Anda di halaman 1dari 6

Perbandingan Efisiensi Biaya Perencanaan Hollow

Core Slab (HCS) dengan Pelat Lantai Beton


Konvensional (studi kasus pada Asrama Mahasiswa
UNS, Kentingan
Solo)
PERHITUNGAN
BIAYA
PERHITUNGAN BIAYA
PERENCANAAN
PERENCANAAN PELAT
HOLLOW CORE SLAB
LANTAI BETON
(HCS)
KONVENSIONAL

Perhitungan Volume
Pembesian Pelat Lantai
Beton Konvensional
Perhitungan Bekisting
Pelat Lantai Beton
Konvensional
Perhitungan Biaya
Perencanaan Pelat
Lantai Beton
Konvensional

PERHITUNGAN
BIAYA
PERENCANAAN
HOLLOW CORE
SLAB (HCS)

Perbandingan Efisiensi Biaya Perencanaan Hollow


Core Slab (HCS) dengan Pelat Lantai Beton
Konvensional (studi kasus pada Asrama Mahasiswa
UNS, Kentingan Solo)
Metode

Pelat Lantai
Beton
Konvensional

Material

Upah

Total

Harga
Satuan

Rp

Rp

Rp

Rp

5.052.911..3 1.427.120.7 6.480.032.06


41
20
1

417.232

Hollow Core
Slab (HCS)

4.715.291.2
62

280.259.27
5

4.995.550.53
7

321.650

Efisiensi (%)

7%

80%

23%

23%

Perbandingan Kualitatif Hollow Core Slab (HCS)


dengan Pelat Lantai Beton Konvensional (studi kasus
pada Asrama Mahasiswa UNS, Kentingan Solo)
Item

Pelat Lantai Beton

Desain

Konvensional
Sederhana

Bentuk &
Ukurannya

Efisiensi untuk bentuk yang tidak teratur dan


bentang bentang yang tidak mengulang.

Penggunaan
besi beton
Kecepatan

Lebih Boros

Waktu
Pelaksanaan
Pemasangan
Koordinasi
Pelaksanaan

Kecepatan konstruksi lebih lambat karena


tahapan pelaksanaan yang panjang yaitu :
bekisting, penulangan, pengecoran, bongkar
bekisting, pemeliharaan beton, serta
pelaksanaannya saling menunggu.
Lebih lama, karena memakan waktu 28 hari
untuk mencapai tingkat kering
Harus pada saat yang bersamaan dengan pemasangan
tulangan balok dan kolom agar terikat satu sama lain
Kompleks

Pracetak Pratekan/Hollow Core Slab (HCS)


Membutuhkan wawasan yang luas terutama
ada kaitannya dengan sistem fabrikasi,
transportasi serta pelaksanaan atau
pemasangan komponen, sistem sambungan
dsb.
Efisiensi untuk bentuk yang teratur/relative
besar dengan jumlah bentuk bentuk yang
berulang
Lebih hemat dari pelat lantai beton
konvensional
Kecepatan konstruksi lebih cepat karena
tahapan pelaksanaan yang sederhana dan
pelaksanaannya dapat dioverlap.
Lebih cepat, karena dapat dilaksanakan
secara paralel sehingga hemat waktu dan
proses pengerjaan hanya 7 hari untuk satu
lantai
Dirakit di pabrik dan dapat dibuat terlebih dahulu
sebelum pemasangan
Lebih sederhana, karena semua pengecoran
elemen struktur pracetak telah dilakukan
dipabrik

Perbandingan Kualitatif Hollow Core Slab (HCS)


dengan Pelat Lantai Beton Konvensional (studi kasus
pada Asrama Mahasiswa UNS, Kentingan Solo)
Item
Pengawasan/Kontrol Kerja
Kondisi Lahan

Kondisi Cuaca
Ketepatan/Akurasi Ukuran
Kualitas

Kebisingan

Umur Bangunan
Material
Finishing

Pelat Lantai Beton


Konvensional
Bersifat kompleks, serta
dilakukan dengan cara terus
menerus
Butuh area yang relative luas
karena butuh adanya
penimbunan material dan ruang
gerak
Banyak dipengaruhi oleh
keadaan cuaca
Sangat tergantung keahlian
pelaksana
Sangat tergantung banyak
faktor, terutama keahlian pekerja
dan pengawas. Struktur
bangunan lebih kurang dapat
presisi karena pengecoran
langsung pada proyek.
Konvensional lebih bising karena
pelaksanaannya seperti mixer
dan concrete pump yang
berbunyi pada saat pengecoran.
Umur bangunan konvensional
mempunyai harga bangunan
yang lebih pendek.
Lebih murah dari Hollow Core
Slab (HCS)
Perlu penyempurnaan acian
disebabkan bekas bekisting yang

Pracetak Pratekan/Hollow Core Slab (HCS)


Sifatnya lebih mudah karena telah dilakukan
pengawasan oleh kualitas kontrol dipabrik
Tidak memerlukan lahan yang luas untuk
penyimpanan material selama proses
pengerjaan konstruksi berlangsung, sehingga
lebih bersih terhadap lingkungan
Tidak dipengaruhi cuaca karena dibuat dipabrik
Karena dilaksanakan di pabrik, maka ketepatan
ukuran lebih terjamin
Struktur bangunan akan lebih presisi, ukuran
pelat akan lebih tepat dan lebih terjamin
kualitasnya karena di kerjakan di pabrik dengan
menggunakan sistem pengawasan pabrik..
HCS dalam pelaksanaannya lebih rendah
tingkat kebisingannya
Umur bangunan HCS lebih lama sehingga
mempunyai harga bangunan yang lebih lama.
Lebih mahal biayanya 3%, karena biaya
pembelian material HCS dari pabrik
Karena tidak menggunakan bekisting maka
dapat diekspose dan berfungsi sebagai plafond

Kesimpulan
Dari kedua metode yang telah dihitung total biaya
konstruksi dengan metode Hollow Core Slab (HCS)
Rp. 4.995.550.537 lebih efisien 23 % dibandingkan
metode pelat lantai beton konvensional Rp.
6.480.032.061. Hal ini terjadi karena biaya upah
Hollow Core Slab (HCS) Rp. 280.259.275 lebih efisien
80 % dibandingkan pelat lantai beton konvensional
yang menghabiskan Rp.1.427.120.720.
Harga satuan menurut luas bangunan metode pelat
lantai beton konvensional Rp. 417.232/m2 sedangkan
harga satuan Hollow Core Slab (HCS) Rp.
321.650/m2.

Kesimpulan (cont.)
Total biaya konstruksi Hollow Core Slab (HCS) lebih efisien
dikarenakan biaya upah Hollow Core Slab (HCS) lebih
murah dibandingkan pelat lantai beton konvensional
karena dalam proses pelaksanaan pekerjanya lebih sedikit
dibandingkan pelaksanaan pelat lantai beton konvensional.
Efisiensi biaya material hanya satu dari beberapa faktor
pertimbangan untuk pengambilan keputusan suatu
metode konstruksi digunakan. Oleh karena itu diperlukan
pertimbangan yang komprehensif untuk memutuskan
pengambilan keputusan seperti pertimbangan desain
struktur rencana bangunan, mutu yang direncanakan,
waktu pelaksanaan proyek, dan ruang pelaksanaan
proyek.

Anda mungkin juga menyukai