Anda di halaman 1dari 50

Case Presentation

DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI KOMPREHENSIF


DALAM LAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA
TERHADAP TINGGINYA KEJADIAN HIPERTENSI DI
PUSKESMAS GENUK SEMARANG

Annanur Harta Ningsih


30101206847

MASALAH
Pada zaman sekarang telah terjadi perubahan pola
kesakitan yaitu berupa penurunan prevalensi penyakit
menular dan peningkatan prevalensi penyakit tidak
menular (PTM) yang dikenal dengan istilah transisi
epidemiologi penyakit. Salah satu PTM yang menjadi
masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah
hipertensi yang disebut sebagai the silent killer (profil
kesehatan kota semarang, 2015).

BESAR MASALAH

Hipertensi merupakan penyakit yang serius dan harus dapat di


kontrol. Beberapa penelitian melaporkan bahwa penyakit
hipertensi yang tidak terkontrol merupakan faktor resiko 7 kali
lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive
heart failure dan 3 kali lebih bear terkena serangan jantung
(Rahajeng dan Tuminah, 2009).

KRONOLOGI
Hipertensi merupakan penyakit yang seringkali tidak
menimbulkan gejala. Data di puskesmas Genuk pada bulan
Januari tersapat 26 kasus, Februari terdapat 14 kasus, Maret
terdapat 14 kasus, April terdapat 11 kasus, Mei terdapat 5 kasus,
Juni terdapat 7 kasus, Juli terdapat 3 kasus. Kasus hipertensi
hingga tanggal 30 2016 penderita hipertensi menduduki
peringkat pertama pada penyakit tidak menular yaitu angka
kejadian kasus baru mencapai 80 penderita. Berdasarkan data
Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015 hipertensi
merupakan kasus tertinggi dengan jumlah 29.335 kasus dan
banyak terjadi pada penderita golongan usia 45-65 tahun dan
usia lebih dari 65 tahun. Hal ini dikarenakan pada umur
tersebut, tidak seimbang antara aktivitas dengan pola hidup
yang sehat (profil kesehatan kota semarang, 2015).

KRONOLOGI

WHO memprediksikan angka kejadian hipertensi akan


terus meningkat sampai tahun 2025 sekitar 29% dan
orang diseluruh dunia akan menderita hipertensi
(Harianto dan Pratomo, 2013). Data Riskedes tahun 2013
menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat
penyakit tidak menular meningkat tiap 10 tahun dari
tahun 1990 sampai 2015 sebesar 57%.Pada tahun 2020,
Organisasi kesehatan dunia atau WHO, PTM menjadi
penyebab 73% kematian dan 60% seluruh kesakitan di
dunia (Harianto dan Pratomo, 2013).

PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk mengetahui faktor faktor
yang berpengaruh terhadap kejadian
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Genuk
kota
Semarang
berdasarkan
pendekatan diagnostik holistik dan terapi
komprehensif dalam layanan kedokteran
keluarga.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana diagnosis holistik dan
terapi komperehensif dalam layanan
kedokteran keluarga terhadap pasien
hipertensi di Puskesmas Genuk
Semarang?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan
Umum

Untuk memperoleh informasi


mengenai diagnosis holistik dan
terapi komprehensif terhadap
penyakit hipertensi di Puskesmas
Genuk Semarang

Tujuan
Khusus

Untuk memperoleh informasi


mengenai faktor-faktor penyebab
terhadap hipertensi
Untuk memperoleh solusi
terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap hipertensi
Untukmemperoleh informasi
masalah pasien berdasar aspek
pada anamnesis dan diagnostik
holistik terhadap bapak x dengan
hipertensi

MANFAAT PENELITIAN

Bagi
Keilmuan

Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang


ada di lapangan
Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai dari
menemukan masalah sampai pemecahannya

Masyarakat memperoleh pengetahuan mengenai hipertensi


dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Bagi
Masyarak Membangun kesadaran masyarakat tentang pencegahan
penyakit hipertensi

at

BAB III
ANALISIS SITUASI

IDENTITAS PASIEN

Nama Lengkap

: Tn. S

Tempat, Tanggal Lahir

: Semarang, 18 Agustus 1965

Jenis Kelamin

Alamat

Desa/ Kelurahan

: Genuksari

Kabupaten / Kota

: Semarang

Agama

Status Perkawinan

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

: Pekerja Meubel

Kewarganegaraan

: WNI

Cara Pembiayaan

: BPJS

No. Rekam medik

:11901506281

: Laki - laki
: Banjardowo, RT 5/ RW 4

: Islam
: Kawin
: SMP

ANAMNESIS HOLISTIK

ASPEK 1
PERSONAL
ASPEK 1

Personal

Keluhan Utama

Nyeri tengkuk

Harapan

Kekhawatiran

Sembuh secepatnya sehingga bisa


berktivitas
dengan baik

Tidak sembuh dan penyakit pasien


memburuk

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Sosial Ekonomi

Data Rumah
Kepemilikan rumah : rumah sendiri
Keadaan luas rumah yang dihuni 6 x 8 m2, yang dihuni oleh
6 orang, dimana tingkat kepadatannya mencapai 8 m2/orang.
Dinding dari tembok, lantai ubin, atap genteng dan seng.
Ventilasi dan pencahayaan cukup. Sumber air minum, mandi
dan cuci menggunakan air PDAM. Air untuk minum
dimasak terlebih dahulu. Untuk memasak keluarga pasien
menggunakan gas LPG.
Halaman rumah digunakan untuk tempat menjemur
pakaian. Keadaan lingkungan: rumah saling berdampingan
dengan rumah tetangga lainnya.
Biaya pengobatan pasien ditanggung BPJS.

