusun dari bahan-bahan
olahan)
Harus memenuhi syarat uji mutu
56
57
58
Pengertian
Actuating = menggerakkan orang-orang yang
tergabung dalam organisasi agar melakukan
kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan di dalam
planning
Diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk
menggerakkan, mengarahkan dan memotivasi
kelompoknya dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
Pengertian
Controlling = Setiap kegiatan yang dapat menjamin bahwa pekerjaanpekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Engineer mengontrol pekerjaan Engineers Representative dan
kontraktor atas nama Employer.
Engineers Representative mengontrol pekerjaan kontraktor atas nama
Engineer.
Secara internal masing-masing juga melakukan controlling terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh anggotanya.
61
Dokumen
Yang Mengikat
Penyelenggaraan
Proyek
62
63
Kontraktor
Kontraktor
Instruction to Bidders
Bidding Data
Invitation for Bids
Part I : General
Conditions of Contract
Conditions of Particular
Applications
Technical Specifications
Form of Bid, Appendix to
Bid and Bid security
Bill of Quantity
Kontraktor
66
Kontraktor
Upaya Mencapai
Tepat Mutu, tepat waktu, Tepat Biaya
Dalam Manajemen Proyek
Paket Pekerjaan Konstruksi
Jalan dan Jembatan
(Har/ting/Bang)
68
PHO
FHO
Construction Period
Tanda
tangan
kontrak
PCM
Pro-
gram
mobilisasi
Rekayasa Lapangan
Pengembalian Kondisi Jalan
Pekerjaan Minor
Merawat
produk PHO
(tms pemeliharaan rutin)
agar kondisi
jalan pada
waktu FHO
sama dng
pada waktu
PHO
Pemeliharaan Rutin
Pekerjaan major dll sesuai pay item
Warranty Period
69
Jika Tepat
Mutu
TIDAK MANTAP
( RUSAK RINGAN )
Pemeliharan Berkala
KRITIS
(RUSAK BERAT )
Peningkatan
Po
1
5
6
Pt
Lintasan yg ideal
Batas Kritis
Pemeliharaan
Rutin
Pemeliharaan
Rutin
Po
=
Service ability index awal (pada saat PHO)
Pt
=
Service ability index akhir (batas umur pelayanan)
Nilai Po dan Pt tergantung pada klasifikasi jalan (N, P, K) dan LHR
Lingkup dimensi
Lingkup kualitas
71
JENIS-JENIS SPESIFIKASI
Diagram prinsip
pengendalian mutu
(terhadap suatu pay item
pekerjaan)
Pemilihan Jenis-jenis
Bahan Baku sesuai dng.
Item pekerjaan
Tidak
Pengendalian
Mutu Bahan
Baku
Tahap I
Ya
Bahan
siap olah
Jika sepenuhnya
mengacu pada konsep
ROM (Result Oriented
Management), maka tahap
I, II dan III tidak perlu
dikontrol oleh pemilik,
karena pemilik hanya berorientasi pada produk jadi.
Pekerjaan jadi
(pelaksanaan pay item
sesuai kontrak)
Struktur pengendalian
Jenis Pemeriksaan
Metoda Pemeriksaan
Frekwensi
Spesifikasi Mutu
Toleransi
Lingkup Pengendalian
Lingkup Dimensi
Lingkup Kualitas
Tidak
Pengendalian
Mutu Bahan
Olahan
Tahap II
Ya
Komponen Bahan
utk pekerjaan jadi
telah siap
Tidak
Ya
Lingkup Pengendalian
Lingkup Dimensi
Lingkup Kualitas
Pengendalian
Mutu Pekerjaan
Jadi
Tahap III
Struktur pengendalian
Jenis Pemeriksaan
Metoda Pemeriksaan
Frekwensi
Spesifikasi Mutu
Toleransi
Lingkup Pengendalian
Lingkup Dimensi
Lingkup Kualitas
Struktur pengendalian
Jenis Pemeriksaan
Metoda Pemeriksaan
Frekwensi
Spesifikasi Mutu
Toleransi
73
Administrasi Teknik
Pengendalian Mutu
Item
Pekerjaan
Jenis
Pengujian
Persyaratan /
Spesifikasi
Jumlah Test /
Frekwensi Pengujian
Cara / metode
Pengujian
Waktu
Pengujian
Formulir /
Laporan Standar
Formulir/laporan standar
yng mana yang harus dipakai ?
EMPLOYER
POWER DELEGATED
TO ENGINEER
Copied to
CONSULTANT
Copied to
ENGINEER
AUTHORITY DELEGATED
TO GENERAL
SUPERINTENDANT
Copied to
AUTHORITY DELEGATED
TO ENGINEERS
REPRESENTATIVE
GENERAL
SUPERINTENDANT
Copied to
AUTHORITY DELEGATED
TO KEY PERSONNEL
Copied to
INSPECTION &
APPROVAL
MATERIAL TESTING
& ACCEPTANCE
ENGINEERS
REPRESENTATIVE
AUTHORITY DELEGATED
TO SITE STAFF
MEASUREMENT &
SURVEY
Copied to
ADMINISTRATION
77
78
f. Review Design
g. Advance Payment
h. Buku Harian dan Laporan
i. Show Cause Meeting
j. Pembayaran Prestasi Pekerjaan
k. Pekerjaan Tambah / Kurang
l. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
79
80
Tanggal
81
Description
1 - Mobilization
- Maintenance & Traffic Protection
2 Drainage
3 Earthworks & demolition
4 Subgrade Preparation
5 Shoulder
6 Subbase & Base
7 Surfacing & pavement
8 Structures
9 Miscellanous
10 Daywork
83
Description
1 - Mobilization
- Maintenance & Traffic Protection
2 Drainage
3 Earthworks & demolition
4 Subgrade Preparation
5 Shoulder
6 Subbase & Base
7 Surfacing & pavement
8 Structures
9 Miscellanous
10 Daywork
84
14+16=30
15+18=33
14
2
17
A(14)
Start
D(16)
33
C(0)
F(17)
5
33
B(15)
15
3
50
50
Finish
E(18)
15
EET
NE
LET
B. Construction
Schedule (4)
A
B
C
D
E
F
Data
Kegiatan
Durasi
Yang
(Hari)
Mendahului
14
15
0
16
18
17
Tidak ada
Tidak ada
A
A
B dan C
D dan E
Event
No.
1
2
3
4
4
5
85
Start
D(16)
17
A(14)
F(17)
33
C(0)
50
5
33
B(15)
15
50
Finish
E(18)
3
15
EET
NE
LET
Data
Kegiatan
Kegiatan Durasi
Yang
(Hari) Mendahului
B. Construction
Schedule (5)
A
B
C
D
E
14
15
0
16
18
Tidak ada
Tidak ada
A
A
B dan C
17
D dan E
33+17=50 33+17=50
50
50
86
Lintasan kritis
3 bulan
88
3 bulan
Original Schedule =
Schedule yang disepakati
sbg produk review design
90
91
Maksud :
Menyamakan pengertian terhadap seluruh isi dokumen
kontrak
Membuat kesepakatan terhadap hal-hal yang belum
terdapat di dalam dokumen kontrak dan mencarikan jalan
keluarnya
Substansi pokok
Aplikasi pasal-pasal penting / krusial dalam dokumen
kontrak
Prosedur administrasi penyelenggaraan pekerjaan
Tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan
92
Sebagai Chairman;
Menjelaskan Susunan Organisasi Pinbagpro;
Membahas struktur organisasi pelaksanaan konstruksi
yang diusulkan oleh kontraktor maupun yang
disarankan oleh konsultan supervisi;
Membahas tugas kontraktor tentang :
o Survei dan membuat gambar kerja;
o Rencana pengadaan personel, peralatan dan bahan;
o Penyiapan Construction Schedule Financial
Progress Schedule S Curve;
o Rencana penyelesaian Vector Diagram setelah
Review Design;
96
98
Menekankan adanya keharusan membuat inventarisasi thd barangbarang milik Pemerintah yang digunakan oleh stake holder proyek;
Membahas Mata pembayaran yang spesifik, a.l. :
o Beton
o Pemeliharaan Rutin
o Agregat untuk bahu jalan
o Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan rutin.
o Pelaksanaan pekerjaan pada masa pemeliharaan (warranty
period)
o Penyiapan badan jalan dibayar setelah pekerjaan pondasi
diterima.