ASPEK III
FAKTOR RISIKO INTERNAL

Faktor resiko internal


Usia 51 tahun
Stress (pekerjaan dan perbaikan rumah)
Tidak pernah minum obat
Pola makan tidak sehat (suka makan
gorengan, makanan yang mengandung santan,
makanan asin) Status gizi pasien pre obesitas

ASPEK IV
FAKTOR RISIKO EKSTERNAL
Faktor resiko eksternal
Kurangnya penyuluhan tentang penyakit
hipertensi
Stress ( pekerjaan dan perbaikan rumah)
Kurangnya kepedulian keluarga terhadap pasien
(perhatian terhadap gaya hidup)

GENOGRAM

ASPEK 5
DERAJAT FUNGSIONAL

Mampu melakukan pekerjaan ringan


sehari-hari di dalam dan luar rumah
dengan mandiri (skor 1)

PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum : Baik
Kesadaran : Compos
mentis
Tanda vital :
- Tekanan darah :
210/100 mmHg
- Nadi : 91 x/ menit
- Laju nafas : 20 x/
menit
- Suhu : 36,8 C (axilla)

Data Antropometri

Berat

Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Indeks Massa Tubuh
: 27,48 kg/m2 (Preobes)

Status Internus
Kepala : Mesocephale
Mata : Konjungtiva
anemis(-/-), sklera
ikterik(-/-)
Hidung : Bentuk
normal, sekret (-/-),
nafas cuping hidung
(-/-)
Telinga : Bentuk
normal, discharge (-/-)

Mulut : Bentuk normal,


bibir kering (-), sianosis
(-), Mucosa buccal
pucat (-), lidah kotor (-)
Tenggorok : Tonsil
T1/T1, detritus (-),
hiperemis (-), faring
hiperemis (-)
Leher : Simetris,
pembesaran kelenjar
limfe (-)

Ekstremitas : Superior
Akral dingin
-/ Akral sianosis
-/ Oedem
-/ Capillary refill
< 2
Kulit : Turgor kembali < 2 detik

Inferior
-/-/-/< 2

DIAGNOSIS HOLISTIK
Keluhan Utama
: Terkadang
perut terasa
kram dan nyeri,
kepala pening.
Harapan :
Keluhan
menghilang,
janin yang
dikandungnya
sehat
Kekhawatiran :
Terjadi hal-hal
yang tidak
diinginkan
pada janin

Diagnosa
Klinis :
Wanita 33
tahun
G2P1A0, usia
kehamilan 32
minggu, janin
tunggal hidup
intrauterine,
letak kepala,
puka, U,
belum inpartu
dengan PE
Diagnosis
Banding : -

Faktor Risiko
Internal
Tekanan darah
tinggi
Kurangnya
pengetahuan
akan konsumsi
makanan gizi
seimbang
Kurangnya
pengetahuan
tentang ibu hamil
risiko tinggi
Kurangnya
pengetahuan
tentang
hipertensi pada
ibu hamil
Kegemaran

Faktor Risiko
Eksternal
Kurangnya
penyuluhan
mengenai
preeklampsi
dan
kegawatan
dalam
kehamilan

Derajat
Fungsional
Skala
2 :Pasien
mengalami
sedikit
kesulitan

Aspek IV

Aspek V

PLAN OF ACTION

INTERVENSI

Promotif

Preventif

Kuratif

Rehabilitat
if

Promotif

Family
Focus

Patient
Center
ed
Memberikan penyuluhan/edukasi kepada pasien dan keluarganya
tentang penyakit hipertensi, penyebab, akibat, cara pencegahan
dan pengobatan

Memberikan penyuluhan/edukasi kepada keluarganya


tentang penyakit hipertensi, penyebab, akibat, cara
pencegahan dan pengobatan (membantu ,mengontrol
pengobatan)
Communit
y
Oriented
memberikan masukan kepada kader untuk
meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang
bahaya hipertensi dan tidak fokus meberikan
edukasi/penyuluhan tentang penyakit menular saja
kepada masyarakanya.