Peran Kontraktor-i
Peran Kontraktor-ii
Perlu
107
108
Program mobilisasi
Pembayaran
Survey Lapangan
114
117
Earthworks
Drainage
Shoulders
Subgrade
Subbase Course
Base course
Surfacing
Bridges (span < 20 m)
Remedial works
dll tergantung bill of
quantity ~ pay item
118
F. Review Design
Permasalahan
G. Advance Payment
120
Bagi Employer
Bagi Perencana
Bagi Pengawas
122
123
Laporan Mingguan
Monthly Certificate
Ringkasan kemajuan pekerjaan, bulanan, 3 bulanan
Realisasi Financial Progress Schedule - S Curve, bulanan
Sketsa Kemajuan Pelaksanaan Fisik, bulanan
127
Laporan Akhir
Perkembangan
batasan
keterlambatan
dalam SCM
Tingkat Keterlambatan
Tingkat SCM
10% - 15%
> 15% - 25%
> 25%
Tingkat Proyek
Tingkat Propinsi
Tingkat Eselon I
Rencana
Fisik
0 - 70%
0 - 10%
>10% - 25%
> 25%
II
0 -10%
>10% - 15%
> 15%
III
100%
Tingkat
Proyek
Tingkat
Propinsi
Tingkat
Eselon I
Tingkat Penyelenggaran
Show Cause Meeting
Kriteria Keterlambatan
Wajar
Terlambat
Kritis
Keterangan
130
Kriteria Penilaian Terhadap Keterlambatan Proyek SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 175/2002 Pasal 120
Tingkat Keterlambatan
Pengendalian Untuk
Tindakan Perbaikan Oleh :
10%
> 10% - 20%
> 20%
Pelaksana Kegiatan
Kepala Unit / Satuan Kerja
Sekda melalui Asisten ybs.
131
3 bulan
132
133
Sistem Pembayaran :
Termijn
137
138
Penyebab :
Pekerjaan tambah
Perubahan design
Bencana alam (pernyataan Gubernur)
Pekerjaan terlambat karena penyebabnya ada
di Pihak Pinpro/Pinbagpro.
Force majeur (huru-hara, perang dlsb.)
139
140
N. Eskalasi / De-eskalasi
E = Q x Upo x (K-1)
Rumus : K = O + l x (Ln/Lo) + m x (Mn/Mo) + f x (Fn/Fo) +
e x (En/Eo) + t x (Tn/To) +
- E = Nilai Eskalasi Harga atau De-eskalasi Harga
- Q = Kuantitas pekerjaan pada item pekerjaan yang mendapatkan eskalasi
- UPo = Harga Satuan Kontrak Asal
- K = Faktor Eskalasi Harga
- O = Koefisien yang tidak disesuaikan (10%, 15%, 20%).
- l, m, f, e, t = komponen cost factor untuk labour, material, fuel, equipment
dan transport untuk masing-masing pay item, ditentukan oleh Employer.
- Lo, Mo, Fo, Eo, To = Zero Index, diambil dari data BPS 30 hari sbl bid opening.
- Ln, Mn, Fn, En, Tn = Angka Index yang berlaku pada suatu bulan dari Construct.
Period, diambil dari data resmi BPS.
141
N. Eskalasi / De-eskalasi
Jika kontrak mengandung klausul eskalasi / deeskalasi, perlu perhatian atas hal-hal berikut :
N. Eskalasi / De-eskalasi
143
N. Eskalasi / De-eskalasi
147
148
Rujukan :
Dokumen
kontrak
Keselamatan Kerja
dan Kesehatan
Kerja dalam
pelaksanaan proyek
Interaksi tenaga
kerja dalam
kegiatan proyek
Peralatan
keselamatan dan
kesehatan kerja
Pelaksanaan
proyek (mutu,
waktu, biaya)
Aspek hak tenaga
kerja dipenuhi
Perlu
perwujudan
perlindungan
tenaga kerja
Keselamatan
kerja
Kesehatan
kerja
Tidak
Pelaksanaan
pekerjaan
lancar ?
Untuk menghindarkan
kemungkinan terjadinya:
- Kecelakaan Kerja
- Penyakit akibat kerja
Ya
Prospek
pencapaian
sasaran proyek
potensial dapat
dipenuhi (mutu,
waktu, biaya)
149
150
151
RE
RE
Kontraktor
Kontraktor
Kontraktor
152
INSTRUCTION IN WRITING
(FIDIC Art. 2.5)
1.
2.
Instruksi
Lisan
Engineer
Dalam 7 hari
(Art 2.5)
Instruksi
Tertulis
Secara
Periodik
Engineer
Dicantumkan pada
Kontrak ICB :
buku harian GS
Bahasa Indonesia
Apabila
diperlukan
CCO
Engineer +
Employer
Adendum
Engineer
Bahasa Inggris
153
PENGAMBILAN CONTOH
156
No.
Persyaratan
Jumlah
Keterangan
contoh / test
1.
Contoh tanah
2.
3 test
Setiap 1.000 m3
3.
Analisa saringan
3 test
Setiap 1.000 m3
4.
Klasifikasi tanah
Bukan A-7-6 / CH
3 test
Setiap 1.000 m3
5.
CBR
3 test
Setiap 1.000 m3
6.
Nilai aktive
1,25
3 test
Setiap 1.000 m3
7.
3 test
Setiap 1.000 m3
8.
9.
@ 50 kg
2 karung
Disimpan pengawas
- Kedalaman > 30 cm
95 %
- Kedalaman 30 cm
100%
3 % - Wopt 1 %
No.
Uraian / jenis
pengujian
Persyaratan
Jumlah
Keterangan
contoh/test
1.
Contoh tanah
2.
1 test
Setiap 200 m3
3.
Analisa saringan
1 test
Setiap 200 m3
4.
Indeks plastisitas
1 test
Setiap 200 m3
5.
CBR
10
1 test
Setiap 200 m3
6.
Kepadatan proctor
standar
Kepadatan sand cone :
1 test
Setiap 200 m3
7.
@ 50 kg
2 karung
Disimpan pengawas
- Kedalaman > 30 cm
> 95 %
- Kedalaman < 30 cm
100 %
Jumlah
No
1.
Persyaratan
contoh/test
Keterangan
40 %
3 test
Per sumber.
5 test
Setiap 1.000 m3
2.
3.
Indeks plastisitas
10
5 test
Setiap 1.000 m3
4.
Batas cair
35
5 test
Setiap 1.000 m3
5.
5 %
3 test
Per sumber.
6.
CBR
50 (min)
1 test
Setiap 1.000 m3
7.
10 (min)
5 test
Setiap 1.000 m3
1 test
Setiap 1.000 m3
8.
9.
Lihat syarat
10.
Kepadatan proctor
modified.
Kepadatan sand cone
100 %
11.
3 % - Wopt 1 %
161
Jumlah
No.
Persyaratan
1.
40 %
2.
3.
Indeks plastisitas
4.
Batas cair
5.
6.
7.
contoh /
test
3 test
Keterangan
Per sumber.
5 test
Setiap 1.000 m3
10
5 test
Setiap 1.000 m3
35
5 test
Setiap 1.000 m3
5 %
3 test
Per sumber.
CBR
60 (min)
1 test
Setiap 1.000 m3
10 (min)
8.
5 test
Setiap 1.000 m3
9.
1 test
Setiap 1.000 m3
10.
100 %
11.
3 % - Wopt 1 %
Lihat syarat
162
Jumlah
No.
1.
2.
Keausan
dengan
Angeles
Atterberg limit test
3.
Indeks plastisitas
4.
Batas cair
5.
6.
7.
8.
9.
Los
Persyaratan
40 %
Keterangan
contoh /
test
3 test
Per sumber.
5 test
Setiap 1.000 m3
5 test
Setiap 1.000 m3
25
5 test
Setiap 1.000 m3
5 %
3 test
Per sumber.
CBR
80 (min)
1 test
Setiap 1.000 m3
14 (min)
5 test
Setiap 1.000 m3
1 test
Setiap 1.000 m3
10.
Kepadatan
proctor
modified.
Kepadatan sand cone
11.
Lihat syarat
100 %
3 % - Wopt 1 %
163