PREVENTIF

Patient Centered
Konsumsi rendah garam , rendah lemak, perbanyak makan sayur
dan buah-buahan
Meminimalisir stress dengan istirahat cukup dan mengikuti
kegiatan keagamaan
Olahraga ringan yang teratur (frekuensi minimal 3x seminggu,
durasi minimal 30 menit)
Rajin kontrol dan konsumsi obat teratur

Family Focus
Konsumsi rendah garam , rendah lemak, perbanyak makan
sayur dan buah-buahan
Memotivasi pasien untuk berobat dan mendukung pasien dalam
menangani penyakitnya termasuk dalam menyediakan menu
makanan yang sesuai dengan pasien, mengingatkan untuk
minum obat dan kontrol ke puskesmas
Membantu pasien dalam mengelola stress.

Community Oriented
Menyampaikan kepada kader agar selalu memberikan
informasi tentang hal hal yang dapat menyebabkan
hipertensi dan apa saja yang dapat dilakukan untuk
mencegah hipertensi kepada masyarakat

KURATIF

Pasien Centered
Amlodipin 10 mg s.1.d.d tab I
Asam mefenamat 500 mg s.3.d.d tab I
Mengurangi asupan garam, minum air putih yang cukup
Olahraga teratur, istrahat yang cukup
Hindari stress

Family Focus
Keluarga diharapkan dapat mengingatkan dan
mengawasi pasien untuk meminum obat dan kontrol
teratur
Memisahkan menu makanan pasien dengan anggota
keluarga yang lain jika makanan yang dikonsumsi
oleh anggota keluarga yang lain dapat menambah
keluhan pasien

Community Oriented
Kader diharapkan dapat memberikan edukasi
mengenai pilihan makanan yang dapat dikonsumsi
untuk pasien hipertensi
Memberikan informasi tentang pentingnya
mengkonsumsi obat dan bahaya tidak
mengkonsumsi obat tidak teratur

REHABILITATIF

Patient Centered
Kontrol rutin
Monitoring: tekanan darah, kerusakan target organ, dan
kepatuhan minum obat
Olahraga teratur
Menjaga menu makanan sehat

Family Focused
Anggota keluarga dapat mengajak pasien untuk
berolahraga bersama
Menjaga menu makanan sehat

Community Oriented
Anggota keluarga dapat mengajak pasien untuk
berolahraga bersama
Menjaga menu makanan sehat

BAB IV
PEMBAHASAN

GAMBARAN PROSES DAN


MASALAH PADA KELIMA
ASPEK

ASPEK 1

Personal
Keluhan
: nyeri tengkuk
Kekhawatiran
: tidak sembuh dan penyakit makin parah
Harapan
: sembuh secepatnya sehingga bisa bekerja
Nyeri tengkuk yang pasien keluhkan merupakan salah satu gejala dari
penyakit hipertensi
Kekhawatiran pasien menyebabkan pasien menjadi stress sehingga bisa
memperparah penyakit hipertensinya
Harapan yang pasien sampaikan bisa digunakan untuk memotivasi pasien
agar mau menerima saran/nasihat/pengobatan dari dokter.

ASPEK II
Diagnosis kerja (klinis) : Hipertensi Grade II
Penyebab hipertensi adalah multifaktorial sehingga harus digali
faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada pasien ini agar
penangananya bisa komprehensif

ASPEK III
Faktor Risiko Internal
Jarang makan buah-buahan
Usia 51 tahun
Stress (pekerjaan dan perbaikan rumah)
Jarang olahraga karena tidak sempat
Riwayat hipertensi sebelumnya yang tidak rutin kontrol (ke pelayanan
kesehatan hanya jika sakit parah)
Tidak rutin minum obat
Status gizi pasien pre obesitas

Faktor internal pasien terdiri dari faktor yang tidak bisa dimodifikasi dan bisa
dimodifikasi.

ASPEK IV

Faktor Risiko Eksternal


Stress (rumah dan pekerjaan)
Sikap keluarga yang cenderung tidak perhatian dengan
penyakit pasien
Kurangnya Dalam Usaha Pencegahan Hipertensi Oleh kader

ASPEK V
Derajat Fungsional
Mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di
dalam dan luar rumah dengan mandiri (skor 1)
Derajat fungsional pasien mengalami penurunan
dimana pasien mulai mengurangi aktivitas yang biasa
dilakukan saat sebelum sakit karena pasien merasa
cepat lelah.

KESIMPULAN
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
dikenal sebagai silent killer, karena sering tidak menimbulkan
gejala. Penyebab hipertensi adalah multifaktorial sehingga
diperlukan penegakan diagnosis secara holistik dan penanganan
komprehensif.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kejadian
preeklampsi pada kasus ini berdasarkan pendekatan diagnosis
holistik berasal dari faktor internal dan eksternal
Penatalaksanaan preeklampsi melalui terapi komprehensif dapat
dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

SARAN
Untuk Pasien
Konsumsi sayur dan buahbuahan
Olahraga ringan dan teratur
Berperilaku hidup bersih dan
sehat
Minum obat teratur
Kontrol rutin

Untuk Puskesmas
Meningkatkan kerjasama lintas
sektor sebagai upaya pemberdayaan
masyarakat dalam usaha pencegahan
hipertensi

DOKUMENTASI

PAMFLET

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai